Anda di halaman 1dari 8

DISUSUN OLEH :

-MUHAMMAD JAZI (2284160018)


Ahmadiyah didirikan di punjad, india, oleh mirza
ghulam ahmad , pada tahun 1889. ahmadiyah memiliki
dua aliran yaitu lahore dan punjad. Titik perbedaan
kedua aliran ini adalah pada pendapat mereka tentang
status mirza itu sendiri. Menurut ahmadiyah lahore,
mirza adalah seorang pembaharu (mujaddid) saja,
sedangkan menurut ahmadiyah qadian, mirza adalah
seorang Nabi.
Di indonesia , Ahmadiyah memiliki organisasi resmi
bernama Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI).
Ahmadiyah aliran Lahore berpusat di Yogyakarta,
sedangkan Ahmadiyah aliran Qadiyani berpusat di
parung , bogor . Status badan hukum JAI ditetapkan
berdasarkan keputusan menteri kehakiman RI nomor
JA.5/123/13 pada tanggal 13 Maret 1953. sedangkan
statusnya sebagai organisasi masyarakat disyahkan
berdasarkan surat Direktorat Hubungan kelembagaan
politik nomor 75/D.I/v/2003.
Di Banten, JAI termasuk organisasi yang paling kecil.
Jumlah anggotanya sedikit, kepengurusanya juga
sederhana. Menurut Hasan Basri, pimpinan JAI provinsi
banten yang merangkap mubaligh wilayah banten,
jumlah anggota JAI di Banten Barat (lebak, pandeglang,
serang dan cilegon) saat ini hanya sekitar kurang lebih
500-an orang, sedangkan di Banten Timur (kabupaten
dan kota Tangerang ) mencapai 3000-an orang .
No Daerah / Wilayah Ketua /Sekretaris
1. Provinsi Banten Hasan Basri / Arif Munandar
2. Lebak H Dade R Sulaeman / Dian Diana
3. Serang Yusuf Ahmad Aldrin
4. Cilegon Ali Ahmad / Kombali
5. Pandeglang -
6. Tangerang -
Karena jumlah anggota yang sedikit itulah JAI provinsi
Banten masih terbatas pada kegiatan ibadah harian
biasa dan pengajian , belum merambah pada dunia
pendidikan formal . Kegiatan ini biasanya berpusat di
mesjid-mesjid Ahmadiyah yang berjumlah 17 diseluruh
pelosok Provinsi Banten. Diantara lokasi-lokasi mesjid
itu adalah di cilegon, merak, (cisata,pandeglang) ,
paninggilan (ciledug,tangerang) perigi (pondok aren),
ciputat dan rangkas bitung .
 Dibanten aliran ahmadiyah telah di fatwakan sesat oleh Majelis
Ulama Indonesia dan di anggap telah keluar dari islam .
 Paham yang dikembangkan oleh Ahmadiyah Qodian
menurut Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam
Musyawarah Nasional II tanggal 11-17 Rajab 1400 H/ 26
Mei - 1 Juni 1980 M, adalah jama’ah di luar Islam, sesat dan
menyesatkan.
 Fatwa ini kemudian dikuatkan lagi melalui
Musyawarah Nasional MUI VII, pada tanggal 19-22
Jumadil Akhir 1426 H/ 26-29 Juli 2005 M.
 Dalam fatwa tahun 2005 ini yang dinyatakan sesat itu
bukan hanya Ahmadiyah Qodian, tetapi juga Ahmadiyah
Lahore. Jadi, MUI makin mengeras atau melebar.
.

Anda mungkin juga menyukai