Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KELOMPOK 4
H AV I D A P R I L I A N O P. P. 15308141036
A N I S A M A U L I D I YA 15308141041
DEVI WULANDARI 15308141048
YULI ANA DWI H. 15308141055
I S N A N I D E YA N A A . 15308144005
KELAS BIOLOGI E
• O2
Gas • H2 S
(Herlambang, • NH3
2005) • CH4
Senyawa organik yang berada pada
limbah adalah senyawa yang dapat
diuraikan secara sempurna melalui proses
biologis baik aerob maupun anaerob.
• Proses koagulasi-flokulasi
Kimia • Proses netralisasi
Merangsang
perkembangan
mikroorganisme
Menyebabkan
pembusukan
bahan organik
Starbio
Probiotik Starbio merupakan kumpulan bibit
mikroorganisme yang diambil dari lambung sapi yang
kemudian diproses dengan pencampuran tanah, akar
. rumput dan daun-daaunan atau ranting-ranting
daunan-daunan yang dibusukkan. Didalam
pencampuran tersebut mengandung mikroba khusus
yang mempunyai fungsi yang berbeda beda
Aerasi merupakan metode pengolahan dalam pengaturan penyediaan udara pada bak
aerasi, dimana bakteri aerob akan menggunakan bahan organik didalam air limbah
dengan bantuan oksigen. Penyediaan udara yang lancar dapat mencegah terjadinya
pengendapan di dalam bak aerasi. Adanya endapan mengakibatkan terjadinya
penahanan pemberian oksigen ke dalam sel, dengan demikian mengakibatkan timbulnya
situasi bakteri anaerobik. Pemberian oksigen yang cepat melalui jet aerator serta
pemutaran dengan baling-baling untuk mencegah timbulnya gumpalan dan
meningkatkan penyerapan oksigen (Sugiharto, 1987).
METODE
WAKTU PENGAMATAN
Kegiatan : Pemberian Perlakuan, Pengamatan DO, BOD, suhu, kekeruhan, warna, bau,
perhitungan jumlah bakteri
ALAT DAN BAHAN
ALAT BAHAN
Alumunium
Bak plastik Akuarium
foil
EM4 H2SO4
Botol sampel Buret statif Aerator
Starbio Akuades
Gelas ukur Mikropipet Tabung reaksi
Limbah cair Media Nutrien
Rak tabung tahu Agar (NA)
Petridish DO-meter
reaksi
MnSO4 KOH-KI
Erlenmeyer Turbidimeter Pipet tetes
Amilum Na2S2O3
Bunsen dan
Termometer pH stik
korek api
Plastik wrap
CARA KERJA
Pemberian Perlakuan
Ulangan 1 untuk kontrol, ulangan 2 untuk EM4 tanpa aerasi, ulangan 3 untuk EM4+aerasi,
ulangan 4 untuk starbio tanpa aerasi dan ulangan 5 untuk starbio+aerasi, .
DO, BOD5, suhu, kekeruhan pH, warna, bau dan jumlah total bakteri diukur pada awal (0
hari) yaitu sebelum perlakuan, 7 hari setelah perlakuan, dan 14 hari setelah perlakuan
Pengukuran DO dan BOD dengan Titrasi
Air sampel diambil dengan botol winkler secara hati-hati agar tidak ada gelembung air yang masuk ke dalam botol
Selanjutnya ditambah H2SO4 dan digojok hingga berwarna coklat kuning. Kemudian di tambah 10 tetes amilum
hingga sampel berwarna biru dongker
Jika sampel berwarna biru dongker setelah ditetesi amilum, ditritasi dengan Na2S2O3 kemudian dihitung dan
dicatat volume Na2S2O3 yang dibutuhkan hingga sampel berwarna bening
Jika sampel tidak berwarna biru dongker setelah ditetesi amilum, maka sampel tidak bisa ditritasi. Hal ini
dikarenakan DO yang terlalu rendah.
