3a. Kuliah Iiia Prinsip Pertan Berkelanjutan
3a. Kuliah Iiia Prinsip Pertan Berkelanjutan
3a. Kuliah Iiia Prinsip Pertan Berkelanjutan
Dasar:
Perhatian akan keberlangsungan hidup generasi
manusia yang akan datang sebagai akibat:
Konsolidasi konsep
Guideline penelitian dan pengembangan pertanian
TAC/CGIAR (1989)
Sustainable agriculture should involve the successful
management of resources for agriculture to satisfy
changing human needs while maintaining or enhancing
the quality of the environment and conserving natural
resources
Successful Changing human needs
Sistem produksi: income, Kebutuhan manusia terus
ekonomis, secara sosial berkembang sesuai perkem-
diterima bangan populasi dan
“harkat/martabat”
Karakteristik
Maintaining the quality of
the environment
Resources Perubahan lingkungan harus
Termasuk input dan produk mampu memenuhi kebutuhan
dari sektor off farm (diluar produksi & kebutuhan manusia
sektor pertanian): produk tanpa menimbulkan kerusakan
kimia, mesin, dll. ekosistem yang tidak perlu
Mengangkat Isu
Pembangunan Pertanian
Berkelanjutan, a.l:
Tahun 1992
The United Nations 1. Upaya mengukur dan
Conference on meningkatkan dampak
Environment and positif akibat
Development (UNCED) pembangunan pertanian
Keberlanjutan ekonomis
dapat diukur :
· Produk usaha tani langsung
· Melestarikan sumberdaya alam (fungsi)
· Meminimalkan resiko (fungsi)
Adil
Sumberdaya
dan kekuasaan
didistribusikan
sedemikian Hak-hak petani
rupa sehingga dalam
penggunaan Semua orang
kebutuhan
lahan & modal memiliki
dasar semua
memadai, kesempatan
anggota
bantuan teknis, berperan serta
masyarakat
dan peluang dalam
terpenuhi.
pemasaran pengambilan
terjamin. keputusan
(dilapangan &
lingkungan
masyarakatnya)
Semua bentuk
kehidupan (tanaman, Martabat dasar
hewan, manusia) semua makhluk
dihargai. hidup dihormati
Manusiawi
Memelihara nilai Integritas
kemanusiaan yang spiritualitas dan
mendasar budaya masyarakat
(kejujuran, harga dijaga dan
diri, kerjasama, rasa dipelihara
sayang)
Masyarakat pedesaan
mampu menyesuaikan diri
dengan perubahan kondisi
usahatani yang
Luwes berlangsung terus
(pertambahan populasi,
konversi lahan, kebijakan,
permintaan pasar, dll.)
United State of America
Sustainable Agriculture
Suatu sistem terpadu antara produksi tanaman dan ternak pada lokasi
spesifik. Sistem ini dalam jangka panjang diharapkan:
1. Kebutuhan manusia akan pangan dan serat terpenuhi
2. Kualitas lingkungan dan SDA yang dibutuhkan pertanian makin baik
3. Penggunaan sumberdaya petani (on-farm resources) dan sumberdaya
yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable resources) makin efisien,
dikelola secara terpadu (integrated), mendorong berlangsungnya siklus
biologi secara alamiah dan terkontrol
4. Mempertahankan nilai ekonomis usahatani
5. Meningkatkan kualitas kehidupan petani dan masyarakat secara
keseluruhan
Sustainable Agriculture
Tidak hanya mengatur hal-hal praktis, tetapi juga mendorong:
1. Produsen memikirkan berbagai implikasi dari tindakannya
2. Dinamika serta keterkaitan sistem pertanian secara lebih luas
3. Konsumen diharapkan terlibat dalam memahami pertanian dan
berpartisipasi lebih aktif dalam sistem pangan
Tujuan utama:
Masyarakat memahami pertanian dari perspektif lingkungan
khususnya berkaitan dengan:
1. Proses dinamika energi dan nutrisi
2. Interaksi antar tanaman, hewan, serangga dan organisme lain di dalam
sistem lingkungan pertanian (agroekosistem)
3. Keseimbangan: keuntungan produsen dan kebutuhan konsumen
Five Principles of ecology based-
management of animal production
system (Dumont, et.al., 2013)
• Integrasi manajemen dan kesehatan ternak
Prinsip ini menginternalkan kesehatan ternak (termasuk
adaptasi lingkungan) sebagai bagian tak terpisahkan
dalam produksi ternak
Memilih ternak yang sesuai dengan lingkungan
dan praktek breeding yang mendukung
adaptasi dan menguatkan sistem imun.
Contoh; Kambing lebih adaptif terhadap lingkungan;
Bos indicus lebih toleran terhadap
lingkungan dibanding sapi persilangan (Bos
indicus vs Holstein cross-breds)
Mengatur frekuensi dan musim perkawinan
disesuaikan dengan periode dan intesitas ketersediaan
pakan
• Mengurangi input yang diperlukan dalam produksi
Prinsip ini menggarisbawahi pengurangan input baik
input untuk penanaman tanaman pakan (pupuk) dan
input dalam produksi ternak (ex. pakan dari luar)
Meningkatkan efisiensi penggunaan pakan
Contoh : Low digestibility of phosphorous (P) in pig
feeds was partly alleviated by the diet
supplementation with natural microbial
phytase
Memberikan pakan yang berasal dari lingkungan
sekitar dan menggunakan hasil ikutan (by product)
pertanian
• Mengurangi polusi
Prinsip ini menegaskan pentingnya mengurangi polusi
(N and P excretion and greenhouse gas emission) yang
dihasilkan dalam produksi peternakan
Integrasi antara tanaman dengan peternakan akan
memperbaiki siklus biogeochemical dan
environmental fluxes ke atmosphere dan hydrosphere
melalui spatial and temporal interaksi diantara unit-
unit farm
Contoh : The integrated agriculture– aquaculture (IAA)
systems : livestock manure and other farm
wastes fertilize fish ponds, pond sediments
fertilize crops and crop co-products feed
livestock
• Mengambil keuntungan dari beragamnya sistem
Prinsip ini menegaskan bahwa produksi peternakan
yang berkelanjutan harus dapat mendukung keragaman
genetik tumbuhan dan binatang serta beragamnya
praktek managemen dan faktor produksi
Memelihara beberapa species ternak yang berbeda
merupakan strategi untuk menghadapi kekeringan,
serangan penyakit dan fluktuasi harga pasar
Menanam tanaman pakan yang berbeda dapat
menghindari perubahan musim dan perubahan iklim
Pengaturan proporsi dan ruang tanaman pakan
mempengaruhi makhluk hidup lain seperti burung
• Mempertahankan keragaman biologi
Prinsip ini menegaskan bahwa produksi peternakan
yang berkelanjutan dapat mempertahankan keragaman
sumber daya genetik lainnya
Erosi genetik terjadi akibat industrialisasi peternakan
dengan hadirnya breed baru (exotic breeds). Breed
lokal dapat dimanfaatkan peternak miskin karena
biaya pakan dan kesehatan yang murah dan
breeding lebih mudah
Mengatur kehadiran ternak di ladang pengembalaan.
Contoh : pada saat rumput berbunga sebaiknya
ternak diambil untuk membiarkan
peningkatan populasi kupu-kupu
Reference
• Dumont, B, Fortun-Lamothe, L, Jouven, M,
Thomas, M and M. Tichit, 2013, Prospects
from agroecology and industrial ecology
for animal production in the 21st century,
Animal, Volume 7, No. 6, pp 1028–1043