CHRONIC KIDNEY
DISEASE ET CAUSA
NEFROLITHIASIS
Masuk RS :
19/12/2012
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Diabetes
Alergi TBC Melitus
(-)
(-) (-)
Riwayat Pengobatan
Pasien hanya mengkonsumsi obat darah
tinggi saja yaitu captopril dan tidak
diminum secara teratur, kalau kepala sakit
atau pusing saja diminum
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
• COMPOS MENTIS
Kesadaran
TD :
180/12
0
TB : Nadi :
162 100
cm x/mnt
Tand
a
Vital
BB :
RR : 28
68 x
KG
S:
36.5
KULIT
Turgo Baik
r
KEPALA
Ekspresi Normal
Simetris Simetris
wajah
• Bentuk : normal
• Liang telinga : lapang
• Serumen : -/-
• Nyeri tarik auricular: -/-
• Nyeri tarik tragus : -/-
HIDUNG
• Bagian luar : normal, tidak terdapat deformitas
• Septum : terletak ditengah dan simetris
• Mukosa hidung : tidak hiperemis, konka nasalis eutrof
• Cavum nasi : perdarahan (-)
MULUT DAN TENGGOROKAN
INSPEKSI
Tidak tampak pulsasi ictus cordis
PALPASI
Ictus cordis tidak teraba
INSPEKSI
• Datar, terdapat bekas luka di suprapubik berwarna
kehitaman, tidak terdapat striae, tidak terdapat pelebaran
vena
PALPASI
• Supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (+) regio
epigastrium, ballotemen -/-
PERKUSI
• Timpani pada keempat kuadran abdomen,
AUSKULTASI
• Bising usus 3x/menit
PUNGGUNG DAN PINGGANG
• Tidak di periksa
Ekstremitas Atas
Hematologi Lengkap
Hematokrit 23 41 – 53 %
KIMIA DARAH
Protein 3+
Glukosa Negatif
Urobilinogen Negatif
Bilirubin Negatif
Ketone Negatif
Nitrit Negatif
BD 1.020
Blood 3+
Laboratorium tgl 19/12/2012
Setelah HD pertama
Protein 3+
Glukosa Negatif
Urobilinogen Negatif
Bilirubin Negatif
Ketone Negatif
Nitrit Negatif
BD 1.010
Blood 2+
berkurang.
A: CKD Grade V e.c
O: Kes: CM Nefrolithiasis
Keadaan umum: tampak sakit sedang P: - Furosemide inj 1 x 1
TD: 120/80 mmHg
N: 84x/m
- ceftriaxone inj 1 x
S: 36,2°C 1gr
P: 22x/m
Mata : CA+/+, SI -/-
- amlodipine 1x10mg
Leher: tiroid dan KGB tidak teraba - bicnat 3 x 1
membesar
Cor: S1 S2 reg, m(-), g(-)
- codein 2 x1
Pulmo: Sn vesikuler rh -/-,wh -/-
- cetirizine 2x1
Abd: Supel, smiling umbilicus (-), NT
(-), NL (-), shifting dullness (-), BU (+), - PCT 3 x 500 mg kp
hepar dan lien tak teraba membesar
Ext : akral hangat, edema (-)
- Nebu (V:B:N )
Follow up 24/12/2012
S: sesak -, pusing +
A: CKD Grade V e.c
O: Kes: CM
Keadaan umum: tampak sakit sedang Nefrolithiasis
TD: 130/80 mmHg P: - Furosemide inj 1 x
N: 80x/m
S: 36°C
1
P: 22x/m - ceftriaxone inj 1 x
Mata : CA+/+, SI -/-
1gr
Keadaan umum: tampak sakit sedang
TD: 130/80 mmHg
e.c Nefrolithiasis
N: 80x/m
S: 36,2°C
P: - Furosemide
P: 20x/m inj 1 x 1
Mata : CA+/+, SI -/-
Leher: tiroid dan KGB tidak teraba - codein 2 x1
membesar
Cor: S1 S2 reg, m(-), g(-) - cetirizine 2x1
Pulmo: Sn vesikuler rh -/-,wh -/-
Abd: Supel, smiling umbilicus (-), NT
(-), NL (-), shifting dullness (-), BU (+),
- PCT 3x1
hepar dan lien tak teraba membesar
Ext : akral hangat, edema (-)
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
HEMATOLOGI
Hematologi
Lengkap
7.6 13,5 – 17,5 g/dl
Hemoglobin
(Hb)
KIMIA DARAH
Keadaan umum: tampak sakit sedang
TD: 130/80 mmHg
e.c Nefrolithiasis
N: 80x/m
S: 36°C
P: - Furosemide
P: 20x/m inj 1 x 1
Mata : CA+/+, SI -/-
Leher: tiroid dan KGB tidak teraba - codein 2 x1
membesar
Cor: S1 S2 reg, m(-), g(-) - cetirizine 2x1
Pulmo: Sn vesikuler rh -/-,wh -/-
Abd: Supel, smiling umbilicus (-), NT
(-), NL (-), shifting dullness (-), BU (+),
- PCT 3x1
hepar dan lien tak teraba membesar
Ext : akral hangat, edema (-)
Resume
Pasien seorang laki-laki usia 36 tahun datang ke UGD RSMM
dengan keluhan sesak napas sejak 1 minggu SMRS, sesak
yang dirasakan ini sebenarnya sudah berjalan selama 2
bulan. Pasien juga mengeluh mukanya terasa bengap atau
bengkak sudah 2 minggu ini tetapi tangan dan kaki tidak
bengkak. Sudah 1 minggu ini pasien mengeluh nyeri uluhati
dirasakan sampai dada seperti tertusuk-tusuk namun tidak
menjalar ke belakang dan lengan kiri kadang-kadang timbul
bersamaan dengan sesak napasnya. BAK tidak lancar,
kencingnya sering terputus-putus dan sering mengedan
waktu kencing, ada nyeri, tidak ada darah, warna kuning dan
pasien umur 4 tahun pernah dioperasi batu saluran kemih
dan pernah kencing batu sebesar biji pepaya warna hitam.
Pasien juga merasa batuk sudah 2 hari ini ada dahak warna
putih bening dan tidak ada darah. Serta mual dan muntah
sebanyak 3x isi makanan, tidak ada darah. Nafsu makan juga
Riwayat Hipertensi +, minum obat anti hipertensinya
yaitu captopril tidak teratur, hanya minum apabila
dirasakan kepalanya sakit atau pusing. Riwayat DM,
jantung, alergi dan asma disangkal oleh pasien.
Pada pemeriksaan fsik ditemukan keadaan umum
sedang, tampak sakit sedang dan keadaan gizi baik.
Terdapat tekanan darah 180/120, nadi 100 x, pernafasan
28 x. Pada status generalis didapatkan dispneu,
konjungtiva anemis, oedem palpebra dan pada palpasi
abdomen didapatkan nyeri tekan epigastrium dan nyeri
ketok ginjal +/+. Pada pemeriksaan laboratorium
ditemukan Hb (8,1), Ht (23), ureum (181.6), kreatinin
(17.23). Urine rutin protein (+3), blood (+3), sedimen
leukosit (15-20/LPB), sedimen eritrosit (15-20/LPB),
sedimen epitel (+), sedimen silinder (S. Granula +). ADG
PH (7.29), BE (-12.3), HCO3 (13.1), PCO2 (28), PO2
Masalah dan Pengkajian
CKD Grade V e.c. Nefrolithiasis
Sesak nafas
Hipertensi
Anemia
Ureum dan kreatinin meningkat
CCT : (140 – 36) X 68 kg = 5,7 ml/mnt/1,73m2 → CKD
grade V
72 x 17,23
USG ginjal Nefrolithiasis
Muka bengkak (oedem palpebra)
Mual, muntah, kepala sakit, lemas, badan gatal-gatal,
batuk
BAK tidak lancar sering terputus-putus dan nyeri
Nyeri ketuk CVA +/+
Diagnosa banding
Congestive Heart Failure
Hipertensi
• Dubia ad
Ad vitam
Bonam
Ad • Dubia ad
fungtion
am Malam
Ad • Dubia ad
sanation
am Bonam
TINJAUAN
PUSTAKA
Pendahuluan
Ginjal merupakan organ vital yang berperan sangat
penting dalam mempertahankan kestabilan lingkungan
dalam tubuh. Ginjal mengatur keseimbangan cairan
tubuh dan elektrolit dan asam basa dengan cara
menyaring darah yang melalui ginjal, reabsorbsi
selektif air, elektrolit, serta mengeksresi kelebihannya
sebagai kemih.
Pada penyakit ginjal kronik terjadi penurunan fungsi
ginjal yang memerlukan terapi pengganti yang
membutuhkan biaya yang mahal. Penyakit ginjal kronik
biasanya disertai berbagai komplikasi seperti penyakit
kardiovaskuler, penyakit saluran napas, penyakit
saluran cerna, kelainan di tulang dan otot serta anemia.
Defnisi
Gangguan atau kerusakan ginjal yang
terjadi lebih dari 3 bulan; atau
GFR < 60 mL/menit/1,73 m² selama 3
bulan dengan atau tanpa kerusakan
ginjal.
Disebabkan peningkatan sisa-sisa
metabolisme (gagal membuang asam-
asam berat), terutama ureum dan
creatinin.
Klasifkasi derajat penyakit
Deraj Penjelasan LFG (mL/menit/1,73
at m3 )
1 Kerusakan ginjal dengan LFG ≥ 90
2 normal atau ↑ 60-89
3 Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ 30-59
4 ringan 15-29
5 Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ < 15 atau dialisis
sedang
Kerusakan ginjal dengan LFG ↓
berat
Gagal ginjal
GFR = (140 – umur) x BB pada ♀ dikalikan 0,85
72 x Creatinin plasma (mG/dL)
Perjalanan penyakit ginjal kronis
Stage I Penurunan
cadangan ginjal
Stage II insufsiensi
ginjal
Stage III
akhir/uremia
Klasifkasi berdasarkan etiologi
Penyakit
yang
mendasarin Sklerosis
ya Growth Hiperfltrasi nefron dan
menyebabk factors, , ↑ tek. penurunan
an molekul Kapiler dan fungsi
hipertrof vasoaktif, aliran darah nefron
stuktural ↑ RAA glomerulus yang
dan progresif
fungsional
nefron
Gangguan fungsi sekresi
Gangguan ekskresi air akan menyebabkan
resistensi air meningkat, sehingga jantung akan
bekerja lebih ekstra.
K meningkat, gangguan pada kontraksi jantung
arterial fbrilasi, cardiac arrest.
Sindrom Uremia :
Retensi air dan Na menyebabkan hipertensi
decomp.
Ureum darah meningkat sindrom uremia.
Dyspepsia (gastropati uremicum) menyebabkan
hematemesis melena.
Fosfat
: PO4 meningkat (kadarnya tinggi
dalam darah), maka :
Ca menurun gangguan fungsi kontraksi otot
jantung cardiac arrest.
Setiap Ca menurun dalam darah, akan
merangsang hypothalamus parathyroid
tulang (untuk melepaskan Ca dalam tulang)
timbul osteomalacia.
Asam-asam : jika tidak diekskresi terjadi
asidosis metabolik.
Gangguan fungsi sekresi :