Anda di halaman 1dari 34

evapotranspirasi

• TRANSPIRASI Proses hilangnya air dari tubuh tanaman dan mencapai atmosfir sebagai uap air
• Faktor yang mempengaruhi transpirasi:
• Tekanan uap atmosfir
• Temperatur
• Angin
• Intensitas penyinaran matahari
• Karakteristik tanaman (sistem akar dan daun tanaman)
• Tanaman tertentu faktor yg mempengaruhi evaporasi (permukaan air) juga berpengaruh pada transpirasi
• Perbedaan transpirasi dan evaporasi:
• Transpirasi terjadi pada siang hari dan besarnya transpirasi tergantung periode pertumbuhan tanaman
• Evaporasi terus terjadi pada siang dan malam hari dengan laju berbeda
• Saat terjadi transpirasi lahan sekitar juga kehilangan kelembaban akibat evaporasi dari
permukaan lahan dan muka air bebas
• EvapotranspirasiGabungan antara evaporasi dan transpirasi
• Disebut juga consumptive use
• Evapotranspirasi tergantung pada ketersediaan air
• Jika terdapat kelembaban yg cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman evapotranspirasi yg
terjadi disebut sebagai potential evapotranspiration (PET)
• PET tidak tergantung pada faktor tanah dan tanaman namun tergantung pada faktor iklim
• Evapotranspirasi real yg terjadi pada kondisi spesifik disebut actual avapotranspiration (AET)

EVAPORASI
• Kapasitas lapang (field capacity)jumlah air maksimum yg dapat ditahan tanah melawan
gravitasikelembaban yg lebih tinggi dari kapasitas lapang tsb akan terbuang
• Titik layu permanen (permanent wilting point)kadar air pada tanah dimana kelembaban tanah
tidak mencukupi untuk kehidupan tanaman
• Meskipun terdapat air tanaman tidak mampu menghisapnya dengan jumlah memadai shg
tanaman menjadi layu
• Kapasitas lapang dan titik layu permanen tergantung karakteristik tanah
• Perbedaan antara kedua kadar air disebut air yg tersedia (available water) kelembaban tanah yg
tersedia untuk pertumbuhan tanaman
• Jika pasokan air untuk tanaman memadai kelembaban tanah pada keadaan kapasitas lapang
AET = PET
• Jika pasokan air kurang dari PET tanah kering dan AET/PET < 1
• Penurunan rasio AET/PET dengan ketersediaan kelembaban tergantung jenis
tanah dan laju pengeringan
• Tanah kelempungan, AET/PET ≈ 1
• Saat kelembaban tanah mencapai titik layu permanen  AET berkurang menjadi
NOL
100 Tanah kelempungan
AET/PET (%)

Tanah kepasiran

50

100 80 60 40 20 0
Kelembaban tersedia (%)
• DAS pada periode waktu tertentu, keseimbangan hidrologi (hydrologic budget)adalah:

𝑃 − 𝑅𝑠 -𝐺0 − 𝐸𝑎𝑐𝑡 = ∆𝑆
Dimana: P = presipitasi; Rs= aliran permukaan; Go=outflow bawah tanah; Eact:
evapotranspirasi aktual (AET); ∆ S = perubahan cadangan kelembaban

 Kesetimbangan air dapat digunakan menghitung Eact dengan mengetahui atau


mengestimasi elemen lainnya

𝑅𝑠𝑅𝑠 −𝐺0 = dapat diambil nilai aliran sungai R pada outlet basin dengan sedikit
kesalahan
• Lysimeter:
• Sebuah tanki khusus kedap air yang terdiri dari blok tanah dan dipasang di lahan yang ditanami
• Tanaman yang ditanam dalam lysimeter sama dengan yang ada di sekitarnya
• Evapotranspirasi diukur dengan memperkirakan jumlah air yang diperlukan untuk menjaga
kelembaban tanah dalam lysimeter
• Lysimeter didesain sedemikian hingga mirip dg keadaan tanah, kadar air, jenis, dan ukuran
tanaman di sekitarnya
• Lysimeter ditanam pada level yang sama dengan level tanah sekitar
• Studi memakai lysimeter memerlukan waktu lama dan mahal

Pengukuran pet
• Plot lapangan:
• Plot khusus dibuat di lahan yang akan diukur water budget nya
• Evapotranspirasi = presipitasi + input irigasi – runoff – peningkatan storage pada tanah –
kehilangan airtanah
• Presipitasi, input irigasi, surface runoff, dan kelembaban tanah dapat diukur
• Kehilangan airtanah akibat perkolasi dalam sulit diukur dijaga agar kadar air pad plot
pada kapasitas lapang
• Hasil pengukuran metode ini cukup baik
• Persamaan Penman:
• Merupakan kombinasi pendekatan energy-balance dan transfer masa

