Anda di halaman 1dari 18

Oleh kelompok 6 B3

LINA HERLINA
TRI ANDRIYANINGRUM
IRMAWATI
TRI OKTAVIA
RECI DARMASARI
RISKIANE SAMHAR
WULANDARI

DIV Kebidanan Universitas


Nasional
 Evaluasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu evaluation
 Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses
untuk menentukan nilai dari sesuatu.
 Evaluasi pembelajaran laboratorium adalah proses
penting untuk mengukur hasil belajar, kinerja,
menentukan kompetensi untuk berlatih, dan tiba pada
keputusan lainnya.
 pembelajaran di laboratorium sangat efektif untuk
mencapai tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan
psikomotor
1. Umum :

a. Mengumpulkan data-data yang membuktikan


taraf kemajuan mahasiswa dalam mencapai
tujuan yang diharapkan.

b. Memungkinkan pendidik menilai aktivitas


atau pengalaman yang didapat

c. Menilai metode mengajar yang digunakan


2. Khusus :

a. Merangsang kegiatan mahasiswa.

b. Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan.

c. Memberikan bimbingan yang sesuai dengan

kebutuhan, perkembangan mahasiswa.

d. Memperoleh bahan laporan tentang perkembangan

mahasiswa.

e. Untuk memperbaiki mutu pelajaran atau cara

belajar dan metode mengajar.


1. Lingkup Evaluasi
Kegiatan evaluasi pembelajaran praktik berfokus kepada proses
pencapaian kompetensi dan keberhasilan program. Lingkup evaluasi
mencakup input, proses dan output.
a. Input (masukan) meliputi perencanaan tentang mahasiswa baik jumlah,
pembagian kelompok, buku panduan belajar, alat penilaian pencapaian
kompetensi dan pembimbing.
b. Proses meliputi kejelasan tujuan kompetensi yang akan dicapai, tingkat
keberhasilan, kendala dan faktor pendukung,
c. output adalah hasil pelaksanaan pembelajaran praktik dengan indikator
keberhasilan pencapaian kompetensi dan keberhasilan kegiatan
pembelajaran praktik.
2. Aspek Penilaian

a. Penilaian pencapaian kompetensi untuk aspek pengetahuan

b. Penilaian untuk aspek sikap ditekankan terhadap sikap dalam

pelaksanaan langkah-langkah kegiatan sesuai dengan standar

c. Penilaian pencapaian kompetensi untuk aspek ketrampilan

menggunakan standar kelulusan berdasarkan kompeten atau tidak

kompeten. Apabila tidak kompeten, mahasiswa diberi umpan

balik segera setelah penilaian selesai, selanjutnya mahasiswa

diberikan kesempatan untuk mengikuti penilaian ulang.


 Metode penilaian pencapaian kompetensi untuk aspek pengetahuan

dapat berupa ujian tertulis atau ujian lisan.

 Metode penilaian untuk aspek sikap dapat dilakukan melalui

observasi dan atau pertanyaan lisan maupun tertulis.

 Metode penilaian pencapaian kompetensi untuk aspek ketrampilan,

penilaiannya dilakukan terhadap proses dan hasil tindakan.


• Mekanisme penilaian pencapaian kompetensi merupakan

serangkaian kegiatan meliputi :

a. Menentukan unit kompetensi dengan melakukan identifikasi setiap

tujuan mata kuliah

b. Mengembangkan instrumen penilaian

c. Melaksanakan penilaian pencapaian kompetensi dilakukan sesuai

dengan kebutuhan pembelajaran dan dapat diselenggarakan jika

keseluruhan elemen atau sub kompetensi pada unit-unit

kompetensi telah selesai dipelajari.


d. Penentuan kelulusan

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan

kelulusan adalah :

Menggunakan standar kelulusan Penilaian Acuan Patokan

(PAP), dg nilai minimal 60%

 Mahasiswa dinyatakan lulus penilaian aspek ketrampilan

jika telah kompeten untuk setiap unit kompetensi,

 Mahasiswa dinyatakan lulus aspek pengetahuan dan sikap

jika mendapatkan nilai minimal 60,


Mahasiswa yang tidak lulus penilaian pencapaian kompetensi

berhak memperoleh balikan (feedback) atas aspek dan

elemen yang dinyatakan tidak lulus mahasiswa dapat

mempersiapkan lebih baik lagi untuk mengikuti penilaian

ulang.

