Anda di halaman 1dari 21

PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK

MEMANFAATKAN POLISI TIDUR

TUGAS
PROYEK REKAYASA PENGEMBANGAN PRODUK 1 (DESIGN)

DISUSUN OLEH
ADITIA KOMALAWARDANA 4315215001
TATANG HERMAWAN 4315215020

JURUSAN TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS PANCASILA
2017
LATAR BELAKANG

Sumber Semakin
ENERGI LISTRIK Terbatas

Diperlukan Kebutuhan
Sumber Semakin
Alternatif Meningkat
Perumusan Masalah

PEMBANGKIT LISTRIK
TERBARUKAN,MURAH
Massa DAN RAMAH
Jalan
kendaraan LINGKUNGAN

Rasio kendaraan Pembangkit listrik


bermotor yang “hanya“ dari
melintas PLTA
Tujuan

1. Membuat pembangkit listrik alternatif selain dari PLTA

2. Pembangkit listrik memanfaatkan polisi tidur di jalan raya dapat


dimanfaatkan untuk penerangan di sekitar jalan raya.

3. Selain untuk penerangan di sekitar jalan, digunakan untuk


mengoperasikan gardu tol.
Konsep Perancangan

Pada dasarnya konsep perancangan merupakan suatu usaha untuk dapat


memenuhi persyaratan-persyaratan yang diperlukan dalam pembuatan suatu
alat sehingga memungkinkan untuk memperoleh hasil (produk) yang terbaik
sesuai dengan keinginan. Dalam konsep perancangan ada beberapa metode
yang dilakukan salah satunya Varien Deutscher Ingenieure 2221 (VDI 2221).
Bagian yang paling penting dari metode perancangan adalah memecahkan
masalah teknik dengan menggunakan tahap demi tahap secara analisis dan
sistesis. Pada kenyataannya suatu tahap merupakan suatu proses yang
kompleks, biasanya untuk memecahkan dibutuhkan suatu literasi. Literasi
adalah suatu proses dimana suatu solusi dicapai secara tahap demi tahap.
Metode VDI 2221 yang disusun oleh Gerhard Pahl dan Wolfgang Beitz dalam
buku ’Engineering Design’ ini dibagi menjadi beberapa tahapan. Secara
keseluruhan langkah kerja yang terdapat dalam VDI 2221 terdiri dari 7 (tujuh)
tahap, yang dikelompokkan menjadi 4 fase yaitu :
Tahap 1 : Penjabaran Tugas (Clarifying the Task)
Tahap 2 : Perancangan konsep (Conseptual Desaign)
Tahap 3 : Perancangan bentuk/wujud (Embodiment Design)
Tahap 4 : Perancangan detail/seutuhnya (Detail Design)
Konsep Perancangan
KONSEP

Kendaraan
Pedal Sprocket
Melintas

Generato
Energi Bangkitan
r
Spesifikasi

Berikut ini daftar kebutuhan perancangan.

D/W GEOMETRI

Konstruksi mesin mampu menahan beban maksimal


D
20 ton

D Dimensi mesin 1000 mm x 750 mm x 750 mm

D/W GAYA

Gaya yang ada mampu menahan massa kendaraan maksimal


D
2000 kN

W Gaya goncangan sekecil mungkin


D/W MATERIAL

W Mudah diperoleh dipasaran domestik

D Penggunaan material yang tahan korosi dan gesekan

D/W KEAMANAN

Bagian yang berbahaya harus dilindungi atau tertutup menggunakan


D
cover

D/W ERGONOMI

D Mudah dalam pengoperasiannya

D Dapat dioperasikan oleh satu orang


Struktur Fungsi
Fungsi Keseluruhan
Pengombinasian Prinsip Solusi

< 10 ton 10 ton > 10 ton

Varian 1 Varian 2 Varian 3 Varian 4 Varian 5


Pengombinasian Prinsip Solusi
Description Sub Fungsi
Varian 1 1-1 2-2 3-1 4-1
Varian 2 1-3 2-3 3-2 4-1
Varian 3 1-2 2-3 3-2 4-1
Varian 4 1-2 2-1 3-2 4-1
Varian 5 Skala Nilai Dalam Evaluasi 1-1 2-1 3-1 4-1

SKALA NILAI

Point
Keterangan
(M)

0 Tidak memuaskan

1 Kurang

2 Cukup

3 Baik

4 Sangat baik / memuaskan


Dasar Penentuan Kemudahan
Kriteria Pembobotan 0.4 0.08
0.08

Perawatan Frekuensi
0.06
0.2 0.2 0.3 0.06

Biaya Perawatan
0.06
0.3 0.06

M udah Operasi
0.09
0.3 0,09
Pembangkit
Jig fixture
Listrik assy
Polisi Aman Operasi Aman Operator
0.045
plugconeTidur
& leak test Operasi 0.3 0.09 0.5 0,045
1 1 0.3 0.3
Hemat Energi Aman Lingkungan
0.045
0.2 0,06 0.5 0,045

Kapasitas 0.06

0.2 0.06
0.06

Jumlah Komponen
0.1
0.2 0.1

Komponen dibuat M udah Dibuat


0.05
0.2 0.1 0.5 0.05

Produksi Komponen standar M udah Didapat 0.05

0,5 0,5 0.2 0.1 0.5 0.05 0.1


Perakitan M udah Dipindah
0.05
0.2 0.1 0.5 0.05

Biaya Produksi M udah Pemasangan


0.05
0.2 0.1 0.5 0.05

0.1

∑ = 1.00
PENILAIAN VARIAN

Varian
Tertinggi
3D
DETAIL PERANCANGAN
Perancangan Kontruksi

Desain Rangka
Desain Tuas
Data Kendaraan di Jalan Tol
pada tahun 2015
Analisa Perhitungan
Data Yang Diterima
Kecepatan Kendaraan Data Output Generator Efisiensi
Mekanisme

5 Km/jam 3.73 watt 994.79 watt 0.37 %

10 Km/jam 1.73 watt 1049.03 wat 0.1 %

15 Km/jam 0.99 watt 1166.79 watt 0.08 %


Kesimpulan
 Speed Bump adalah salah satu pembangkit listrik
alternatif yang dipergunakan selain dari PLTA
 Untuk pemanfaatan Speed Bump dijalan raya saat ini
masih di kecil peminatnya, karena pada kota-kota besar
masih dibayang-bayangi oleh kemacetan.
 Bila Speed Bump dipergunakan dijalan Tol hasilnya akan
maksimal karena fungsi jalan Tol sendiri adalah jalan
bebas hambatan, dan kendaraan yang melintas pun
umumnya banyak, jadi akan menghasilkan energy listrik
yang besar.
 Dari hasil analisa yang selama ini kita dapat maka dapat
disimpulkan bahwa, setiap kendaraan yang melintas
akan menghasilkan energi listrik sebesar 176,635 watt. Bila
dilihat dari data tahun 2015 pada jalan Tol Jagorawi
kendaraan yang melintas dalam satu tahun adalah 200
juta kendaraan, maka dalam satu bulan artinya ada
16.666.666 kendaraan yang melintas di jalan Tol Jagorawi
dan bila di hitung dalam satu hari kendaraan yang
melintasi Speed Bump sebanyak 555.555 kendaraan
maka dalam satu hari listrik yang dihasilkan adalah
98.130.551,63 watt.

Anda mungkin juga menyukai