𝑨.𝑯𝒏 +𝑬𝒂 𝜸
• 𝑷𝑬𝑻 = 𝑨+𝜸
...(1)
• Dimana:
• PET = potensial evapotranspirasi harian (mm/hari)
• A = slope tekanan uap jenuh vs kurva temperatur pada suhu rata-rata (mmHg/oC)
• Hn = radiasi netto (mm air terevaporasi/hari)
• Ea = parameter kecepatan angin dan defisit kejenuhan

•𝛾 = konstanta psychrometric = 0,49 mmHg/oC

Persamaan evapotranspirasi
• Radiasi netto Hn sama dg yang digunakan dalam perhitungan energy budget, diestimasi dg
persamaan:
𝒏 𝒏
• 𝑯𝒏 = 𝑯𝒂 𝟏 − 𝒓 𝒂 +𝒃
𝑵
− 𝝈𝑻𝟒𝒂 𝟎, 𝟓𝟔 − 𝟎, 𝟎𝟗𝟐 𝒆𝒂 𝒙 𝟎, 𝟏 + 𝟎, 𝟗
𝑵
... (2)
• Ha = radiasi matahari pada permukaan horizontal (mm evap air/ hari) merupakan fungsi
lokasi dan waktu (Tabel 3.4)
• r = koef refleksi (albedo)  tabel
• a = konstanta tergantung lokasi (φ)0,29 cos φ
• b = konstanta; nilai rata-rata 0,52
• n = durasi aktual waktu terang (jam)
• N = kemungkinan maksimum waktu terang (fungsi lokasi Tabel 3.5
• 𝜎 = Konstanta Stefan-Boltzman = 2,01 x 10-9 mm/hari
• Ta = suhu udara rata-rata dlm derajad Kelvin = 273 + oC
• ea = tekanan udara rata-rata aktual (mm Hg)
𝑼𝟐
• 𝑬𝒂 = 𝟎, 𝟑𝟓 𝟏 + 𝟏𝟔𝟎
𝒆𝒘 − 𝒆𝒂 .....(3)
• Dimana:
• U2 = kecepatan angin rata-rata pada ketinggian 2 m di atas permukaan tanah
(km/hari)
• ea dan ew  sama dg sebelumnya
• Untuk perhitungan PET diperlukan observasi nilai n, ea, u2, suhu rata-rata, dan
nilai r (nature of surface/ penutupan lahan)dari data meteorologi
• Nilai r pada persamaan Penman biasanya digunakan r = 0,05
• Hitung PET dari suatu daerah pada bulan November dg metode Penman
dengan data sbb:
• Lokasi (latitude) = 28o4’ Utara
• Elevasi = 230 maSL
• Suhu rata-rata bulanan = 19oC
• Kelembaban relatif rata-rata = 75%
• Rata-rata penyinaran matahari = 9 jam
• Kecepatan angin pada 2 m di atas tanah = 85 km/hari
• Penutupan lahan = tanaman hijau rendah

contoh
• Dari Tabel 3.3:
 Dari data yg tersedia:
• A = 1 mm/oC
 ea
= 16,5 x 0,75 = 12,38 mm
• ew = 16,5 mm Hg Hg
• Dari Tabel 3.4: a = 0,29 cos 28o4’ = 0,2559
• Ha = 9,506 mm air/ hari b = 0,52
• Dari Tabel 3.5: 𝜎 = 2,01 x 10-9 mm/hari
• N = 10,716 jam  Ta = 273 + 19 = 292 K
• n/N =9/10,716 = 0,84  𝜎𝑇𝑎4 = 14,613
R = albedo untuk tanaman
hijau rendah diambil = 0,25
jawab
• Dari Persamaan 2:
• Hn = 9,506 x (1-0,25)x(0,2559+(0,52x0,84))-14,613x(0,56-0,092 12,38)x(0,1+(0,9x0,84))
• = 4,936-2,946
• = 1,990 mm air/hari
• Dari Persamaan 3:
• Ea=0,35x(1+(85/160))x(16,5-12,38) = 2,208 mm/hari
• Dari Persamaan 1:
• Dengan nilai 𝛾𝛾= 0,49
1𝑥1,99 + 2,208𝑥0,49
• 𝑃𝐸𝑇 = 1+0,49
= 2,06𝑚𝑚/ℎ𝑎𝑟𝑖
• Dengan data yang sama, hitung evapotranspirasi harian dari sebuah
danau pada lokasi tersebut!
• Untuk menghitung evaporasi harian dari sebuah danau dg metode
Penman r diambil = 0,05
PERSAMAAN EMPIRIK
• Persamaan tidak bisa digunakan secara universal perlu disesuaikan dengan kondisi klimatologi lokal
• PERSAMAAN BLANEY-CRIDDLE
• Diturunkan berdasarkan data di daerah kering di barat USA
• Asumsinya bahwa PET terkait dg lamanya penyinaran matahari dan suhu
• PET pada musim tanam:
• 𝑬𝑻 = 𝟐, 𝟓𝟒 𝑲𝑭 dan 𝑭 = σ 𝑷𝒉 𝑻 ഥ𝒇/𝟏𝟎𝟎
• Dimana:
• ET = PET pada musim tanam (cm)
• K = koef empirik, tergantung jenis tanaman
• F = jumlahfaktor consumptive use bulanan pada periode tertentu
• Ph = persen bulanan dari jam siang-hari tahunan, tergantung lokasi daerah tersebut (Tabel 3.7)
• 𝑇𝑓
ത = suhu bulanan rata-rata (oF)
• Contoh:
• Perkirakan PET dari suatu daerah pada bulan November s.d Februari
pada saat tumbuhnya gandum. Lokasi daerah adalah 30o Utara dengan
suhu rata-rata bulanan sbb:

