3a. Kuliah Iiia Prinsip Pertan Berkelanjutan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 20

Kuliah III

Prinsip Pertanian dan


Peternakan Berkelanjutan
Sustainable Agriculture

diperkenalkan awal 1970

Dasar:
Perhatian akan keberlangsungan hidup generasi
manusia yang akan datang sebagai akibat:

· Tingkat kerusakan lingkungan sangat cepat


· Tingkat polusi yang tinggi
· Penurunan sumberdaya
· Pertumbuhan populasi manusia
· Permintaan pangan yang terus meningkat
Tahun 1989
Technical Advisory Committee (TAC)
of the Consultative Group on International Agriculture
Research (CGIAR)

Konsolidasi konsep
Guideline penelitian dan pengembangan pertanian

TAC/CGIAR (1989)
Sustainable agriculture should involve the successful
management of resources for agriculture to satisfy
changing human needs while maintaining or enhancing
the quality of the environment and conserving natural
resources
Successful Changing human needs
Sistem produksi: income, Kebutuhan manusia terus
ekonomis, secara sosial berkembang sesuai perkem-
diterima bangan populasi dan
“harkat/martabat”

Karakteristik
Maintaining the quality of
the environment
Resources Perubahan lingkungan harus
Termasuk input dan produk mampu memenuhi kebutuhan
dari sektor off farm (diluar produksi & kebutuhan manusia
sektor pertanian): produk tanpa menimbulkan kerusakan
kimia, mesin, dll. ekosistem yang tidak perlu
Mengangkat Isu
Pembangunan Pertanian
Berkelanjutan, a.l:
Tahun 1992
The United Nations 1. Upaya mengukur dan
Conference on meningkatkan dampak
Environment and positif akibat
Development (UNCED) pembangunan pertanian

2. Peranan peternakan dan


“Kepedulian Pengambil
pembangunan
Keputusan & Ilmuwan”
peternakan dalam
meningkatkan dampak
positif pembangunan
pertanian
Persyaratan
Sustainable agriculture
Mantap secara ekologis

1. Tanah dikelola dengan


baik
Kualitas 2. Kesehatan tanaman,
sumberdaya alam hewan, serta masyarakat
dipertahankan dan dipertahankan melalui
proses biologis (regulasi
Kemampuan sendiri).
agroekosistem 3. Sumberdaya lokal
ditingkatkan dipergunakan dengan
(manusia, tanaman, efisien (kehilangan unsur
hewan, sampai hara, biomasa, dan energi
ditekan serendah
organisme tanah) mungkin) serta mampu
mencegah pencemaran.
Bisa berlanjut secara ekonomis

Petani cukup menghasilkan untuk


pemenuhan kebutuhan dan/atau
pendapatan sendiri, serta
mendapatkan penghasilan untuk
mengembalikan tenaga & biaya yang
dikeluarkan

Keberlanjutan ekonomis
dapat diukur :
· Produk usaha tani langsung
· Melestarikan sumberdaya alam (fungsi)
· Meminimalkan resiko (fungsi)
Adil

Sumberdaya
dan kekuasaan
didistribusikan
sedemikian Hak-hak petani
rupa sehingga dalam
penggunaan Semua orang
kebutuhan
lahan & modal memiliki
dasar semua
memadai, kesempatan
anggota
bantuan teknis, berperan serta
masyarakat
dan peluang dalam
terpenuhi.
pemasaran pengambilan
terjamin. keputusan
(dilapangan &
lingkungan
masyarakatnya)
Semua bentuk
kehidupan (tanaman, Martabat dasar
hewan, manusia) semua makhluk
dihargai. hidup dihormati

Manusiawi
Memelihara nilai Integritas
kemanusiaan yang spiritualitas dan
mendasar budaya masyarakat
(kejujuran, harga dijaga dan
diri, kerjasama, rasa dipelihara
sayang)
Masyarakat pedesaan
mampu menyesuaikan diri
dengan perubahan kondisi
usahatani yang
Luwes berlangsung terus
(pertambahan populasi,
konversi lahan, kebijakan,
permintaan pasar, dll.)
United State of America

Sustainable Agriculture diajukan oleh Kongres Tahun 1990 dalam


Undang-Undang (Farm Bill) menyangkut pangan, pertanian,
konservasi, dan perdagangan (FACTA: Food, Agriculture,
Conservation and Trade Act.)

