Kelompok 1
Kata sulit:
• Krepitasi
Kata kunci:
• Laki-laki, 9 tahun
• Nyeri pada kaki sejak 2 minggu yang lalu
• Nyeri setelah jatuh bermain
• Terdapat bengkak dan kemerahan dari betis sampai pergelangan kaki
• Terdapat krepitasi di betis
• Tidak mampu berjalan
• Sudah berobat ke tukang urut
Laki-laki 9 tahun
WD
Medikamentosa
dan non Penatalaksanaan
medikamentosa
Komplikasi Prognosis
Pertanyaan:
b. Fraktur Oblik : fraktur yang arah garis patahnya membentuk sudut terhadap
sumbu tulang dan merupakan akibat dari trauma angulasi juga.
c. Fraktur Spiral : fraktur yang arah garis patahnya sepiral yang di sebabkan oleh trauma
rotasi.
d. Fraktur Kompresi : fraktur yang terjadi karena trauma aksial fleksi yang mendorong tulang
kea rah permukaan lain.
e. Fraktur Afulsi : fraktur yang di akibatkan karena trauma tarikan atau traksi
otot pada insersinya pada tulang.
IV. Menurut Smeltzer dan Bare (2001) jumlah garis patahan ada 3 antara lain:
a. Fraktur Komunitif : fraktur dimana garis patah lebih dari satu dan saling
berhubungan.
b. Fraktur Segmental : fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak
berhubungan.
c. Fraktur Multiple : fraktur diman garis patah lebih dari satu tapi tidak pada tulang
yang sama.
2. Penyebab Bengkak & Kemerahan
Akibat Fraktur Pada Betis
Faktor-factor:
• Infeksi
• Tersumbatnya aliran darah
Infeksi
PEMBENGKAKAN JARINGAN
LUNAK & PERDARAHAN KE
DALAM KOMPARTEMEN TERTUTUP
SINDROM
KOMPARTEMEN
NYERI
Definisi
1. Pergerakan
Pergerakan antara kedua ujung tulang, selain menimbulkan nyeri, juga
berakibat terjadinya kalus yang berlebihan dan menghalangi atau memperlambat
proses penyatuan jaringan. Apabila berlanjut, pergerakan ini akan menghalangi
pembentukan tulang dan diganti dengan jaringan ikat kolagen, sehingga akan
terbentuk sendi palsu pada tempat fraktur.
2. Jaringan lunak yang ada di antara kedua ujung tulang
Jaringan lunak yang terselip di antara kedua ujung-ujung tulang yang
patah, selama belum dapat disingkirkan akan menghambat penyembuhan dan
menimbulkan risiko tidak terjadi penyatuan.
5. Gangguan vaskuler
Berkurangnya pasokan vaskuler berakibat pada hambatan penyembuhan.
Ini terjadi karena adanya hipoksia dan berkurangnya makanan local yang
berakibat penyambuhan dan pertumbuhan kembali jaringan yang lebih buruk.
7. Komplikasi yang mungkin terjadi pada fraktur
Komplikasi Awal
a. Kerusakan Arteri
Pecahnya arteri karena trauma bisa ditandai dengan tidak adanya nadi,
cyanosis bagian distal, hematoma yang lebar.
b. Kompartement Syndrom
Kompartement Syndrom merupakan komplikasi serius yang terjadi karena
terjebaknya otot, tulang, saraf, dan pembuluh darah dalam jaringan parut.
c. Fat Embolism Syndrom
Fat Embolism Syndrom (FES) adalah komplikasi serius yang sering terjadi
pada kasus fraktur tulang panjang. FES terjadi karena sel-sel lemak yang
dihasilkan bone marrow kuning masuk ke aliran darah dan menyebabkan
tingkat oksigen dalam darah rendah yang ditandai dengan gangguan
pernafasan, tachykardi, hypertensi, tachypnea, demam.
d. Infeksi
System pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan. Pada
trauma orthopedic infeksi dimulai pada kulit (superficial) dan masuk ke
dalam.
e. Avaskuler Nekrosis
Avaskuler Nekrosis (AVN) terjadi karena aliran darah ke tulang rusak atau
terganggu yang bisa menyebabkan nekrosis tulang.
Komplikasi dalam waktu lama
a. Delayed Union
Delayed Union merupakan kegagalan fraktur berkonsolidasi sesuai dengan
waktu yang dibutuhkan tulang untuk menyambung. Ini disebabkan karena
penurunan suplai darah ke tulang.
b. Malunion
Malunion merupakan penyembuhan tulang ditandai dengan
meningkatnya tingkat kekuatan dan perubahan bentuk (deformitas).
8. 5 tahap Penyembuhan fraktur
• Hematoma : terdapat kerusakan jaringan dan perdarahan pada
tempat fraktur; ujung-ujung tulang mati beberapa milimeter
• Radang : sel radang muncul pada hematoma
• Kalus : populasi sel berubah menjadi osteoblas dan osteoklas: tulang
yang mati dibersihkan dan tulang yang dirangkai (woven bone)
muncul pada kalus
• Konsolidasi : tulang yang dirankai digantikan oleh tulang lamelar dan
fraktur dipersatukan secara kuat
• Remodelling : tulang yang baru terbentuk kembali sehingga mirip
dengan struktur normal.
9. Pemeriksaan penunjang sesuai skenario
Kemungkinan Fraktur
Pemeriksaan Penunjang Fraktur :
• X-Ray (Rontgen)
Pemeriksaan awal
Dada, Tulang Belakang, Anggota Gerak
Tidak disarankan untuk wanita hamil (akibat radiasi)
• CT-Scan
Perkembangan dari X-Ray
Dapat melihat tulang hingga organ tubuh.
Dapat Mendeteksi Kanker
Tidak disarankan untuk wanita hamil (akibat radiasi)
• MRI
Pemeriksaan paling spesifik.
Pemeriksaan paling aman dan paling jelas
Dapat mendeteksi Tulang hingga organ tubuh.
Dapat Mendeteksi Kanker
10.Pengobatan fraktur pada tibia
Tujuan Pengobatan
Fraktur
ums.ac.id
Pada skenario
• Dibawa ke dukun urut : menyebabkan pertumbuhan tulang yang tidak
baik (menjadi bengkok)
• Terapi yang diperlukan : operatif (operasi)
Prognosis
• Fraktur tibia pada anak-anak memiliki prognosis yang baik. Pada anak-
anak proses pembentukan (remodelling)tulang baik dan cepat.
Sumber
Stanlay Hoppenfeld Vasantha L. Murthy Terapi & Rehabilitasi Fraktur
A. Graham Apley & louis solomon, Ortopedi dan fraktur sistem Apley, edisi
ketujuh
http://www.mf.uni-lj.si/media-
library/2015/01/4b317ee16ef18cb8001b1e27460b8964.pdf (Lubljani
University, Slovenia)
https://www.radiologyinfo.org/en/info.cfm?pg=bonerad
www.digilib.unimus.ac.id