Bulan Nov Des Jan Feb


Suhu (oC) 16,5 13,0 11,0 14,5

• Dari Tabel 3.7, untuk gandum, K = 0,65


• Untuk Ph dengan lokasi 30o Utara dibaca dari Tabel 3.6 (suhu diubah ke
Fahrenheit)
• Hasil perhitungan:
Bulan ത (oF)
𝑇𝑓 Ph ഥ𝒇/𝟏𝟎𝟎
𝑷𝒉 𝑻
Nov 61,7 7,19 4,44
Des 55,4 7,15 3,96
Jan 51,8 7,3 3,78
Feb 58,1 7,03 4,08

ഥ𝒇/𝟏𝟎𝟎
෍ 𝑷𝒉 𝑻
16,26

F=(C*1,8)+32

• 𝑬𝑻 = 𝟐, 𝟓𝟒 𝑲𝑭=2,54 x 0,65 x 16,26 = 26,85 cm


• Persamaan Thornthwaite:
ഥ 𝒂
𝟏𝟎𝑻
• 𝑬𝑻 = 𝟏, 𝟔𝑳𝒂
𝑰𝒕
• Dimana:
• ET = PET bulanan (cm)
• 𝐿𝑎 = penyesuaian jumlah jam siang hari dan hari dalam bulan, berhubungan
dengan lokasi daerah (Tabel 3.8)
• 𝑇=
ത suhu bulanan rata-rata (oC)
• It =jumlah nilai indeks panas (i) dalam 1 tahun,
• a = konstanta empirik
• 𝒂 = 𝟔, 𝟕𝟓𝒙𝟏𝟎−𝟕 𝑰𝟑𝒕 − 𝟕, 𝟕𝟏𝒙𝟏𝟎−𝟓 𝑰𝟐𝒕 + 𝟏, 𝟕𝟗𝟐𝒙𝟏𝟎−𝟐 𝑻𝒕 +
Initial loss
• INTERSEPSI
• Sebagian air hujan tidak langsung ke tanah tertinggal di tanaman dan
menguap
• Tiga kondisi intersepsi:
• Tertinggal pada tanaman sebagai cadangan permukaan dan menguap
kembali interception loss
• Menetes dari daun menuju permukaan lahan atau permukaan aliran air 
throughfall
• Mengalir melewati daun, dahan, batang mencapai permukaan air terbuka
stemflow
• Depression storage
• Air hujan yg jatuk ke tanah akan mengisi lubang depresi sebelum mengalir sebagai aliran
permukaan (surface runoff)
• Volume air tersebut adalah depression storage
• Volume air ini tidak terikut sebagai runoff krn menguap atau meresap ke dalam tanah
• Besarnya depression storage tergantung:
• Jenis tanah
• Kondisi permukaan tanah (lubang depresi)
• Slope DAS
• Presipitasi sebelumnya (kelembaban tanah)
• Perkiraan nilai depression storage selama hujan kira-kira sebesar: 0,5 (pasir); 0,4 (loam); 0,25
(lempung)
Infiltrasi
• Air yang meresap ke dalam tanah melalui permukaan tanah
• Punya peran besar terhadap besarnya runoff dengan mempengaruhi timing,
distribusi, dan besarnya runoff
• Aspek penting:
• Air maksimum yg dapat diserap tanah (capasitas infiltrasi)
• Volume air yg dapat ditahan (kapasitas lapang)
• Kapasitas infiltrasi
• Jumlah maksimum air pada waktu tertentu yang mampu diserap oleh
tanah (fc dalam cm/jam)
• 𝑓 = 𝑓𝑐 𝑏𝑖𝑙𝑎 𝑖 > 𝑓𝑐
• 𝑓 = 𝑖 𝑏𝑖𝑙𝑎 𝑖 < 𝑓𝑐
• Dimana:
• i = intensitas hujan
• Kapasitas infiltrasi besar pada awal hujan dan akan menurun setelah
beberapa saat
• Faktor yg mempengaruhi infiltrasi:
• Karakteristik tanah
• Penutupan lahan (tanaman) tanah terbuka seringkali tidak lancar
meresapkan air karena buntu oleh pergerakan butiran air akibat
hembasan butiran air hujan
• Karakteristik cairanair tercemar lebih sedikit meresap
• Pengukuran infiltrasi:
• Flooding type infiltrometer
• Rain simulator
• Nilai Kapasitas infiltrasi

