Anda di halaman 1dari 55

TEKNIK TENAGA LISTRIK

[TTL]

Oleh :
Bagus Wiardi Pratama
Dimas Danang Bagus S.
Muhammad Charis
ENERGI LISTRIK
Energi yang mudah dikonversikan,
dibangkitkan, didistribusikan dengan
proses yang efisien, efektif, ekonomis
dibanding dengan energi yang lain.
Energi listrik dibangkitkan oleh Pembangkit
Listrik pada tegangan 6-20 KV dari pusat
listrik tenaga uap, air, gas, diesel, panas
bumi atau nuklir.
SISTEM TEGANGAN LISTRIK
DI INDONESIA
ϟ Tegangan Ekstra Tinggi (TET)
≥500 KV
ϟ Tegangan Tinggi (TT)
30 KV, 70 KV, 275 KV, 380 KV
ϟ Tegangan Menengah (TM)
6 – 20 KV
ϟ Tegangan Rendah (TR)
220 V / 380 V, 110 V / 127 V
SISTEM TENAGA LISTRIK

Sistem Tenaga Listrik merupakan


Sekumpulan Pusat Listrik dan Gardu Induk
(Pusat Beban) yang satu sama lain
dihubungkan oleh Jaringan Transmisi
sehingga merupakan sebuah kesatuan yang
saling terhubung
SUB SISTEM PADA SISTEM
TENAGA LISTRIK

1. Sistem Pembangkit
Pembangkit tenaga listrik dengan generator
dengan menggunakan perubahan dari berbagai
macam energi dan sumbernya
2. Sistem Transmisi
Penyalur listrik dari Pembangkit ke Beban
3. Sistem Distribusi (Saluran Primer)
Mulai dari Transformator sampai pada Konsumen
ALUR DISTRIBUSI LISTRIK
INDONESIA

 GI :
Gardu Induk
 GH :
Gardu Hubung
 GD :
TM TET TT TM
Gardu Distribusi
 APP :
Alat Pembatas/
Pengukur
TR
SKEMA DISTRIBUSI LISTRIK

150 kV
PEMBANGKIT INDUSTRI

20 kV
BISNIS

TRAFO GI
TRAFO GI RUMAH
20/150 kV
150/20 kV 220 V
PUBLIK
TRAFO
DISTRIBUSI SOSIAL
Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA)
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah salah satu pembangkit
listrik yang memanfaatkan energi dari aliran air dalam jumlah debit
tertentu dari sumber air (sungai, danau, atau waduk) untuk
menggerakkan/memutar turbin yang kemudian menggerakkan
generator sehingga menghasilkan listrik.

Ukuran Kapasitas pembangkit


energi listrik (MW)

Mikro < 0.1


Kecil 0.1 – 3.0
Besar > 3.0
Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU)
Pembangkit Listrik Tenaga Uap adalah salah satu pembangkit listrik
yang memanfaatkan energi uap yang beruapa energi tekanan dan
energi kecepatan yang dimiliki oleh fluida dalam bentuk gas/uap
bertekanan tinggi untuk menggerakkan/memutar turbin yang kemudian
menggerakkan/memutar generator sehingga menghasilkan listrik.

ALUR UAP PLTU


Uap Bertekanan tinggi yang dihasilkan
Boiler digunakan memutar Turbin gas,
Putaran turbin diteruskan ke Generator
yang berfungsi merubah energi gerak
dari turbin gas menjadi energi listrik.
Uap dari turbin masuk kedalam
Kondensor dan kemudian dipompa
kembali menjadi uap ke Boiler.
GENERATOR
 Alat yang memproduksi energi listrik dari sumber
energi mekanik dengan menggunakan induksi
elektromagnetik.

