Misalnya:
Bentuk P.D: (D-2)3 (D + 3)y = e2x + x3
Fungsi komplementernya adalah
Yc = (ct + c2 x + c3 x2) e2x + c4 e-3x
Terlihat bahwa akar = 2 lipat lipat tiga dan bagian e2x dari Q adalah juga bagian dari fungsi
komplementernya yang bersesuaian dengan akar = 2 lipat tiga (yang berarti s = 3)
Maka relasi dasarnya adalah:
Yp = A x3 e2x + Bx2 e2x + c x e2x – De2x + Ex3 + F x2 + Gx + H
b. Suatu bagian dari Q adalah xr u dan u adalah suatu bagian dari fungsi komplementernya.
jika u bersesuaian dengan lipat s, maka dalam relasi dasar harus memuat xr+s u ditambah
bagian-bagian yang timbul darinya melalui diferensiasi.
Misalnya:
Bentuk P.D: (D-2)3 (D+4)y = x2 e2x + x3.
Fungsi komplementernya adalah:
Yc = (c1 + c2x + c3 x2) e2x + ct e-tx
Terlihat bahwa akar = 2 lipat tiga dan bagian x2 e2x dari Q dan u = e2x adalah suatubagian dari fungsi
komplementernya yang bersesuaian dengan akar = 2 lipat tiga (yang berarti s = 3).
Maka relasi dasarnya adalah:
Yp = A x5 e2x + B4 e2x + C x3 e2x + D x2 e2x + E x e2x + F e2x + + Gx 3+ H x2 + I x + J.
Langkah-langkah menentukan Yp(x)
dengan metode ini dalah:
1. Tentukanlah fungsi komplementernya Yc (x).
2. Gunakan aturan 5.3.3 A dan B untuk menentukan
relasi dasar Yp (x).
3. Diferensiasikan relasi dasar Yp (x) ini sampai diferensi
ke n apabila orde dari P.D semula adalah.
4. Hasil diferensiasi ini disubstitusikan ke P.D semula.
5. Dengan metode persamaan koefisien maka semua
konstanta yang dimuat dalam relasi dasar Yp(x)
diperoleh harganya.
6. Harga konstanta ini kemudian disubstiyusikan ke
relasi dasar dan solusi partikulir Yp(x) telah ketemu.