Manajemen Konflik2017rev Kuliah 89
Manajemen Konflik2017rev Kuliah 89
Dalam Organisasi
Kuliah ke-8
KASUS
• Pada pukul 1 siang, Astuti, seorang kepala
ruang rawat inap menghubungi Apoteker untuk
menanyakan mengapa Tn Rahmat tidak
diberikan obat untuk persiapan pulang. Dengan
meletakan telpon, ia berkata, “saya kecewa
dengan kerja mereka, apakah Ia pikir hanya Ia
sendiri yang dapat bekerja dan tidak ada staf
lain yang mampu mengerjakannya”. Kemudian
Asuti melanjutkan kalimatnya, “Saya akan
membicarakan hal ini pada seseorang”.
PERTANYAAN:
1. Apa sumber dari konflik yang sedang terjadi ?
2. Jika Anda sebagai kepala ruang/koordinator, yang
bertanggung jawab atas situasi yang terjadi,
darimana Anda akan memulai mencari pemecahan
masalah ini ?
3. Anda dapat memilih satu cara penanggulangan
konflik, dan uraikan pendapat anda ?
4. Hal positif apa yang dapat diambil dari konflik
diatas?
DEFINISI KONFLIK
• Situasi yang terjadi ketika ada perbedaan
pendapat atau perbedaan cara pandang
diantara beberapa orang, kelompok atau
organisasi.
• Sikap saling mempertahankan diri sekurang-
kurangnya diantara dua kelompok, yang
memiliki tujuan dan pandangan berbeda, dalam
upaya mencapai satu tujuan sehingga mereka
berada dalam posisi oposisi, bukan kerjasama.
Tingkatan dalam konflik terdiri atas:
• 1. Konflik Intra Individu
• 2.Konflik antar Individu
• 3.Konflik antar Kelompok/organisasi
a. Konflik tradisional/kepentingan
b. Konflik perilaku
c. Konflik interaksi
d. Konflik dengan serikat pekerja
Sumber Penyebab Konflik
(secara garis besar)
Apabila konflik mengarah pada kondisi destruktif, maka hal ini dapat berdampak pada
penurunan efektivitas kerja dalam organisasi baik secara perorangan maupun
kelompok, berupa penolakan, resistensi terhadap perubahan, apatis, acuh tak acuh,
bahkan mungkin muncul luapan emosi destruktif, berupa demonstrasi.
M. Afzalur Rahim, menyebutkan bahwa dalam konflik
organisasi terdapat dampak (a) Disfungsi dan (b) Fungsi.
Disfungsi dapat diartikan juga sebagai dampak negatif, dan
Fungsi diartikan sebagai dampak positif.
Disfungsi:
• Konflik mengakibatkan job stress, perasaan terbakar, dan
ketidakpuasan
• Komunikasi antar individu dan kelompok menjadi berkurang;
• Iklim ketidakpercayaan dan kecurigaan berkembang;
• Hubungan antar orang tercederai;
• Kinerja pekerjaan berkurang;
• Perlawanan atas perubahan meningkat; dan
• Komitmen dan kesetiaan organisasi akan terpengaruh.
Pandangan The Conflict Paradoks
dibagi menjadi tiga bagian, antara lain:
4. Pelaksanaan
Ingatlah bahwa akan selalu ada keuntungan dan
kerugian. Namun hati-hati, jangan biarkan
pertimbangan ini terlalu mempengaruhi pilihan
dan arah pada kelompok tertentu.
5. Evaluasi Penyelesaian itu sendiri dapat
melahirkan serangkaian masalah baru. Jika
penyelesaiannya tampak tidak berhasil,
kembalilah ke langkah-langkah sebelumnya dan
cobalah lagi.
PENGELOLAAN KONFLIK
Konflik dapat dicegah atau dikelola dengan:
1. Disiplin: Mempertahankan disiplin dapat digunakan untuk mengelola dan
mencegah konflik. Manajer perawat harus mengetahui dan memahami peraturan-
peraturan yang ada dalam organisasi. Jika belum jelas, mereka harus mencari
bantuan untuk memahaminya.
2. Pertimbangan Pengalaman dalam Tahapan Kehidupan: Konflik dapat dikelola
dengan mendukung perawat untuk mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman dan
tahapan hidupnya. Misalnya; Perawat junior yang berprestasi dapat dipromosikan
untuk mengikuti pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, sedangkan bagi perawat
senior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk menduduki jabatan yang lebih
tinggi.
3. Komunikasi: Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang
terapetik dan kondusif. Suatu upaya yang dapat dilakukan manajer untuk
menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam
kegitan sehari-hari yang akhirnya dapat dijadikan sebagai satu cara hidup.
4. Mendengarkan secara aktif: Mendengarkan secara aktif merupakan hal penting
untuk mengelola konflik. Untuk memastikan bahwa penerimaan para manajer
perawat telah memiliki pemahaman yang benar, mereka dapat merumuskan kembali
permasalahan para pegawai sebagai tanda bahwa mereka telah mendengarkan.
Strategi Mengatasi Konflik Dalam Diri Individu
(Intraindividual Conflict) Wijono (1993)
Sharing/compromising/negotiating/
neither win-win nor lose-lose
approach
Accommodating/
Avoiding/neglect/withdra smooting/lose-
Unassertive wal/lose-lose approach win approach
Uncooperative cooperative
Concern for
other’s outcomes
Pendekatan dalam
Manajemen Konflik
Pendekatan dalam Program Yang dijalankan
Manajemen Konflik
Stimulasi Konflik • Peningkatan persaingan antar individu dan kelompok
Pelibatan pihak eksternal ke dalam bagian dimana konflik terjadi
Perubahan aturan main atau prosedur yang ada