80
Laju infiltrasi (mm/jam)

60

40

20

0
0,5 1,0 1,5 2,0 2,5
Waktu sejak mulainya infiltrasi (jam)
• Persamaan Horton:
−𝑲𝒉𝒕
Fct = fcf + 𝒇𝒄𝒐 − 𝒇𝒄𝒇 𝒆
• Dimana:
• fct = kapasitas infiltrasi setiap saat t sejak hujan dimulai
• fco = kapasitas infiltrasi awal pada t = 0
• fcf = kondisi akhir pada keadaan tetap (steady state)
• td = lamanya hujan
• Kh = konstanta, tergantung karakteristik tanah dan tanaman penutup
• Metode ini sulit diterapkan karena kesulitan dalam pengukuran nilai fco, fcf, dan Kh
• Nilai fct = 1,2 cm/jam (tanah berpasir, terbuka)
• Nilai fct = 0,15 cm/jam (tanah lempung, terbuka)
• Nilai fct meningkat sekitar 10 kali jika tanah ditutup tanaman (rumput dll)
Indeks infiltrasi
• ∅indeks = hujan rata-rata pada kondisi volume hujan sama dengan volume runoff
• Jika intensitas hujan kurang dari ∅indeks  laju infiltrasi sama dengan intensitas hujan
• Jika intensitas hujan lebih besar dari ∅indeks  selisih antara curah hujan dan infiltrasi
merupakan volume runoff
• Jumlah hujan yang lebih besar dari ∅indeks  rainfall excess
• ∅indeks menghitung total abstaksi dan dapat digunakan memperkirakan besarnya runoff dari
hytograf hujan
2,5
Intensitas hujan (cm/jam)

2,0

1,5
Runoff

1,0 Teta-Index

0,5
Kehilangan

0
2 4 6 8 10 12 14 16
Waktu (jam)

• Hujan dengan tinggi 10 cm menyebabkan runoff setinggi 5,8 cm dengan distribusi hujan
seperti disajikan dalam tabel berikut. Tentukan Teta-Indexnya.

waktu sejak mulai (jam) 1 2 3 4 5 6 7 8


hujan setiap jam (cm) 0,4 0,9 1,5 2,3 1,8 1,6 1 0,5
• Jawab:
• Total infiltrasi = 10 – 5,8 = 4,2 cm
• Asumsikan:
• te = waktu kelebihan-hujan = 8 jam (percobaan pertama)
4,2
• Sehingga: ∅ = 8
= 0,525𝑐𝑚/𝑗𝑎𝑚
• Nilai F-Index ini menjadikan hujan pada jam pertama dan jam ke delapan tidak efektif; karena
nilai presipitasi kurang dari 0,525 cm/jam.
• Nilai te perlu dimodifikasi
• te (percobaan kedua) = 6 jam
• Total infiltrasi = 10 - 0,4 - 0,5 - 5,8 = 3,3 cm
3,3
• ∅= 6
= 0,55𝑐𝑚/𝑗𝑎𝑚  Nilai ini memenuhi syarat
Perhitungan kelebihan-hujan:

Waktu mulai hujan (jam) 1 2 3 4 5 6 7 8


Kelebihan hujan (cm) 0 0,35 0,95 1,75 1,25 1,05 0,45 0

• Hujan dengan tinggi 15 cm menyebabkan runoff setinggi 8 cm dengan distribusi


hujan seperti disajikan dalam tabel berikut. Tentukan Teta-Indexnya.

waktu sejak mulai (jam) 1 2 3 4 5 6 7 8


hujan setiap jam (cm) 0,9 2,3 2,5 2,5 2,0 2,3 1,5 1,0
sumber
• Engineering Hydrology oleh K. Subramanya

Anda mungkin juga menyukai