Rapat
Terbatas Pemanfaatan Dana Desa dan berbagai program Kementerian/Lembaga yang ditujukan ke Desa harus dilakukan
Tanggal 18 dengan model padat karya.
Oktober 2017
Rapat • Penciptaan kesempatan kerja di Desa dan peningkatan tambahan upah/pendapatan bagi masyarkat desa dilakukan
Terbatas dengan Padat Karya Tunai (cash for work), dan swakelola.
Tanggal 3 • Pelaksanaan program K/L di daerah khususnya desa perlu diarahkan untuk mendukung Padat Karya Tunai Di Desa.
November • Peningkatan pelatihan dan pendampingan dalam mengembangkan potensi Desa.
2017 • Penyederhanaan sistem pelaporan dan pertanggungjawaban di Desa.
Rakor Tingkat • Prioritas lokasi Padat Karya Tunai di Desa pada tahun 2018 adalah 1.000 desa di 100 kabupaten yang diusulkan oleh
Menteri Bappenas bersama TNP2K.
Tanggal 8 • Penggunaan Dana Desa diarahkan untuk menciptakan kesempatan kerja dan memberikan tambahan upah/pendapatan
Desember bagi masyarakat desa.
2017 • Program dan kegiatan Kementerian/Lembaga diarahkan untuk mendukung pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa.
• Program dan kegiatan Pemerintah Provinsi dan Pemeirntah Kabupaten/Kota diarahkan untuk mendukung pelaksanaan
program Padat Karya Tunai di Desa.
• Program Padat Karya Tunai di Desa tidak hanya untuk kegiatan pembangunan infrastruktur, tetapi juga kegiatan
pemberdayaan yang bersifat produktif dan berkelanjutan dengan pelibatan BUMDes, Koperasi dan UMKM.
• Optimalisasi peran Pendamping Desa dalam mendukung pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa.
• Optimalisasi peran aparat Pemerintah Provinsi, Pemeirntah Kabupaten/Kota, perangkat Pemerintah Desa dan masyarakat
Desa dalam perencanaaan dan pengawasan pelaksanaan padat karya tunai di Desa
Peningkatan Produksi
Masih tingginya dan Nilai Tambah
Angka Pengangguran Jumlah penganggur
2,39 juta orang di
perdesaan
Pelaksana
Masih tingginya Perluasan kesempatan
Angka Kemiskinan Jumlah setengah 1. Kementerian/ Lembaga kerja sementara
penganggur 6 juta 2. Pemerintah Daerah
orang di perdesaan 3. Pemerintah Desa PADAT
Masih tingginya KARYA
Tingkat Kesenjangan Penciptaan Upah/
Pendapatan Jumlah pekerja tak TUNAI Tambahan Pendapatan
dibayar 10,58 juta (CASH
Tingginya jumlah pekerja di perdesaan
Desa Tertinggal
Program dan Kegiatan FOR
Peningkatan aksesibilitas desa
1. Pelayanan Dasar WORK)
2. Pembangunan Prasarana (terbukanya desa terisolir)
Terjadinya migrasi Penduduk miskin di
desa 16,3 juta orang.
dan Sarana Perdesaan
dan urbanisasi yang 3. Pengembangan Ekonomi
tinggi Produktif Perluasan Akses
4. Pemberdayaan Masyarakat Pelayanan Dasar
Masih tingginya Status gizi masyarakat
Angka Gizi Buruk (37,2% stunting)
dan Stunting
Perluasan Mutu
Pelayanan Dasar
Penganggur:
1 Penduduk, baik laki-laki dan perempuan namun bukan anak-anak,
yang tidak mempunyai pekerjaan, yang diputus hubungan kerja, dan
yang sedang mencari pekerjaan.
Setengah Penganggur:
2 • Penduduk yang bekerja di bawah jam kerja normal (<35 jam
seminggu).
• Petani yang mengalami paceklik dan menunggu masa tanam/panen.
Penduduk miskin:
3 Memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan di bawah garis
kemiskinan.
Stunting:
4 Penduduk yang memiliki balita bermasalah gizi.
1 3 5 Berdasarkan
Penyediaan
Ditujukan bagi rencana kerja yang
lapangan kerja
masyarakat kurang disusun sendiri oleh
sementara.
mampu. Desa sesuai dengan
kebutuhan lokal.