Sustainable Agriculture
Suatu sistem terpadu antara produksi tanaman dan ternak pada lokasi
spesifik. Sistem ini dalam jangka panjang diharapkan:
1. Kebutuhan manusia akan pangan dan serat terpenuhi
2. Kualitas lingkungan dan SDA yang dibutuhkan pertanian makin baik
3. Penggunaan sumberdaya petani (on-farm resources) dan sumberdaya
yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable resources) makin efisien,
dikelola secara terpadu (integrated), mendorong berlangsungnya siklus
biologi secara alamiah dan terkontrol
4. Mempertahankan nilai ekonomis usahatani
5. Meningkatkan kualitas kehidupan petani dan masyarakat secara
keseluruhan
Sustainable Agriculture
Tidak hanya mengatur hal-hal praktis, tetapi juga mendorong:
1. Produsen memikirkan berbagai implikasi dari tindakannya
2. Dinamika serta keterkaitan sistem pertanian secara lebih luas
3. Konsumen diharapkan terlibat dalam memahami pertanian dan
berpartisipasi lebih aktif dalam sistem pangan

Tujuan utama:
Masyarakat memahami pertanian dari perspektif lingkungan
khususnya berkaitan dengan:
1. Proses dinamika energi dan nutrisi
2. Interaksi antar tanaman, hewan, serangga dan organisme lain di dalam
sistem lingkungan pertanian (agroekosistem)
3. Keseimbangan: keuntungan produsen dan kebutuhan konsumen
Five Principles of ecology based-
management of animal production
system (Dumont, et.al., 2013)
• Integrasi manajemen dan kesehatan ternak
Prinsip ini menginternalkan kesehatan ternak (termasuk
adaptasi lingkungan) sebagai bagian tak terpisahkan
dalam produksi ternak
 Memilih ternak yang sesuai dengan lingkungan
dan praktek breeding yang mendukung
adaptasi dan menguatkan sistem imun.
Contoh; Kambing lebih adaptif terhadap lingkungan;
Bos indicus lebih toleran terhadap
lingkungan dibanding sapi persilangan (Bos
indicus vs Holstein cross-breds)
 Mengatur frekuensi dan musim perkawinan
disesuaikan dengan periode dan intesitas ketersediaan
pakan
• Mengurangi input yang diperlukan dalam produksi
Prinsip ini menggarisbawahi pengurangan input baik
input untuk penanaman tanaman pakan (pupuk) dan
input dalam produksi ternak (ex. pakan dari luar)
 Meningkatkan efisiensi penggunaan pakan
Contoh : Low digestibility of phosphorous (P) in pig
feeds was partly alleviated by the diet
supplementation with natural microbial
phytase
 Memberikan pakan yang berasal dari lingkungan
sekitar dan menggunakan hasil ikutan (by product)
pertanian
• Mengurangi polusi
Prinsip ini menegaskan pentingnya mengurangi polusi
(N and P excretion and greenhouse gas emission) yang
dihasilkan dalam produksi peternakan
Integrasi antara tanaman dengan peternakan akan
memperbaiki siklus biogeochemical dan
environmental fluxes ke atmosphere dan hydrosphere
melalui spatial and temporal interaksi diantara unit-
unit farm
Contoh : The integrated agriculture– aquaculture (IAA)
systems : livestock manure and other farm
wastes fertilize fish ponds, pond sediments
fertilize crops and crop co-products feed
livestock
• Mengambil keuntungan dari beragamnya sistem
Prinsip ini menegaskan bahwa produksi peternakan
yang berkelanjutan harus dapat mendukung keragaman
genetik tumbuhan dan binatang serta beragamnya
praktek managemen dan faktor produksi
 Memelihara beberapa species ternak yang berbeda
merupakan strategi untuk menghadapi kekeringan,
serangan penyakit dan fluktuasi harga pasar
 Menanam tanaman pakan yang berbeda dapat
menghindari perubahan musim dan perubahan iklim
 Pengaturan proporsi dan ruang tanaman pakan
mempengaruhi makhluk hidup lain seperti burung
• Mempertahankan keragaman biologi
Prinsip ini menegaskan bahwa produksi peternakan
yang berkelanjutan dapat mempertahankan keragaman
sumber daya genetik lainnya
 Erosi genetik terjadi akibat industrialisasi peternakan
dengan hadirnya breed baru (exotic breeds). Breed
lokal dapat dimanfaatkan peternak miskin karena
biaya pakan dan kesehatan yang murah dan
breeding lebih mudah
 Mengatur kehadiran ternak di ladang pengembalaan.
Contoh : pada saat rumput berbunga sebaiknya
ternak diambil untuk membiarkan
peningkatan populasi kupu-kupu
Reference
• Dumont, B, Fortun-Lamothe, L, Jouven, M,
Thomas, M and M. Tichit, 2013, Prospects
from agroecology and industrial ecology
for animal production in the 21st century,
Animal, Volume 7, No. 6, pp 1028–1043

Anda mungkin juga menyukai