Anda di halaman 1dari 17

OM SWATIASTU

EPIDEMIOLOGI

ANALISIS MASALAH KESEHATAN


PRIORITAS DENGAN METODE
HANLON
Analisis Masalah Kesehatan Prioritas
• Penetapan prioritas masalah menjadi bagian
penting dalam proses pemecahan masalah
dikarenakan dua alasan. Pertama, karena
terbatasnya sumber daya yang tersedia, dan
karena itu tidak mungkin menyelesaikan
semua masalah. Kedua, karena adanya
hubungan antara satu masalah dengan
masalah lainnya, dan karena itu tidak perlu
semua masalah diselesaikan
• Metode untuk menetapkan prioritas secara
adil, masuk akal, dan mudah dihitung
merupakan perangkat manajemen yang
penting.
Metode Hanlon
• Metode yang dijelaskan di sini memberikan
cara untuk membandingkan berbagai masalah
kesehatan dengan cara yang relatif, tidak
absolut/mutlak, memiliki kerangka, sebisa
mungkin sama/sederajat, dan objektif.
Metode ini memiliki tiga tujuan utama:

• Memungkinkan para pengambil keputusan


untuk mengidentifikasi faktor-faktor eksplisit
yang harus diperhatikan dalam menentukan
prioritas.
• Untuk mengorganisasi faktor-faktor ke dalam
kelompok yang memiliki bobot relatif satu
sama lain.
• Memungkinkan faktor-faktor agar dapat
dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan
dinilai secara individual.
Formula Dasar Penilaian Prioritas
• Komponen A = Ukuran/Besarnya masalah
• Komponen B = Tingkat keseriusan masalah
• Komponen C = Perkiraan efektivitas solusi
• Komponen D = PEARL faktor ((propriety,
economic feasibility, acceptability, resource
availability, legality--Kepatutan, kelayakan
ekonomi, dapat diterima, ketersediaan
sumber daya, dan legalitas)
Komponen A - Ukuran/Besarnya
Masalah
Komponen ini adalah salah satu yang
faktornya memiliki angka yang kecil. Pilihan
biasanya terbatas pada persentase dari
populasi yang secara langsung terkena
dampak dari masalah tersebut, yakni insiden,
prevalensi, atau tingkat kematian dan angka.
Komponen B – Tingkat Keseriusan
Masalah
• harus mempertimbangkan faktor-faktor yang
mungkin dan menentukan tingkat keseriusan
dari masalah. Sekalipun demikian, angka dari
faktor yang harus dijaga agar tetap pada nilai
yang pantas
• Maksimum skor pada komponen ini adalah 20.
Faktor-faktor harus dipertimbangkan
bobotnya dan ditetapkan secara hati-hati.
Dengan menggunakan nomor ini (20),
keseriusan dianggap dua kali lebih pentingnya
dengan ukuran/besarnya masalah.
Faktor yang dapat digunakan

• Kerugian ekonomi
• Tingkat keparahan
• Urgensi
Komponen C - Efektivitas dari
Intervensi
• Komponen ini harus dianggap sebagai
"Seberapa baikkan masalah ini dapat
diselesaikan?" Faktor tersebut mendapatkan
skor dengan angka dari 0 - 10. Komponen ini
mungkin merupakan komponen formula yang
paling subyektif. Terdapat sejumlah besar data
yang tersedia dari penelitian-penelitian yang
mendokumentasikan sejauh mana tingkat
keberhasilan sebuah intervensi selama ini.
Komponen D – PEARL
• PEARL yang merupakan kelompok faktor itu,
walaupun tidak secara langsung berkaitan
dengan masalah kesehatan, memiliki
pengaruh yang tinggi dalam menentukan
apakah suatu masalah dapat diatasi.
• P – Propierity/Kewajaran. Apakah masalah tersebut berada
pada lingkup keseluruhan
• misi kita?
• E – Economic Feasibility/Kelayakan Ekonomis. Apakah dengan
menangani masalah
• tersebut akan bermakna dan memberi arti secara ekonomis?
Apakah ada
• konsekuensi ekonomi jika masalah tersebut tidak diatasi?
• A – Acceptability. Apakah dapat diterima oleh masyarakat dan
/ atau target populasi?
• R– Resources/Sumber Daya. Apakah tersedia sumber daya
untuk mengatasi masalah?
• L–Legalitas. Apakah hukum yang ada sekarang memungkinkan
masalah untuk diatasi?
• Setelah kriteria tersebut berhasil diisi, maka
selanjutnya menghitung nilai NPD dan NPT
dengan rumus sebagai berikut:
• NPD = Nilai Prioritas dasar = (A + B) x C
• NPT = Nilai Prioritas Total = (A + B) x C x D
DAFTAR PUSTAKA
• Azwar, asrul.1988. Pengantar Epidemiologi.
Jakarta: PT. Binarupa Aksara
• Sutrisna, Bambang.dr.M.H.Sc.1986.Pengantar
Metoda Epidemiologi. Jakarta: PT. Dian Rakyat.
• Modul Materi Dasar Epidemiologi FKM UNDIP
2010.
• Budioro.B.2007.Pengantar Epidemiologi Edisi
II. .Semarang : Badan Penerbit Undip.

Anda mungkin juga menyukai