• Menurut KBBI :
“Cerpen berasal dari dua kata yaitu cerita
yang mengandung arti tuturan mengenai
bagaimana sesuatu hal terjadi dan relatif
pendek atau memiliki kata-kata yang tidak
lebih dari 10.000 kata yang dapat memberikan
kesan dominan dan akan memusatkan hanya
pada salah satu tokoh saja.”
• Intinya Cerpen adalah cerita fiktif yang relatif singkat dengan
jumlah kata yang terbatas, cenderung padat dan langsung
pada tujuannya.
Tujuan Menulis Cerpen
3. Sudut pandang
Amanat atau Pesan yakni pesan yang ingin disampaikan oleh seorang
pengarang melalui karya tulisnya kepada pembaca. Pesan bisa berupa harapan,
nasehat, dan sebagainya.
Unsur Ekstrinsik
adalah unsur yang menjadi faktor pengarang membuat cerpen tersebut. Unsur
ekstrinsik dibagi menjadi 2 yaitu :
• Latar Belakang Masyarakat
Latar belakang masyarakat merupakan faktor-faktor di dalam lingkungan
masyarakat penulis yang mempengaruhi penulis dalam menulis cerpen
tersebut. Ada beberapa latar belakang yang mempengaruhi penulis,
diantaranya adalah:
1. Ideologi Negara
2. Kondisi Politik
3. Kondisi Sosial, dan
4. Kondisi ekonomi yang terjadi di dalam masyarakat.
• Latar Belakang Pengarang dapat dikelompokkan kedalam 3 faktor yaitu :
1. Biografi, riwayat hidup pengarang cerita, yang ditulis secara keseluruhan.
2. Kondisi psikologis, berisi mengenai pemahaman kondisi mood atau
keadaan saat seorang pengarang menulis sebuah cerita atau cerpen.
3. Aliran sastra, seorang penulis pastinya mengikuti alisran sastra tertentu.
Hal tersebut dapat memberikan pengaruh yang besar pada gaya penulisan
yang dipakai oleh penulis dalam menciptakan sebuah karya sastra.
Unsur Ekstrinsik
Tulislah ide yang ada di kepala atau jika kesulitan, lihatlah apa yang ada di sekitar
lingkungan dan orang orang di sekitar. Atau ide bisa muncul dengan melakukan research
kecil kecil
2. Narasi
Dalam menulis dan menyusun narasi cerita, harus dibuat semenarik mungkin. Bahasa yang
digunakan dapat memvisualiasikan peristiwa-peristiwa dalam cerita secara tepat, namun
tidak membosankan dan berbelit-beli
3. Deskripsi
Berikanlah deskripsi mengenai tokoh, latar waktu, tempat, ataupun suasana yang ada di
dalam cerita, sehingga pembaca bisa menyelami cerita yang Anda tulis dengan lebih baik,
juga cerita Anda akan menjadi lebih hidup.
4. Dialog
Lewat dialog, kalian dapat memberikan gambaran lebih tentang watak dan sifat tokoh
dalam cerita, apa yang dirasakan dan dipikirkan tokoh tersebut, tidak hanya itu, dialog juga
dapat dijadikan alat untuk memberikan penghayatan pada cerita.
Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Menulis
Cerpen
5. Konflik
6. Wawasan
Anda dapat memasukan pengetahuan di dalam cerita yang Anda tulis. Tentu saja hal ini akan
lebih menarik perhatian pembaca, contoh Demokrasi , dimana ia memberikan beberapa
pengetahuan kepada pembaca tentang bagaimana mengemukakan pendapat..
7. Memperhatikan EyD
Penting bagi penulis untuk mampu menulis sesuai dengan EYD, terutama tentang penggunaan
tanda baca, Penggunaan kata, sebaiknya menggunakan pilihan kata yang efisien dan
menghindari menggunakan kalimat deskriptif yang berpanjang-panjang.
Dengan banyak membaca karya orang lain, Anda dapat belajar bagaimana menulis cerpen
yang baik dan juga Anda akan mendapatkan banyak inspirasi menulis.
Langkah-Langkah Menulis Cerpen
1. Menentukan Tema
2. Menentukan Tokoh dan Watak dari cerpen yang akan
dibuat
3. Menentukan sudut pandang cerpen
4. Menentukan jalannya cerita
Gaya Bahasa
Analitik
Diantara kelompok kami, Aku dan Adit memang merupakan teman sedari kecil
tetapi kami tidak memiliki satu kesatuan sifat yg cocok. Kami bagaikan senyawa
polar dan nonpolar, aku sebagai minyaknya dan adit itu bagai airnya. Bahkan
kami pun pernah mereka bertengkar hanya karena meributkan manakah yang
berada lebih dahulu di bumi ini?ayam ataukah telor ayam, benarkan bagai air dan
minyak tidak memungkinkan bagi kita untuk berdamai. berbeda dengan syifa
dan rangga mereka akur dan selalu kompak jika saja rangga berkata demikan
pastinya syifa ikut setuju dan menambahkan pendapat didalamnya
Dramatik
““Terserah lu semua dah lewat mana, gue tetep bakal lewat jalan sebelah kanan”.”
tegas Adit.
PENOKOHAN
(perwatakan,karakterisasi)
Tokoh utama = Nadia/Aku
Alasan : Karena tokoh “Nadia/Aku“ yang menceritakan/ menggambarkan kisah
tentang kejadian saat pendakian ke puncak gungung tersebut. Tokoh “ Wahyu “
juga sering muncul didalam cerita tersebut.
PENOKOHAN :
a) Nadia/Aku
sensitif.
Dibuktikan dari kalimat, “Lo sebenernya tau jalannya ga sih, Dit?” tanya Nadia
kepada Adit dengan nada yang kesal.
b) Adit
keras kepala.
Dibuktikan dari kalimat, “Adit itu orangnya sangat keras kepala jadi
percuma saja kami membujuknya.”
PENOKOHAN
(perwatakan,karakterisasi)
c) Rangga
kalem dan penurut.
Dibuktikan dari kalimat, “Aku mengajak Rangga dan Nadia untuk
mencari Adit dan Syifa diantara para pendaki yang lain.” dan “Udahlah
tenang aja gua kan udah pernah ngedaki gunung ini.” balas Rangga.
d) Syifa
berterus terang.
Dibuktikan dari kalimat, “Kan gua udah ngeline di grup kalo gua ga bisa
ikut, soalnya nyokap gua ngajakin ke Bandung, berarti sekarang gua lagi
di Bandung.”
SETTING
1) Setting waktu
Senja
Tedapat pada kalimat :
” Aku menengok jam yang menggantung di tangan kananku, waktu menunjukan
pukul 14:55 Petang hari. ”
2) Setting tempat
Di dalam Hutan.
Tedapat pada kalimat :
“Sudah hampir satu jam kami—aku dan keempat temanku--berputar-putar di
dalam hutan ini. Yang kami lihat hanya pepohonan yang menjulang tinggi.”
3) Setting Suasana
Hening dan Menegangkan
Tedapat pada kalimat :
Kalimat yang diucapkan Syifa sukses membuatku dan ke tiga sahabatku
terdiam cukup lama. Kami sibuk dengan pikiran kami sendiri, aku berpikir mana
yang sebenarnya nyata dan mana yang bukan.
Bahasa Yang Digunakan
Kalimat langsung
“Gimana lu ketemu gak?” tanya Rangga
Kalimat tidak langsung
Kakek itu pun berkata pada ku bahwa kami akan melewati jalan yang
bercabang, serta memerintahkan kami untuk mengambil jalur sebelah kiri.
Kalimat kiasan Antomona
walaupun matari sudah fajar dari beberapa menit yang lalu angin dingin
masih menggigit sampai menusuk kedalam tulang tubuh ini.
SUDUT PANDANG
Amanat yang terkandung dalam cerpen Cerpen Antara Nyata dan Tidak adalah :
A. Nilai Sosial, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan norma –norma dalam
kehidupan masyarakat( misalnya, saling, menolong, dan tenggang rasa )
Terdapat pada kalimat :
““Udah lu tenang dulu Nad, mendingan sekarang kita cari Syifa tanya ke pendaki
lain. Lo semua punya fotonya Syifa kan?””tanya Rangga.
B. Nilai Agama, yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan dengan aturan atau
ajaran yang bersumber dari agama tertentu.
Terdapat pada kalimat:
“Rasanya sangat lega, semua capek dan lelah terasa terbayarkan karena
keindahan alam dari atas sini, walaupun matari sudah fajar dari beberapa menit
yang lalu aku tetap merasa senang bisa ada di atas sini. Tak lupa syukur ku pada
yang kuasa dapat sampa di tempat ini dengan selamat sehat wal’afiat”
Terima Kasih.