1. Latar Belakang 5
2. Tujuan Dokumen 5
Appendix B. - Referensi 86
1. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Pengadaan memiliki peran penting dalam memastikan kesuksesan organisasi pemerintah melaksanakan misi
strategis dan program kerja. Untuk memberikan nilai tambah bagi organisasi, Unit Kerja Pengadaan
Barang/Jasa – UKPBJ (dengan mengacu ke perubahan nomenklatur dari ULP menjadi UKPBJ pada Perpres
yang baru) berfokus pada upaya untuk memastikan bahwa Layanan pengadaan yang dilakukan dapat
memenuhi kebutuhan barang/jasa dengan harga yang wajar, dapat dipertanggungjawabkan, dalam jumlah
dan mutu yang sesuai, didapatkan secara tepat waktu, serta dengan tingkat layanan yang sesuai standar.
Implementasi Procurement Center of Excellence (Procurement CoE) atau Pusat Keunggulan Pengadaan,
sejalan dengan evolusi kelembagaan yang dicanangkan oleh LKPP, memberikan kerangka kerja yang
memungkinkan UKPBJ berkembang dari unit yang reaktif dengan pendekatan yang berorientasi kepatuhan
menjadi unit layanan yang proaktif berorientasi pada pelanggan, untuk memastikan kegiatan pengadaan yang
bersifat stategis di lingkungan pemerintah dapat dilaksanakan sehingga mendukung pencapaian visi dan misi
strategis organisasi.
2. Tujuan Dokumen
Tujuan dari dokumen Manual Implementasi ini adalah untuk memberikan pedoman praktis bagi UKPBJ
mengenai konsep Procurement CoE dan bagaimana UKPBJ dapat meningkatkan kapabilitas, struktur
kelembagaan, dan profesionalisasi fungsi pengadaan dalam mencapai tujuan pengadaan.
Manual ini memberikan gambaran besar konsep Procurement CoE dan pendekatan yang digunakan untuk
implementasi termasuk aktivitas inti untuk memastikan kesuksesan Procurement CoE. Selain itu, manual ini
juga memberikan kerangka kerja berbasiskan praktik unggulan (leading practice) dan contoh sukses
implementasi yang telah dilakukan pada beberapa UKPBJ sebagai referensi tambahan.
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
5
Konsep Procurement CoE
Seacara umum ilustrasi tersebut mendefinisikan bahwa Pusat Keunggulan Pengadaan adalah organisasi,
SDM dan tata kelola pengadaan yang unggul dalam mengimplementasikan praktik terbaik pengadaan
barang/jasa.
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
6
Konsep Procurement CoE
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
7
Tujuan & Manfaat Procurement CoE
Tujuan
S – Tercipta organisasi pengadaan yang dapat menjalankan peran strategis untuk pencapaian tujuan
organisasi
K – Terbangun komunikasi dan hubungan kerja sama yang efektif dengan seluruh pemangku kepentingan
dalam rantai pengadaan, termasuk membangun jejaring nasional
O – Terimplementasi seluruh siklus pengelolaan kinerja pengadaan barang dan jasa untuk memastikan
pencapaian kinerja organisasi
P – Terciptanya proses pengadaan yang terintegrasi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan internal
maupun eksternal
Per – Terciptanya organisasi pembelajar dalam fungsi pengadaan agar mampu mewujudkan pusat
keunggulan dalam berbagi pengetahuan, informasi, dan kemampuan
Manfaat
Peran Strategis
Fungsi pengadaan berkontribusi positif bagi pencapaian kinerja program kerja organisasi
SDM Unggulan
Mendorong SDM UKPBJ untuk meningkatkan kapabilitas individual baik dari aspek teknis maupun
manajerial sehingga menjadi pelaku pengadaan profesional
Dukungan Kebijakan
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
8
Tujuan & Manfaat Procurement CoE
Manfaat
Mendorong pemangku kepentingan untuk memberikan dukungan untuk penyempurnaan dan sinkronisasi
kebijakan sehingga mampu meningkatkan kinerja pengadaan
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
9
Kerangka Pembentukan Procurement CoE
4. Kerangka Pembentukan
Procurement CoE
Pembentukan UKPBJ menjadi Procurement CoE dibangun dengan kerangka seperti diatas, dimana terdapat
3 tahapan besar, yaitu :
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan
Pusat Keunggulan Pengadaan
10
Kerangka Pembentukan Procurement CoE
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan
Pusat Keunggulan Pengadaan
11
Kerangka Pembentukan Procurement CoE
Rencana Keterlibatan Pemangku Mempromosikan praktik pengadaan yang baik Rencana untuk mengidentifikasi, keterlibatan Rancangan Peta Pemangku Kepentingan dan
Kepentingan dan Pelanggan untuk organisasi pengadaan yang lebih efektif dan mengelola kebutuhan pelanggan dan Rencana Keterlibatan
(C&SEP) pemangku kepentingan, ketertarikan dan Peta Pemangku Kepentingan dan Rencana
kepentingan dan bagaimana mereka secara Keterlibatan yang telah Disetujui
efektif mengelola untuk memastikan
penyelesaian risiko dan isu yang sedang
berkembang
Rencana Program Bimbingan Mengisi UKPBJ dengan sumber daya yang Tujuan IAPP adalah untuk secara berkelanjutan Program Bimbingan dan Sosialisasi
Internal (IAPP) memiliki kemampuan tinggi sehingga mengembangkan kemampuan anggota UKPBJ Peningkatan Kemampuan berbagi
memungkinkan UKPBJ menjalankan fungsinya sehingga dapat melakukan fungsi pengadaan Pengetahuan (Diukur melalui peningkatan
dalam sistem pengadaan secara efektif dan dengan efektif dalam menjadi pusat keunggulan tingkat kemahiran)
efisien pengadaan Laporan pelaksanaan program bimbingan dan
sosialisasi
Rencana Program Bimbingan Menjadi penasehat dan pengurus yang dapat Program bimbingan pengadaan yang dilakukan Program bimbingan dan sosialisasi
Eksternal (EAPP) dipercaya, mampu menggerakkan proses UKPBJ pada pihak eksternal untuk mendukung Laporan pelaksanaan program bimbingan dan
pengadaan di sepanjang rantai nilai yang ada usaha pengembangan kemampuan berkelanjutan sosialisasi
untuk meningkatkan kinerja pengadaan secara Jadwal aktivitas Kunjungan dan Pembinaan
menyeluruh Hubungan
Laporan aktivitas Kunjungan dan Pembinaan
Hubungan
Dokumentasi pelaksanaan kegiatan Mentoring
dan Coaching Procurement CoE
Survei Kepuasan Pelanggan Internal Membangun hubungan dan jejaring kerja Sebuah mekanisme untuk menjaring suara Kuesioner Survei Layanan Pelanggan
didalam rantai inti pengadaan (UKPBJ dan pelanggan (SKPD) sehingga UKPBJ dapat Internal & Perangkat Pendukung Survei
SKPD) untuk memastikan proses pengadaan memahami kebutuhan dan ekspektasi pelanggan. Laporan Pelaksanaan Survei Layanan
dapat berjalan secara efektif dan efisien Dengan demikian UKPBJ dapat menjalin Pelanggan Internal
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat Keunggulan Pengadaan
12
Kerangka Pembentukan Procurement CoE
Survei Kepuasan Pelanggan Membangun hubungan dan jejaring kerja yang Mekanisme penegelolaan kinerja yang melihat Kuesioner Survei Layanan Penyedia &
Eksternal luas dan mencakup keseluruhan komponen UKPBJ baik dari segi sistem, proses, dan kinerja Perangkat Pendukung Survei
pengadaan barang dan jasa pemerintah di staf) kemudian membandingkannya dengan Laporan Pelaksanaan Survei Layanan
Indonesia, dimana hal ini akan membantu ekspektasi pelanggan/ pemangku kepentingan Penyedia
memperkokoh kemampuan sistem pengadaan agar dapat melakukan perbaikan dalam kinerja dalam menjalankan fungsinya sebagai satu
pengadaan
entitas yang terintegrasi
SOP/Pedoman Pengadaan Mewujudkan konsep sustainability yang Serangkaian kerangka kerja yang tersusun atas Rancangan Pedoman Pengadaan (SOP,
menjamin sistem pengadaan untuk dapat prosedur dan pendekatan standar dalam Kebijakan, Peraturan)
berfungsi dengan baik dalam standar kinerja melaksanakan proses dan fungsi pengadaan Pedoman Pengadaan yang telah disetujui dan
tinggi sehingga mampu mencapai dan secara menyeluruh (mulai dari perencanaan disahkan
memberikan Keunggulan pengadaan, hingga pengelolaan aset) juga fungsi
pendukung pengadaan
Manajemen Informasi dan Mewujudkan UKPBJ sebagai pusat Mendukung keseluruhan kegiatan pengadaan Pedoman Manajemen Pengetahuan dan
Pengetahuan (I&KM) keunggulan yang memiliki reputasi baik yang berkaitan dengan mengumpulkan dan Informasi (KM)
pada masyarakat luas yang mana senantiasamenyimpan informasi dan / atau pengetahuan Laporan penerapan manajemen pengetahuan
memberi layanan prima dan menjadi tempat (SOP, Peraturan, dokumen pengadaan, dan dan informasi (KM) interaksi dan kolaborasi antara
institusi informasi aset) untuk dibagikan kepada setiap
pendidikan tinggi, pemerintah, industri dan profesional pengadaan, dalam rangka sektor publik secara umum meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja
Berbagi pengetahuan, informasi, dan pengadaan dengan menerapkan praktik unggulan
kemampuan
Manajemen kinerja (PMM) Mewujudkan UKPBJ sebagai pusat keunggulan Menghasilkan laporan kinerja pengadaan yang Laporan Kinerja Tahunan yang berorientasi
pada pencapaian kinerja dapat menunjukkan penerapan praktik
pengadaan yang terencana dan terukur, yang pengadaan berbasis kinerja dalam UKPBJ memungkinkan terlaksananya perbaikan
berkelanjutan
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat Keunggulan Pengadaan
13
Kerangka Pembentukan Procurement CoE
Rencana Keterlibatan Pemangku Mempromosikan praktik pengadaan yang baik Rencana untuk mengidentifikasi, keterlibatan dan Rancangan Peta Pemangku Kepentingan dan
Kepentingan dan Pelanggan (C&SEP) untuk organisasi pengadaan yang lebih efektif mengelola kebutuhan pelanggan dan pemangku Rencana Keterlibatan
kepentingan, ketertarikan dan kepentingan dan Peta Pemangku Kepentingan dan Rencana
bagaimana mereka secara efektif mengelola untuk Keterlibatan yang telah Disetujui
memastikan penyelesaian risiko dan isu yang
sedang berkembang
Rencana Program Bimbingan Mengisi UKPBJ dengan sumber daya yang Tujuan IAPP adalah untuk secara berkelanjutan Program Bimbingan dan Sosialisasi
Internal (IAPP) memiliki kemampuan tinggi sehingga mengembangkan kemampuan anggota UKPBJ Peningkatan Kemampuan berbagi
memungkinkan UKPBJ menjalankan fungsinya sehingga dapat melakukan fungsi pengadaan Pengetahuan (Diukur melalui peningkatan
dalam sistem pengadaan secara efektif dan dengan efektif dalam menjadi pusat keunggulan tingkat kemahiran)
efisien pengadaan Laporan pelaksanaan program bimbingan dan
sosialisasi
Rencana Program Bimbingan Menjadi penasihat dan pengurus yang dapat Program bimbingan pengadaan yang dilakukan Program bimbinagn dan sosialisasi
Eksternal (EAPP) dipercaya, mampu menggerakkan proses UKPBJ pada pihak eksternal mendukung usaha Laporan pelaksanaan program bimbingan dan
pengadaan di sepanjang rantai nilai yang ada pengembangan kemampuan berkelanjutan untuk sosialisasi
meningkatkan kinerja pengadaan secara Jadwal aktivitas Kunjungan dan Pembinaan
menyeluruh Hubungan
Laporan aktivitas Kunjungan dan Pembinaan
Hubungan
Dokumentasi pelaksanaan kegiatan Mentoring
dan Coaching Procurement CoE
Survei Kepuasan Pelanggan Internal Membangun hubungan dan jejaring kerja Sebuah mekanisme untuk menjaring suara Kuesione Survei Layanan Pelanggan Internal
didalam rantai inti pengadaan (UKPBJ dan pelanggan (SKPD) sehingga UKPBJ dapat & Perangkat Pendukung Survei
SKPD) untuk memastikan proses pengadaan memahami kebutuhan dan ekspektasi pelanggan. Laporan Pelaksanaan Survei Layanan
dapat berjalan secara efektif dan efisien Dengan demikian UKPBJ dapat menjalin Pelanggan Internal
hubungan kolaborasi yang baik dengan SKPD,
dimana hubungan ini akan menguntungkan bagi
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat Keunggulan Pengadaan
14
Kerangka Pembentukan Procurement CoE
Survei Kepuasan Pelanggan Me mbangun hubungan dan jejaring kerja yang Mekanisme penegelolaan kinerja yang melihat Kuesioner Survei Layanan Penyedia &
Eksternal lua s dan mencakup keseluruhan komponen UKPBJ baik dari segi sistem, proses, dan kinerja Perangkat Pendukung Survei
pengadaan barang dan jasa pemerintah di staf kemudian membandingkannya dengan Laporan Pelaksanaan Survei Layanan
Ind onesia, dimana hal ini akan membantu ekspektasi pelanggan/ pemangku kepentingan Penyedia
memperkokoh kemampuan sistem pengadaan agar dapat melakukan perbaikan dalam kinerja
dalam menjalankan fungsinya sebagai satu pengadaan
entitas yang terintegrasi
SOP/Pedoman pengadaan Me wujudkan konsep sustainability yang Serangkaian kerangka kerja yang tersusun atas Rancangan Pedoman Pengadaan (SOP,
menjamin sistem pengadaan untuk dapat prosedur dan pendekatan standar dalam Kebijakan, Peraturan)
berfungsi dengan baik dalam standar kinerja melaksanakan proses dan fungsi pengadaan Pedoman Pengadaan yang telah disetujui dan
tinggi sehingga mampu mencapai dan secara menyeluruh (mulai dari perencanaan disahkan
memberikan Keunggulan pengadaan, hingga pengelolaan aset) juga fungsi
pendukung pengadaan
Manajemen Informasi dan Mewujudkan UKPBJ sebagai pusat Mendukung keseluruhan kegiatan pengadaan Pedoman Manajemen Pengetahuan dan
Pengetahuan (I&KM) keunggulan yang memiliki reputasi baik yang berkaitan dengan mengumpulkan dan Informasi (KM)
pada masyarakat luas yang mana senantiasa menyimpan informasi dan / atau pengetahuan Laporan penerapan manajemen pengetahuan
memberi layanan prima dan menjadi tempat (SOP, Peraturan, dokumen pengadaan, dan dan informasi (KM)
interaksi dan kolaborasi antara institusi informasi aset) untuk dibagikan dengan setiap
pendidikan tinggi, pemerintah, industri dan profesional pengadaan, dalam rangka
sektor publik secara umum meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja
Berbagi pngetahuan, informasi, dan pengadaan dengan menerapkan praktik unggulan
kemampuan
Manajemen kinerja (PMM) Mewujudkan UKPBJ sebagai pusat keunggulan Menghasilkan laporan kinerja pengadaan yang Performance Yearly Report (Laporan Kinerja
yang memiliki reputasi baik pada masyarakat luas yang mana senantiasa memberi dapat menunjukkan penerapan praktik pengadaan Tahunan)
layanan prima dan menjadi tempat interaksi dan kolaborasi antara institusi pendidikan berbasis kinerja dalam UKPBJ
tinggi, pemerintah, industri dan sektor publik secara umum
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat Keunggulan Pengadaan
15
Kerangka Pembentukan Procurement CoE
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat Keunggulan Pengadaan
16
Kerangka Pembentukan Procurement CoE
1. Ketepatan waktu
2. Penghematan Biaya
3. Kualitas
4. Tingkat Layanan
Dibawah ini adalah indikator kinerja yang yang akan digunakan untuk mengukur peningkatan pencapaian
pembentukan UKPBJ sebagai Procurement CoE
2 Rencana Melalui identifikasi dan Ketepatan Proses Persentase paket pengadaan (baik
Keterlibatan pengelolaan pelanggan & Waktu Pengadaan dari segi nilai maupun segi
Pemangku pemangku kepentingan, Tepat Waktu jumlah) yang dilaksanakan sesuai
Kepentingan UKPBJ mampu melakukan dengan tanggal yang telah
dan Pelanggan koordinasi di sepanjang ditetapkan di RUP
(C&SEP) rantai nilai pengadaan
untuk memberikan nilai
tambah dalam proses perencanaan dan pemilihan
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
17
Kerangka Pembentukan Procurement CoE
4 Rencana Melalui program bimbingan Ketepatan Proses Persentase paket pengadaan (baik
Program eksternal yang Waktu Pengadaan dari segi nilai maupun segi
Bimbingan diimplementasikan dan Tepat Waktu jumlah) yang dilaksanakan sesuai
Eksternal dimonitor dengan baik, dengan tanggal yang telah
(EAPP) maka diharapkan akan ditetapkan di RUP
dicapai kemajuan signifikan
menuju terbentuknya
kesepahaman dari seluruh
pihak dalam rantai
pengadaan, termasuk semua
pemangku kepentingan
dalam proses pengadaan.
Kesepahaman ini mampu
membuat proses pengadaan
lebih efisien dan efektif
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
18
Kerangka Pembentukan Procurement CoE
Secara rutin dan berkala kami mendorong UKPBJ untuk melakukan proses asesmen Procurement CoE untuk
mengetahui kondisi saat ini dan mengidentifikasi perkembangan dan pencapaian organisasi menuju Pusat
Keunggulan Pengadaan. Proses pemantauan perlu dilakukan dengan seksama sehingga dapat dibentuk peta
jalan yang efisien yang akan mempercepat UKPBJ dalam mencapai tujuannya. Kami menyarankan agar UKPBJ
melakukan asesmen pada status perkembangan mereka setidaknya 2 kali dalam setahun, sehingga dapat
diketahui posisi mereka dalam siklus Procurement CoE.
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
19
Kerangka Pembentukan Procurement CoE
Bagian berikut menjabarkan tiap urutan dalam milestone Procurement CoE dan aktivitas yang terkait
didalamnya yang harus dilakukan untuk beranjak ke tahapan/urutan inisiatif berikutnya.
4. Inisiasi Procurement CoE (CoE-Int)
Pada bagian ini dijelaskan mengenai langkah-langkah awal yang harus dilakukan dalam menginisiasi program
implementasi Procurement CoE. Diharapkan keseluruhan aktivitas dalam milestone ini dapat diselesaikan
dalam durasi 3-5 bulan, tergantung pada seberapa cepat proses persetujuan dilaksanakan. Milestone ini
dibagi dalam 2 rumpun aktivitas yakni Aktivitas Pendahulu Procurement CoE dan Peluncuran Procurement
CoE sebagaimana diterangkan dalam tabel berikut. Perlu diingat bahwa beberapa aktivitas dapat dilakukan
secara paralel/bersamaan.
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
20
Kerangka Pembentukan Procurement CoE
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
21
Kerangka Pembentukan Procurement CoE
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
22
Kerangka Pembentukan Procurement CoE
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
23
Kerangka Pembentukan Procurement CoE
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
24
Kerangka Pembentukan Procurement CoE
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
25
Tahapan Menuju Procurement CoE
1. Kunci Keberhasilan
Dalam upaya menerapkan konsep Procurement CoE di 44 UKPBJ percontohan, meskipun tiap UKPBJ
memiliki tantangan-tantangan khas yang berbeda satu sama lain, namun dari pengalaman didapati bahwa
terdapat hal-hal yang secara umum terjadi di mayoritas UKPBJ percontohan, yang menjadi tantangan bersama
dalam mewujudkan UKPBJ sebagai Procurement CoE. Dalam bagian ini akan dijabarkan isu dan tantangan
umum mewujudkan Procurement CoE, beserta pelajaran yang dapat dipetik dari pengalaman implementasi
Procurement CoE diUKPBJ percontohan.
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
26
Tahapan Menuju Procurement CoE
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
27
Tahapan Menuju Procurement CoE
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
28
Tahapan Menuju Procurement CoE
Identifikasi Isu Pengadaan di Indonesia telah diatur melalui seperangkat regulasi yang
lengkap dan banyak
Pemaknaan dari regulasi yang tidak tepat dapat menimbulkan kebingungan
dan keragu-raguan
Aliran informasi dan komunikasi pengambil kebijakan yang terputus dengan
UKPBJ
Langkah 1. Mengidentifikasi regulasi mana saja yang memiliki potensi misinterpretasi
Penanggulangan
2. Mengadakan forum diskusi yang melibatkan berbagai pihak termasuk
pengambil keputusan dan pembuat kebijakan
3. Menyusun dan melakukan strategi sosialisasi dan komunikasi atas
kesepakatan informasi tersebut
Kesimpulan Pelajaran Pentingya membina komunikasi yang melibatkan keseluruhan pemangku
yang Dipetik kepentingan di Indonesia terutama diantara pengambil keputusan dan
pembuat kebijakan
Forum diskusi merupakan sarana yang baik untuk menyatukan visi dan
menyelaraskan pemahaman antar semua pemangku kepentingan pengadaan
pemerintah Indonesia
Strategi komunikasi dan sosialisasi yang baik perlu diterapkan agar manfaat
dari forum diskusi yang diadakan dapat dirasakan secara lebih luas
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
29
Tahapan Menuju Procurement CoE
5.2.1.2. Referensi
No Dokumen Referensi
1 Peraturan Organisasi Pengadaan Permanen Appendix B.1
2 Organigram - Bagan Struktur Organisasi
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
30
Tahapan Menuju Procurement CoE
5.2.2.2. Referensi
No Dokumen Referensi
1 Regulasi yang mendefinisikan Tugas dan Peran strategis PSU Appendix B.2
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
31
Tahapan Menuju Procurement CoE
5.2.3.2. Referensi
No Dokumen Referensi
1 SOP Perencanaan Pengadaan Appendix B.3
2 SOP Eksekusi Pengadaan (Seleksi)
3 SOP Manajemen Kontrak
4 SOP Pengadaan Terpadu
5 Lembar Pengendalian Pelaksanaan SOP
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
32
Tahapan Menuju Procurement CoE
5.2.4.2. Referensi
No Dokumen Referensi
1 Dokumen Penugasan Staf Penuh Waktu (SK Penempatan) Appendix B.4
2 Hasil Analisa Beban Kerja (dengan jumlah staf yang disarankan)
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
33
Tahapan Menuju Procurement CoE
5.2.5.2. Referensi
No Dokumen Referensi
1 Alokasi anggaran untuk UKPBJ yang mencakup kegiatan Appendix B.5
operasional dan peningkatan layanan (mis.Program Bimbingan,
survei kepuasan)
5.2.6.2. Referensi
No Dokumen Referensi
1 Dokumen analisa pemangku kepentingan (termasuk pemetaan Appendix B.6
pemangku kepentingan)
2 Hasil Survei Internal
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
34
Tahapan Menuju Procurement CoE
5.2.7.2. Referensi
No Dokumen Referensi
1 Analisa keterlibatan penyedia (termasuk Daftar Penyedia / Basis Appendix B.7
Data)
2 Hasil survei penyedia
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
35
Tahapan Menuju Procurement CoE
5.2.8.2. Referensi
No Dokumen Referensi
1 Pedoman Prosedur Komunikasi Humas Appendix B.8
2 Dokumentasi Publikasi Media Massa
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
36
Tahapan Menuju Procurement CoE
No Langkah Langkah
4 Sosialisasi indikator kinerja yang digunakan kepada pihak terkait
5.2.9.2. Referensi
No Dokumen Referensi
1 Lembar Deskripsi Indikator Kinerja Pengadaan Terapan dengan Appendix B.9
atribut masing-masing indikator.
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
37
Tahapan Menuju Procurement CoE
5.2.10.2. Referensi
No Dokumen Referensi
1 Dokumen Perencanaan Kinerja Pengadaan (termasuk proses Appendix B.10
penetapan Baselining dan penetapan target)
5.2.11.2. Referensi
No Dokumen Referensi
1 Dokumen Perencanaan Kinerja Pengadaan (termasuk proses Appendix B.11
penetapan dan penetapan target)
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
38
Tahapan Menuju Procurement CoE
5.2.12.2. Referensi
No Dokumen Referensi
1 Sistem arsip sederhana untuk memungkinkan pengelolaan Appendix B.12
dokumen dan pengetahuan (termasuk sistem taksonomi untuk
memudahkan proses pencarian kembali)
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
39
Tahapan Menuju Procurement CoE
5.2.13.2. Referensi
No Dokumen Referensi
1 Analisa Pemangku Kepentingan dan Dokumen Rencana Appendix B.13
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
2 Dokumentasi tentang realisasi rencana keterlibatan (misalnya
surat undangan)
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
40
Tahapan Menuju Procurement CoE
5.2.14.2. Referensi
No Dokumen Referensi
1 Dokumen Rencana Kolaborasi Internal Appendix B.14
2 Lembar Pemantauan Kolaborasi Internal
3 Dokumentasi pelaksanaan Kegiatan Kolaborasi Internal
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
41
Tahapan Menuju Procurement CoE
5.2.15.2. Referensi
No Dokumen Referensi
1 Rencana Strategis (Renstra) yang mencakup kegiatan operasional Appendix B.15
pengadaan dan peningkatan kapasitas organisasi &
pengembangan
2 Workplan (Renja) yang mencakup kegiatan operasional
pengadaan dan peningkatan kapasitas organisasi &
pengembangan
5.2.16.2. Referensi
No Dokumen Referensi
1 Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi terhadap kegiatan Appendix B.16
operasional pengadaan dan pengembangan kapasitas organisasi
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
42
Tahapan Menuju Procurement CoE
5.2.17.2. Referensi
No Dokumen Referensi
1 Dokumentasi email dan korespondensi dengan vendor berkaitan Appendix B.17
dengan mekanisme pembekalan
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
43
Tahapan Menuju Procurement CoE
No Langkah- langkah
3 Menunjuk PIC pelaksana whistleblower
4 Pelaksanaan, monitoring, dan dokumentasi pemanfaatan sistem whistleblower
5.2.18.2. Referensi
No Dokumen Referensi
1 Dokumen panduan tentang prosedur mekanisme whistleblower Appendix B.18
2 Dokumentasi proses sosialisasi mekanisme dan prosedur
whistleblower
5.2.19.2. Referensi
No Dokumen Referensi
1 Dokumentasi terkait penerapan sistem standar LKPP yang sudah Appendix B.19
diaplikasikan (dapat berupa screenshot, worksheet)
2 Dokumentasi terhadap sistem informasi tambahan yang telah
dikembangkan dan terimplementasi
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
44
Tahapan Menuju Procurement CoE
5.2.20.2. Referensi
No Dokumen Referensi
1 Bukti pendaftaran dalam penilaian Jabfung Appendix B.20
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
45
Tahapan Menuju Procurement CoE
5.2.21.2. Referensi
No Dokumen Referensi
1 Rencana Program Bimtek (termasuk kemampuan teknis dan Appendix B.21
keterampilan manajerial)
2 Dokumentasi Implementasi Pelaksanaan Program Bimtek
5.2.22.2. Referensi
No Dokumen Referensi
1 Dokumen Hasil Analisa Beban Kerja Appendix B.22
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
46
Tahapan Menuju Procurement CoE
No Dokumen Referensi
2 Rencana Penugasan Staf yang terkait dengan hasil WLA
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
47
Tahapan Menuju Procurement CoE
Aktivitas Kegiatan asesmen kualitas Procurement CoE dapat dijabarkan dalam 5 aktivitas berikut
a.Memperkenalkan dan menjelaskan konsep dasar Procurement CoE beserta 9 aktivitas utama yang
mendukung perwujudan UKPBJ sebagai Procurement CoE
b.Melakukan FGD dengan pihak yang terlibat (termasuk jajaran pimpinan UKPBJ dan pemangku
kepentingan terkait)
c.Menerjemahkan hasil FGD sebagai bahan untuk mengisi form checklist asesmen Procurement CoE
d.Mengumpulkan dokumen dan catatan sebagai bukti dukung dan justifikasi dari penilaian asesmen yang
diberikan
e.Menganalisis hasil asesmen untuk menyusun rencana aksi tindak lanjut
Asesmen kualitas Procurement CoE dibangun berdasarkan 9 aktivitas utama Procurement CoE sebagai
strukturnya. Setiap aktivitas utama Procurement CoE memiliki seperangkat indikator yang menunjukkan
kualitas yang harus dipenuhi dalam mengimplementasikan setiap aktivitas. Berikut adalah indikator
kualitas dari tiap aktivitas
1.Rencana Strategis Organisasi (OSP)
a. Membentuk tim khusus yang bertanggungjawab dalam menyusun dokumen OSP
b. Dokumen OSP mencakup elemen penting yang disebutkan dalam manual implementasi
c. Melakukan sesi dengar pendapat dengan jajaran pimpinan sebanyak xx kali sebelum
pengesahan dokumen
d. Menerbitkan dokumen pengesahan resmi dan menyimpannya dengan baik
e. Melakukan sesi sosialisasi internal paling kurang sebanyak xx kali – susun dokumen
pendukung sebagai bukti penyelenggaraan tiap sesi sosialisasi
f. Melakukan sesi penyegaran informasi/ pengingat setidaknya sebanyak xx kali - susun
dokumen pendukung sebagai bukti penyelenggaraan tiap sesi sosialisasi
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
48
Tahapan Menuju Procurement CoE
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
49
Tahapan Menuju Procurement CoE
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
50
Tahapan Menuju Procurement CoE
7. SOP/Pedoman pengadaan
a. SOP haruslah selaras dengan peraturan dan perundangundangan yang berlaku
b. SOP mencakup proses pengadaan secara meyeluruh (dapat mengacu pada detail di
manual implementasi)
c. Melakukan sesi dengar pendapat dengan jajaran pimpinan sebanyak xx kali sebelum
pengesahan dokumen
d. Menerbitkan dokumen pengesahan resmi dan menyimpannya dengan baik
e. Melakukan sesi sosialisasi internal paling kurang sebanyak xx kali – susun dokumen
pendukung sebagai bukti penyelenggaraan tiap sesi sosialisasi
f. Melakukan sesi penyegaran informasi/pengingat setidaknya sebanyak xx kali - susun
dokumen pendukung sebagai bukti penyelenggaraan tiap sesi sosialisasi
g. Melakukan sesi sosialisasi eksternal setidaknya xx kali dalam setiap xxxx
h. Sesi sosialisasi eksternal haruslah menjangkau setidaknya xx organisasi/fungsi penting
yang terkait dengan proses pengadaan
i. Membuat alat ukur untuk menghitung angka kepatuhan terhadap SOP yang berlaku
j. Menyusun laporan kepatuhan SOP untuk dibahas dan ditindaklanjuti
k. Merancang rencana aksi tindak lanjut laporan kepatuhan SOP (dimana harus
mencakup tantangan yang berhasil diidentifikasi dan formulasi tindakan perbaikan
yang akan diambil)
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
51
Tahapan Menuju Procurement CoE
l. Lakukan sesi review SOP secara regular (per tahun/per semester) dimana tiap sesinya
didokumentasikan dengan baik
m. UKPBJ melakukan aktivitas benchmarking/studi banding dengan UKPBJ lain untuk
meningkatkan SOP/pedoman pengadaan yang mereka miliki
Aktivitas Inti
Procurement 1a Visi
CoE
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
52
Tahapan Menuju Procurement CoE
Visi harus disusun oleh staf senior dari representatif UKPBJ dan para pelaku pengadaan lainnya
sebagai masukan. Penyusunan dapat dimoderasikan melalui diskusi/loka karya dengan pegawai kunci agar
ekspektasi untuk modernisasi pengadaan dapat diidentifikasikan dan dibangun. Untuk memperoleh perspektif
individu tentang visi perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
Apakah tujuan UKPBJ yang ingin dicapai?
Apakah yang ingin UKPBJ lihat dan rasakan dalam 2-5 tahun?
Apakah yang perlu berubah?
Apakah SDM perlu melakukan hal yang berbeda dan bagaimana mereka akan berperilaku?
Bagaimana mengembangkan visi :
Teknik yang dapat digunakan untuk memfasilitasi terciptanya visi UKPBJ meliputi :
Memfasilitasi loka karya visi dengan pemimpin
Fokus grup diskusi dan wawancara individu (jika loka karya tidak dapat dilaksanakan).
Apakah dapat dilihat dari sebuah visi:
Visi organisasi dapat mencakup elemen sebagai berikut:
Tujuan dan sasaran – apakah yang ingin dicapai oleh organisasi
Prinsip panduan strategis – mendasari keyakinan dan inspirasi
Dimensi operasional – menerjemahkan visi ke dalam komponen yang dapat ditindaklanjuti
Perspektif SDM – apakah arti visi bagi para individual
A.Visi adalah satu kalimat yang harus:
Berorientasi pada masa depan dan harus menjelaskan apa yang kita ingin lakukan/ kita ingin menjadi
apa
Menantang (tidak terlalu mudah untuk dicapai)
Menuliskan keinginan untuk menjadi “yang terbaik” dalam sesuatu hal tertentu
Jelas dan inspiratif (menghindari menggunakan angka sebagai target)
Mendorong pengembangan organisasi sesuai dengan kemampuan
Dapat mempengaruhi dan menyatukan semua lapisan dalam organisasi
B.Misi adalah daftar pernyataan yang berasal dari visi dan harus:
Menyatakan operasional bisnis yang jelas yang perlu dilakukan
Memastikan semua pemangku kepentingan dan staf tercakup dalam pernyataan misi
Menyampaikan aktivitas inti yang mendukung dasar organisasi
Menyampaikan kegiatan dan inisiatif yang memberikan “nilai” kepada para pemangku kepentingan
Memberikan arah yang jelas dan dapat memotivasi seluruh anggota organisasi
Penandatanganan biasanya membutuhkan lebih dari satu pimpinan. Setelah visi disetujui, harus
disosialisasikan di seluruh UKPBJ sehingga anggota organisasi memiliki pemahaman yang sama dari Visi
UKPBJ.
Visi perlu ditinjau secara berkala untuk memastikan relevansi berkelanjutan dan apabila perlu
dapat diperbaharui agar mencerminkan perubahan yang mungkin terjadi.
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
53
Tahapan Menuju Procurement CoE
Aktivitas Inti
Procurement 1b Rencana Strategis
CoE
Objektif Mengapa menyusun Rencana Strategis?
Tujuan utama dari aktivitas ini adalah untuk memahami strategi dan implikasinya untuk UKPBJ. Fokus dalam
aktivitas ini adalah untuk memahami kondisi lingkungan internal dan eksternal UKPBJ saat ini dan
mengidentifikasikan prioritas atau kendala yang dapat mempengaruhi organisasi. Rencana strategis ini harus
menghasilkan sebuah fungsi pengadaan yang memiliki dorongan strategis bagi organisasi dan bukan operasi
pengadaan yang bersifat transaksional. Rencana ini juga harus dapat menciptakan lingkungan pengadaan yang
terpercaya dan bertanggung jawab.
Aktivitas Apa yang harus dipertimbangkan sebelum mengembangkan Rencana Strategis:
Sebuah layanan pengadaan yang ingin menerapkan strategi ini harus mempertimbangkan komponen sebagai
berikut:
Keunggulan Strategi
Keunggulan Operasional
Memberi kesempatan bagi pengadaan untuk dapat mengidentifikasi, memberikan dan mewujudkan nilai dari setiap pasokan.
Keunggulan Infrastruktur
Dibawah ini adalah beberapa hal yang penting untuk ditinjau oleh anggota UKPBJ dalam memperoleh pemahaman
akan kebutuhan dan pemikiran UKPBJ saat ini:
Visi UKPBJ termasuk sasaran dan objektif
Faktor dan pemacu yang dapat mempengaruhi sasaran dan objektif
Dokumen strategis sebelumnya
Selain itu, rapat para pemangku kepentingan senior juga diperlukan untuk memahami kondisi dan arah strategis
UKPBJ saat ini (i.e., daftar prioritas atas tema strategis utama/inisiatif utama yang difokuskan dalam mencapai
sasaran dan objektif). Jika memungkinkan, rencana dan/atau inisiatif yang sedang berjalan juga perlu untuk dikaji
ulang. Beberapa pemikiran strategis dan/atau dokumen kunci yang tidak terbentuk secara eksplisit dalam strategi
sebelumnya dapat terlihat dalam inisiatif ini. Jika strategi yang baru telah terbentuk, analisa lebih lanjut perlu
dilakukan untuk memastikan bahwa semua keputusan telah terintegrasi dengan kondisi operasional saat ini. UKPBJ
harus dapat memahami rincian strategi tertentu karena strategi ini yang nantinya akan menentukan keputusan
perumusan nilai yang dibuat oleh organisasi.
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
54
Tahapan Menuju Procurement CoE
Dalam elemen penyusun rencana strategi tersebut juga perlu dirumuskan dan disertakan strategi
untuk mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi yang sudah direncanakan. Berikut adalah elemen
penting dalam merumuskan strategi di dalam OSP
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
55
Tahapan Menuju Procurement CoE
Strategi Pengadaan ini penting untuk mendapat persetujuan tertulis dan resmi. Penandatanganan biasanya
dilakukan oleh lebih dari 1 (satu) orang.
Setelah disetujui, Strategi Pengadaan harus disosialisasikan ke seluruh UKPBJ sehingga semua anggota organisasi
memiliki pemahaman yang sama mengenai Strategi Pengadaan UKPBJ.
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
56
Tahapan Menuju Procurement CoE
Aktivitas Inti
Procurement 2 Rencana Keterlibatan Pemangku Kepentingan dan
CoE Pelanggan (C&SEP)
Objektif Analisis serta rencana keterlibatan pelanggan dan pemangku kepentingan harus mengidentifikasi aktivitas yang
paling tepat bagi UKPBJ dan sejalan dengan kebutuhan pelanggan, pemangku kepentingan serta kelompok
pemangku kepentingan utama. Pemangku kepentingan utama adalah para Pengguna Anggaran (PA)/Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), penyedia barang dan jasa dan pembuat
kebijakan. Aktivitas ini mendorong UKPBJ menjadi unit yang berfokus pada pelayanan terhadap pelanggan
Manfaat dari perancangan Rencana untuk Melibatkan Pemangku Kepentingan antara lain:
Melibatkan pelanggan dan pemangku kepentingan untuk memastikan dukungan mereka demi
kesuksesan lembaga ini
Keterlibatan tersebut memberikan peluang bagi individu atau kelompok untuk mengemukakan ide/ isu/
kekhawatiran tentang kinerja UKPBJ
Keterlibatan tersebut memberikan rasa akuntabilitas dan meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap
kesuksesan dan kinerja UKPBJ
Keterlibatan tersebut memungkinkan identifikasi risiko dan perencanaan tanggapan yang efektif
Hal ini memungkinkan lingkungan kolaboratif antara pelanggan pengadaan dan stakeholder dengan UKPBJ
Aktivitas Dokumen rencana keterlibatan pelanggan dan pemangku kepentingan (CS&EP) setidaknya
mencakup elemen penting berikut
C&SEP mencakup pendekatan terstruktur dalam berinteraksi dengan pemangku kepentingan
C&SEP mencakup pendekatan terstruktur dalam mewujudkan hubungan yang bersifat transparan dan
kolaboratif dengan pemangku kepentingan eksternal
C&SEP mencakup pendekatan terstruktur (baik formal maupun informal) dalam mewujudkan kolaborasi yang
kokoh dengan SKPD
C&SEP mencakup rencana program kerjasama dengan SKPD
C&SEP mencakup aktivitas yang mendukung UKPBJ untuk menjadi lebih terlibat secara aktif dalam peran
yang lebih strategis dalam pengadaan, bukan lagi sebatas tanggung jawab dalam proses pemilihan
C&SEP mencakup aktivitas lobby-lobby untuk mendukung proses disahkannya status permanen UKPBJ
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
57
Tahapan Menuju Procurement CoE
UKPBJ dinilai perlu untuk melakukan penilaian terhadap proses pengadaan di keseluruhan lembaga
untuk mengidentifikasi pengaruh dari pelanggan dan pemangku kepentingan terhadap rantai nilai pengadaan.
Pelanggan dalam pengadaan dapat berupa pihak, kelompok atau otoritas yang menjadi penerima langsung jasa
pengadaan dan/ atau yang akan menerima hasil dari proses pengadaan.
Pemangku kepentingan dalam pengadaan adalah pihak, kelompok atau otoritas yang terlibat dan dapat
memberikan pengaruh atau terpengaruh oleh aktivitas pengadaan.
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
58
Tahapan Menuju Procurement CoE
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
59
Tahapan Menuju Procurement CoE
Mengembangkan Rencana Keterlibatan Pelanggan dan Pemangku Kepentingan, yang mendukung pemangku
kepentingan agar mencapai tingkat keterlibatan yang diinginkan dengan UKPBJ.
Rencana Keterlibatan mencakup:
•Ikhtisar kelompok pemangku kepentingan
•Aktivitas dan saluran komunikasi yang diinginkan
•Penjabaran potensi risiko dan permasalahan yang timbul, dan
•Peran serta tanggung jawab dalam perancangan, pemberian persetujuan dan pelaksanaan komunikasi
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
60
Tahapan Menuju Procurement CoE
Apa yang harus dilakukan setelah Rencana Keterlibatan Pelanggan dan Pemangku Kepentingan
telah selesai:
UKPBJ perlu secara proaktif dalam menilai ulang kelompok pelanggan dan pemangku kepentingan
utama, termasuk metode dan frekuensi komunikasi yang akan digunakan oleh kedua pihak tersebut.
Standar a. Proses idetifikasi pelanggan dan pemangku kepentingan harus mencakup elemen penting
Kualitas yang disebutkan dalam manual implementasi (klasifikasi, peran pengadaan,
kebutuhan/keuntungan yang diharapkan oleh pihak tersebut)
b. Proses identifikasi dilakukan melalui pertemuan formal yang mana hasilnya
terdokumentasikan dengan baik
c. Proses analisis dilakukan untuk menentukan kepentingan dan pengaruh dari pelanggan dan
pemangku kepentingan yang akan dipetakan
d. Susun hasil proses analisis kedalam peta pelanggan dan pemangku kepentingan
e. Dokumen C&SEP menjabarkan aktivitas keterlibatan dengan parameter terkait (sebagaimana
disebutkan dalam manual implementasi)
f. C&SEP berisi juga tentang strategi pelibatan yang mencakup elemen penting yang disebutkan
dalam manual implementasi
g. Melakukan sesi dengar pendapat dengan jajaran pimpinan sebanyak xx kali sebelum
pengesahan dokumen
h. Menerbitkan dokumen pengesahan resmi dan menyimpannya dengan baik
i. Melakukan sesi sosialisasi internal paling kurang sebanyak xx kali – susun dokumen
pendukung sebagai bukti penyelenggaraan tiap sesi sosialisasi
j. Melakukan sesi penyegaran informasi/ pengingat setidaknya sebanyak xx kali - susun
dokumen pendukung sebagai bukti penyelenggaraan tiap sesi sosialisasi
k. Lakukan progress meeting rutin (bulanan/per tiga bulan/per semester)
l. Susun dan simpan dokumentasi sesi progress meeting yang dilakukan yang berisi hasil rapat
(termasuk tantangan/risiko yang teridentifikasi, dan penyusunan rencana perbaikan)
m. Lakukan review tahunan
n. Simpan dan dokumentasikan dengan baik poin-poin perubahan dan pembelajaran, sehingga
dapat dengan mudah ditelusuri dan digunakan kembali
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
61
Tahapan Menuju Procurement CoE
Aktivitas Inti
Procurement 3 Rencana Program Bimbingan Internal (IAPP)
CoE
Objektif Tujuan dari Program Pembinaan ini adalah untuk membangun kemampuan dan keahlian di dalam UKPBJ.
Aktivitas ini mengarahkan UKPBJ untuk secara proaktif mengembangkan kompetensi lembaga agar dapat
mencapai dan mempertahankan kinerja tingkat tinggi.
Kompetensi dapat dianggap sebagai kemampuan untuk menggunakan pengetahuan dan berbagai keahlian di
seluruh wilayah kerja dan melakukannya dengan cara yang dapat memenuhi atau melampaui standar kinerja.
