Anda di halaman 1dari 43

Presentasi Kasus

Rofi marhendra
Stase Obsgyn
RSUD DR SOEROTO
Data Pasien
 Nama : Ny. T
 Usia : 26 tahun
 Keluhan : Ketuban pecah

Subjektif
Kenceng-kenceng (+)
Keluar cairan ketuban (+)
Riwayat Perjalanan Singkat

 Tanggal 25-08-17 Pukul 11.00 px. Pindahan


ponek IGD GIIPI00I h/ 32 mgg d/ KPD
merembes sejak pukul 07.00 tanggal 25-08-17
 +posterm+ letsu
 STU : cm, AICD (-)
TD : 120/80 mmHg
N : 82x/menit
R : 24x/menit
T : 37 derajat celcius
 STO :
TFU: 24 cm
HIS (+) Jarang
DJJ 12-11-12
Letsu, porsio tebal lunak teraba bokong
 A : GIIPI00I h/ 32 mgg d/ KPD+posterm+
letsu

 P : - Skin test cefotaxim


- Inj. Cefotaxim 3x1 jam
 10.23 telah dilakukan operasr SC pBayi laki-
laki , AS : 8-9. BB: 2700,PB: 48 cm. Anus (+)
Plasenta lahir lengkap
UC baik, TFU 2 jr di bawah pusat.

Pindah nifas
Persalinan Sungsang
Definisi
 Letak bujur / longitudinal
 Presentasi bokong atau Extremitas Bawah
 Kepala ada di fundus
Tipe

Complete Footling Frank


Tipe
 Complete  teraba bokong dan 2 kaki
 Incomplete teraba bokong dan 1 kaki (kaki
yang lain ke atas)
 Kneeing  teraba bokong dan lutut
 Kalo teraba lutut aja, tidak teraba bokong 
footling
 Footling  tidak teraba bokong, kaki ekstensi
Etiologi
 Idiopatik
 multiparitas
 prematuritas (ukuran kepala dan badan)
 Struktur uterus atau pelvis abnormal
 Mioma uterine
 Anomali atau abnormalitas janin
 Polihidramnion
 Kehamilan multiple
 Riwayat sungsang
Insiden
 3 - 4% dari seluruh kehamilan
 Meningkat dengan semakin muda umur kehamilan
– 7 - 10% pada UK 32 mgg
– 25 - 35% pada UK 28 mgg
 Menurut BAN Letsu didiagnosa sejak UK
22 mgg
Diagnosis
 Persepsi ibu terhadap gerakan janin
 Pemeriksaan Leopold
 DJJ terdengar di atas umbilicus
 Pemeriksaan Dalam / VT
 USG
 X-ray
Pemeriksaan USG
 Mulai 22 mgg
 Konfirmasi letak dan tipe sungsang
 Sikap kepala  hiperekstensi?
 Brakicephali atau Dolikocephali? (tidak bisa TOL)
 BPD > 9,5 cm (tidak bisa TOL)
 PBB
 IUGR dan kelainan kongenital
 Volume air ketuban
 Konfirmasi letak plasenta
Resiko Persalinan Sungsang
 Fetal : morbiditas dan mortalitas meningkat,
kel. Kongenital, prolaps tali pusat,
plasenta previa

 Maternal : Trauma jalan lahir, SC


Pencegahan Persalinan Sungsang
 Knee chest position : 8 x / hari selama 5 menit
 Mulai pada UK 34 mgg
Pencegahan Persalinan Sungsang
 Versi luar : William’s Obstetrics 22nd
ed
 Dilakukan pada  36 mgg
 (BAN  37 mgg, early term)
 Faktor Keberhasilan :
 Multiparitas  Zhang and colleagues (1993)
 multiparitas, unengaged presentation, jml air ketuban
normal  Hellstrom and co-workers (1990)
 Unengaged presentation, kesulitan meraba kepala,
ketegangan uterus  Lau and associates (1997)
 Umur kehamilan, lbh awal lbh mudah, namun lbh
mudah reversi spontan (Westgren and colleagues, 1985b
Pencegahan Persalinan Sungsang
 Versi luar : William’s Obstetrics 22nd
ed
 Faktor Kegagalan :
 Vol. air ketuban sedikit, ibu obese, placenta anterior,
pembukaan cervix, penurunan bokong ke dlm panggul,
punggung janin anterior atau posterior  Fortunato and
colleagues (1988); Newman and colleagues (1993).
 Resiko : solusio placenta , ruptur uteri, amnionic
fluid embolism, fetomaternal hemorrhage, preterm
labor, fetal distress, and fetal demise
Tahap Versi Luar
1.Mobilisasi
2.Eksenterasi
3.Rotasi
4.Fiksasi
Rekomendasi untuk ALARM

Sungsang Partus Pervaginam


 Rekomendasi TOL, bila UK  36 mgg
atau PBB : 2500 - 4000 gram
 Tawarkan TOL , bila UK 31 - 35 mgg
atau PBB : 1500 - 2500 gram
 Tawarkan SC, bila UK  30 mgg
atau PBB < 1500 gram*
 Tidak direkomendasi, bila PBB > 4000 gram*