2
Menciptakan 4 Mekanisme dalam
kegiatan yang penentuan upah dan 6 Difokuskan pada
berdampak pada pembagian upah pembangunan prasarana
peningkatan dibangun secara dan sarana perdesaan atau
pendapatan (income partisipatif dalam pendayagunaan sumberdaya
generating activities) musyawarah desa. alam secara lestari berbasis
tanpa sepenuhnya pemberdayaan masyarakat.
menggantikan
pekerjaan yang
lama.
1 2
Menciptakan kesempatan kerja untuk
penganggur, setengah penganggur, penduduk Meningkatkan produksi dan produktivitas,
miskin, dan penduduk dengan masalah stunting upah/pendapatan dan daya beli masyarakat Desa.
di Desa.
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018 13
2.5. SIFAT KEGIATAN
1 2 3
Mengutamakan
Pelaksanaan Kegiatan penggunaan tenaga kerja
Upah kerja diberikan secara
Padat Karya Tunai di Desa dan material/bahan baku
langsung kepada warga
bersifat swakelola dengan yang berasal dari Desa
Desa yang terlibat kegiatan
tetap dimungkinkan setempat, sehingga bisa
Padat Karya Tunai. Upah
adanya pengadaan menyerap tenaga kerja dan
kerja dimaksud diberikan
barang/jasa sebagian oleh memberikan pendapatan
secara harian, namun
penyedia sesuai ketentuan bagi warga Desa yang
apabila tidak memungkinkan
peraturan perundang- terlibat di kegiatan Padat
diberikan secara mingguan.
undangan. Karya Tunai.
Swakelol
a
Seluruhn
APBD TP ya
es K Sebagian
Penyedi
a
1
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018 5
2.6. KRITERIA KEGIATAN
Pekerjaan dapat
dikerjakan oleh
Pelaksanaan masyarakat Desa yang Kegiatan dilakukan
pekerjaan memiliki dan tanpa dengan
dilaksanakan secara memiliki keterampilan menggunakan
berkelompok, pertukangan serta diawasi
peralatan,
dengan seorang oleh tenaga terlatih yang
berasal dari unsur pengetahuan dan
pengawas di dalam masyarakat Desa untuk teknologi tepat guna.
setiap kelompok. memastikan hasil
pekerjaan berkualitas.
Pemenuhan 30% HOK dari keseluruhan alokasi kegiatan pembangunan Desa bersifat
wajib dan harus dilaksanakan oleh seluruh Desa penerima dana desa.
Bagi desa yang telah menetapkan APBDesa sebelum terbitnya Bagi Desa yang belum menetapkan APBDesa sampai
SKB 4 Menteri tentang Penyelarasan Dan Penguatan Kebijakan dengan diterbitkannya SKB 4 Menteri tentang
Percepatan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Penyelarasan dan Penguatan Kebijakan Percepatan
Tentang Desa Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014
Agar melakukan hal-hal sebagai berikut: Tentang Desa dan ketentuan peraturan perundangan yang
a. Desa merevisi APBDesa untuk menyesuaikan pemenuhan
HOK minimal sebesar 30 %. berlaku agar menyusun RAB dan Desain Teknis kegiatan
b. Jika tidak mencapai 30% HOK, maka Desa melakukan pembangunan untuk memenuhi minimal 30% untuk
melakukan penyesuaian perhitungan RAB dan desain teknis membayar upah atau yang disebut HOK dari keseluruhan
kegiatan. alokasi kegiatan pembangunan Desa.
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018 23
PERCEPATAN PENGGUNAAN
DANA DESA TAHUN 2018
UNTUK
PADAT KARYA TUNAI DI DESA
HARI ORANG KERJA (HOK)
Penggunaan Dana Desa sebesar 30% dari biaya kegiatan
pembangunan Desa digunakan untuk membayar upah
masyarakat, dihitung dengan ketentuan sebagai berikut:
Sosialisasi dan Bimbingan Teknis ini dilakukan oleh Dinas PMD Kabupaten/Kota dengan
mengundang OPD kabupaten/kota yang terkait dengan pembinaan Dana Desa (misalnya:
Bappeda, Dinas Pertanian, Dinas PU), seluruh camat, seluruh kepala Desa dan BPD serta
seluruh tenaga pendamping pendamping profesional.
Hasil yang diharapkan dari kegiatan sosialisasi ini adalah dipahaminya kebijakan
penggunaan Dana Desa Tahun 2018 untuk padat karya tunai oleh seluruh peserta
sosialisasi.
TAHAPAN PERSIAPAN PENGGUNAAN DANA DESA
UNTUK PADAT KARYA TUNAI
2. Pembentukan Tim Fasilitasi Penggunaan Dana Desa untuk Padat Karya Tunai
Dinas PMD Kabupaten/Kota membentuk Tim Teknis Fasilitasi Penggunaan Dana Desa
untuk Padat Karya Tunai yang bertugas memfasilitasi Desa mempercepat pelaksanaan
penggunaan Dana Desa untuk Padat Karya Tunai.
Tim Fasilitasi terdiri dari tenaga pendampingan Desa yang terdiri dari unsur aparat OPD
maupun tenaga pendamping profesional yaitu tenaga ahli di kabupaten/kota serta
pendamping Desa dan pendamping lokal Desa di kecamatan.
3. Sosialisai Tingkat Desa
Sosialisasi kebijakan penggunaan Dana Desa Tahun 2018 untuk Padat Karya Tunai di
tingkat Desa dilakukan oleh Pemerintah Desa dengan didampingi Tim Fasilitasi
kabupaten/kota. Hasil yang diharapkan dari sosialisasi di tingkat Desa adalah Desa segera
melakukan musyawarah Desa untuk segera menyusun atau melakukan perubahan
RKPDesa dan APBDesa Tahun 2018 yang disesuaikan dengan kebijakan kegiatan Padat
Karya Tunai.
TAHAPAN PERENCANAAN PENGGUNAAN DANA DESA
UNTUK PADAT KARYA TUNAI
1. Pendataan Calon Sasaran Padat Karya Tunai
Tenaga kerja yang akan terlibat padat karya tunai didata untuk memastikan perhitungan
30% pembayaran upah tenaga kerja. Warga masyarakat Desa yang berpotensi menjadi
tenaga kerja dalam pelaksanaan padat karya tunai meliputi:
Kebijakan 30% dari Dana Desa yang digunakan untuk membiayai upah tenaga kerja pada
kegiatan padat karya tunai harus masuk ke dalam dokumen RKP Desa Tahun 2018 dan APBDesa
Tahun 2018. Oleh sebab itu, setelah diketahui jumlah calon sasaran tenaga kerja yang berpotensi
ikut serta dalam pelaksanaan padat karya tunai, dilakukan peninjauan kembali dokumen RPK
Desa Tahun 2018 dan APBDesa Tahun 2018. Dalam hal belum tercantum 30% HOK dibiayai Dana
Desa untuk kegiatan pembangunan, maka dilakukan Perubahan RKP Desa Tahun 2018 dan
APBDesa Tahun 2018 bagi Desa yang sudah menetapkan APBDesa Tahun 2018, atau melakukan
Perubahan RKP Desa Tahun 2018 dan menetapkan APBDesa Tahun 2018 bagi Desa yang belum
menetapkan APBDesa Tahun 2018
3. Mekanisme Perubahan RKP Desa Tahun 2018, Perubahan APBDesa Tahun 2018 atau
Penyusunan APBDesa 2018
Pemenuhan 30% HOK dari keseluruhan alokasi kegiatan pembangunan Desa bersifat wajib dan
harus dilaksanakan oleh seluruh Desa penerima dana desa. Bagi desa yang alokasi upah tenaga
kerja belum mencapai 30% dari kegiatan bidang pembangunan desa, harus melakukan refokusing
dengan langkah sebagai berikut:
8
a. Perubahan RKP Desa....
Desa yang sudah menetapkan RKPDesa Tahun 2018 maupun Desa yang belum menetapkan RKPDesa Tahun
1 2018, dalam hal perhitungan pembiayaan kegiatan pembangunan Desa belum mencapai ketentuan 30%
digunakan untuk membiayai upah tenaga kerja wajib melakukan Perubahan RKP Desa 2018.
Perubahan RKP Desa dimulai dengan melakukan perhitungan ulang terhadap kebutuhan 30% HOK dari Dana Desa yang sudah
2 dialokasikan untuk kegiatan pembangunan Desa. Karenanya, terhadap Dana Desa yang sudah dialokasikan untuk kegiatan
pemberdayaan masyarakat Desa tidak ikut diperhitungkan dalam pembiayaan padat karya tunai.
Perhitungan ulang dilakukan dengan melakukan refokusing atau mengurangi jumlah kegiatan pembangunan menjadi minimal
3 3 (tiga) dan maksimal 5 (lima) kegiatan pembangunan Desa, sehingga dipastikan tertampung jumlah 30% Dana Desa untuk
kegiatan pembangunan Desa digunakan membiayai upah tenaga kerja.
4 Refokusing kegiatan pembangunan Desa harus dibahas dan disepakati dalam musyawarah
Desa.
Perubahan RKP Desa Tahun 2018 disusun oleh Kepala Desa dibantu Tim Penyusun RKP Desa dengan berdasarkan berita
5 acara musyawarah Desa tentang refokusing kegiatan pembangunan Desa.
Rancangan Perubahan RKP Desa yang disusun Kepala Desa dan Tim Penyusun Perubahan RKP Desa wajib dibahas
6 dan disepakati oleh Kepala Desa, BPD dan unsur masyarakat Desa dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Desa (MusrenbangDesa).
Hasil kesepakatan musrenbangdesa tentang Rancangan Perubahan RKP Desa menjadi dasar bagi Kepala Desa dan
7 BPD untuk menetapkan Peraturan Desa tentang RKPDesa Perubahan Tahun 2018 11
Bagi desa yang sudah menetapkan APBDesa Tahun 2018, namun dalam APBDesa
1 tersebut belum mengakomodir kegiatan Padat karya, wajib dilakukan perubahan dengan
terlebih dahulu melakukan Perubahan RKP Desa Tahun 2018 dengan memasukan
kegiatan padat karya tunai.
Kepala Desa dan BPD melakukan perubahan APBDesa Tahun 2018 dengan
2 berpedoman pada Peraturan Desa tentang RKP Desa Perubahan tahun 2018.
Dalam hal Rancangan Perubahan APBDesa Tahun 2018 sudah disetujui bupati/walikota,
4 maka Kepala Desa dan BPD menetapkan peraturan desa tentang APBDesa Perubahan
Tahun 2018 11
Bagi desa yang belum menetapkan APBDesa Tahun 2018,
1 wajib menyusun APBDesa Tahun 2018.
Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Kabupaten/Kota yang terkait dengan Desa dibantu
4 pendamping profesional di kabupaten/kota ikut serta dalam pembinaan dan pengawasan
penggunaan Dana Desa untuk Padat Karya Tunai. 11
1. PENGGUNAAN DANA DESA UNTUK PADAT KARYA TUNAI HARUS SUDAH DIMULAI PADA
MINGGU KE-1 PEBRUARI 2018 YANG DITANDAI DENGAN SUDAH DISALURKAN DANA DESA
TA. 2018 DARI REKENING KAS UMUM DAERAH (RKUD) KE REKENING KAS DESA (RKD)
2. SELURUH JAJARAN PENDAMPING PROFESIONAL MULAI DARI TENAGA AHLI (TA),
PENDAMPING DESA (PD), DAN PENDAMPING LOKAL DESA (PLD) BERKEWAJIBAN
MENDAMPINGI DAN MEMFASILITASI KEPALA DESA, BPD DAN UNSUR MASYARAKAT DESA
DALAM MEMPERCEPAT PROSES PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA
DESA TA. 2018 UNTUK PADAT KARYA TUNAI.
3. BUPATI BESERTA JAJARAN DINAS PMD KABUPATEN MENDAYAGUNAKAN TENAGA
PENDAMPING PROFESIONAL DALAM MEMPERCEPAT PENGGUNAAN DANA DESA UNTUK
PADAT KARYA TUNAI.
4. GUBERNUR BESERTA JAJARAN DINAS PMD PROVINSI MENGAWASI KINERJA PENDAMPING
PROFESIONAL DALAM MEMFASILITASI PENGGUNAAN DANA DESA UNTUK PADAT KARYA
TUNAI
No Kegiatan Pelaku Pendampingan
1 Sosialisasi kebijakan penggunaan Dana Desa 2018 untuk Padat Karya Tunai di Desa TAPM, PD, PLD
2 Mendorong Percepatan terbitnya Perbup/Perwali tentang Tata Cara Pembagian, Penggunaan dan TAPM
Pengalokasi Dana Desa & kebijakan serta regulasi terkait padat karya tunai di kabupaten
3 Fasilitasi Perubahan RKP Desa dan RAPBDesa (Review RKP & APB Desa untuk HOK 30% di TAPM, PD, PLD
bidang pembangunan desa dalam kegiatan padat karya tunai)
4 Fasilitasi kegiatan Refokusing 3-5 jenis kegiatan pembangunan TAPM, PD, PLD
5 Fasilitasi penyusunan RAB dan Design refokusing dalam kegiatan Padat Karya Tunai di Desa TAID, PDTI, PLD
8 Pengendalian dan Pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan Padat Karya Tunai TAPM, PD & PLD
33