MEKANIK GENERATOR LISTRIK

Tenaga mekanis: Tenaga listrik yang


memutar kumparan dihasilkan oleh generator
kawat penghantar dalam tersebut adalah arus
medan magnet ataupun searah (DC) atau arus
sebaliknya memutar bolak-balik (AC),
magnet antara kumparan bergantung pada
kawat penghantar. konstruksi Generator itu.
GENERATOR DC
(Arus Searah)
 Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis
yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik.
 Generator DC menghasilkan arus DC atau Direct Current(arus
searah).
JANGKAR GENERATOR DC
Pada dasarnya jangkar pada
generator DC ada dua macam
berdasarkan bentuk belitannya,
yaitu :
1. Belitan Gelung (Jerat)
Dengan a = P
2. Belitan Gelombang
Dengan a = 2

a = Jumlah pararel Jangkar


P = Jumlah kutub magnet
PRINSIP KERJA
Prinsip kerja dari generator DC berdasarkan
kaidah tangan kanan
KONSEP GENERATOR DC
PERSAMAAN Pada GENERATOR DC

KETERANGAN :
Ea = GGL yang dibangkitkan (Volt)
n = Banyak putaran jangkar (Rpm)
 = Fluks tiap kutup magnet (Weber/Maxwell)
z = Jumlah Penghantar seluruh slot dalam jangkar
P = Jumlah kutup magnet
a = Bentuk belitan jangkar
a = P (bentuk jerat/gelung), a = 2 (bentuk gelombang)
MACAM-MACAM GENERATOR DC

Ada banyak macam-macam dari


generator DC, perbedaan terletak pada
penguat dan rangkaian yang ada pada
generator selain itu beberapa
komponen yang ada di dalam
generator juga menjadi hal pembeda
pada masing-masing generator.
1. Generator DC Dengan
Penguat Terpisah
Diagram :

Vf = I f Rf
Ea = VL + I a Ra
2. Generator DC Dengan
Penguat Sendiri
GENERATOR SERI

DIAGRAM ARUS LISTRIK (DAL) dan DIAGRAM TEGANGAN LISTRIK (DTL)

RL
Ea
IL
V VL Vs

IL IL Ra
Rs RL
Ra
Rs G
G = Is IL
= Is
Ia
Ia
Diagram Tegangan Listrik
Diagram Arus Listrik
Persamaan
Ia = IL = Is
VL = IL RL (tegangan beban)
Vs = Is Rs (rugi tegangan belitan)
Va = Ia Ra (rugi tegangan jangkar)
V = VL + Vs V = Ea – Ia Ra – 2Vsi
VL + Vs = Ea – Ia Ra – 2Vsi
Ea = VL + Vs + Ia Ra + 2Vsi
Ea = VL + Is Rs + Ia Ra + 2Vsi
Ea = IL RL + Is Rs + Ia Ra + 2Vsi
Dimana:
• Vsi = Rugi tegangan tiap sikat
• Rs = tahanan kutup penguat
magnet seri
GENERATOR DC SERI
DENGAN
TAHANAN DIVENTOR

DIAGRAM ARUS LISTRIK (DAL) dan DIAGRAM TEGANGAN LISTRIK (DTL)

RL
Ea
IL V Vs VL
IL IL
Rs
Ra Rs
RL
G Ra Is
= Is G
Ia
Rd
= Rd IL
Ia Id
Id
Vd
Diagram Arus Listrik
Diagram Tegangan Listrik
Persamaan
Ia = IL + If
VL = IL.RL
VL = Vf = V
Vf = If.Rf
V = Tegangan Terminal
V = Ea – Ia.Ra – 2Vsi
VL = Ea – Ia.Ra – 2Vsi
Ea = VL + Ia.Ra + 2Vsi
Ea = Vf + Ia.Ra + 2Vsi
GENERATOR DC SHUNT

DIAGRAM ARUS LISTRIK (DAL) dan DIAGRAM TEGANGAN LISTRIK (DTL)

RL Ea
IL V VL
RL
IL IL
Ra Ra
IL
G G
If
= If
= Rf
Ia Ia
If
Rf
Vf
If
Diagram Tegangan Listrik
Diagram Arus Listrik
Persamaan

Vs = Vd

V = Tegangan Terminal
V = Ea – Ia.Ra – 2Vsi
VL+Vsd = Ea – Ia.Ra – 2Vsi
VL = Ea – Vsd – Ia.Ra - 2Vsi

VL = Ea – Isd.Rsd – Ia.Ra – 2Vsi

VL = Ea – (Isd.Rsd + Ia.Ra + 2Vsi)


GENERATOR DC SHUNT
RHEOSTAT (SERI)

DIAGRAM ARUS LISTRIK (DAL) dan DIAGRAM TEGANGAN LISTRIK (DTL)

RL Ea
IL V VL

IL RL
IL
Ra
Ra
G G
IL

Ih
= = Rf Rh
Ia If
Rf Ia
If Ih
If Vf Vh
Ih
Diagram Arus Listrik Diagram Tegangan Listrik
Persamaan
Ia = IL = Ifh
Irh = If = Ih
Ia = IL + Irh
V = V L = Vf + Vh
V = Tegangan Terminal
V = Ea – Ia.Ra – 2Vsi
VL = Ea – Ia.Ra – 2Vsi
Vf + Vh = Ea – Ia.Ra – 2Vsi
Ea = Vf + Vh + Ia.Ra – 2Vsi
Ea = If.Rf + Ih.Rh + Ia.Ra + 2Vsi
GENERATOR DC KOMPON

Generator DC Kompon merupakan


perpaduan antara Generator DC Seri dan
Generator DC Shunt, baik dari segi
Rangkaian, sifat yang dimiliki oleh
Generator DC Kompon merupakan
perpaduan antara kedua Generator DC
GENERATOR DC KOMPON PANJANG

DIAGRAM ARUS LISTRIK (DAL) dan DIAGRAM TEGANGAN LISTRIK (DTL)

RL
Ea
IL V Vs V
LL
R
IL IL
Ra Rs Ra Rs
G G
IL

If
= Is
If = Is Rf
Ia
Ia
Rf If

If Vf
Diagram Tegangan Listrik
Diagram Arus Listrik
Persamaan
Ia = Is =IL + If
VL = Vf
V = VL + Vs
Vf = If Rf ; VL = IL
; Vs = Is Rs
V = Ea – Ia Ra – 2Vsi
Ea = V + Ia Ra + 2Vsi
Ea = (VL + Vs) + Ia Ra + 2Vsi
Ea = (Vf + Vs) + Ia Ra + 2Vsi
Ea = If Rf+Is Rs + Ia Ra + 2Vsi
GENERATOR DC KOMPON PENDEK

DIAGRAM ARUS LISTRIK (DAL) dan DIAGRAM TEGANGAN LISTRIK (DTL)

RL
Ea
V Vs VL
IL Rs RL

IL Ra
Ra Rs Is IL

G G
= Is
= Rf

If Ia
Ia If
If
Rf Vf
If Diagram Tegangan Listrik
Diagram Arus Listrik
Persamaan
Ia =IL + If  IL = Is
Ia = I s + If
V = Vf= VL + Vs
Vf = If Rf ; VL = IL RL
; Vs = Is Rs
V = Ea – Ia Ra – 2Vsi
Ea = V + Ia Ra + 2Vsi
Ea = Vf + Ia Ra + 2Vsi
Ea = (VL + Vs) + Ia Ra + 2Vsi
Ea = ILRL +Is Rs + Ia Ra + 2Vsi IL = Is
Ea = IL(RL +Rs) + Ia Ra + 2Vsi
Ea = Is(RL +Rs) + Ia Ra + 2Vsi
DIAGRAM DAYA
DAN
EFISIENSI
P in A = Rugi putaran tanpa beban
B = Rugi beban
C = Ia2 Ra(Rugi daya kumparan angker/
A jangkar)
Pem
D = Ia 2Vsi (Rugi daya kontak sikat)
B
E = Is2Rs (Rugi daya kumparan seri)
Ia C F = If2Rf (Rugi daya kumparan shunt)
D Pin = Daya input (mekanik)
Pem = Daya elektromagnetik/ daya yang
E
dibangkitkan
F Pb = Rugi besi dan gesekan
Pcu = Rugi tembaga
Pn = Daya input

Pn
Persamaan
Pcu = C + D + E + F  Generator DC Kompon
Pcu = Ia2 Ra + Ia 2Vsi + Is2Rs + If2Rf

Pcu =C+D+E  Generator DC Seri


Pcu = Ia2 Ra + Ia 2Vsi + Is2Rs

Pcu =C+D+F  Generator DC Shunt


Pcu = Ia2 Ra + Ia 2Vsi + If2Rf
V Ia = Pem – (C + D)
Pb =A+B
Pb = Pin – Pem
Pin = Pem + Pb
Pem = Pn – Pcu
Pcu = Pem – Pn
Pn = IL VL
 = efisiensi/rendemen generator

 = efisiensi/rendemen listrik

 = efisiensi/rendemen bruto

Note :
Apabila Generator Seri maka diagram
daya dan efisiensi hanya ABCDE
Apabila Generator Shunt maka diagram
daya dan efisiensi ABCDF
TORSI JANGKAR / ANGKER
W (kerja) = F . Kell
W = F 2πr (1 kali putaran)
W = F 2πr n/60 .......Rps (Rotasi per detik)
W = F 2πr n .........Rpm (Rotasi per menit)
W = F.r 2πn/60 .........Rps
Fr = Ta ........Nm (Torsi jangkar/angker)
2πn/60 = m ...........Rps (Kecepatan putar mekanik)
W = Tam

Kerja yang dilakukan tiap detik  Pem (daya jangkar/daya elektromagnetik)


W = Pem = Ea Ia

Torsi Jangkar Juga bisa dicari


dengan berbagai satuan seperti :
1. Newton Meter
2. Kilogram Meter
3. Pound Feet
PERHITUNGAN
DENGAN BERBAGAI SATUAN
HUBUNGAN DAYA JANGKAR
DENGAN TORSI JANGKAR

Karena:

Dimana: besaran = Daya jangkar dalam Horse Power (HP)


TORSI POROS (TORSI SUMBU)

Torsi poros adalah torsi yang diakibatkan oleh


torsi jangkar (Tsh), sedangkan torsi jangkar (Ta)
sendiri diakibatkan oleh daya output (Pn)
BHP = Brake Horse Power (daya rem kuda)
Persamaan
Torsi Poros juga bisa dicari dengan
beberapa satuan :

Pin = Tshm
MOTOR DC
 Perangkat elektromagnetis yang dapat merubah energi
listrik menjadi enekrgi gerak (mekanik). Kebalikan dari
Generator

LISTRIK MEKANIK

Motor DC memerlukan sebuah suplai listrik searah yang dialirkan ke


kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Jika terjadi putaran
pada jangkar dalam medan magnet maka akan terjadi tegangan (GGL) yang
berubah-ubah arah pada setiap setengah putarannya sehingga menjadi
tegangan bolak-balik.
PENAMPANG MOTOR DC

MOTOR DC

JANGKAR MOTOR DC
SEDERHANA
MOTOR DC
PRINSIP KERJA
MEKANISME KERJA
• Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
• Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka
kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya
pada arah yang berlawanan.
• Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/torque untuk memutar kumparan.
• Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga
putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
elektromagnetik yang disebut kumparan medan.