* Tidak cukup bukti untuk rekomendasi


Management of High Risk
Pregnancy
 22-26 mgg  pervaginam
 26-30 mgg  tergantung keluarga
 >1500 gr  resiko bayi lahir pervaginam = SC
 Makrosomia pada let sungsang
Kriteria Seleksi untuk TOL
 Frank atau complete breech
 Kepala janin tidak hiperekstensi
 PBB : 2500 – 4000 gram

ALARM
TOL dapat dipertimbangkan bila :
 PBB : 2000 - 3800 gram
 Frank breech
 Pelvis Adequat
 Flexi kepala janin
 Fetal monitoring
 Zatuchni-Andros score ≥4
 Tersedia sarana SC cepat
 Persalinan berlangsung progres
 Tenaga berpengalaman dan terlatih
 Informed consent ada

SG Gabbe, Obstetrics - Normal and Problems Pregnancies 5thed (2007)


Kontraindikasi TOL
 Kontraindikasi janin atau ibu untuk persalinan
pervaginam
 footling breech
 Hiperekstensi kepala janin
 informed consent tidak ada
 Pengalaman operator tidak ada

ALARM
SC dilakukan bila :
 PBB < 1500 atau > 4,000 g
 Presentasi Footling
 Panggul sempit
 Hiperekstensi kepala janin
 Zatuchni-Andros score <4
 Tidak memiliki kemampuan menolong pervaginam
 Nonreassuring fetal heart rate pattern
 Persalinan macet

SG Gabbe, Obstetrics - Normal and Problems Pregnancies 5thed (2007)


Cesarean delivery is commonly but not
exclusively used in the following circumstances:
 A large fetus.
 Any degree of contraction or unfavorable shape of the pelvis.
 A hyperextended head.
 When delivery is indicated in the absence of spontaneous labor
(some clinicians use oxytocin augmentation).
 Uterine dysfunction (some use oxytocin augmentation).
 Incomplete or footling breech presentation.
 An apparently healthy and viable preterm fetus with the
mother in either active labor or in whom delivery is indicated.
 Severe fetal growth restriction.
 Previous perinatal death or children suffering from birth
trauma.
 A request for sterilization.
 Lack of an experienced operator.
William’s Obstetrics 22nd
ed
Mekanisme Persalinan Sungsang

Benson & Pernoll’s Handbook of


Obstetrics & Gynecologic 10th ed
Memasuki PAP
Penurunan
Ekspulsi Spontan
 Ekspulsi spontan sampai
tampak umbilicus
 Perlahan sacrum dituntun
ke anterior
 Kontraindikasi ekstraksi
pada sungsang tunggal
 Failure of descent atau
expulsion merupakan
indikasi SC
Tahapan Pertolongan Persalinan
Sungsang Pervaginam
1. Tahap I (fase lambat)
 Bokong - Pusar
2. Tahap II (fase cepat)
 Pusar - Mulut
3. Tahap III (fase lambat)
 Mulut – Seluruh kepala
Jenis Pertolongan Persalinan
Sungsang
 Persalinan pervaginam
1. Spontan Bracht
2. Manual aid
3. Total ekstraksi

 Persalinan per abdominal


Spontan Bracht
 Posisi ibu litotomi, penolong
berdiri di depan vulva
 Saat bokong crowning, inj 5 IU
oksitosin im.
 Episiotomi
 Bokong lahir, cengkeram
secara Bracht
 Tali pusat tampak, kendorkan
 Hiperlordosis sambil Kristeler
pada fundus
 Berturut lahir pusar, perut,
bahu, lengan, dagu, mulut dan
akhirnya seluruh kepala
Manual Aid
 Indikasi : bila spontan bracht macet,
dari awal ingin manual aid
 Tahap :
 Melahirkan bokong-pusat  spontan
 Melahirkan bahu
 Klasik
 Muller
 Lovset
 Melahirkan kepala
 Mauriceau
 Cunam Piper
 Prague
Melahirkan Bahu
 Klasik (Deventer)
 Melahirkan lengan belakang lebih dahulu, baru kemudian
melahirkan lengan depan yang berada di bawah simpisis
Melahirkan Bahu
 Mueller
 Melahirkan bahu dan lengan depan dengan ekstraksi, baru
kemudian melahirkan bahu dan lengan belakang.
Melahirkan Bahu
 Lovset
 Memutar badan janin dalam setengah lingkaran bolak-balik
sambil dilakukan traksi cunam ke bawah sehingga bahu
yang sebelumnya berada di belakang akhirnya lahir di
bawah simfisis.
Melahirkan Kepala
 Manuver Mauriceau - Smellie - Veit
 untuk melahirkan kepala fleksi
 Badan janin disanggah dalam posisi horizontal
Melahirkan
Kepala
 Forcep Piper
Melahirkan Kepala
 Manuver Prague
Sungsang pada persalinan preterm
 Masalah : ukuran kepala > badan
 Tidak ada penelitian randomized prospektif
 Bbrp penelitian retrospektif : SC pada preterm
dengan berat janin < 1500 – 2000 gram
meningkatkan outcome bayi (penurunan
perinatal mortality, abnormalitas
perkembangan dan perdarahan intrakranial)

FG Cunningham, Operative Obstetrics 2nd ed, 2002


Kesimpulan
 Perlu seleksi terhadap pasien
 Lakukan penjelasan dan informed consent
 Persalinan yang progres
 Perlu pengalaman
 Monitoring Janin standar
 Menolong persalinan – JANGAN TARIK – sabar!
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai