PASCA REVITALISASI
• Revitalisasi
• Aksesibilitas
• Revitalisasi
Menurut Danisworo (2002), revitalisasi adalah upaya untuk memvitalkan kembali suatu
kawasan atau bagian kota yang dulunya pernah vital hidup akan tetapi mengalami
kemunduran dan degradasi. Proses revitalisasi sebuah kawasan mencakup perbaikan
aspek fisik, aspek ekonomi dan aspek sosial.
• Aksesibilitas
Dalam Hurst (1974) dikatakan bahwa aksesibilitas adalah ukuran dari kemudahan
(waktu, biaya, atau usaha) dalam melakukan perpindahan antara tempat-tempat atau
kawasan dalam sebuah sistem.
Studi Kasus
Pasar Bulu,
Semarang
Sumber : Google Maps Lokasi :
Jl. Mgr Sugiyopranoto, Barusari, Semarang Selatan, Kota Semarang,
Jawa Tengah, Kode Pos 50245
Mengapa Pasar Bulu?
Pasar Bulu sebagai pasar tradisional yang mengalami revitalisasi, merupakan salah satu
pasar tradisional di Semarang yang pembangunannya bertujuan selain memenuhi kebutuhan
sehari-hari dan mempermudah masyarakat dalam melaksanakan transaksi jual beli, juga
mengubah citra pasar tradisional yang dikenal tidak tertata dan kumuh menjadi teratur dan
bersih.
Belum lama terbangun, muncul kesenjangan pada perubahan fisik Pasar Bulu Semarang
pasca revitalisasi yang menjadi keluhan pengguna pasar,terutama para pedagang.
Diduga karena tidak aksesibelnya sirkulasi untuk mencapai ruang-ruang di dalam bangunan.
Teori Jangkauan (Step Depth)
Gambar : Denah Pasar Bulu Semarang Pasca Revitalisasi Typical Lantai 1 – Lantai 3.
Sumber : Arsip Dinas Pasar Kota Semarang dengan Modifikasi
Gambar : Entrance Utama Gambar : Pintu Masuk dan Keluar Gambar : Hall Lantai 1 Pasar Bulu Pasca Gambar : Transportasi Vertikal
Pengunjung menuju Bangunan Pasar Utama Pengunjung Pasar Bulu Revitalisasi Pengunjung Pasar Bulu Pasca
Bulu Pasca Revitalisasi Pasca Revitalisasi Revitalisasi
Analisis
Lantai 1
Pasca Revitalisasi
Zona Aksesibel
Zona
Kurang Aksesibel
Gambar : Zonasi pada Denah Pasar Bulu Semarang Pasca Revitalisasi Lantai 1
Berdasarkan letak entrance (pintu utama) pengunjung
Sumber : Arsip Dinas Pasar Kota Semarang dengan Modifikasi
Gambar : Kios Pedagang Lantai 1
Pasar Bulu Pasca Revitalisasi
Analisis
Lantai 2
Pasca Revitalisasi
Zona Aksesibel
Zona
Kurang Aksesibel
Gambar : Zonasi pada Denah Pasar Bulu Semarang Pasca Revitalisasi Lantai 2
Berdasarkan letak eskalator (transportasi vertikal) pengunjung
Sumber : Arsip Dinas Pasar Kota Semarang dengan Modifikasi
Gambar : Kios Pedagang Lantai 2
Pasar Bulu Pasca Revitalisasi
Analisis
Lantai 3
Pasca Revitalisasi
Zona Aksesibel
Zona
Kurang Aksesibel
Zona
Kios kosong
Gambar : Zonasi pada Denah Pasar Bulu Semarang Pasca Revitalisasi Lantai 3
Berdasarkan letak eskalator (transportasi vertikal) pengunjung
Sumber : Arsip Dinas Pasar Kota Semarang dengan Modifikasi
Gambar : Kios Pedagang Lantai 3
Pasar Bulu Pasca Revitalisasi
Kesimpulan
Akses
Eksisting Lt 1
Akses
Rekomendasi Lt 1
Zona Aksesibel
Akses
Eksisting Lt 1
Akses
Rekomendasi Lt 1
Akses
Eksisting Lt 2
Akses
Rekomendasi Lt 2
Akses
Eksisting Lt 2
Akses
Rekomendasi Lt 2
Akses
Eksisting Lt 3
Akses
Rekomendasi Lt 3
Akses
Eksisting Lt 3
Akses
Rekomendasi Lt 3
Abdulsyani. 1994. Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara.
Adishakti Laretna T. 2002. Revitalisasi Bukan Sekedar Beautification. artikel di INFO
Urban and Regional Development Institute vol 13 Juni – Maret 2002.
Darwis.1984. Pola Hubungan Bangunan dengan Lingkungan. Soewito.
Danisworo, M. dan Martokusumo, W. (2002). “Revitalisasi Kawasan Kota : Sebuah
Catatan Dalam Pengembangan dan Pemanfaatan Kawasan Kota”, Info URDI Vol.13.
Hakim, Rustam. 1987. Unsur Perancangan Dalam Arsitektur Lansekap. Jakarta.
Hendri, Ma’ruf. 2006. Pemasaran Ritel. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.