Anda di halaman 1dari 42

INDIKASI TRANFUSI

Hb < 8 g/dl
Pre operasi
- Tanpa iskemi Hb< 8 g/dl
- Dengan iskemi Hb< 10 g/dl
SARAT DONOR
Keadan umum baik
Usia 17-65 tahun
BB 50 kg atau lebih
Tidak demam < 37,5’C
Denyut nadi normal (reguler, normokardi)
Tekanan darah :
- terendah 90/50 mmHg
- tertinggi 100/180 mmHg
SARAT DONOR
Donor terakhir 8 minggu
Tidak hamil
Bukan tuberkulosis aktif
Bukan asma bronkiale simtomatik
Paska pembedahan :
1. 6 bulan setelah operasi
2. Luka operasi sembuh dari operasi kecil
3. 3 hari setelah ektraksi gigi
Tidak ada riwayat perdarahan abnormal
Tidak ada riwayat kejang
SARAT DONOR
DONOR SETELAH IMUNISASI
1. Tidak ada gejala setelah tindakan
2. Vaksinasi
- cacar : setelah suntikan reda
- Campak, gondong, demam kuning, polio :
dua minggu setelah imunisasi terakhir
- Campak jerman : 2 bulan
SARAT DONOR
DONOR PADA PENDERITA MALARIA
1. Pulang dari daerah endemik : 6 bulan tidak timbul gejala
2. Penderita pernah malaria : 3 tahun penyakitnya asimtomatik
ANTIGEN DAN ANTIBODI ERI’S
ANTIGEN ERI”S
Protein atau lipoprotein berada di lapisan lipid
membran eri’s
Pembentukannya dikode gen pada lokus
spesifik pada DNA
Akan tetap dimiliki seumur hidup
ANTIBODI ERI”S
Terbentuk akibat respon adanya antigen
endogen dari eritrosit
GOLONGAN DARAH
Ada 25 sistim golongan darah
Sistim golongan darah yang diperiksa untuk kepentingan
tranfusi adalah sistim ABO dan Rh.
GOLONGAN DARAH
ABO
GOLONGAN DARAH RHESUS
REAKSI BAGI DONOR
Sinkop
Lemas
Takipnue
Pusing
Pucat
Mual
Kejang
Penurunan kesadaran
UJI DARAH DONOR
Uji darah golongan ABO
Uji darah golongan rhesus
Uji antibodi yang tidak diharapkan (pada orang yang pernah
tranfusi atau hamil)
Uji terhadap penyakit infeksi
Uji crossmatch
CROSSMATCH
MAYOR
Menguji reaksi antara eri’s donor dengan serum resipien
MINOR
Menguji reaksi antara serum donor dengan eri’s resipien
RESIKO TRANFUSI
Didapatkan reaksi tranfusi sebanyak 6,6 %
Dari yang alami reaksi tranfusi :
1. Demam 55%
2. Menggigil 14%
3. Alergi (urtikaria, gatal) 20%
4. Hepatitis serum positif 6%
5. Reaksi hemolitik 4%
6. Overload sirkulasi 1%
REAKSI TRANFUSI
PATOGENESIS
HEMOLITIK
- berkembangnya antibodi yg bereaksi dgn
antigen eritrosit,
Didapat 2 macam
- Reaksi tranfusi hemolitik segera : terjadi
intra vaskuler
- Reaksi tranfusi hemolitik lambat : terjadi
pada SRE
Umumnya terjadi akibat kesalahan pencatatan atau ABO
mismatching
REAKSI TRANFUSI HEMOLITIK SEGERA
Terjadi segera saat tranfusi dilakukan
Klinis : panas, menggigil, nyeri dada, sesak, takikardi,
hipotensi, GGA, syok, DIC
Patogenesis :
- terjadi interaksi antibodi dengan antigen
membran sel eri’s membentuk komplek imun
- Selanjutnya terjadi aktifasi komplemen,
mekanisme koagulasi
Syok terjadi akibat pelepasan vasoaktif
GGA terjadi akibat iskemi yg disebabkan hipotensi,
koagulasi intravaskuler dan vasokontriksi
REAKSI TRANFUSI HEMOLITIK SEGERA
PENANGANAN
-Hentikan tranfusi, darah contoh dikirim ke PMI
-Hidrasi secukupnya untuk hindari GGA, bila
perlu lasix
-Exchange tranfusion
PENCEGAHAN
- Hampir semua terjadi akibat mismatch karena
kesalahan petugas
-Perbaikan label, identifikasi pasien, penempatan
darah dll.
REAKSI TRANFUSI HEMOLITIK
TERTUNDA
Lebih ringan, terjadi 2-10 setelah tranfusi
Perusakan eri;s lambat, trjadi ekstravaskuler
Eri’s dibungkus IgG selanjutnya dirusak di SRE
Penagnan biasanya cukup dengan hidrasi saja
PURPURA POST
TRANFUSI
Terjadi setelah 5-10 hari tranfusi
Disebabkan berkembangnya aloantibodi terhadap trombosit.
Kebanyakan penderita didahului kehamilan dan tranfusi
Terapi kortikosteroid
KERUSAKAN PARU
AKUT
Berupa respiratory distress berat tiba2, terjadi
beberapa jam setelah tranfusi (sering dari donor
multipara)
Disebabkan sindroma udem pulmonal non kardiogenik
-Tranfusi antibodi dari plasma donor bereaksi dgn
granulosit resipien
-Terjadi aglutinasi granulosit dan aktivasi komplemen
di jaringan paru
-Endotel kapiler paru rusak -> kebocoran cairan di
alveolus
Klinis : menggigil, panas, nyeri dada, sesak
Thorax foto : tampak udem paru.
Penanganan : penangan udem paru dan hipoksia,
kortikosteroid dosis tinggi
IMUNOMODULASI
Tranfusi : memasukkan efektor sel imun, produk sitokin, dan
bahan antigen lain.
Ini meningkatkan kemungkinan sindroma klinis imunologi
DEMAM
Disebabkan antibodi leuko’s, antibodi trombo’s, atau senyawa pirogen
Menghindari demam :
1. Crossmatch leuko donor dgn serum resipien
2. Produk darah rendah leuko’s
3. Prednison 50 mg 2 hari sebelum tranfusi
4. Aspilet 1 g saat mulai menggigil
REAKSI ALERGI
Gambaran : rutikaria, skin rash, spasme bronkus,
angio udem, syok anaphilaksis
Syok anafilaksis 1 dari 20000 tranfusi
- terjadi akibat interaksi IgA darah donor dgn
anti IgA plasma resipien
- dicegah dengan eri;s yang dicuci
Urtikaria, gatal 3% tranfusi
- Interaksi Antigen dg IgE resipien memicu
dikeluarkannya histamin dari sel mast
- Pencegahan : Antihistamin, eri’s yg dicuci, plasma
donor dikurangi
KELEBIHAN CAIRAN
Tranfusi dapat membuat kelebihan pada sirkulasi -> bisa
odem paru akut
Hati hati :
-Gagal jatung
-Usila 2 ml darah/kgBB/jam
TRANFUSI MASIF
Koagulan sitrat menimbulkan hipokalsemi bila banyak darah
yang ditranfusikan
Penyimpanan lama banyak yang rusak -> meningkatkan
Kalium.
Pasien berat dengan tranfusi masif dapat menyebabkan:
asidosis, hipoksemi, hipotermi, hipokalsemi dan hiperkalemi
MIKROAGREGAT
Darah disimpan lama terbentuk agregat trombosit, leukosit
dan fibrin.
Agregat mikro, bisa lolos dari penyaringan.
Bila tranfusi masif jumlah mikroagregat meningkat -> terjadi
obstruksi mikrovaskuler (sidrom disfungsi pulmonal)
KOMPLIKASI INFEKSI
INFEKSI VIRUS
1. Hepatitis virus B, C
2. HIV
3. HTLV
4. SITOMEGALO VIRUS
5. ESPTEIN-barr VIRUS
6. PARVOVIRUS
INFEKSI LAIN
MALARIA DAN PROTOZOA LAIN
SIFILIS
INFEKSI KONTAMINASI BAKTERI LAIN
MACAM TRANFUSI DARAH

