Asep Sudarsono
Human Development Report tahun 2000 versi UNDP menyebutkan
bahwa peringkat mutu sumber daya manusia (Human Development Index,
HDI) Indonesia berada pada urutan ke 110. Peringkat itu jauh di bawah
Filipina (77), Thailand (76),Malaysia (61), Brunei Darussalam (32), Korea
Selatan (30, dan Singapura (24). Pada tahun 2002 posisi Indonesia semakin
menurun. Data Human Development Index (HDI) Indonesia nilainya 0,684
berada pada rangking 110, di bawah Vietnam, Malaysia, dan Singapura.
Pada Tahun 2003 HDI Indonesia semakin memburuk menduduki
peringkat 112 dibawah Vietnam (109), Filipina (85). Thailand (74) dan
Brunei Darussalam (31), Korea (30), dan Singapura (28), (Kompas, 10 Juni
2003). Data menunjukkan semakin turunnya posisi daya saing tenaga
kerja Indonesia dibandingkan dengan tenaga kerja dari negara-negara
ASEAN.
Kondisi ketenagakerjaan di Indonesia saat ini masih
diwarnai tingkat pengangguran yang semakin tinggi.
BPS mencatat total jumlah pengangguran terbuka
secara nasional pada Februari 2009 mencapai 9,26
juta orang atau 8,14% dari total angkatan kerja.
Jumlah pengangguran yang tinggi dimungkinkan
karena kompetensi yang dimiliki oleh SDM Indonesia
masih rendah atau karena peluang kerja yang
memang tidak cukup untuk menampung semua
lulusan tenaga kerja yang dihasilkan oleh sekolah dan
Perguruan Tinggi
1. suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru yang sangat
bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang
lain.
2. Merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu
aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarya
dan bersahaja dan berusaha dalam rangka
meningkatkan pendapatan dalam kegiatan
usahanya
Meredith dalam Suprojo Pusposutardjo(1999),
memberikan ciri-ciri seseorang yang memiliki
karakter wirausaha sebagai orang yang
(1) percaya diri,
(2)berorientasi tugas dan hasil,
(3)berani mengambil risiko,
(4)berjiwa kepemimpinan,
(5)berorientasi ke depan, dan
(6)keorisinalan
1. Menerapkan Perilaku Tepat Waktu
2. Menerapkan Perilaku Tepat Janji
3. Membnetuk pribadi pribadi yang disiplin
4. Membentuk pribadi pribadi yang ulet dan mau
bekerja keras
5. Membentuk pribadi yang memiliki jiwa toleran
dan mau menolong sesama, dan lain sebagainya
1. Mengasah keterampilan para siswa dengan
membuat dan menciptakan produk yang sesuai
dengan minat dan daya beli
2. Meningkatkan daya inovasi dan kreatifitas
siswa melalui pembuatan produk produk.
3. Menciptakan iklim belajar, bekerja, berkarya,
dan berpartisipasi yang menyenangkan
Menurut Kuswantoro (2014)
Konsep Pembelajaran dalam keadaan yang
sesungguhnya untuk menjembatani antara
pengetahuan yang diberikan sekolah dan
kebutuhan industri
1. Meningkatkan kompetensi lulusan
2. Meningkatkan jiwa entepreneurship lulusan
3. Menunmbuhkembangkan karakter dan etos kerja (disiplin,
tanggung jawab, jujur, kerja sama, kepemimpinan dll)
4. Menghasilkan produk berupa barang/ jasa yang memiliki
nilai tambah
5. Meningkatkan kualitas hasil pembelajaran untuk
membekali kemampuan memproduksi barang/ jasa
6. Menjadi sarana berusaha untuk mendapatkan dan
meningkatkan profisekolah
Lokasi di Sekolah
Sarana produksi disuppport oleh industri
Menerima pesanan dari industri mitra
Sistem produksi seperti di industri mitra
Tenaga supervisi dari industri mitra
Industri dapat melakukan R&D di sekolah