Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1
Pendahuluan
Deskripsi Bendungan Tanju dan Mila
Pemodelan DAM BREAK Bendungan Tanju dan Mila
Deteksi Keadaan Darurat, Evakuasi da Klasifikasi
Kesiapsiagaan
Peralatan dan Material
Peta Genangan Banjir dan Rencana Evakuasi
Pelaksanaan
Analisis Sosial Ekonomi
Pelaksanaan PKM
2
Pendahuluan
4
4
REFERENSI DAN DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1974 Tentang PENGAIRAN.
3. PER. MEN. PU No. 41 / 1989 TENTANG Pengesahan SKBI menjadi SNI diantaranya tentang
KEAMANAN BENDUNGAN
4. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 Tentang SUNGAI
5. Permen PUPR No. 27/PRT/M/2015, tentang BENDUNGAN
6. Permen. PU. No. 72/PRT/1997 tentang KEAMANAN BENDUNGAN.
7. Keputusan Direktur Jenderal Pengairan, Nomor 94/KPTS/A/1998, tanggal 30 Juli 1998,
Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Pengairan, Balai Keamanan Bendungan
tentang PEDOMAN PENYIAPAN RENCANA TINDAK DARURAT
8. SNI No. 1731-1989-F tentang PEDOMAN KEAMANAN BENDUNGAN
9. SNI No 03-3432-1994 tentang TATA CARA PENETAPAN BANJIR DESAIN DAN KAPASITAS
PELIMPAHAN UNTUK BENDUNGAN
10.Kep. Dirjen SDA No. 257/KPTS/D/2011 tentang KLASIFIKASI BAHAYA BENDUNGAN
(PENGGANTI SNI 1994)
11.Draft Keputusan Dirjen SDA tentang PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA TINDAK
DARURAT BENDUNGAN (Tahun 2013)
5
5
URAIAN SINGKAT BENDUNGAN TANJU DAN BENDUNGAN MILA
Lokasi
Bendungan
Tanju
Lokasi
Bendungan
Mila
• Sungai Rababaka adalah salah satu sungai yang cukup potensial untuk pengembangan pertanian beririgasi teknis di wilayah
Kabupaten Dompu. Karena keterbatasan lahan disepanjang aliran sungai, maka potensi air yang relatif besar tersebut hanya dimanfaatkan
untuk mengairi DI. Rababaka eksisting seluas 1.689 ha .
• Di sebelah kanan Sungai Rababaka terdapat Sungai Tanju dan Mila yang memiliki aliran (inflow) kecil namum potensi areal irigasi
relatif luas (A> 2.250 ha). Apabila 3 aliran sungai ini dijadikan satu sistem maka akan dapat digunakan untuk mengairi lahan kering diantara 3
ruas sungai tersebut.
• Pengoptimalan pemanfaatan air dalam kawasan pengembangan Irigasi Rababaka Komplek ini menjadi cukup efektif untuk diimplementasikan
mengingat pada aliran Sungai Tanju tersedia pontensi tampungan (waduk) yang cukup besar dengan kondisi geologi yang sangat
memungkinkan untuk membangun bendungan.
• Manfaat utama pembangunan Bendungan Tanju dan Mila adalah :
1. Peningkatan intensitas tanam Daerah Irigasi Rababaka seluas 1.689 Ha
2. Pengembangan Daerah Irigasi Rababaka Komplek seluas 2.250 Ha
3. Penyediaan air baku di Wilayah Kabupaten Dompu sebesar 0,154 m 3/det 6
LOKASI KEGIATAN
7
7
KERANGKA PIKIR
8
Deskripsi
Bendungan
10
9
Uraian Bendungan Tanju Bendungan Mila
Elevasi Puncak Bendungan + 123,00 m + 72,00 m
Daerah tangkapan (cathment area) 19,20 km2 17,60 km2
II. Bangunan Pelimpah
Tipe Overflow (tanpa pintu) Ogee (tanpa pintu)
Lokasi tengah -
Lebar pelimpah 20,00 m 10,00
Elevasi mercu + 120,00 m + 67,00 m
III. Bangunan pengeluaran
Tipe Drop Intake
Elevasi ambang mulut intake + 112,00
Elevasi ambang bang pengeluaran lain + 101,10
IV. Waduk
Elev muka air max + 120,74 + 70,00
Elev muka air normal + 120,00 + 67,00
Kapasitas tampungan total 18,27 Juta m3 6,57 Juta m3
Kapasitas tampungan efektif 17,16 Juta m3 5,32 Juta m3
Luas genangan waduk 287,89 ha 84,52 ha
110
KLASIFIKASI RESIKO BAHAYA BENDUNGAN TANJU DAN MILA
Tinggi dan Kecepatan Aliran Banjir yang Tinggi dan Kecepatan Aliran Banjir yang
Berbahaya untuk Orang Dewasa Berbahaya untuk Rumah Mobil
Tinggi dan Kecepatan Aliran Banjir yang Berbahaya untuk Tinggi dan Kecepatan Aliran Banjir yang Berbahaya
Anak-anak untuk Hunian/Tempat Tinggal
12
Kpts. Direktur Jenderal Sumber Daya Air No. 257/KPTS/D/2011 tentang Klasifikasi Bahaya Bendungan 21
Pembagian Kelas Resiko Bahaya Bendungan Tanju
No. Desa Kecepatan Kedalaman Waktu Datang Resiko Resiko Resiko Resiko Tempat Resiko
(m/det) (m) (jam) Dewasa Mobil Anak Tinggal Penumpang
1 Kab. Bima > 5,00 > 3,00 0.84 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
2 Kampas Meci > 5,00 > 3,00 1.00 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
3 Lanci Jaya > 5,00 > 3,00 0.84 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
4 Mbuju > 5,00 > 3,00 0.80 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
5 Nusa Jaya > 5,00 > 3,00 1.03 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
6 Teka Sire > 5,00 > 3,00 0.80 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
7 Tanju 0,00 – 1,00 1,00 – 2,00 1.00 Sedang Tinggi Tinggi Sedang Tinggi
8 Taropo > 5,00 > 3,00 0.96 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
9 Wawonduru 1,00 – 2,00 1,00 – 2,00 1.41 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
DI. Rababaka
(eksisting)
(luas areal = 1.689 ha)
15
152
PEMODELAN OUTLFLOW AKIBAT DAMBREAK DENGAN HEC HMS
Bendungan Utama (Tanju) Bendungan Utama (Mila)
Elevasi Puncak + 123 m Elevasi Puncak + 72 m
Tinggi 20 m Tinggi 23 m
Bendungan Bendungan
Panjang Puncak 176.5 m Panjang 191 m
M.A.N +120 m Puncak
M.A.N +67 m
Parameter Keruntuhan
Bottom Width (Bw) Tinggi Dam x 3
Skenario\waktu 0.5 1 1.5 2 Development Time 0.0112 x Bw; 0.5-4 jam
Overtopping x x x x
(t) t = (0.5, 1, 1.5, 2) jam
Piping atas x x x x Slope aH : 1V; a antara 0-1 ;
Piping tengah x x x x
a=1
Piping bawah x x x x
Tinggi
Bendungan
16
Overtoping 165
PEMODELAN DAMBREAK BENDUNGAN TANJU
Resume :
Karakteristik Bendungan Tanju : Pemodelan Aliran Limpasan
Sun CA = 19,20 km2 menggunakan HEC-RAS v.5 dengan
gai input :
Tan Tampungan = 18,27 juta m3
ju 1. Syarat Batas hulu Outflow Dam
Debit tahunan = 39,83 juta m3 Break (di analisis dengan HEC-HMS)
2. Syarat batas hilir Open Boundary
3. Topografi dan Tutupan Lahan
Output :
4. Sebaran Genangan banjir
5. Waktu kedatangan banjir
6. Kedalaman banjir
Pemukiman/ladang (tutupan
lahan) yang berpotensi terkena
dampak dam break
Genangan
Pemukiman/ladang (tutupan
lahan) yang berpotensi
terkena dampak dam break
Sunga
Struktur Hidraulik : i Tanju
1. Parameter keruntuhan
Syarat Batas hulu :
Outflow Akibat
1. Kurva Lengkung Kapasitas Dam Break Garis Pantai
Waduk (dari Batimetri Waduk)
2. Q PMF (dari curah hujan)
Pemukiman/ladang
(tutupan lahan)
Open Boundary
yang berpotensi
terkena dampak
dam break
17
173
HEC-RAS PEMODELAN LIMPASAN TANJU
Pemukiman
Overtoping
Luas Desa
Kab/Kota Kec Desa (ha) Luas Genangan (ha) % Luas Genangan
DOMPU KILO TAROPO 1642.99 87.39 5.32%
DOMPU KILO MBUJU 5559.23 126.11 2.27%
PERSIAPAN TEKA
DOMPU MANGGALEWA SIRE 3371.57 62.49 1.85%
DOMPU MANGGALEWA TANJU 865.61 0.83 0.10%
DOMPU MANGGALEWA NUSA JAYA 791.19 16.80 2.12%
DOMPU MANGGALEWA LANCI JAYA 1426.73 107.73 7.55%
DOMPU MANGGALEWA KAMPAS MECI 1047.62 63.02 6.02%
Total 14704.94 464.38
186
m
tr tm
Waktu Kedatangan/Arrival
Time
Pemukiman
Jam
19
197
PEMODELAN DAMBREAK BENDUNGAN MILA
Resume :
Karakteristik Bendungan Mila : Pemodelan Aliran Limpasan menggunakan
Sun
CA = 17,69 km2 HEC-RAS v.5 dengan input :
gai Tampungan = 5,27 juta m3 1. Syarat Batas hulu Outflow Dam Break (di
Mi
la Debit tahunan = 24,38 juta m3 analisis dengan HEC-HMS)
2. Syarat batas hilir Open Boundary
3. Topografi dan Tutupan Lahan
Output :
Pemukiman/ladang (tutupan 4. Sebaran Genangan banjir
lahan) yang berpotensi terkena Lateral Inflow Sungai
dampak dam break 5. Waktu kedatangan banjir
Rababaka berupa Q
6. Kedalaman banjir
PMF
Sunga
Genangan
i Ra b
Pemukiman/ladang (tutupan
abaka
lahan) yang berpotensi terkena
dampak dam break
Struktur Hidraulik :
Sunga
1. Parameter keruntuhan i Mila
Syarat Batas hulu :
20
204
HEC-RAS PEMODELAN LIMPASAN MILA
Pemukiman
218
m
tr tm
Waktu Kedatangan/Arrival
Time
Pemukiman
Jam
22
229
Deteksi
Keadaan
Darurat,
Evakuasi dan
Klasifikasi
Situasi di Bendungan???
Sabotase
24
INDIKASI KEGAGALAN BENDUNGAN
Kegagalan rembesan
Kegagalan struktur
Pemberitahuan Bunyi keras terus menerus selama satu (1) menit, diulang masing-
kondisi awas masing dengan jeda waktu satu (1) menit
Situasi telah Satu bunyi keras panjang selama lima belas (15) detik
terkendali
26
27
WAKTU KEDATANGAN BANJIR (ARRIVAL TIME) BENDUNGAN TANJU
KONDISI ABNORMAL
DETEKSI KONDISI DARURAT TINDAKAN
• Adanya anomali data hasil pembacaan • meningkatkan metode pemantauan
pada 3 (tiga) buah Standpipe Pneumatic bendungan dari pemantauan
Pore Pressure Meter, yaitu melewati normal menjadi pemantauan
ambang batas yang ditetapkan
intensif.
• Elevasi puncak mengalami penurunan
dari + 123,00 m
• mengundang ahli bendungan dari
• Terjadi kenaikan 3 kali berturut-turut, kantor pemilik/pengelola
melampaui batas ambang bacaan yang bendungan untuk melakukan
direncanakan dan secara visual tampak pemeriksaan, mendokumentasikan
deformasi pada tubuh bendungan dan mengevaluasi untuk
• Pembacaan pada V-Notch melebihi debit menetapkan perlu tidaknya
rata-rata yaitu sebesar 41,4 lt/det perbaikan atau tindak lanjut lainnya
29
EVAKUASI DAN KLASIFIKASI KEADAAN DARURAT
KONDISI WASPADA
DETEKSI KONDISI DARURAT TINDAKAN
• Didih pasir kecil dengan aliran agak keruh atau kotor (cloudly or dirty) di • Lakukan pemantauan intensif terhadap
lereng hilir tubuh bendungan atau dihilir kaki tubuh bendungan, atau aliran situasi yang terjadi
lumpur di hilir tubuh bendungan, munculnya aliran buluh (piping) atau • Segera lakukan tindakan koreksi/perbaikan
daerah basah
• Adanya peningkatan debit rembesan atau debit bocoran yang cukup
signifikan, rembesan yang keruh, munculnya didih pasir Kepala Pengelola bendungan (kepala BWS Nusa
• Rembesan di sekeliling konduit Tenggara I) sebagai Pemimpin pelaksanaan RTD.
• Lubang benam (sink hole) dengan aliran rembesan yang muncul di tubuh • Harus melaksanakan prosedur laporan dan
bendungan atau di hilir kaki bendungan pemberitahuan seperti tersebut pada sub
• Longsoran yang berakibat penurunan puncak bendungan, atau longsoran bab 3.2 mengenai tanggung jawab pelaporan
yang berkembang membesar dan pemberitahuan
• Retakan dan pergeseran struktur bendungan • Harus mengusahakan dengan segala cara
• Terjadinya limpasan air lewat pelimpah darurat (pelimpah darurat berfungsi untuk memobilisasi personil untuk
untuk peningkatan keamanan bendungan, misal : untuk antisipasi bila mengendalikan situasi ini
datang banjir yang melampaui banjir desain. • Memimpin langsung pelaksanaan
• Keluaran air waduk yang besar yang diperkirakan akan melampaui kapasitas pemantauan dan perbaikan yang perlu
palung sungai di hilir/menimbulkan banjir di permukiman sebesar lebih dari
dilakukan secara cepat
41,4 m3/det
• Elevasi Muka Air Waduk berada diatas + 121,00 m sampai dengan + 122,00
m
30
DESA YANG HARUS MENGUNGSI PADA KONDISI WASPADA
No. Kecamatan Desa/Kelur Korban Jiwa Usulan Tujuan Evakuasi Waktu Tiba Waktu Waktu
ahan KK Jiwa Nama Pos Desa Kecamatan Banjir Mencapai Surut
(Jam) Puncak (Jam)
Banjir
(Jam)
1 Manggalewa Teka Sire 20 100 Pos Tanju 1 Teka Sire Manggalewa 0-1 1–2 10 - 20
2 Kilo Mbuju 75 325 Pos Tanju 2 Mbuju Kilo 0-1 1-2 10 - 20
3 Sanggar/Bima 125 625 Pos Tanju 3 Sanggar/Bima 0-1 1–2 10 - 20
4 Sanggar/Bima 30 150 Pos Tanju 4 Sanggar/Bima 0-1 1–2 10 - 20
5 Sanggar/Bima 30 150 Pos Tanju 5 Sanggar/Bima 0-1 1–2 10 - 20
6 Kilo Mbuju 200 1000 Pos Tanju 6 Mbuju Kilo 0-1 1–2 10 - 20
7 Sanggar/Bima 30 150 Pos Tanju 5 Sanggar/Bima 2-3 3-4 0 - 10
31
EVAKUASI DAN KLASIFIKASI KEADAAN DARURAT
KONDISI SIAGA
DETEKSI KONDISI DARURAT TINDAKAN
Kepala pengelola bendungan (kepala BWS Nusa Tenggara I) sebagi pemimpin
• Didih pasir besar, bertambahnya ukuran dan laju pelaksanaan RTD :
alirannya, khususnya bila alirannya mengandung • Harus terus melakukan upaya-upaya perbaikan
lumpur • Menurunkan muka air waduk (bila mungkin)
• Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan perbaikan dan tindakan darurat
• Perkembangan rembesan yang cukup besar, tertentu, seperti pembukaan dan penutupan pintu intake, perbaikan terhadap
kerusakan yang terjadi, penurunan muka air waduk dan tindakan lain yang
khusunya dengan aliran mengandung lumpur diperlukan
• Longsoran dengan massa material besar yang • Segera melapor/menyampaikan pemberitahuan kepada
Gubernur/Bupati/Walikota yang bersangkutan
merusak puncak bendungan dan terus • Segera melapor/menyampaikan pemberitahuan kepada
berkembang Gubernur/Bupati/Walikota yang bersangkutan, BNPB/BPBD, Kepolisian, dan
pihak-pihak terkait lain sesuai dengan bagan alir laporan dan pemberitahuan
• Lubang benam disertai keluaran air yang dalam RTD untuk menyampaikan peringatan dini dan melakukan persiapan
mengandung lumpur evakuasi.
• Retakan besar, pergeseran atau kegagalan pada Instansi dan lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan RTD/penanggulangan
struktur beton utama yang merupakan bagian yang bencana, dibawah pengkoordinasian BPBD :
terpisahkan dengan tubuh bendungan • Mulai menyampaikan peringatan dini kepada penduduk
• Melakukan persiapan evakuasi
• Naiknya muka air waduk mendekati puncak • Bila perlu, mulai melakukan evaluasi terhadap sebagian penduduk (partial
bendungan yaitu + 123,00 m evacuation) yang beresiko sangat tinggi, yaitu penduduk yang tinggal di dataran
banjir di dekat bendungan dan penduduk yang memiliki tingkat kerentanan
• Luapan pada bagian bendungan di luar pelimpah tinggi.
32
DESA YANG HARUS MENGUNGSI PADA KONDISI SIAGA
No. Kecamatan Desa/Kelur Korban Jiwa Usulan Tujuan Evakuasi Waktu Tiba Waktu Waktu
ahan KK Jiwa Nama Pos Desa Kecamatan Banjir Mencapai Surut
(Jam) Puncak (Jam)
Banjir
(Jam)
1 Manggalewa Teka Sire 20 100 Pos Tanju 1 Teka Sire Manggalewa 0-1 1–2 10 - 20
2 Kilo Mbuju 75 325 Pos Tanju 2 Mbuju Kilo 0-1 1-2 10 - 20
3 Sanggar/Bima 125 625 Pos Tanju 3 Sanggar/Bima 0-1 1–2 10 - 20
4 Sanggar/Bima 30 150 Pos Tanju 4 Sanggar/Bima 0-1 1–2 10 - 20
5 Sanggar/Bima 30 150 Pos Tanju 5 Sanggar/Bima 0-1 1–2 10 - 20
6 Kilo Mbuju 200 1000 Pos Tanju 6 Mbuju Kilo 0-1 1–2 10 - 20
7 Sanggar/Bima 30 150 Pos Tanju 5 Sanggar/Bima 0-1 1-2 10 - 20
33
EVAKUASI DAN KLASIFIKASI KEADAAN DARURAT
KONDISI AWAS
DETEKSI KONDISI DARURAT TINDAKAN
• Berkembangnya didih pasir secara cepat (ukuran/laju aliran), Kepala pengelola bendungan (kepala BWS Nusa Tenggara I)
munculnya didih pasir baru di dekat didih pasir sebelumnya sebagi pemimpin pelaksanaan RTD :
khususnya bila ukurannya cukup besar, alirannya • Segera menyampaikan laporan/pemberitahuan kepada
mengandung lumpur Gubernur/Buppati/Walikota, BNPB/BPBD, Kepolisian dan
• Berkembangnya rembesan secara cepat, khususnya dengan pihak-pihak terkait lain sesuai dengan bagan alir dalam RTD
aliran mengandung lumpur untuk memberi peringatan dini kepada penduduk dan
• Longsoran dengan massa material besar yang berakibat melaksanakan evakuasi penduduk di daerah potensi genangan
turunnya puncak bendungan hingga mendekati elevasi banjir
permukaan air waduk, atau rembesan yang cukup besar pada • Segera melapor/menyampaikan pemberitahuan mengenai
daerah longsoran kondisi bendungan kepada Dirjen SDA, KKB/Balai Bendungan,
• Penurunan (settlement) yang diperkirakan telah Direktur Bina OP SDA, Kepala Pengelola Wilayah Sungai yang
mengakibatkan turunnya muka air waduk bersangkutan
• Retakan yang berkembang hingga mencapai elevasi muka air
waduk pada + 120,74 Instansi dan lebaga yang terlibat dalam pelaksnaan
• Pergerakan yang cukup besar atau kegagalan/kerusakan RTD/penanggulangan bencana, dibawah pengkoordinasian BPBD
struktur beton yang menyatu dengan tubuh bendungan :
• Luapan air waduk lewat (overtopping) pada bendungan • Menyampaikan peringatan dini kepada penduduk
urugan yaitu pada elevasi +123,00 m • Melakukan evakuasi penduduk yang tinggal di daerah
• Keluaran air dari waduk yang tidak terkendali genangan banjir potensi keruntuhan bendungan
34
DESA YANG HARUS MENGUNGSI PADA KONDISI AWAS
35
WAKTU KEDATANGAN BANJIR (ARRIVAL TIME) BENDUNGAN MILA
KONDISI ABNORMAL
DETEKSI KONDISI DARURAT TINDAKAN
• Adanya anomali data hasil pembacaan • meningkatkan metode pemantauan
pada 3 (tiga) buah Standpipe Pneumatic bendungan dari pemantauan
Pore Pressure Meter, yaitu melewati normal menjadi pemantauan
ambang batas yang ditetapkan
intensif.
• Elevasi puncak mengalami penurunan
dari + 72,00 m
• mengundang ahli bendungan dari
• Terjadi kenaikan 3 kali berturut-turut, kantor pemilik/pengelola
melampaui batas ambang bacaan yang bendungan untuk melakukan
direncanakan dan secara visual tampak pemeriksaan, mendokumentasikan
deformasi pada tubuh bendungan dan mengevaluasi untuk
• Pembacaan pada V-Notch melebihi debit menetapkan perlu tidaknya
rata-rata yaitu sebesar 46,5 lt/det perbaikan atau tindak lanjut lainnya
38
EVAKUASI DAN KLASIFIKASI KEADAAN DARURAT
KONDISI WASPADA
DETEKSI KONDISI DARURAT TINDAKAN
• Didih pasir kecil dengan aliran agak keruh atau kotor (cloudly or dirty) di • Lakukan pemantauan intensif terhadap
lereng hilir tubuh bendungan atau dihilir kaki tubuh bendungan, atau aliran situasi yang terjadi
lumpur di hilir tubuh bendungan, munculnya aliran buluh (piping) atau • Segera lakukan tindakan koreksi/perbaikan
daerah basah
• Adanya peningkatan debit rembesan atau debit bocoran yang cukup
signifikan, rembesan yang keruh, munculnya didih pasir Kepala Pengelola bendungan (kepala BWS Nusa
• Rembesan di sekeliling konduit
Tenggara I) sebagai Pemimpin pelaksanaan RTD.
• Lubang benam (sink hole) dengan aliran rembesan yang muncul di tubuh • Harus melaksanakan prosedur laporan dan
bendungan atau di hilir kaki bendungan pemberitahuan seperti tersebut pada sub
• Longsoran yang berakibat penurunan puncak bendungan, atau longsoran bab 3.2 mengenai tanggung jawab pelaporan
yang berkembang membesar dan pemberitahuan
• Retakan dan pergeseran struktur bendungan • Harus mengusahakan dengan segala cara
• Terjadinya limpasan air lewat pelimpah darurat (pelimpah darurat untuk memobilisasi personil untuk
berfungsi untuk peningkatan keamanan bendungan, misal : untuk antisipasi mengendalikan situasi ini
bila datang banjir yang melampaui banjir desain. • Memimpin langsung pelaksanaan
• Keluaran air waduk yang besar yang diperkirakan akan melampaui pemantauan dan perbaikan yang perlu
kapasitas palung sungai di hilir/menimbulkan banjir di permukiman sebesar dilakukan secara cepat
lebih dari 46,5 m3/det
• Elevasi Muka Air Waduk berada diatas + 68,00 m sampai dengan + 71,00 m
39
DESA YANG HARUS MENGUNGSI PADA KONDISI WASPADA
No. Kecamatan Desa/Kelurahan Korban Jiwa Usulan Tujuan Evakuasi Waktu Tiba Waktu Waktu
KK Jiwa Nama Pos Desa Kecamatan Banjir (Jam) Mencapai Surut (Jam)
Puncak
Banjir (Jam)
1 Woja Matua 60 300 Pos Mila 1 Matua Woja 0-1 1–2 > 30
2 Woja Matua 25 125 Pos Mila 2 Matua Woja 0-1 1-2 > 30
3 Woja Matua 15 75 Pos Mila 3 Matua Woja 1-2 2-3 20 - 30
4 Woja Montabaru, 80 400 Pos Mila 4 Kandai Dua Woja 1-2 2-3 20 – 30
Kandai Dua
5 Woja Kandai Dua 150 750 Pos Mila 5 Kandai Dua Woja 1-2 2-3 20 – 30
6 Woja Kandai Dua 100 500 Pos Mila 6 Kandai Dua Woja 2-3 3-4 10 - 20
7 Woja Montabaru 50 250 Pos Mila 7 Montabaru Woja 2-3 3-4 10 - 20
8 Woja Montabaru 150 750 Pos Mila 8 Montabaru Woja 2-3 3-4 10 - 20
9 Woja Matua 110 550 Pos Mila 9 Matua Woja 2-3 3-4 10 - 20
10 Woja Bakajaya 15 75 Pos Mila 10 Bakajaya Woja 2-3 3-4 10 - 20
11 Woja Wawonduru 200 1000 Pos Mila 11 Wawonduru Woja 3-4 4-5 10
12 Dompu Mbawi 25 125 Pos Mila 12 Mbawi Dompu 3-4 4-5 10
40
EVAKUASI DAN KLASIFIKASI KEADAAN DARURAT
KONDISI SIAGA
DETEKSI KONDISI DARURAT TINDAKAN
Kepala pengelola bendungan (kepala BWS Nusa Tenggara I) sebagi pemimpin
• Didih pasir besar, bertambahnya ukuran dan laju pelaksanaan RTD :
alirannya, khususnya bila alirannya mengandung • Harus terus melakukan upaya-upaya perbaikan
lumpur • Menurunkan muka air waduk (bila mungkin)
• Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan perbaikan dan tindakan darurat
• Perkembangan rembesan yang cukup besar, tertentu, seperti pembukaan dan penutupan pintu intake, perbaikan terhadap
khusunya dengan aliran mengandung lumpur kerusakan yang terjadi, penurunan muka air waduk dan tindakan lain yang
diperlukan
• Longsoran dengan massa material besar yang • Segera melapor/menyampaikan pemberitahuan kepada
merusak puncak bendungan dan terus berkembang Gubernur/Bupati/Walikota yang bersangkutan
• Segera melapor/menyampaikan pemberitahuan kepada
• Lubang benam disertai keluaran air yang Gubernur/Bupati/Walikota yang bersangkutan, BNPB/BPBD, Kepolisian, dan
mengandung lumpur pihak-pihak terkait lain sesuai dengan bagan alir laporan dan pemberitahuan
dalam RTD untuk menyampaikan peringatan dini dan melakukan persiapan
• Retakan besar, pergeseran atau kegagalan pada evakuasi.
struktur beton utama yang merupakan bagian yang
Instansi dan lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan RTD/penanggulangan
terpisahkan dengan tubuh bendungan bencana, dibawah pengkoordinasian BPBD :
• Naiknya muka air waduk mendekati puncak • Mulai menyampaikan peringatan dini kepada penduduk
• Melakukan persiapan evakuasi
bendungan yaitu + 71,00 m sampai dengan + 72,00 • Bila perlu, mulai melakukan evaluasi terhadap sebagian penduduk (partial
m evacuation) yang beresiko sangat tinggi, yaitu penduduk yang tinggal di dataran
banjir di dekat bendungan dan penduduk yang memiliki tingkat kerentanan
• Luapan pada bagian bendungan di luar pelimpah tinggi.
41
DESA YANG HARUS MENGUNGSI PADA KONDISI SIAGA
No. Kecamatan Desa/Kelurahan Korban Jiwa Usulan Tujuan Evakuasi Waktu Tiba Waktu Waktu
KK Jiwa Nama Pos Desa Kecamatan Banjir (Jam) Mencapai Surut (Jam)
Puncak
Banjir (Jam)
1 Woja Matua 60 300 Pos Mila 1 Matua Woja 0-1 1-2 > 30
2 Woja Matua 25 125 Pos Mila 2 Matua Woja 0-1 1-2 > 30
3 Woja Matua 15 75 Pos Mila 3 Matua Woja 0-1 1-2 > 30
4 Woja Montabaru, 80 400 Pos Mila 4 Kandai Dua Woja 0-1 1-2 > 30
Kandai Dua
5 Woja Kandai Dua 150 750 Pos Mila 5 Kandai Dua Woja 0-1 1-2 > 30
6 Woja Kandai Dua 100 500 Pos Mila 6 Kandai Dua Woja 1-2 2-3 20 - 30
7 Woja Montabaru 50 250 Pos Mila 7 Montabaru Woja 1-2 2-3 20 - 30
8 Woja Montabaru 150 750 Pos Mila 8 Montabaru Woja 1-2 2-3 20 - 30
9 Woja Matua 110 550 Pos Mila 9 Matua Woja 1-2 2-3 20 - 30
10 Woja Bakajaya 15 75 Pos Mila 10 Bakajaya Woja 1-2 2-3 20 - 30
11 Woja Wawonduru 200 1000 Pos Mila 11 Wawonduru Woja 2–3 3-4 10 - 20
12 Dompu Mbawi 25 125 Pos Mila 12 Mbawi Dompu 2-3 3-4 10 - 20
42
EVAKUASI DAN KLASIFIKASI KEADAAN DARURAT
KONDISI AWAS
DETEKSI KONDISI DARURAT TINDAKAN
• Berkembangnya didih pasir secara cepat (ukuran/laju aliran), Kepala pengelola bendungan (kepala BWS Nusa Tenggara I)
munculnya didih pasir baru di dekat didih pasir sebelumnya sebagi pemimpin pelaksanaan RTD :
khususnya bila ukurannya cukup besar, alirannya • Segera menyampaikan laporan/pemberitahuan kepada
mengandung lumpur Gubernur/Buppati/Walikota, BNPB/BPBD, Kepolisian dan
• Berkembangnya rembesan secara cepat, khususnya dengan pihak-pihak terkait lain sesuai dengan bagan alir dalam RTD
aliran mengandung lumpur untuk memberi peringatan dini kepada penduduk dan
• Longsoran dengan massa material besar yang berakibat melaksanakan evakuasi penduduk di daerah potensi genangan
turunnya puncak bendungan hingga mendekati elevasi banjir
permukaan air waduk, atau rembesan yang cukup besar pada • Segera melapor/menyampaikan pemberitahuan mengenai
daerah longsoran kondisi bendungan kepada Dirjen SDA, KKB/Balai Bendungan,
• Penurunan (settlement) yang diperkirakan telah Direktur Bina OP SDA, Kepala Pengelola Wilayah Sungai yang
mengakibatkan turunnya muka air waduk bersangkutan
• Retakan yang berkembang hingga mencapai elevasi muka air
waduk pada + 70,00 Instansi dan lebaga yang terlibat dalam pelaksnaan
• Pergerakan yang cukup besar atau kegagalan/kerusakan RTD/penanggulangan bencana, dibawah pengkoordinasian BPBD
struktur beton yang menyatu dengan tubuh bendungan :
• Luapan air waduk lewat (overtopping) pada bendungan • Menyampaikan peringatan dini kepada penduduk
urugan yaitu pada elevasi +72,00 m • Melakukan evakuasi penduduk yang tinggal di daerah
• Keluaran air dari waduk yang tidak terkendali genangan banjir potensi keruntuhan bendungan
43
DESA YANG HARUS MENGUNGSI PADA KONDISI AWAS
No. Kecamatan Desa/Kelurahan Korban Jiwa Usulan Tujuan Evakuasi Waktu Tiba Waktu Waktu
KK Jiwa Nama Pos Desa Kecamatan Banjir (Jam) Mencapai Surut (Jam)
Puncak
Banjir (Jam)
1 Woja Matua 60 300 Pos Mila 1 Matua Woja 0-1 1-2 > 30
2 Woja Matua 25 125 Pos Mila 2 Matua Woja 0-1 1-2 > 30
3 Woja Matua 15 75 Pos Mila 3 Matua Woja 0-1 1-2 > 30
4 Woja Montabaru, 80 400 Pos Mila 4 Kandai Dua Woja 0-1 1-2 > 30
Kandai Dua
5 Woja Kandai Dua 150 750 Pos Mila 5 Kandai Dua Woja 0-1 1-2 > 30
6 Woja Kandai Dua 100 500 Pos Mila 6 Kandai Dua Woja 0-1 1-2 > 30
7 Woja Montabaru 50 250 Pos Mila 7 Montabaru Woja 0-1 1-2 > 30
8 Woja Montabaru 150 750 Pos Mila 8 Montabaru Woja 0-1 1-2 > 30
9 Woja Matua 110 550 Pos Mila 9 Matua Woja 0-1 1-2 > 30
10 Woja Bakajaya 15 75 Pos Mila 10 Bakajaya Woja 0-1 1-2 > 30
11 Woja Wawonduru 200 1000 Pos Mila 11 Wawonduru Woja 1–2 2-3 20 – 30
12 Dompu Mbawi 25 125 Pos Mila 12 Mbawi Dompu 1-2 2-3 20 - 30
44
Kesiapsiagaan
46
28
INDIKASI PROBLEMA REMBESAN
INDIKASI RINCI KONDISI TINDAKAN PENCEGAHAN MATERIAL DAN ALAT DATA YANG HARUS DI
CATAT
Rembesan kecil jernih di kaki Waspada Periksa dengan teliti diseluruh tubuh bendungan untuk Batang kayu, bendera lokasi dan tempat
bendungan, lereng tubuh mengetahui kemungkinan adanya area rembesan yang lain. terjadinya masalah , dan
bendungan, atau di tumpuan Tancapkan batang-batang kayu/bendera untuk menandai batas perkiraan debit aliran
area rembesan.
Coba arahkan aliran rembesan kedalam paritan untuk diukur.
Periksa kemungkinan adanya pusaran air di hulu.
Lakukan pemantauan intensif di seluruh area untuk mengetahui
kemungkinan adanya perubahan/ perkembangan atau
peningkatan aliran rembesan.
Rembesan bertambah pada lokasi Waspada Rembesan bertambah pada terus menerus. Dozer, shovel. Catat lokasi tempat
lain dengan alirean jernih dan/atau Lakukan pemantauan seperti dijelaskan dibaris atas terjadinya masalah dan
debit meningkat Pasang alat ukur rembesan, arahkan dan ukur aliran rembesan perkiraan debit aliran
lewat alat ukur.
Usahakan untuk mengetahui sumber rembesan.
Rembesan semakin serius atau Siaga Lanjutkan pengamatan 24 jam terus menerus. Dozer, shovel. Sumber Catat lokasi tempat
membesar secara cepat, rembesan Lanjutkan pemantauan dan lakukan tindakan perbaikan seperti tanah timbunan terjadinya masalah dan
bawah tan ah ( under seepage) atau pada baris di atas. perkiraan debit aliran
keluarnya air lewat lobang drainasi. Turunkan muka air waduk.
Bangun tanggul melingkar sekeliling area rembesan.
Bila perlu lakukan evakuasi parsial penduduk yang memiliki risiko
sangat tinggi
Bertambahnya jumlah daerah Awas Lakukan evakuasi seluruh penduduk dihilir bendungan. Sarana transportasi
rembesan dengan debit meningkat Bangun tanggul besar melingkar sekeliling area rembesan. evakuasi
secara cepat dan aliran air membawa Dozer, shovel. Sumber
lumpur/ berwarna sangat keruh tanah timbunan
47
29
INDIKASI PROBLEMA LONGSOR DAN EROSI BESAR PADA TUBUH BENDUNGAN
INDIKASI RINCI KONDISI TINDAKAN PENCEGAHAN MATERIAL DAN ALAT DATA YANG HARUS
DI CATAT
Longsor permukaan pada lereng Waspada Periksa bagian tubuh bendungan yang lain untuk mengetahui Patok, meteran roll Jarak antar patok
bendung-an, tidak ada gerakan lanjutan, kemungkinan adanya longsoran lain.
tidak ada penu-runan puncak Pasang patok pada material longsoran dan diluar area longsoran
bendungan untuk mamantau kemungkinan terjadinya gerakan lanjutan.
Lakukan pemantauan intensif di seluruh area untuk mengetahui
kemungkinan adanya perubahan/ perkembangan/pergerakan
atau peningkatan aliran rembesan.
ongsor atau erosi dengan massa Waspada Mulai lakukan pengamatan 24 jam terus menerus. Dozer, shovel, sumber Jarak antar patok
material yang besar, terjadi penurunan Lakukan mobilisasi semua sumber daya dan peralatan untuk tanah timbunan , karung
puncak bendung-an, tidak ada gerakan perbaikan sehingga dapat menambah tinggi jagaan bendungan pasir
lanjutan atau bila terjadi gerakan sangat dan melindungi material timbunan yang terekspos.
lambat. Mulai lakukan pengisian karung pasir dan simpan di dekat area
yang longsor.
Longsor atau erosi dengan massa Siaga Lanjutkan pemantauan dan perbaikan seperti penjelasan di atas. Dozer, shovel, sumber Jarak antar patok
material yang besar, terjadi penurunan Tempatkan material tambahan di bagian kaki lereng bendungan tanah timbunan ,pompa
puncak bendungan, longsoran terus untuk menghentikan longsor.
berkembang membesar. Turunkan muka air waduk pada kecepatan penurunan dan level
yang aman (INGAT!: penurunan m.a waduk yang terlalu cepat
dapat menambah ketidakstabilan lereng hulu.
Longsor atau erosi dengan material Awas Lakukan evakuasi penduduk di hilir bendungan. Sarana transportasi Jarak antar patok
yang besar, terjadi penurunan besar Pasang kantong pasir di daerah yang tu run/ambles akibat evakuasi
puncak bendung-an hingga mendekati longsor untuk mencegah luapan air waduk (overlapping) Dozer, shovel, kantong
muka airwaduk, gerakan longsor terus pasir, pompa air
berlanjut.
48
30
INDIKASI PROBLEMA LUBANG BENAM
INDIKASI RINCI KONDISI TINDAKAN PENCEGAHAN MATERIAL DAN ALAT DATA YANG HARUS DI CATAT
Lubang benam pada tubuh Waspada Periksa secara teliti dengan jalan kaki seluruh tubuh Patok Bendera Ukuran Lobang benam dan
bendungan atau dihilir bendung- bendungan dan daerah hilir bendungan untuk menge-tahui lokasi
an pada jarak kurang dari 200m kemungkinan adanya lobang benam, pergerakan, atau
rembesan.
Lakukan pemantauan intensif di seluruh area untuk
mengetahui kemungkinan adanya
perubahan/perkembangan atau peningkatan aliran
rembesan.
Lubang benam disertai rembesan Waspada Mulai lakukan pengamatan 24 jam terus menerus. Dozer, sekop , pompa air Ukuran lobang benam dan
di tubuh bendungan atau pada Lakukan pemantauan seperti dijelaskan diatas lokasi
bagian hilir dari kaki bendungan Buat tanggul kantong pasir disekeliling keluaran rembesan
untuk mengurangi debet rembesan
Lakukan penutupan lobang benam dengan kantong pasir.
Siapkan kantong pasir di dekat lobang benam
Lubang benam berukuran besar Siaga Lanjutkan pemantauan dan perbaikan seperti yang Dozer, karung pasir , pompa Ukuran lobang benam dan
disertai rembesan di tubuh dijelaskan di atas. air lokasi
bendungan atau pada bagian Bila perlu, gunakan karung pasir untuk menambah tinggi
hilir dari kaki bendungan jagaan bendungan.
Bila mungkin, turunkan muka air waduk.
Lubang benam berkembang Awas Lakukan pengungsian penduduk di hilir bendungan. Sarana transportasi evakuasi Ukuran lobang benam dan
semakin parah disertai debit Bangun tanggul besar melingkar disekeliling area lobang Dozer, Karung pasir Pompa air lokasi
rembesan yang membesar dan benam.
air keruh
49
31
INDIKASI PROBLEMA PENURUNAN (SETTLEMENT)
INDIKASI RINCI KONDISI TINDAKAN PENCEGAHAN MATERIAL DAN ALAT DATA YANG HARUS DI CATAT
Penurunan puncak bendungan Waspada Periksa secara teliti kemungkinan adanya tonjolan di lereng, atau Tidak Ada Ukuran daerah yang
khususnya didekat struktur pergeseran alinyemen/kelurusan puncak bendungan. mengalami penurunan dan
beton Lakukan pemantauan intensif di seluruh area untuk mengetahui lokasi
kemungkinan adanya perubahan/perkembangan atau peningkatan
aliran rembesan.
Penurunan pada puncak Waspada Mulai lakukan pengamatan 24 jam terus menerus Karung pasir, dozer, shovel, Ukuran daerah yang
bendungan berlanjut terutama Lakukan pemantauan seperti dijelaskan diatas sumber material tanah mengalami penurunan dan
yang berdekatan dengan
struktur beton atau disertai Lakukan mobilisasi semua sumberdaya yang tersedia untuk timbunan lokasi
mun- culnya rembesan. perbaikan guna menambah tinggi jagaan.
Mulai lakukan pengisian karung pasir.
Lakukan identifkasi kemungkinan terjadinya didih pasir di dekat
area penurunan dan aliran yang membawa material
Siapkan tindakan perbaikan didih pasir.
Penurunan pada puncak Siaga Lanjutkan pemantauan dan perbaikan seperti yang dijelaskan di Karung pasir, dozer, shovel, Ukuran daerah yang
bendungan berlanjut dengan atas. sumber material tanah mengalami penurunan dan
cepat, terutama yang
berdekatan dengan struktur Bila perlu, gunakan karung pasir untuk menambah tinggi jagaan timbunan lokasi
beton atau disertai pening- bendungan.
katan debit rembesan, atau Bila mungkin, turunkan muka air waduk.
aliran berlumpur
Penurunan pada puncak Awas Lakukan evakuasi penduduk di hilir bendungan. Sarana transportasi evakuasi Ukuran daerah yang
bendungan berlanjut yang Dengan semua peralatan dan personil yanga ada, lakukan Karung pasir, dozer, shovel, mengalami penurunan dan
diperkirakan akan berkembang peninggian puncak bendungan yang mengalami penurunan. sumber material tanah lokasi
mencapai elevasi muka air Lakukan identifkasi kemungkinan terjadinya didih pasir di dekat area timbunan
waduk penurunan dan aliran yang membawa material dan lakukan
perbaikan didih pasir
50
32
INDIKASI PROBLEMA RETAKAN
INDIKASI RINCI KONDISI TINDAKAN PENCEGAHAN MATERIAL DAN ALAT DATA YANG HARUS DI CATAT
Retak pada puncak atau Waspada Periksa secara teliti dengan jalan kaki seluruh tubuh Ukuran dan lokasi
lereng bendungan bendungan dan daerah hilir bendungan untuk mengetahui
kemungkinan adanya retakan yang lain.
Lakukan pemantauan intensif di seluruh area untuk
mengetahui kemungkinan adanya perubahan/
perkembanQan.
Sejumlah retakan dipuncak Waspada Mulai lakukan pengamatan 24 jam terus menerus Tongkat kayu/patok, Ukuran dan lokasi
membesar terutama jika arah Lakukan pemantauan secara intensif dan ukur panjang, lebar meteran dozer, shovels,
retakan tegak lurus dengan as dan kedalaman retakan untuk mengetahui kecepatan dan sumber material tanah
bendungan perkembangan retakan. timbunan
Lakukan mobilisasi peralatan dan bahan untuk menutup
retakan.
Retakan sejajar dengan as bendungan umumnya merupakan
indikasi terjadinya longsoran. Lakukan tindakan untuk
memperbaiki longsoran.
Retakan besar pada puncak Siaga Teruskan pemantauan dan lakukan Dozer sekop sumber Ukuran dan lokasi
bendungan membesar secara material tanah timbunan
cepat terutama jika arah
retakan tegak lurus dengan as
bendunQan
Retakan berlanjut sampai Awas Lakukan evakuasi penduduk di hilir bendungan Sarana transportasi evakuasi Ukuran dan lokasi
mencapai elevasi muka air Lanjutkan pemantauan dan lakukan tindakan seperti dozer, sekop, sumber,
waduk dijelaskan diatas material tanah timbunan
51
33
INDIKASI PROBLEMA RETAKAN PADA STRUKTUR BETON
INDIKASI RINCI KONDISI TINDAKAN PENCEGAHAN MATERIAL DAN ALAT DATA YANG HARUS DI
CATAT
Retakan kecil Waspada Segera pasang alat pemantau pergerakan Pemantauan retakan Ukuran dan lokasi retakan
dan atau meteran
pergerakan
Retakan atau Waspada Mulai lakukan pengamatan 24 jam terus menerus Karung goni batu, dozer, Ukuran dan lokasi retakan
pergerakan Letakan karung goni disebelah hulu retakan untuk mengurangi aliran shovels pengukur retakan serta laju pergerakan
berlanjut partikel tanah
membesar Letakkan urugan batu pada bagian hilir struktur beton untuk menahan
gerakan.
Retakan atau Siaga Teruskan pemantauan dan kerjakan perbaikan seperti dijelaskan di atas. Karung goni batu, dozer, Ukuran dan lokasi retakan
pergerakan shovels pengukur retakan serta laju pergerakan
berlanjut lebih
serius
Retakan besar Awas Lakukan evakuasi penduduk di hilir bendungan. Sarana transportasi Ukuran dan lokasi retakan
dan atau Lanjutkan pemantauan dan lakukan tindakan seperti dijelaskan di atas. evakuasi; batu, dozer, serta laju pergerakan
pergerakan shovels
besar
52
34
INDIKASI PROBLEMA PUSARAN AIR DIHULU PINTU PELIMPAH BERGERAK NAIK DENGAN CEPAT, DAN
LUAPAN (OVERTOPPING)
INDIKASI INDIKASI RINCI KONDISI TINDAKAN PENCEGAHAN MATERIAL DAN DATA YANG HARUS DI CATAT
PROBLEMA ALAT
PUSARAN AIR DI Pusaran di waduk Awas Lakukan evakuasi penduduk di hilir bendungan. Dozer, sumber Ukuran pusaran lokasi dan debit
HULU dekat tubuh Usahakan menutup pusaran air dengan rip rap dari material tanah keluaran air
bendungan lereng bendungan. timbunan, karung
Cari tempat keluaran air dihilir dan bangun tanggul pasir, kain filter,
melingkar disekelilingnya untuk memperlambat jerami, batu.
aliran partikel tanah.
PINTU PELIMPAH Pintu atau Siaga Mulai lakukan pengamatan 24 jam terus menerus. Crane dan alat Jenis kerusakan dan lokasi
RUSAK komponen pintu Segera pasang stop log di depan pintu pelimpah untuk las
rusak sehingga pintu dan segera lakukan perbaikan pintu
tidak dapat
dioperasikan.
MUKA AIR WADUK Muka air waduk naik Waspada Mulai lakukan pengamatan 24 jam terus menerus Muka air waduk dan curah hujan
NAIK DENGAN mencapai muka air elevasi muka air waduk dan cu rah hujan.
CEPAT rencana dan hujan
terus menerus
TERJADI LUAPAN Air meluap lewat Awas Lakukan evakuasi penduduk di hilir bendungan. Sarana transportasi Muka air waduk dan curah hujan
DI PUNCAK puncak bendungan Lakukan pemantauan evakuasi
BENDUNGAN dan muka air waduk
terus meninakat
53
35
Peralatan &
Material
Nama : [pemilik]
Lainnya: Alamat :
Telepon:
Tempat Penyimpanan:
55
PELAPORAN
79
Pelaksanaan
81
PELATIHAN
82
UJI COBA
PELAKSANAAN TUJUAN
• Uji coba pelaksanaan RTD dilakukan minimal • Mengetahui kemampuan peserta simulasi dalam
satu kali dalam 5 tahun. memahami tata cara penyelamatan dan
• Uji coba dilaksanakan oleh Kepala Pengelola pengungsian yang terkoordinir dengan baik
Benudngan (Kepala BWS Nusa Tenggara I) • Mengetahui kemampuan peserta simulasi dalam
sebagai pemimpin pelaksanaan RTD di mengerjakan hal-hal prioritas di saat darurat
bendungan Tanju, semua personil bendungan • Menguji efektifitas alur pemberitahua/informasi
pelaksana RTD dan petugas dari BPBD, bila dan komunikasi diantara para petugas, dan juga
mungkin dengan melibatkan instansi terkait. dnegan masyarakat yang terkena resiko potensi
keruntuhan bendungan
• Uji coba dimulai dengan simulasi kejadian
• Menguji fungsi fasilitas tanda peringatan darurat
keadaan darurat kemudian dilanjutkan dengan dan sistem pemberitahuan lainnya saat terjad
diskusi antara peserta untuk mengevaluas keadaan darurat.
prosedur tindakan yang tercantum pada RTD • Mengetahui fasilitas apa saja yang masih perlu
dan jika perlu dilakukan perbaikan pada diperbaiki datau dilengkapi, termasuk fasilitas
koordinasi, tugas dan tanggung jawab masing- SAR
masing. • Menegaskan kembali komitmen bersama untuk
• Berbagai masalah yang diidentifikasi selama mengurangi resiko bencana banjir akibat
uji coba harus dilampirkan pada revisi RTD. keruntuhan bendungan
83
Analisis
Ekonomi Banjir
akibat DAM
BREAK
2 Des a Mbuj u
a. Perumahan Unit 13 15000000 10000000 5000000 195000000 195000000
b. Pras arana Li ngkunga n Unit 97500000 97500000
2 KEC.MANGGALEWA
1 Des a Teka Si re
a. Perumahan Unit 120 15000000 10000000 5000000 1800000000 1800000000
b. Pras arana Li ngkunga n Unit 900000000 900000000
2 Des a Tanj u
a. Perumahan Unit 1 15000000 10000000 5000000 10000000 10000000
b. Pras arana Li ngkunga n Unit 5000000 5000000
B INFRASTRUKTUR
1 KEC.KILO 1 Des a Taropo
1. Ruas Jal an Km 1.705 100000000 75000000 50000000 127875000 127875000
2. Jembatan < 15 m Unit 2 1000000000 500000000 250000000 2000000000 2000000000
2 Des a Mbuj u
1. Ruas Jal an Km 1.98 100000000 75000000 50000000 148500000 148500000
2. Jembatan < 15 m Unit 3 1000000000 500000000 250000000 3000000000 3000000000
1 Di Kab. Bi ma
1. Ruas Jal an Km 4.95 100000000 75000000 50000000 371250000 371250000
2. Jembatan < 15 m Unit 6 1000000000 500000000 250000000 6000000000 6000000000
86
C SOSIAL
1 KEC.KILO
1. Kesehatan a Pus kemas Unit 150000000 50000000 20000000
b Pus tu Unit 5 80000000 25000000 10000000 400000000 200000000 600000000
c Pos kesdes Unit 2 15000000 10000000 5000000 30000000 15000000 45000000
3. Agama / Tempat a Masji d Unit 6 375000000 200000000 75000000 2250000000 1125000000 3375000000
Ibadah b Langgar/Surau Unit 7 100000000 50000000 25000000 700000000 350000000 1050000000
c Pura Unit 1 100000000 50000000 25000000 100000000 50000000 150000000
4. Fasi l i tas Umum a Kantor Desa Unit 4 250000000 150000000 100000000 1000000000 500000000 1500000000
b Pas ar Umum Unit 1 500000000 300000000 200000000 500000000 250000000 750000000
c Sarana Ai r Bersi h Unit 4 1000000000 500000000 250000000 4000000000 2000000000 6000000000
2 KEC.MANGGALEWA
1. Kesehatan a Pus kemas Unit 150000000 50000000 20000000
b Pus tu Unit 1 80000000 25000000 10000000 80000000
c Pos kesdes Unit 5 15000000 10000000 5000000 75000000
3. Agama / Tempat a Masji d Unit 15 375000000 200000000 75000000 5625000000 2812500000 8437500000
Ibadah b Langgar/Surau Unit 35 100000000 50000000 25000000 3500000000 1750000000 5250000000
4. Fasi l i tas Umum a Kantor Desa Unit 4 250000000 150000000 100000000 1000000000 500000000 1500000000
b Pas ar Umum Unit 1 500000000 300000000 200000000 500000000 250000000 750000000
c Bendung Irigas i Unit 1 1000000000 500000000 250000000 1000000000 500000000 1500000000
d Sarana Ai r Bersi h Unit 4 1000000000 500000000 250000000 4000000000 2000000000 6000000000
Asumsi biaya kerusakan sebesar Rp. 70.180.770.000; Asumsi biaya kerugian Rp. 29.899.200.000;
Asumsi biaya total Rp. 99.924.970.000
87
ANALISIS KERUGIAN DAM BREAK BENDUNGAN MILA
Data Kerusakan Harga Satuan (Rp) Perkiraan (Rp) Total Kerusakan
No Sektor / Sub Sektor Jenis Kerusakan Satuan
R. Berat R. Sedang R. Ringan R. Berat R. Sedang R. Ringan Kerusakan Kerugian dan Kerugian (Rp)
A PERUMAHAN
1 KEC.WOJA 1 Desa Bara
a. Perumahan Unit 43 15000000 10000000 5000000 645000000 645000000
b. Prasarana Lingkungan Unit 322500000 322500000
2 Desa Nowa
a. Perumahan Unit 86 15000000 10000000 5000000 1290000000 1290000000
b. Prasarana Lingkungan Unit 645000000 645000000
3 Desa Matua
a. Perumahan Unit 455 15000000 10000000 5000000 6825000000 6825000000
b. Prasarana Lingkungan Unit 3412500000 3412500000
4 Desa Wowonduru
a. Perumahan Unit 363 15000000 10000000 5000000 5445000000 5445000000
b. Prasarana Lingkungan Unit 2722500000 2722500000
5 Desa Montabaru
a. Perumahan Unit 1684 15000000 10000000 5000000 16840000000 16840000000
b. Prasarana Lingkungan Unit 8420000000 8420000000
7 Desa Simpasai
a. Perumahan Unit 57 15000000 10000000 5000000 855000000 855000000
b. Prasarana Lingkungan Unit 427500000 427500000
8 Desa Mumbu
a. Perumahan Unit 49 15000000 10000000 5000000 735000000 735000000
b. Prasarana Lingkungan Unit 367500000 367500000
9 Desa Bakajaya
a. Perumahan Unit 50 15000000 10000000 5000000 750000000 750000000
b. Prasarana Lingkungan Unit 375000000 375000000
2 KEC. DOMPU
1 Desa Kendai Satu
a. Perumahan Unit 166 15000000 10000000 5000000 1660000000 1660000000
b. Prasarana Lingkungan Unit 830000000 830000000
2 Desa Mbawi
a. Perumahan Unit 141 15000000 10000000 5000000 2115000000 2115000000
b. Prasarana Lingkungan Unit 1057500000 1057500000
88
B INFRASTRUTUR
1 KEC. WOJA 1 Desa Matua
1. Ruas Jalan Km 3.55 100000000 75000000 50000000 266250000 266250000
2. Jembatan < 15 m Unit 1000000000 500000000 250000000 0 0
2 Desa Wowonduru
1. Ruas Jalan Km 2.325 100000000 75000000 50000000 174375000 174375000
2. Jembatan < 15 m Unit 1000000000 500000000 250000000 0 0
3 Desa Montabaru
1. Ruas Jalan Km 3.78 100000000 75000000 50000000 283500000 283500000
2. Jembatan < 15 m Unit 1 1000000000 500000000 250000000 1000000000 1000000000
5 Desa Simpasai
1. Ruas Jalan Km 0.8 100000000 75000000 50000000 60000000 60000000
2. Jembatan < 15 m Unit 1000000000 500000000 250000000 0 0
6 Desa Bakajaya
1. Ruas Jalan Km 0.5 100000000 75000000 50000000 37500000 37500000
2. Jembatan < 15 m Unit 1 1000000000 500000000 250000000 1000000000 1000000000
2 Desa MbawI
1. Ruas Jalan Km 1.45 100000000 75000000 50000000 108750000 108750000
2. Jembatan < 15 m Unit 1000000000 500000000 250000000 0 0
89
C SOSIAL
1 KEC. WOJA
1. Kesehatan a Puskemas Unit 1 150000000 50000000 20000000
b Pustu Unit 7 80000000 25000000 10000000 560000000 280000000 840000000
c Poskesdes Unit 11 15000000 10000000 5000000 165000000 82500000 247500000
3. Agama / Tempat a Masjid Unit 9 375000000 200000000 75000000 3375000000 1687500000 5062500000
Ibadah b Langgar/Surau Unit 15 100000000 50000000 25000000 1500000000 750000000 2250000000
c Pura Unit 1 100000000 50000000 25000000 100000000 50000000 150000000
4. Fasilitas Umum a Kantor Desa Unit 9 250000000 150000000 100000000 2250000000 1125000000 3375000000
b Pasar Umum Unit 1 500000000 300000000 200000000 500000000 250000000 750000000
c Sarana Air Bersih Unit 4 1000000000 500000000 250000000 4000000000 2000000000 6000000000
2 KEC. DOMPU
1. Kesehatan a Rumah Sakit Umum Unit 1 1000000000 500000000 250000000 1000000000 500000000 1500000000
b Puskemas Unit 2 150000000 50000000 20000000 300000000 150000000 450000000
c Pusling Unit 2 80000000 25000000 10000000 160000000 80000000 240000000
d Pustu Unit 7 15000000 10000000 5000000 105000000 52500000 157500000
3. Agama / Tempat a Masjid Unit 10 375000000 200000000 75000000 3750000000 1875000000 5625000000
Ibadah b Langgar/Surau Unit 13 100000000 50000000 25000000 1300000000 650000000 1950000000
4. Fasilitas Umum a Kantor Desa Unit 2 250000000 150000000 100000000 500000000 250000000 750000000
b Pasar Umum Unit 1 500000000 300000000 200000000 500000000 250000000 750000000
c Sarana Air Bersih Unit 2 1000000000 500000000 250000000 2000000000 1000000000 3000000000
Asumsi biaya kerusakan sebesar Rp. 170.719.175.000; Asumsi biaya kerugian Rp. 175.460.500.000;
Asumsi biaya total Rp. 349.579.675.000
90
Pelaksanaan
PKM/Sosialisa
si RTD
92
NOTULENSI PKM/SOSIALISASI
93