A. DARAH LENGKAP
Berisi eri’s, trombo’s, leuko’s, dan plasma
250ml darah + 37 ml antikoagulan
Darah segar = < 48 jam, trombosit, faktor pembekuan masih baik
Darah baru = < 5 hari, 2,3 difosfogliserat menurun
I : untuk kasus perdarahan besar
KI : Anemia kronik yang normovolemik
1 unit naik 1 g%, habis dalam 4 jam
B. PRC
Berisi : eri, leiko, trombo, sedikit plasma, Hmt 60-70%, volume 150-
300ml
I : untuk penderita yang memerlukan peningkatan pembawa O2 ;
gagal ginjal, keganasan dll.
KI : tidak diboleh diberikan dalam jumlah banyak
Dosis : - 1 unit Hb naik 1 g%
C. TROMBOSIT PEKAT
Berisi trombosit, beberapa Leuko’s, Eri’s, plasma
1 katong berisi 5,5 x 10 pangkat 10 dalam volume 50 ml.
Dapat disimpan pada suhu 20-24 ‘C selama 3 hari, tapi hemostatiknya
kurang baik
Disimpan suhu 1-6’C bisa disimpan 3 hari dengan hemostatik baik
TROMBOSIT PEKAT
INDIKASI
Trombosit < 50 ribu dengan perdarahan, untuk
operasi atau tindakan invasif
Profilaksis dengan trombosit < 10 ribu
KI :
Tidak efektif untuk peny destruktif trombosit : ITP,
TTP, DIC. Diberikan bila perdarahan aktif
Trombositopeni pada sepsis, hipersplenisme
kecuali perdarahan aktif.
TROMBOSIT PEKAT
DOSIS
-1 unit/10 kgBB
-1 unit menaikan 5-10 ribu
D. FFP
Berisi : plasma, faktor pembekuan, koplemen
dan protein plasma
Disimpan dalam suhu 18’C, bisa 1 tahun.
Volume 200-250 ml
INDIKASI
Gangguan pembekuan : penyakit hati, DIC,
TTP, Dilusi koagulopati tranfusi masif
KONTRA INDIKASI
Tidak untuk mempertahankan volume sirkulasi
karena resiko infeksi dan aloantibodi
FFP
CARA PEMBERIAN
Diberikan 6 jam setelah pencairan
Cocok ABO
4-6 unit dapat meningkatkan faktor koagulasi 20-30%
Efek samping : menggigil, demam, overload

Anda mungkin juga menyukai