Perhitungan Jumlah Total Bakteri
BOD
Hari ke- DO (ppm) pH Suhu (oC) Kekeruhan Bau Warna
(ppm)
Kuning
14 DO rendah - 8 28 oC 1767 Asam agak
pucat
TPC
PENGENCERAN
A B A B
0 0 0 0 0 Uncountable
Kuning
0 0,10 ppm 0,08 ppm 0,1 ppm 4 28 oC 1531 NTU asam
keruh
DO DO
7 - 6 27 oC 6138 NTU Busuk Coklat
rendah rendah
DO Kuning
0 0,11 - 4 29 2345 Asam
rendah keruh
DO DO Busuk/ Coklat
7 - 8 28 9461
rendah rendah asam keruh
Sangat
DO Coklat
14 0,16 - 8 26 7054 busuk/
rendah keruh
asam
TPC
PENGENCERAN
A B A B
0 0 0 0 0 Uncountable
7 9 86 6 5 Uncountable
DO DO
7 - 7 28 3973 Asam Coklat
rendah rendah
DO DO
14 - 8 28 6517 Asam Hitam
rendah rendah
Pengenceran Pengenceran Pengenceran Pengenceran
Hari TPC (cfu/ml)
10-7 10-7 10-8 10-8
0 0 0 0 0 -
Asam, tidak
Kuning
0 0,11 0,10 0,05 4 29 1013 terlalu
keruh
menyengat
Asam, Kuning
Sangat menyengat, keruh
7 - - 8 28 6092
rendah bau tidak kecoklat
enak an
Asam, sangat
Sangat menyengat
14 - - 8 26 9085 Coklat
rendah dan tidak
enak
TPC
PENGENCERAN
A B A B
14 4 2 - 1 Uncountable
PEMBAHASAN
• Pada praktikum ini terdapat 4 erlakuan yaitu:
1. Limbah + EM4
2. Limbah + EM4 + aerasi
3. Limbah + starbio
4. Limbah + starbio + aerasi
• Secara umum karakteristik air buangan dapat digolongkan atas sifat
fisika, kimia, biologi. Parameter yang digunakan untuk menunjukkan
karakter air buangan industri tahu adalah (Kaswinarni, 2007) :
1. Parameter fisika : kekeruhan, suhu, bau dan lain-lain
2. Parameter kimia : Kandungan organik (BOD dan DO) dan kimia
anorganik (pH)
3. Parameter biologi : TPC (Total Plate Count)
A. Kekeruhan
• Kekeruhan air erat sekali hubungannya dengan nilai TSS (Total Suspended Solid ) karena
kekeruhan pada air salah satunya memang disebabkan oleh adanya kandungan zat padat
tersuspensi. Zat tersuspensi yang ada di dalam air terdiri dari berbagai macam zat,
misalnya pasir halus, tanah liat, dan lumpur alami yang merupakan bahan-bahan
anorganik atau dapat pula berupa bahan-bahan organik yang melayang-layang di dalam
air (Alaerts dan Santika, 1987).
• Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan: Pada kontrol, kekeruhan cenderung
semakin menurun. Sedangkan pada perlakuan (limbah+EM4, limbah+EM4+aerasi,
limbah+starbio, limbah+starbio+aerasi) kekeruhan cenderung meningkat.
Hari ke-
Perlakuan
0 7 14
Kontrol 7957 1900 1767
EM4 1531 6138 8415
EM4 + aerasi 2345 9461 7054
Starbio 1286 3973 6517
Starbio + aerasi 1013 1092 1829
B. Warna
Hanifah, TA., Jose C., Nugroho TT. 2001. Pengolahan Limbah Cair Tapioka Dengan Teknologi EM (Effective Microorganisms). Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau. Jurnal Natur Indonesia III (2):95 – 103 (2001).
Hanum, F. 2002. Proses Pengolahan Air Sungai untuk Keperluan Air Minum. Sumatera: Fakultas Teknik Program Studi Teknik Kimia
Universitas Sumatera.
Herlambang, A. 2005. Penghilangan Bau Secara Biologi Dengan Biofilter Sintetik. JAI. Vol.1, No, 1. Kelompok Teknologi Pengolaan Air
Bersih dan Limbah Cair, Pusat Pengkajian Dan Penerapan Teknologi Lingkungan, BPPT.
Jasmiati, Sofia, A., Thamrin. 2010. Bioremidiasi Limbah Cair Industri Tahu Menggunakan Efektif Mikroorganisme (EM4). Ilmu
Lingkungan. Journal of Environmental Science. Program Studi Lingkungan PPS universitas Riau.
Kaswinarni, F. 2007. “Kajian Teknis Pengolahan Limbah Padat dan Cair Industri Tahu”. Thesis. Semarang: Program Studi Ilmu
Lingkungan Universitas Diponegoro.
Metcalf & Eddy. 2003. Wastewater Engineering Treatment and Reuse 4th Edition. New York : McGraw Hill.
Nohong. 2010. Pemanfaatan Limbah Tahu Sebagai Bahan Penyerap Logam Krom, Kadmiun dan Besi Dalam Air Lindi TPA. Jurnal
Pembelajaran Sains. Vol. 6, No. 2: 257-269. Kendari: Jurusan Kimia FMIPA Universitas Haluoleo Kendari.
Nurul Latifah.2011. Limbah Organik, Anorganik, dan B3. http://limbah-organikanorganik-dan-b3. Diakses pada tanggal 28 April 2018.
Sucipto, CD. 2012. Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah. Yogyakarta: Goysen Publishing.
Wardhana, Wisnu, 2004, Dampak Pencemaran Lingkungan (Edisi Revisi), Andi Offset, Yogyakarta.