Anda di halaman 1dari 41

Bandar Udara

Afina Aprilia 20201217033


Dhinda Elok 20201217
Hanna fury Nur Ramdany 20201217037
Itsnadessy Nailufar Rizkiardi 20201217039
PT. Angkasa
Pura I
(Persero)

Definisi
UU
Penerbangan
Annex 14
NO 1 Tahun
ICAO
2009 point
33
DEFINISI BANDAR UDARA
• UU Penerbangan No.1 Thn 2009 point 33
Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas
tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas,
naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan
antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan
keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.

• Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation Organization) :


Bandar udara adalah area tertentu di daratan atau perairan (termasuk
bangunan, instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara
keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan
pergerakan pesawat.
DEFINISI BANDAR UDARA
• PT Angkasa Pura I (Persero)
Lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yg menurupakan
kelengkapan minimal terjaminnya tersedianya fasilitas bagi angkutan udara
untuk masyarakat.
Kedatangan dan keberangkatan Pesawat

Bongkar Muat Barang , naik – turun


penumpang

FUNGSI BANDAR Tempat Perpindahan (interchange)

UDARA Tempat klasifikasi barang/penumpang menurut


jenis, tujuan perjalanan, dan lain - lain

Tempat untuk penyimpanan barang (storage)


selama proses pengurusan dokumen.

Sebagai tempat untuk pengisian bahan bakar,


perawatan dan pemeriksaan kondisi pesawat
sebelum dinyatakan layak untuk terbang
GEDUNG TERMINAL
LALU LINTAS DARAT
Land AREA PARKIR TERMINAL
Side

Air Side
RUNWAY
Bagian-
TAXIWAY bagian
APRON bandar
udara
Fasilitas bandara sisi udara (Air Side)
Fasilitas bandara sisi darat (Land Side)
RUNWAY (LANDASAN PACU)

Runway adalah Area yang dipergunakan untuk take-off dan landing pesawat
terbang yang sedang beroperasi, Jumlahnya tergantung dari volume lalu lintas
yang dilayani oleh Lapngan terbang yang bersangkutan dan Orientasinya
tergantung kepada antara lain oleh luas lahan yang tersedia untuk
pengembangan lapangan terbang dan arah angin dominan yang bertiup.
Taxiway (landasan penghubung)

Adalah jalur yang menghubungkan antara Runway dan Apron dengan fungsi utama
adalah sebagai jalan keluar masuk pesawat dari Runway ke bangunan terminal dan
sebaliknya
Apron

• Adalah sarana parkir / menyimpan


pesawat yang posisinya terletak
diantara Bangunan terminal
dan Taxiway.
• Selain untuk parkir, pelataran
pesawat digunakan untuk mengisi
bahan bakar, menurunkan
penumpang, dan mengisi
penumpang pesawat terbang.
TERMINAL BUILDING
• Suatu terminal lapangan
terbang/ bandara merupakan
sebuah bangunan di bandara
dimana penumpang berpindah
antara transportasi darat dan
fasilitas yang membolehkan
mereka menaiki dan
meninggalkan pesawat.

• Di terminal, penumpang
membeli tiket, menitipkan
bagasinya, dan diperiksa pihak
keamanan.
KLASIFIKASI BANDARA

ICAO  Berdasarkan
panjang dengan kode
FAA
huruf :  Pengangkutan
Udara (Air Carrier)
A : 2000 m lebih
E : 600 – 750 m

 Pesawat Umum
(General Aviation)
Pemberian Kode bagi Bandar Udara
Oleh ICAO

CODE ELEMENT

Code Number Aeroplane Reference Field Length (feet)

1 < 800
2 800 - 1200
3 1200 - 1800
4 >1800
CODE ELEMENT

Code Number Lebar Sayap Jarak Terluar

A < 15 m < 4,5 m

B 15 - 24 m 4,5 - < 6 m

C 24 - 36 m 6-<9m

D 35 - 52 m 9 - < 14 m

E 52 - 50 m 9 - < 14 m
KLASIFIKASI GENERAL AVIATION
1. Utility Airport
• Berat pesawat <12.500
lbs
• Tidak termasuk jet
• Bandar udara perintis
2. Basic utility stage I
• berat pesawat 3.000
lbs
• 75% pesawat pesawat
kecil
KLASIFIKASI GENERAL AVIATION
3. Basic utility stage II
• 95% pesawat propeller
dengan berat lebih kecil dari
12.000 lbs
• melayani pesawat dengan
berat 8.000 lbs.
4. General utility
• pesawat propeller <
12.000 lbs.
KLASIFIKASI GENERAL AVIATION
5. Basic Transport
• pesawat propeller atau
pesawat turbin
• gross wight sampai
60.000 lbs.
6. General Transport
• pesawat – pesawat
transport digunakan untuk
general aviation
• berat kotor 175.000 lbs
dan lebih besar.
Klasifikasi Kelompok Rancangan Pesawat
untuk Perencanaan Geometrik Bandar
Udara menurut FAA

Kelompok
Bentang Sayap
Rancangan Pesawat Terbang Tipikal
(Feet)
Pesawat
I < 49 Learjet 24, Rockwell Sabre 7 A
II 49 tapi <79 Gulftream II, Rockwell Saber 80
B-727, B-737, BAC-1-11, B-757, B-767,
79 tapi <118
III Concorde, L-1011, DC-9
IV 118 tapi < 171 A-300, A-310, B-707, DC-8, DC-10
V 171 tapi < 197 B-747
VI 197 tapi < 262 Belum ada
Klasifikasi Kategori Pendekatan
Pesawat ke Landasan Menurut FAA

Kategori Kecepatan Mendekati Landasan


Pendekatan (knot)

A < 91
B 91 - 121
C 121 - 140
D 141 - 165
E > 166
Letak bandar udara
Hal-hal yang mempengaruhi letak bandar udara yaitu :
1. Tipe pengembangan daerah sekitarnya,
2. Kondisi atmosfir dan meteorolgi,
3. Kemudahan untuk dicapai
dengan transportasi darat,
4. Ketersediaan lahan untuk
perluasan,
5. Adanya bandar udara lain,
tersedianya ruang angkasa,
6. Halangan sekeliling,
7. Keekonomian biaya konstruksi,
8. Ketersediaan utilitas.
Rancangan Induk Lapangan Terbang

Langkah awal dalam mempersiapkan rancangan induk adalah


pengumpulan data dari fasilitas lapangan terbang yang sudah ada
dan usaha merancang pada areal yang luas.
Data-data tersebut meliputi :
- Data lalu lintas penumpang, barang dan pos serta lalu lintas
pesawat.
- Aturan lapangan terbang yang dikeluarkan FAA, ICAO
- Navigasi dan Telekomunikasi udara
- Data Sosial Ekonomi dan lingkungan sekitar.
Faktor – faktor yang Mempengaruhi
Ukuran Bandar Udara
Sebagian besar perencana lapangan terbang tidak cukup
mengenal semua aspek teknik yang berhubungan dengan
kinerja pesawat.
Untuk mendapatkan informasi ukuran landas pacu yang
dibutuhkan oleh perencana lapangan terbang, mereka
disarankan untuk berkonsultasi dengan perusahaan
penerbangan dan para pemakai bandara yang lain
Faktor - faktor yang mempengaruhi dalam menentukan ukuran
bandar udara terdiri atas beberapa bagian :
• 1. karakteristik pesawat terbang
• 2. perkiraan volume penumpang, dan
• 3. letak bandar udara
• 4. Volume lalu lintas udara yang diperkirakan
• 5. Keadaan cuaca (angin dan temperatur)
• 6. Ketinggian lokasi pesawat terbang
KARAKTERISTIK PESAWAT TERBANG
• Karakteristik utama pesawat
terbang dinyatakan dengan
ukuran, berat, kapasitas dan
kebutuhan panjang landas
pacu.
• Masing-masing karakteristik
pesawat tersebut secara detail
menyangkut:
a. Berat operasi kosong
b. Kapasitas penumpang
c. Ukuran roda pendaratan
d. Tekanan pemompaan ban.
PENGARUH STRUKTUR PESAWAT
TERHADAP BANDAR UDARA

Bentang sayap dan


panjang badan pesawat
mempengaruhi ukuran :
• apron parkir,
• susunan gedung-
gedung terminal.
Ukuran pesawat
• lebar runway taxiway
• jarak antara keduanya,
• jari-jari putar yang
dibutuhkan pada kurva-
kurva perkerasan.
• fasilitas-fasilitas di
bandar udara
• gedung-gedung yg
berdekatan dengan
terminal
Tipe Pesawat

• Piston engine atau


biasa di sebut dengan
mesin torak,
merupakan mesin yang
menggunakan piston
(torak) sebagai tenaga
penggerak.
• turbojet engine adalah engine
yg memanfaatkan energi
pembakaran antara campuran
bahan bakar dengan udara
yang menghasilkan expansion
gas yang terjadi di dalam
ruang bakar cc (combustion
chamber).
• Dinamakan turbojet engine
karena mesin ini
menggunakan turbin dalam
membangkitkan tenaga, dan
jet yang artinya semburan/
pancaran.
• Turboprop engine
Terdapat propeller pada
engine ini. Propeller
terhubung dengan turbin
dan compressor melalui
shaft.
• turbofan engine
terdapat fan di depan
compressor. Fan
berfungsi untuk
menghisap udara
masuk ke dalam
compressor.
• turboshaft engine, terdapat
shaft yang terhubung
dengan turbin. Shaft ini
menghubungkan ke main
rotor atau baling-baling
pada helikopter. Rotor pada
helikopter mempunyai
penampang berbentuk
airfoil.
• Pada helicopter
• Sama seperti turbojet
Perkiraan volume penumpang
• Perencaan bandar udara harus berdasarkan prakiraan (forecast).
• Forecast menetapkan keefektifan berbagai fasilitas – fasilitas bandar
udara.
• Forecast dibutuhkan untuk 5,10,20 tahun mendatang.
• Makin panjang jangka prakiraan, ketepatannya makin berkurang.
• Teknik prakiraan yang paling sederhana adalah memproyeksikan ke
masa depan kecenderungan volume perjalanan di masa lalu.
Volume lalu lintas udara yang diperkirakan

Volume dan karakter lalu lintas mempengaruhi :


• jumlah landas pacu yang diperlukan,
• konfigurasi runway dan
• ukuran area pendaratan.
KONFIGURASI RUNWAY

TUNGGAL PARALEL DUA JALUR PERSILANGAN


JARAK LANDASAN
• jarak dari sumbu ke sumbu 700 ft.
• Operasi penerbangan pada satu landasan
Berdekatan
(Close) • Tergantung dengan landasan lain

• dipisahkan dengan jarak 3500 ft sampai 5000 ft.


• Kedatangan tidak tergantung dengan keberangkatan landasan
Menengah
(Intermediate), lain

• dipisahkan dengan jarak 4300 ft atau lebih


• Dua landasan dapat dioperasikan tanpa tergantung satu sama
Jauh (far), lain untuk kedatangan maupun keberangkatan pesawat.
Keadaan cuaca (angin dan temperatur)

• Suhu dan Angin dapat mempengaruhi ukuran sebuah


lapangan terbang.
• Suhu mempengaruhi panjang landas pacu, suhu yang tinggi
memerlukan runway lebih panjang.
• Arah angin mempengaruhi jumlah runway dan konfigurasinya.
• Standar temperatur sebesar 590F = 150C
Ketinggian lokasi pesawat terbang
• Ketinggian lokasi mempengaruhi panjang runway,
• semakin tinggi sebuah lapangan terbang semakin
panjang runway yang dibutuhkan
Ketinggian Altitude
ARFL (Aeroplane Reference Field Length) bertambah sebesar
7% setiap kenaikan 300 m (1000 ft)
dihitung dari ketinggian muka laut,
maka rumusnya :
Fe = 1 +0,07 h/300 Metric
Fe = 1 +0,07 h/1000 Imperial
h = Aerodrome Elevasi

Anda mungkin juga menyukai