Anda di halaman 1dari 30

PHANTOM LIMB

PAIN
Oleh : Ida Bagus Dharma Putra
Pembimbing : Dr. dr. Thomas Eko Purwata, Sp.S (K), FAAN
Pendahuluan
• Sensasi fantom adalah istilah untuk sensasi pada
anggota badan sesudah amputasi
• Lebih dari empat abad yang lalu, seorang ahli
bedah Perancis Ambroise Pare sudah melaporkan
adanya nyeri fantom
• Sensasi gerakan timbul akibat rangsangan pusat
kesadaran motoris akibat rangsangan sensoris dari
bekas amputasi
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
• sensasi dimana anggota tubuh yang telah
diamputasi, dirasakan pasien masih ada

• Ini berbeda dengan stump pain yaitu rasa nyeri


yang terdapat pada lokasi amputasi
Epidemiologi
• dari 590 pasien yang telah diamputasi, sebanyak 55
% mengeluh adanya phantom pain dan 56 %
mengeluh stump pain
• 70 % pasien mengeluh rasa phantom limb pain
dalam 2 tahun pertama setelah diamputasi
• Phantom limb pain dilaporkan terjadi paling cepat 1
minggu setelah amputasi dan paling lama 40 tahun
setelah amputasi
• Insiden phantom limb pain lebih rendah pada anak
daripada dewasa
Etiologi
• Nyeri preamputasi merupakan faktor risiko bagi
terjadinya nyeri fantom setelah amputasi
• Stres, kecemasan, dysphoric mood, dan faktor
emosional dapat berperan dalam timbulnya nyeri
fantom
• Faktor lain yang berhubungan dengan nyeri fantom
adalah kemoterapi
Patofosiologi
Patofosiologi
• Perubahan Perifer
Patofosiologi

• Perubahan Perifer
Patofosiologi

• Perubahan Perifer
Patofosiologi
• Perubahan Sentral (Medula Spinalis)
Patofosiologi
• Perubahan Sentral
• Reorganisis Kortikal
Patofosiologi
• Perubahan Sentral
• Perubahan Umpan Balik sensorik dan motoric
• Pada sebuah penelitian menggunakan cermin untk
menciptakan perbedaan antara gerakan yg sebenarnya dengan
gerakan yg terlihat
• Dilaporkan terdapat parestesia yang disertai dengan rasa nyeri
akibat ketidak sesuaian gerakan
• Akan tetapi pada nyeri fantom hal ini masih harus dibuktikan
lebih lanjut
Patofosiologi
• Perubahan Sentral
• Pain Memory Hypothesis
• Memori terhadap nyeri yang terbentuk sebelum dilakukan
amputasi merupakan pemicu yg kuat terhadap timbulnya nyeri
fantom
• Hipotesis ini berdasarkan pada orang dengan demensia minum
obat analgetik lebih jarang daripada orang tanpa demensia
Diagnosis
Penatalaksanaan
• Medikamentosa
• Antidepresan : Amitriptilin
• Antikonvulsan : Gabapentin, Carbamazepin
• Opioid : kodein, morfin
• NSAID : Asetaminopen, ibuprofen, ketorolak
• Obat-obat anastesia : lidokain, bupivakain, rovipakain,
ketamin
Penatalaksanaan
• Non Medikamentosa
• Non Invasif
• Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS)
• Mengirimkan energy listrik lemah melalui kulit ditempat sekitar
nyeri sehingga akan mengganggu sinyal nyeri untuk menuju ke
otak.
Penatalaksanaan
• Non Medikamentosa
• Non Invasif
• Electrical Artificial Limb
Penatalaksanaan
• Non Medikamentosa
• Non Invasif
• Mirror therapy
Penatalaksanaan
• Non Medikamentosa
• Minimal Invasif
• Menyuntikan local anastesi pada bagian amputasi
• Spinal cord Stimulation
Penatalaksanaan
• Non Medikamentosa
• Minimal Invasif
• Intratekal
Penatalaksanaan
• Non Medikamentosa
• Pembedahan
• Deep Brain Stimulation
• Stump revision atau Neurectomy
Prognosis
• Tergantung dari onset memulai terapi pada nyeri
fantom
• Tingkat keberhasilan sebesar 80-90% apabila
dimulai pada hari-hari pertama atau minggu
pertama setelah amputasi
• Akan lebih baik lagi apabila pengobatan dimulai
sebelum operasi amputasi
Ringkasan
• Phantom limb pain seringkali disalahartikan dengan rasa
nyeri lainnya yang terjadi di sekitar anggota tubuh yang
diamputasi seperti stump pain
• Insidensi phantom limb pain bervariasi antara 0 – 88 %,
pada amputasi ekstremitas bawah terjadi sebanyak 72
% dan 51 % pada amputasi ekstremitas atas
• Tatalakasana pada nyeri fantom belum ada yang
spesifik. Pada umunya penatalaksanaan ini melibatkan
terapi psikologis juga. Namun secara garis besar dibagi
menjadi tatalaksana non medikamentosa,
medikamentosa, dan tindakan bedah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai