Anda di halaman 1dari 18

5a-1

Nama Kelompok

1.Elvi Yuli Hardianty 15130310058


2. Tiara Dwi Cahya P 15130310333
Gambar 11.1 stategi audit pendahuluan, risiko deteksi yang
direncanakan dan penekanan pada pengujian audit yang direncanakan
Stategi Audit Risiko Deteksi Memperoleh Tingkat Pengujian
Pendahuluan Yang Keyakinan Yang Substantif Yang
Direncanakan Direncanakan Direncanakan
Pendekatan pengujian Rendah atau Pengujian rincian Tingkat yang lebih
substantif utama yang sangat rendah atas transaksi dan tinggi
menekankan pengujian saldo
rincian
Tingkat risiko Sedang atau Pengujian Tinggkat yang lebih
pengendalian yang tinggi pengendalian rendah
dinilai lebih rendah
Pendekatan pengujian Rendah atau Prosedur analitis Tingkat yang lebih
substantif utama yang sangat rendah tinggi
menekankan prosedur
analitis
Penekanan pada risiko Sedang atau Bukti mengenai Tingkat yang sedang
bawaan dan prosedur tinggi risiko bawaan & atau lebih rendah
analitis prosedur analitis
Pada saat mengevaluasi tingkat pengujian
substantif yang direncanakan untuk setiap
asersi laporan keuangan yang signifikan,
auditor akan mempertimbangkan bukti yang
diperoleh dari :
a. Penilaian risiko bawaan
b. Prosedur untuk memahami bisnis dan
industri klien dan prosedur analitis terkait
yang telah dilengkapi
c. Pengujian pengendalian
Auditor harus membandingkan tingkat
aktual atau final tentang keyakinan yang
diperoleh dari prosedur tersebut dengan
penilaian tingkat risiko bawaan yang
direncanakan, risiko prosedur analitis dan risiko
pengendalian. Jika tingkat risiko akhir yang
dinilai adalah sama dengan penilaian tingkat
risiko yang direncanakan, berarti auditor berhasil
merancang pengujian substantif spesifik
berdasarkan strategi audit pendahuluan. Di pihak
lain, tingkat pengujian substantif harus direvisi
sebelum merancang pengujian substantif spesifik
untuk mengakomodasi suatu revisi dari tingkat
risiko deteksi yang dapat diterima
Jika diperlukan tingkat risiko deteksi
yang direvisi atau tingkat risiko deteksi
final yang dapat diterima ditentukan untuk
setiap asersi dengan cara yang sama
dengan penentuan risiko deteksi yang
direncanakan, kecuali bahwa hal tersebut
didasarkan pada penilaian aktual atau final
atas risiko pengendalian, bukan penilaian
tingkat risiko pengendalian yang
direncanakan untuk asersi tersebut
Istilah risiko deteksi digunakan dalam
bagian terdahulu untuk risiko dimana seluruh
pengujiaan substantif yang digunakan untuk
menemukan bukti tentang asersi ternyata gagal
mendeteksi salah saji meterial. Dalam perangan
pengujian substantif, auditor mungkin ingin
menspesifikasi berbagai tingkat risiko deteksi
yang diguankan pada pengujian substantif yang
berbeda atas sersi yang sama
Auditor harus menghimpun bukti
yang cukup untuk memperoleh dasar
yang memadai untuk menyatakan
pendapat ats laporan keuangan klien
.Pengujian substantif menyediakan
bukti mengenai kewajaran setiap
asersi laporan keuangan yang
signifikan.
1. Pengajuan pertanyaan kepada para karyawan
berkaitan dengan kinerja tugas mereka
2. Pengamatan/observasi terhadap personel
dalam melaksanakan tugas mereka
3. Menginspeksi dokumen dan catatan
4. Melakukan perhitungan kembali
5. Konfirmasi
6. Analisis
7. Pengusutan
8. Penelusuran
1. Pengujian rinci atau detail saldo