– Aspek Penilaian
Alat evaluasi berupa format penilaian pencapaian
kompetensi.

DAFTAR TILIK
Penilaian merupakan serangkaian proses kegiatan memperoleh informasi
dan bukti melalui mengukur, menganalisis, menafsirkan, dan

menginterprestasi untuk mengetahui hasil belajar dalam ketercapaian

kompetensi mahasiswa.

Penilaian pencapaian kompetensi untuk aspek pengetahuan


Penilaian pencapaian kompetensi untuk aspek keterampilan
Penilaian pencapaian kompetensi untuk aspek sikap
a. Penilaian
pencapaian
kompetensi
untuk aspek
pengetahuan

 Menggunakan standar kelulusan Penilaian Acuan Patokan (PAP), dg


nilai minimal 60%

 Metode penilaian menggunakan daftar pertanyaan dan lembar


observasi

 Kriteria kelulusan mahasiswa dinyatakan lulus untuk komponen


pengetahuan bila memperoleh nilai minimal 60.
b. Penilaian pencapaian kompetensi untuk aspek
Keterampilan

 Menggunakan standar kelulusan berdasarkan kompeten


atau tidaknya kemampuan mahasiswa.

 Strategi penilaian pencapaian kompetensi ini di


pergunakan untuk menilai aspek keterampilan pada tahap
pelaksanaan , mencakup nilai proses, hasil, atau proses dan
hasil, keamanan dan keselamatan kerja.

 Penilaian pada tahap pelaksanaan dilakukan oleh tim


pengajar mata kuliah atau bersama – sama dengan
pembimbing lahan praktek terhadap seluruh kompetensi
yang dipersyaratkan untuk dicapai oleh mahasiswa dengan
rencana belajar yang telah ditetapkan.
 Penilaian aspek keterampilan meliputi : persiapan (alat, pasien/
lingkungan), pelaksanaan (tindakan yang dilakukan berdasarkan
standar prosedur yang telah ditetapkan) hasil tindakan (kriteria
keberhasilan), keamanan dan keselamatan kerja.

 Metoda penilaian : observasi

 Instrument penilaian : lembar penilaian pencapaian kompetensi

 Kriteria kelulusan : mahasiswa dinyatakan lulus untuk mencapai


keterampilan bila sudah kompeten / menguasai semua sub/
elemen kompetensi pada unit tersebut
C. Penilaian pencapaian kompetensi untuk aspek
sikap
 Penilaian dilakukan oleh tim pengajar mata kuliah
bersama-sama dg pembimbing dg lahan praktik.

 Metode penilaian observasi yg dilakukan pada


saat penilaian keterampilan dan tanya jawab.

 Instrumen penilaian berupa lembar


observasi/check list, dengan menggunakan skala
Likert dan dikonversi ke nilai mutu

 Penilaian pada askpek sikap diberikan bobot 10 –


20%
Kesimpulan
Metode pembelajaran laboratorium menunjukkan bahwa
pratikum lebih efektif untuk kemampuan pengamatan dan
keterampilan teknik. Dalam rangka mencapai tujuan yang
bersifat multi dimensi dalam proses pembelajaran di
laboratorium, maka pembelajaran dilaboratorium sangat efektif
untuk mencapai tiga ranah secara afektif, kognitif dan
psikomotor. Dalam hasil pembelajraran sangat erat kaitannya
dengan evaluasi dan penilaian.

Evaluasi hasil pembelajaran laboratorium merupakan suatu


proses untuk menentukan nilai belajar mahasiswa melalui
kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar. Penilaian
hasil belajar adalah bagaimana pengajar atau pembimbing dapat
mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilakukan.
Pengajar atau pembimbing harus mengetahui sejauh mana
pebelajar (learner) telah mengerti bahan yang telah diajarkan
atau sejauh mana tujuan atau kompetensi dari kegiatan
pembelajaran yang dikelola dapat dicapai. Tingkat pencapaian
kompetensi atau tujuan instruksional dari kegiatan pembelajaran
yang telah dilaksanakan itu dapat dinyatakan dengan nilai.

Strategi dalam penilaian pembelajran laboratorium mencakup


tiga ranah kompetensi, yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap
dimana setiap masing-masing kompetensi memiliki kriteria untuk
penilaiannya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai