Anda di halaman 1dari 13

GASTROESOPHAGEAL REFLUX

DISEASE

Jesicca Susanto
DEFINISI

• Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan suatu keadaan


patologis sebagai akibat reluks kandungan lambung ke dalam
esophagus, dengan berbagai gejala yang timbul akibat keterlibatan
esofagus, laring, dan saluran napas, akibat kelemahan otot sfingter
bagian bawah (LES/ Lower Esophageal Sfingter)
• Refluks dapat terjadi melalui 3 mekanisme yaitu refluks spontan pada
saat relaksasi LES, aliran balik sebelum kembalinya tonus LES setelah
menelan, meningkatnya tekanan dalam abdomen
DEFINISI

• Faktor risiko terjadinya refluks esophagus yaitu alkohol, hernia hiatus,


obesitas, kehamilan, skleroderma,rokok, obat-obatan seperti
antikolinergik, beta blocker, bronkodilator, calcium channel blockers,
progestin, sedative, antidepresi trisiklik.
• Terdapat dua kelompk pasien GERD yaitu pasien dengan esofagitis
erosive yang ditandai dengan adanya mucosal break di esofagus pada
pemeriksaan endoskopi dan pasien GERD yang pada pemeriksaan
endoskopi tidak ditemukan mucosal break(Non Erosive Reflux
Disease/NERD).
PENDEKATAN DIAGNOSIS

• ANAMNESIS
• Dari anamnesis dapat ditemukan keluhan seperti:
• Keluhan paling sering: merasakan adanya makanan yang menyumbat
di dada, nyeri seperti rasa terbakar di dada yang meningkat dengan
membungkukkan badan, tiduran, makan, dan menghilang dengan
pemberian antasida, non cardiac chest pain
• Keluhan yang jarang dikeluhkan: batuk atau asma, kesulitan menelan,
hiccups, suara serak atau perubahan suara, sakit tenggorokan,
bronchitis
• Pada anamnesis juga perlu ditanyakan riwayat pemakaian obat-obatan
PEMERIKSAAN FISIK

• Pada pemeriksaan fisik tidak ada yang khas untuk GERD. Pada
pemeriksaan laring dapat ditemukan inflamasi yang mengindikasikan
GERD.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Jika keluhan tidak berat, jarang dilakukan pemeriksaan penunjang.


Pemeriksaan dilakukan jika keluhan berat atau timbul kembali setelah
diterapi. Esophagogastroduodenoscopy (EGD) melihat adanya
kerusakan esophagus
• Barium meal melihat stenosis esophagus, hiatus hernia
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Continuous esophageal pH monitoring : mengevaluasi pasien GERD yang


tidak respon dengan PPI (Proton pump inhibitor), evaluasi pasien-pasien
dengan gejala ekstra esophageal sebelum terapi PPI, memastikan
diagnosis GERD sebelum operasi anti refluks atau mengevaluasi NERD
berulang setelah operasi anti refluks
• Manometri esophagus: mengevaluasi pengobatan pasien NERD dan untuk
tujuan penelitian.
• Stool occult blood test: untuk melihat adanya perdarahan dari iritasi
esophagus, lambung, atau usus
• Pemeriksaan histopatologis: menentukan adanya metaplasia, dysplasia,
atau keganasan
DIAGNOSIS BANDING

• Dispepsia, ulkus peptikum, kolik bilier, eosinophilic esophagitis, infeksi


esofagitis, penyakit jantung koroner, gangguan motilitas esophagus
PENATALAKSANAAN

Non medikamentosa
• Modifikasi gaya hidup, menghentikan obat-obatan (anti
kolinergik,teofilin) dan mengurangi makan makanan yang dapat
menstimulasi sekresi asam seperti kopi, mengurangi coklat, keju dan
minuman bersoda
• Menaikkan posisi kepala saat tidur jika keluhan seringkali dirasakan
pada malam hari
• Makan selambat-lamatnya 2 jam sebelum tidur
PENATALAKSANAAN

• Medikamentosa
• Histamin type II - receptor antagonist (H2RAs)
• Proton Pump Inhibitors (PPIs) umumnya diberikan selama 8 minggu
dengan dosis ganda
• Untuk NERD (Non Erosive Reflux Disease), terapi inisial dengan dosis
standar selam 8 minggu lalu diberikan pada saat keluhan timbul dan
dilanjutkan sampai keluhan hilang
• Antasida hanya untuk mengurangi gejala yang timbul
PENATALAKSANAAN

TINDAKAN INVASIF
• Pembedahan anti refluks : laparoscopic nissen fundoplication
• Terapi endoskopi: radiofrequency ablation, endoscopic suturing,
endoscopic implantation, endoscopic gastroplasty
KOMPLIKASI

• Refluks esofagus dapat menimbulkan komplikasi esofagus maupun


ekstra esofagus. Komplikasi esofagus: striktur; ulkus, Barrett's
esophagus bahkan adeno karsinoma di kardia dan esofagus.
• Komplikasi ekstra esofagus: asma, bronkospasme, batuk kronik atau
suara serak, masalah gigi
PROGNOSIS

• Pengobatan dengan penghambat sekresi asam lambung dapat


mengurangi keluhan, derajat esofagitis dan perjalanan penyakit. Risiko
dari striktur menjadi Barrett's esophagus atau adenokarsinoma yaitu 6%
dalam 2-20 tahun pada kasus.

Anda mungkin juga menyukai