2. Pengujian rinci atau detail transaksi

3. Prosedur analitis
Tingkat risiko deteksi yang dapat
diterima mungkin mempengaruhi
pentuan waktu pengujian substantif.
Jika risiko deteksi tinggi, pengujian
dapat dilakukan beberapa bulan
sebelum akhir tahun. Sebaliknya,
pada saat risiko deteksi untuk suatu
asersi rendah, pengujian substantif
dilakukan pada atau mendekati
tanggal neraca
Keputusan untuk melakukan pengujian sebelum
tanggal neraca harus berdasarkan apakah auditor
dapat :

1. Mengendalikan bertambahnya risikoaudir bahwa salah


saji yang meterial akan ada dalam akun tersenut pada
tanffal neraca namun tidak dapt dideteksi oleh auditor.

2. Mengurangi biaya pengujian substantif yang diperlukan


pada tanggal neraca untuk memenuhi tujuan audit yang
direncanakan, sehingga pengujian sebelum tanggal eraca
menjadi efektif dalam segi biaya
1. Pengendalian intern yan efektif
selama periode yang tersisa

2. Tidak ada kondisi atau lingkungan


(SAS No.45) yang dapat mendorong menajemen
utnuk membuat salah saji dalam
menyebutkan laporan keuangan selam periode yang
bahwa kondisi yang tersisa
memberikan
kontribusi 3. Saldo akhir tahun dari akn yang diuji
pengendalian risiko pada tanggal interim, dengan
tersebut adalah : pertimbangan yang tepat, dapat
diprediksi dalam hal jumlah, signifikan,
relatif dan komposisi

4. Sistemakuntansi klien dapat


memberikan indformasi mengenai
transaksi tidak biasa yang signifikan
dan dluktuasi sifnifikan yang dapat
terjadi dalam periode yang tersisa
• Perbandinga saldo
Beberapa akun pada dua
tanggal untuk
pengujian mengidentifikasi
jumlah yang
untuk kelihatannnya ridak
biasa dan menyelidiki
periode jumlah tersebut
• Pengujian substantif
sisa rincian lainnya untuk
memberikan dasar
biasanya yang layak bagi
perluasan kesimpulan
meliputi audit interim sampai
tanggal neraca
Dalam praktik, perluasan digunakan untuk
merata-ratakan jumlah item atau ukuran sampel
dimana pengujian atau prosedut tertentu
diterapkan. Dengan demikian, pengujiansubstantif
yang dilakukan semakin luas ketika auditor
mengkonfirmasi 200 pitutang usaha daripada 100
piutang usaha, ataumenelusuri 100 aat jurnal
penjualan ke dokumen pendukung daripada 50 ayat
jurnal. Ukuran sampel dimana pengujian tertentu
diterapkan merupakan bahan pertimbangan
profesional untuk pengujian substantif dapat
digunakan dalam membantu auditor menentukan
ukuran sampel yang diperlukan untuk mencapai
tingkat risiko deteksi spesifik
1. Penggunaan Teknologi Audit yang Umum
2. Pemilihan dan pencetakan sampel-sampel
audit
3. Pengujian kalkulasi dan pembuatan
perhitungan
4. Peringkasan data dan pelaksanaan analisis
5. Pembandingan data audit dengan catatan-
catatan komputer
1. Penggunaan Teknologi Audit yang
Umum

2. Pemilihan dan pencetakan


sampel-sampel audit

3. Pengujian kalkulasi dan


pembuatan perhitungan

4. Peringkasan data dan


pelaksanaan analisis

5. Pembandingan data audit dengan


catatan-catatan komputer
Keputusan auditor mengenai pada
rancangan pengujian substantif diperlukan untuk
pendokumentasian pada kertas kerja dalam
bentuk program audit tertulis. Program audit
yaitu daftar prosedur audit yang akan
dilakukan.Dalam beberapa kasus program audit
harus cukup rinci memberikan :
1. Garis besar pekerjaan yang akan dilakukan
2. Dasar koordinasi, supervisi,dan pengendalian
audit
3. Catatan pekerjaan yang dilakukan

Anda mungkin juga menyukai