Skenario 3
• Keluhan utama
= benjolan pada leher sejak 2
• Kesadaran Umum
• TTV
• Hb: 11 g/dL
• Ht: 33%
bulan SMRS. • Suhu: 37,5oC • Leukosit: 8000 /µL
• Riwayat Penyakit Sekarang • Nadi, RR, TD: Normal • Trombosit 250.000 /µL
• Benjolan iniTn
tidak60 tahun datang
nyeri. • Statuske RS UKRIDA dengan
Lokalis: keluhan
• Retikulosit 2.5%
• Demam. • Pembesaran kelenjar getah • yang
MCV 8 MCH 28 MCHC 34
utama benjolan
• Keringat dingin pada malam
pada leher sejak
bening cervical anterior
2 bulan lalu
• Radiologi
hari. SMRS. dextra dan subclavicula yang • Foto Thorax: pembesaran
• Tidak adanya batuk. multiple KGB di aorta dextra
• Riwayat Penyakit Dahulu • Tidak kemerahan • Biopsi KGB: Sel limfoid blast
• Riwayat Penyakit Keluarga di • Mobile
keluarga tidak ada • Tidak nyeri
• Riwayat Sosial
• mengkonsumsi makanan
alami tanpa pengawet
• Riwayat Obat
Limfoma Hodgkin Limfadenitis non- Limfadenitis TB
spesifik
Gejala klinis Pembesaran KGB, panas Infeksi kelenjar menyebar Pembesaran kelenjar
yang tidak jelas ke telinga, hidung, mata, limfe leher,pembesaran
sebabnya, berkeringat nyeri kelenjar limfe
malam dan penurunan mesenterium
berat badan
DIAGNOSIS BANDING
Limfoma Hodgkin Limfoma non-Hodgkin
Malaise umum: BB turun, demam 38⁰C Malaise umum: BB turun, demam 38⁰C
1 minggu, keringat malam 1 minggu, keringat malam + mudah lelah
Lokasi kelompok kelenjar limfe dalam Lebih sering terlibat kelenjar limfe tepi
(servikal, mediastinal, paraaortik, (axilla, inguinal), nyeri
supraklavikula), tidak nyeri
Etiologi Epidemiologi
• Imunodefisiensi Di Amerika Serikat terdapat 7500 kasus baru
• Agen infeksius penyakit Hodgkin setiap tahunnya.
Perbandingan angka kejadian antara laki laki
• Paparan lingkungan dan perempuan adala 1,4 : 1. Terdapat
dan pekerjaan distribusi umur dimana sering terjadi pada usia
• Diet 13-34 tahun dan lebih dari 55 tahun.
Manifestasi klinis Penatalaksanaan Komplikasi
1. Limfadenopati yang tidak nyeri • Terapi radiasi : stage IA dengan Komplikasi karena pertumbuhan
keterlibatan KGB leher dan LED kanker :
2. Demam
yang rendah. • pansitopenia, perdarahan, infeksi,
3. Berkeringat di malam hari kelainan pada jantung, kelainan
4. Penurunan berat badan • Stage I dan II : terapi kombinasi dari pada paru-paru, sindrom vena cava
5. Malaise kemoterapi jangka pendek ABVD superior, kompresi pada spinal cord,
(adriamisin, bleomicin, vinblastine, kelainan neurologis, obstruksi
6. Pruritus hingga perdarahan pada traktus
dacarbazine) atau Stanford V
7. Hepatosplenomegali (doxorubicin, vinblastine, bleomycin, gastrointestinal, nyeri, dan
8. Nyeri abdomen akibat spenomegali vincristine, nitrogen mustard, leukositosis
atau pembesaran kelenjar yang masif prednisone, etoposide) + radioterapi
jaringan yang bersangkutan. Komplikasi akibat penggunaan
9. Nyeri tulang akibat destruksi lokal atau
kemoterapi :
infiltrasi sumsum tulang
• Stage II dan IV : kemoterapi penuh • pansitopenia, mual dan muntah,
10. Neuropati ABVD atau Stanford V. infeksi, kelelahan, neuropati,
11. Tanda-tanda obstruksi seperti edema dehidrasi setelah diare atau muntah,
ekstremitas, sindroma vena cava, • Pasien dengan stage II dan massa
toksisitas jantung akibat
kompresi medula spinalis, dan mediastinal besar membutuhkan penggunaan doksorubisin, kanker
sekunder, dan sindrom lisis tumor.
disfungsi hollow viscera kemoterapi penuh dari ABVD dan
Stanford V ditambah dengan
radioterapi mediastinal.