Aktivitas Hal yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan Program Pembinaan: Peningkatan
kompetensi individu dilakukan melalui peningkatan kinerja lembaga: ada 4 komponen kompetensi yang sangat
penting:
i.Pengetahuan dan keahlian: aspek ini adalah unsur 'apa' dan 'bagaimana' dari suatu pekerjaan. Agar kompetensi
dapat ditingkatkan pada aspek tertentu, seseorang harus mengetahui apa dan bagaimana cara melakukannya
(yaitu, memiliki pengetahuan dan keahlian yang tepat agar dapat menuangkan pengetahuan tersebut menjadi
suatu tindakan)
ii.Fleksibilitas: seseorang harus dapat menggunakan pengetahuan dan keahlian yang telah mereka pelajari
dalam satu situasi dan mengalihkannya ke situasi yang lain; serta memiliki pemahaman penuh akan dimana dan
kapan peralihan tersebut tepat untuk dilakukan sehingga menghasilkan kesuksesan.
iii.Efektivitas: seiring dengan meningkatnya pengetahuan/keahlian dan tanggung jawab, seseorang
dihadapkan pada pilihan yang semakin rumit mengenai dasar pengetahuan dan keahlian manakah yang
tepat untuk dipilih dan diterapkan dalam suatu situasi tertentu. Semakin tinggi kemampuan seseorang untuk
memberikan atau menanggapi dengan jawaban, keputusan atau tindakan yang benar dalam berbagai situasi,
maka individu tersebut akan semakin efektif
iv.Kepekaan terhadap konteks: salah satu pertimbangan yang lebih sulit dalam menerapkan
pengetahuan atau keahlian adalah memahami sejauh mana suatu ide atau tindakan mungkin lebih baik dari
yang lainnya karena situasi strategis atau kebudayaan tertentu. Menjadi peka terhadap konteks seperti ini
memungkinkan seseorang untuk mengambil keputusan atau melaksanakan pekerjaan dengan cara yang peka
terhadap budaya dan nilai strategis – suatu hal yang harus dimiliki oleh para manajer dan pekerja di
perusahaan global.
Bergantung pada peran yang dimiliki, salah satu, beberapa atau seluruh komponen tersebut di atas
mungkin memerlukan peningkatan agar seseorang dapat meningkatkan kompetensi dan kemampuan.
Faktor lain mungkin juga berkontribusi terhadap peningkatan kompetensi, seperti cara manajemen dan budaya
perusahaan. Namun faktor ini juga dapat menimbulkan hambatan dalam peningkatan kompetensi.
Program Pembinaan harus dimulai dengan berbagai aspek yang mungkin perlu untuk diteliti lebih jauh dan
pengulangan atau perluasan upaya pengembangan kemampuan. Program ini seharusnya juga tidak terbatas
hanya pada menangani pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan proses pengadaan:
program ini juga perlu menangani aspek tambahan yang berkaitan dengan proses tersebut, seperti pengelolaan
kualitas, pengelolaan waktu, keahlian untuk memecahkan masalah dan kepekaan terhadap pelanggan.
Daftar berikut adalah elemen penting yang perlu diperhatikan dalam asesmen kebutuhan kompetensi
Asesmen kebutuhan kompetensi berfokus untuk mengidentifikasi celah antara kompetensi yang dibutuhkan
dan kemampuan SDM yang ada saat ini
Asesmen kebutuhan kompetensi mencakup kemampuan dari segi teknis
Asesmen kebutuhan kompetensi juga mencakup kemampuan fungsional atau manajerial
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
62
Tahapan Menuju Procurement CoE
Umumnya fungsi SDM atau fungsi Pembelajaran dan Pengembangan telah menyiapkan penilaian
kebutuhan kemampuan berdasarkan SK3-PBJP (Standar Kompetensi Kerja Khusus-Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah oleh LKPP) untuk staf UKPBJ dan pelanggan serta pemangku
kepentingan pengadaan.
Namun, jika penilaian kebutuhan kemampuan berdasarkan SK3-PBJP tidak tersedia, UKPBJ dapat
melaksanakan penilaian kebutuhan kemampuan untuk menjawab pertanyaan mendasar apakah
pelatihan diperlukan untuk memberikan budaya, pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas harian dengan efektif dan efisien. Penilaian tersebut juga harus mempertimbangkan
keperluan pihak lain di luar UKPBJ, seperti pelanggan, penyedia dan rekan bisnis. Penilaian ini akan
memberikan definisi yang jelas tentang kemampuan yang diperlukan agar UKPBJ dapat
melaksanakan strategi dan mewujudkan visinya.
SK3-PBJP menentukan kemampuan yang dibutuhkan dalam proses pengadaan pemerintah dalam
berbagai aspek mulai dari perencanaan pengadaan (termasuk analisis pasar, kemasan, strategi
pengadaan, dsb.) hingga seleksi pengadaan, pengelolaan kontrak, pengelolaan aset pengadaan, dan
pengelolaan risiko pengadaan. Terdapat beberapa persyaratan kemampuan tambahan untuk
melengkapi pengembangan kelembagaan dan proses profesionalisasi:
1.Pengelolaan Kinerja
2.Pengelolaan Hubungan Pelanggan dan Pemangku Kepentingan
3.Pengelolaan Proyek
4.Perubahan Kepemimpinan dan Pimpinan
5.Perencanaan dan Pengelolaan Sumberdaya
6.Perencanaan dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia
7.Hubungan Masyarakat dan Penjangkauan
8.Pengelolaan Informasi
9.Analisis Pengeluaran
10.Analisis Biaya Total
Mengembangkan IAPP
Berdasarkan rekomendasi dari penilaian kemampuan, Program Pembinaan akan menjabarkan
pendekatan akan pengembangan kemampuan secara keseluruhan.
Program ini seharusnya menjabarkan aspek yang menjadi prioritas pengembangan dan pilihan
yang tersedia untuk mengembangkan kompetensi dan keahlian yang diperlukan, sebagai suatu rangkaian
solusi pelatihan dan pengembangan (menggunakan teknik pembelajaran campuran). Program
ini dapat digunakan untuk menutup kesenjangan antara tingkat kompetensi dan keahlian saat ini
dengan tingkat kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan.
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
63
Tahapan Menuju Procurement CoE
Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan pihak terkait, termasuk staf UKPBJ dan pelanggan serta
pemangku kepentingan
Mengidentifikasi metode pemberian pelatihan/ pendekatan pengembangan kemampuan yang
optimal
Mengidentifikasi peningkatan kemampuan yang dapat didukung oleh UKPBJ di seluruh jaringan
UKPBJ (dalam hal apa kita ingin dikenal?)
Mengidentifikasi sumber daya pembimbing/pelatih
Mengidentifikasi frekuensi pemberian pelatihan, anggaran, dan biaya pelaksanaan Program
Pembinaan
Mendefinisikan kurikulum pelatihan (jika pelatihan tersebut diberikan oleh UKPBJ)
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
64
Tahapan Menuju Procurement CoE
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
65
Tahapan Menuju Procurement CoE
Aktivitas Inti
Procurement 4 Rencana Program Bimbingan Eksternal (EAPP)
CoE
Objektif Secara umum EAPP memiliki kesamaan dengan IAPP, hanya saja berbeda pada fokus yang menjadi target objek
dari program pembinaan/bimbingan yang dilakukan. Tujuan dari EAPP ini adalah untuk membangun
kemampuan dan keahlian pada rantai pengadaan secara menyeluruh. Aktivitas ini mengembangkan keseluruhan
sistem pengadaan untuk dapat berfungsi dengan standar kinerja tinggi sebagai unit pengadaan yang terintegrasi
dalam memberikan layanan yang unggul
Seperti pada IAP, elemen elemen berikut juga penting untuk dipertimbangkan dalam melakukan asesmen pada
EAPP
Asesmen kebutuhan kompetensi berfokus untuk mengidentifikasi celah antara kompetensi yang
dibutuhkan dan kemampuan SDM yang ada saat ini
Asesmen kebutuhan kompetensi mencakup kemampuan dari segi teknis
Asesmen kebutuhan kompetensi juga mencakup kemampuan fungsional atau manajerial
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
66
Tahapan Menuju Procurement CoE
Program ini seharusnya menjabarkan aspek yang menjadi prioritas pengembangan dan pilihan
yang tersedia untuk mengembangkan kompetensi dan keahlian yang diperlukan, sebagai suatu rangkaian
solusi pelatihan dan pengembangan (menggunakan teknik pembelajaran campuran). Program
ini dapat digunakan untuk menutup kesenjangan antara tingkat kompetensi dan keahlian saat ini
dengan tingkat kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan.
Sosialisasi pengadaan adalah metode dimana UKPBJ memberikan wawasan kepada peserta
berjumlah besar melalui sesi tanya jawab tentang proses pengadaan pemerintah. Metode ini efektif bagi
pemangku kepentingan dengan dampak dan/atau waktu yang minimal. Pembinaan jenis ini biasanya
efektif untuk menyampaikan adanya peraturan baru terkait pengadaan kepada pelanggan dan
pemangku kepentingan.
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
67
Tahapan Menuju Procurement CoE
Tujuan dan isi pembelajaran yang kompleks, memerlukan sesi diskusi dan tanya jawab yang intensif,
dimana program panduan teknis dan program pelatihan adalah pilihan yang direkomendasikan. Namun,
layanan panduan teknis memiliki diskusi yang lebih intensif dari program pelatihan.
•Ukuran, karakteristik dan lokasi pengguna layanan.
Sosialisasi dan program pelatihan adalah pilihan yang direkomendasikan untuk peserta berukuran besar.
Pelatihan virtual dan E-training adalah pilihan yang direkomendasikan jika peserta berjauhan
dan tersebar.
Program transfer kemampuan dalam EAPP harus memperhatikan elemen penting berikut ini:
Program transfer kemampuan mencakup inisiatif coaching
Program transfer kemampuan mencakup penunjukan staf khusus yang bertugas untuk membina hubungan
dengan LKPP, UKPBJ lain, serta sektor publik untuk meningkatkan pengetahuan UKPBJ melalui
aktivitas berbagi ilmu, informasi, dan pengalaman
Program transfer kemampuan mencakup pembentukan klinik konsultasi dan/atau online helpdesk
Program transfer kemampuan mencakup penyusunan dan publikasi buku FAQ yang disusun dengan
dukungan sistem I&KM
Pada perencanaan program transfer kemampuan perlu dirumuskan dan ditetapkan jadwal sesi
sharing/roadshow yang akan dilakukan
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
68
Tahapan Menuju Procurement CoE
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
69
Tahapan Menuju Procurement CoE
Aktivitas Inti
Procurement 5 & 6 Survei Nilai Pelanggan (Internal dan
CoE Eksternal)
Objektif Mengapa Survei Nilai Pelanggan diperlukan?
Keterlibatan pelanggan yang efektif menawarkan perbaikan yang signifikan pada setiap tingkatan keterlibatan
di semua segmen pelanggan dimana indikator keberhasilan utama dapat direalisasikan. Keberhasilan dalam
memahami kebutuhan dan harapan pelanggan tidak saja akan meningkatkan nilai di mata pelanggan Anda,
tetapi juga akan menggerakkan dan membentuk layanan UKPBJ di masa yang akan datang. Mengenal
pelanggan secara berkualitas, misalnya dengan mengetahui pandangan pelanggan internal dan eksternal serta
pemangku kepentingan lainnya, memungkinkan Anda untuk memahami harapan pelanggan Anda sekaligus
memetakan dan memegang kontrol atas pemangku kepentingan. Dengan menyelaraskan layanan pelanggan
UKPBJ jasa yang diberikan, Anda akan mampu mewujudkan tujuan utama nilai pelanggan.
Aktivitas Hal yang harus dipertimbangkan dalam merancang Survei Nilai Pelanggan:
Sangatlah penting untuk membangun proses yang andal untuk meningkatkan pemahaman pelanggan, baik
internal maupun eksternal, dan pemangku kepentingan lainnya, serta meningkatkan keterlibatan pelanggan,
sehingga diperoleh informasi yang bermanfaat dan dapat ditindaklanjuti. Informasi tersebut dapat berdampak
pada layanan jasa pengadaan dan membentuk kemampuan dan kapasitas operasional dengan:
Menjadikan suara konsumen dan pemangku kepentingan sebagai dasar pengambilan keputusan
Mendengarkan suara konsumen dan pemangku kepentingan untuk menetapkan segmen yang berdasarkan
pada nilai
Menjadikan segmen tersebut sebagai alat yang menggambarkan nilai dan faktor pendorong nilai dari
pelanggan dan pemangku kepentingan, sehingga tidak hanya dijadikan sebagai daftar layanan prioritas
Melakukan penilaian tingkat keterlibatan internal dan eksternal yang ada saat ini sebagai dasar untuk
meningkatkan keterlibatan pelanggan dan pemangku kepentingan.
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
70
Tahapan Menuju Procurement CoE
Membangun Kesepahaman
Membentuk Tim Survei Membuat
Survei Pengumpulan Data
Pelaporan dan Analisis Data Survei
Menyusun dokumen survei kepuasan
Membangun kesepahaman ditujukan untuk mendapatkan komitmen yang kuat dari pimpinan termasuk
Pimpinan K/L/D/I, Sekretaris (SekDa atau AsDa), Pimpinan Fungsi Perencanaan (mis. Bappeda), Pimpinan
fungsi Audit Internal (mis. Inspektorat Daerah), dan fungsi pengadaan yang terkait (PPK/PA/KPA, dan
PPHP) yang ada di Unit Belanja (SKPD). Untuk mendapatkan dukungan tersebut, yang dapat dilakukan
adalah hal sebagai berikut:
•Menentukan pemangku kepentingan utama yanag mampu mendukung penuh proses pelaksanaan
survei
•UKPBJ menginformasikan maksud dan tujuan dari pelaksanaan survei ini terkait dengan proses
peneglolaan kinerja pengadaan secara keseluruhan yang dapat mendorong perbaikan pelayanan
pengadaan
•UKPBJ meminta bantuan pada pendukung program untuk meninjau dan memperkaya konten survei yang
akan diluncurkan, juga membantu menyampaikan inisiatif survei ini pada pimpinan tertinggi di K/L/D/I
sehingga mendapat persetujuan dan dukungan yang lebih kokoh
•UKPBJ meminta diterbitkan surat pengantar formal dari pimpinan K/L/D/I yang dapat membantu
kelancaran proses implementasi program survei.
Membentuk Tim Survei
Dalam membentuk tim survei, setidaknya terdapat fungsi dan pembagian tugas sebagaimana berikut:
•Kepala UKPBJ sebagai Ketua Program Survei
•Kepala Bagian di UKPBJ sebagai Kepala Pengolah Data
•Tim Survei 1, yang terdiri dari PokJa UKPBJ yang dipimpin oleh seorang Ketua PokJa. Tim ini bertugas
untuk menjalankan program survei pelanggan internal
•Tim Survei 2, yang terdiri dari PokJa UKPBJ yang dipimpin oleh seorang Ketua PokJa. Tim ini bertugas
untuk menjalankan program survei vendor
Membuat Survei
Sebelum melakukan proses pengumpulan data, UKPBJ harus mampu menyiapkan survei dengan baik dan
seksama untuk menjamin proses eksekusi dapat dilakukan dengan cara yang paling efektif dan efisien.
Beberapa aspek yang harus diperhatikan adalah
Pemahaman mendalam akan tujuan survei yang terbangun dalam keseluruhan tim
Format kuesioner disiapkan agar selaras dengan strategi survei dan strategi target responden
Menyiapkan kebutuhan logistik proses eksekusi survei yang termasuk beragam bentuk kuesioner (versi
cetak, versi digital, dsb.), surat dukungan, daftar responden dan kontaknya (nomor telepon, alamat surat,
alamat email, dsb.), infrastruktur pengelolaan lalu lintas survei (kotak surat, website, saluran telepon), dan
pengumuman formal
Sumber dana untuk mendukung aspek operasional proses eksekusi survei
Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data termasuk kegiatan-kegiatan berikut:
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
71
Tahapan Menuju Procurement CoE
1. UKPBJ menyebarkan kuesioner survei yang sudah dibuat. Penyebaran ini dapat dilakukan dengan
beragam cara, mulai yang berbasis form cetak (melalui surat menyurat, disediakan di loket UKPBJ,
mendatangi langsung tempat responden, atau dibagikan dalam event tertentu dsb.), maupun yang
sudah bersifat digital (melalui email, ditautkan dalam website UKPBJ). Namun demikian disarankan
agar sebagian besar data diambil melalui sistem digital sehingga dapat menghemat waktu dalam
proses kompilasi data.
2. UKPBJ mensosialisasikan dan membina komunikasi dengan baik pada responden terkait dengan
program survei ini, termasuk batas akhir pengumpulan form kuesioner survei
3. UKPBJ mengumpulkan kuesioner survei, lalu kemudian menugaskan tim khusus untuk melakukan
kompilasi data dalam bentuk spreadsheet (mis. Menggunakan MS Excel)
Diluar 3 hal tersebut perlu diketahui juga periode pengumpulan data yang dilakukan agar sejalan dengan
tujuan survei (misal, setahun sekali atau setahun 2 kali, atau lainnya)
5.2.22.4. Analisis Data
Analisis Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dari sisi demografi responden
Demografi survei. Hasil dari analaisis ini dapat digunakan untuk menetapkan target survei di
periode berikutnya.
Analisis Inti Digunakan untuk membangkitkan salah satu poin analisis yang paling penting, yakni
nilai kepuasan secara keseluruhan
Analisis Analisis mendalam ini dapat dilakukan dengan cara melihat nilai skor kepuasan
Mendalam berdasarkan potongan data yang dilakukan melalui beragam parameter (mis. jenis
(deep dive) pengadaan, peran pengadaan, tingkat jabatan, nilai kontrak, dsb.). Hal ini dilakukan
untuk mengidentifikasi segmen responden mana yang memiliki nilai terendah/
tertinggi. Dengan demikian dapat dirumuskan area perbaikan mana yang dinilai paling
strategis
Baselining Bilamana survei yang dilakukan adalah survei yang pertama dilakukan, maka hasil yang
didapat dapat digunakan sebagai baseline yanga akan dilakukan untuk membandingkan
hasil survei berikutnya. Dimana data baseline ini digunakan untuk menetapakan target
nilai survei.
Analisis celah Analisis celah dapat dilakukan dengan cara membandingkan hasil survei terbaru yang
(gap) didapatkan dengan target nilai yang ditetapkan. Dalam melakukan analisis celah,
analisis mendalam dapat dilakukan untuk mengetahui mana segmen responden yang
memiliki celah terbesar/ terkecil)
Formulasi Hasil dari analisis celah dapat digunakan sebagai bahan dalam menyusun program
program perbaikan kinerja. Dalam merancang program perbaikan kinerja ini juga harus
peningkatan mengaitkan dengan indikator model kematangan (IPM2 v5) yang memiliki kaitan
kinerja dengan program survei itu sendiri. Dengan demikian setiap peningkatan yang
diprogramkan akan secara bersamaan meningkatkan nilai kepuasan pelanggan dan juga
nilai kematangan organisasi dalam IPM2 v5.
Analisis Bila data yang diperlukan tersedia, kita dapat melakukan perbandingan nilai antara
perbandingan UKPBJ dengan UKPBJ yang lain. Namun dalam melakukan analisis ini perlu
dengan entitas diperhatikan faktor-faktor yang bisa mempengaruhi, seperti ukuran pengadaan,
lain cakupan pengadaan, besar anggaran belanja, dan juga tingkat kematangan UKPBJ.
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
72
Tahapan Menuju Procurement CoE
Berikut adalah isi Laporan survei yang dapat dilaporkan pada pimpnan melalui prosedur formal,
yang diharapkan hadir dalam sesi pelaporan tersebut adalah Pimpinan K/L/D/I, Sekretaris (SekDa
atau AsDa), Pimpinan Fungsi Perencanaan (mis. Bappeda), Pimpinan fungsi Audit Internal (mis.
Inspektorat Daerah), dan fungsi pengadaan yang terkait (PPK/PA/KPA, dan PPHP) yang ada di
Unit Belanja (SKPD).
• Metode sampling responden yang digunakan, desain kuesioner, dan teknik pengumpulan
data yang digunakan
• Dokumentasi proses pelaksanaan kegiatan survei (mis. Foto, lembar kunjungan, daftar
hadir, dsb.)
oDemografi Responden
•Kesimpulan dan Keluaran yang dapat ditarik dari hasil analisis data
UKPBJ juga akan mempresentasikan Laporan survei melalui suatu acara formal pada pemangku
kepentingan utama UKPBJ (mis. Kepala Daerah/ Lembaga, Sekretaris/SekDa/AsDa, Kepala Bagian
Perencanaan/Bapeda, Auditor/Inspektorat, dan pejabat fungsi pengadaan – PA/KPA/PPK/PPHP).
Dalam presentasi ini dapat dicapai dua hal sebagai berikut:
Meraih komitmen dari pemangku kepentingan utama dalam bentuk dukungan pada perbaikan di
masa mendatang baik terkait organisasi UKPBJ dan juga praktik pengadaan, berdasarkan hasil
kepuasan pada survei
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
73
Tahapan Menuju Procurement CoE
j. Setiap data yang masuk harus dapat disimpan dengan baik dalam suatu kerangka data yang
sederhana yang mampu menjaga validitas data yang telah dikumpulkan secara sistematik
k. Hasil survei dilaporkan pada jajaran pemimpin secara regular (per tahun/per semester)
l. Laporan disusun dalam dokumen resmi yang tersimpan dengan baik
m. Hasil survei digunakan sebagai masukan dalam menyusun strategi untuk meningkatkan
nilai dan layanan pengadaan bagi SKPD
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
74
Tahapan Menuju Procurement CoE
Aktivitas Inti
Procurement 7 SOP/Pedoman pengadaan
CoE
Objektif Mengapa perlu menyusun pedoman pengadaan dan rencana Knowledge Management?
Pedoman pengadaan akan disusun oleh UKPBJ untuk mendefinisikan secara jelas kerangka kelembagaan
pengadaan, peranan dan tanggung jawab terkait pengadaan, transparansi dan akuntabilitas, serta proses dan
prosedur kerja pengadaan. Pedoman tersebut terkait dengan kebijakan dan proses pengadaan yang ditetapkan
pemerintah, baik pemerintah pusat maupun regional.
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
75
Tahapan Menuju Procurement CoE
Berikut adalah daftar informasi yang sebaiknya tercantum dalam sebuah SOP yang baik
Format SOP
Berikut adalah format SOP yang umum digunakan:
o Nama aktivitas
o Deskripsi
o Daftar istilah
o Tujuan
o Ruang lingkup
o Dokumen terkait (termasuk keterkaitannya dengan SOP lain)
o Dasar hukum dan batasan
o Prosedur
o Alur proses
Nama jabatan yang memiliki kualifikasi terhadap proses tersebut
Aktivitas dalam proses
Keluaran
Waktu penyelesaian
Keterangan
o Lampiran (termasuk formulir dan contoh keluaran)
Contoh SOP
Keterkaitan antar-SOP
Daftar istilah dan jargon pengadaan
Standar a. SOP haruslah selaras dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
Kualitas b. SOP mencakup proses pengadaan secara meyeluruh (dapat mengacu pada detail di manual
implementasi)
c. Melakukan sesi dengar pendapat dengan jajaran pimpinan sebanyak xx kali sebelum
pengesahan dokumen
d. Menerbitkan dokumen pengesahan resmi dan menyimpannya dengan baik
e. Melakukan sesi sosialisasi internal paling kurang sebanyak xx kali – susun dokumen
pendukung sebagai bukti penyelenggaraan tiap sesi sosialisasi
f. Melakukan sesi penyegaran informasi/ pengingat setidaknya sebanyak xx kali - susun
dokumen pendukung sebagai bukti penyelenggaraan tiap sesi sosialisasi
g. Melakukan sesi sosialisasi eksternal setidaknya xx kali dalam setiap xxxx
h. Sesi sosialisasi eksternal haruslah menjangkau setidaknya xx organisasi/fungsi penting yang
terkait dengan proses pengadaan
i. Membuat alat ukur untuk menghitung angka kepatuhan terhadap SOP yang berlaku
j. Menyusun laporan kepatuhan SOP untuk dibahas dan ditindaklanjuti
k. Merancang rencana aksi tindak lanjut laporan kepatuhan SOP (dimana harus mencakup
tantangan yang berhasil diidentifikasi dan formulasi tindakan perbaikan yang akan diambil)
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
76
Tahapan Menuju Procurement CoE
l. Lakukan sesi review SOP secara regular (per tahun/per semester) dimana tiap sesinya
didokumentasikan dengan baik
m. UKPBJ melakukan aktivitas benchmarking/ studi banding dengan UKPBJ lain untuk
meningkatkan SOP/ pedoman pengadaan yang mereka miliki
Aktivitas Inti
Procurement 8 Manajemen Informasi dan Pengetahuan (I&KM)
CoE
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
77
Tahapan Menuju Procurement CoE
Proses memperoleh pengetahuan baik dari sumber internal atau eksternal, sangat tergantung pada
siapa yang terlibat.
Praktik pada pengadaan:
•Pembelajaran setelah implementasi dari sebuah strategi
•Pelatihan
•Seminar
•Penjelajahan internet
•Brainstorming
•Diskusi
•Penelitian
•• Dll.
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
78
Tahapan Menuju Procurement CoE
Informasi
Asset
II. Faceted
Taksonomi facet didasarkan pada prinsip pengelompokan faset (bagian) yang deskriptif. Seluruh
objek dikelompokkan pada satu karakteristik pada setiap faset (bagian).
Keunggulan: Pendekatan facet memungkinkan fleksibilitas yang besar dalam menemukan sebuah
objek dalam suatu skema. Setiap objek dapat ditemukan melalui berbagai cara, tidak hanya dapat
ditemukan dengan menelusuri satu alur spesifik.
Kelemahan: Sulit untuk diimplementasikan pada benda-benda seperti buku dan kertas. Dengan
demikian, dokumen-dokumen tersebut harus dikonversikan menjadi dokumen elektronik ( soft
copy).
Contoh: Situs jual beli dalam jaringan (e-commerce), seperti Amazon dan Carsales.com; lihat
searchify.com untuk implementasinya.
Dokumen Pengadaan
SOP Pengadaan
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
79
Tahapan Menuju Procurement CoE
Informasi Asset
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
80
Tahapan Menuju Procurement CoE
1. Asesmen KM
Tingkat kemajuan dalam pengembangan dan
implementasi strategi MP bisa dijelaskan
dengan model dua dimensi: tingkat
pelaksanaan dan tingkat pengendalian.
2. KM analisis Celah
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
81
Tahapan Menuju Procurement CoE
3. Rencana Implementasi KM
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
82
Tahapan Menuju Procurement CoE
Standar a. Membentuk dan menugaskan tim khusus untuk mengembangkan dan mengelola system
Kualitas manajemen informasi dan pengetahuan
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
83
Tahapan Menuju Procurement CoE
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
84
Tahapan Menuju Procurement CoE
Perangkat Pendukung
Pedoman Implementasi Inisiatif CoE (Center of Excellence) - Menuju ULP Sebagai Pusat Unggulan Layanan Pengadaan Pusat
Keunggulan Pengadaan
85