Pada motor DC, daerah kumparan


medan yang dialiri arus listrik
akan menghasilkan medan magnet
yang melingkupi kumparan jangkar
dengan arah tertentu.
Apabila Generator DC menggunakan kaidah
tangan kanan, maka Motor DC
menggunakan kaidah tangan kiri
MACAM-MACAM MOTOR DC

Ada banyak macam-macam dari motor DC,


perbedaan terletak pada penguat dan
rangkaian yang ada pada motor selain itu
beberapa komponen yang ada di dalam
motor juga menjadi hal pembeda pada
masing-masing jenis motor.
MOTOR DC TANPA PENGUAT MEDAN
Ia =I L
VL > Ea
VL = Ea + Ia Ra x Ia

VL Ia = Ea Ia + I2a Ra
Ea Ia = VL Ia - I2a Ra
Ea Ia = VL IL - I2a Ra
Pm = Pin - I2a Ra Pm = Ea Ia ; Pin = VL IL

V
L

IL n IL

Ra

Ia
KETERANGAN

VL = Tegangan Jepit
Ia = Arus Listrik pada nelitan jangkar / Angker
I L = Arus Luar
Ra= Tahanan belitan jangkar
RL= Tahanan luar
Pin= Daya mekanik ⸗ Daya listrik yang timbul pada
jangkar (KW)
I2a Ra= rugi daya pada belitan jangkar
Ea= GGL lawan yang dibangkitkan
Persamaan
Daya mekanik (Pm) akan maksimum pada:
d Pm = 0
d Pm
Ea Ia = VL IL - I2a Ra
Pm = VL IL - I2a Ra
d (VL IL - I2a Ra) = 0
d Pm

d (VL IL - I2a Ra) = 0


VL-2 Ia Ra =0
Ia Ra= VL
2
VL = Ea + Ia Ra
Ea = VL - Ia Ra
Ea = VL - VL = VL
2 2

Pm max Ea= VL
2
MOTOR DC SERI

Pin = VL.IL
Ea = VL-Is.Rs-Ia.Ra-2Vsi
Ea.Ia = VL.Ia - Is2Rs- Ia2.Ra - Ia.2Vsi
Pcu = Ia2.Ra+Is2.Rs+Ia.2Vsi
MOTOR DC SHUNT

• Ea.Ia =.VL.IL - If2.Rf - Ia2Ra • Vf = If.Rf


- Ia.2Vsi • Ea = VL.- Ia.Ra - 2Vsi
• Pcu = If2.Rf + Ia2Ra + • VL = Vf = Ea + Ia.Ra +
Ia.2Vsi 2Vsi
• IL = Ia+If
• Pin = VL.IL
MOTOR DC KOMPON
PANJANG

• Il = Is+If • Pm = Pin - Pcu


• Is = Ia • Pcu = Ia2.Ra + Is2.Rs + If2.Rf +
• Pin = VL..IL 2Vsi.Ia
• Pm = Ea.Ia • VL = Ea+Ia.Ra+2Vsi+Is.Rs
• Pm = Pin - Pcu • Vf = If.Rf
• • Vf = VL
• Ea.Ia =VL IL - Ia2.Ra - Is2.Rs - If2.Rf - • Ea = VL - Ia.Ra - Is.Rs - 2Vsi
2Vsi.Ia
MOTOR DC KOMPON
PENDEK

• Ea.Ia = Pm • VL = Vf+Vs = Vf+Is.Rs


• VL.IL = Pin • Is.Rs = VL - Vf
• Pcu = • VL =Ea+Ia.Ra+2Vsi+Is.Rs
(Ia2Ra+2Vsi.Ia+Is2Rs+If2.Rf) • Ea = VL - Ia.Ra - 2Vsi - Is.Rs
• IL = Is = Ia+If
• Ia = IL - If
• Vf = If.Rf
DIAGRAM DAYA DAN
EFISIENSI MOTOR DC
A =rugi daya pada kumparan jangkar (Ia2.Ra)
B = Rugi daya pada kontak sikat ((2Vsi.Ia)
C = Rugi daya pada kumparan medan seri
(Is2.Rs)
D = Rugi daya pada kumparan medan shunt
(If2.Rf)
E = Rugi daya hysterisis
F = Rugi daya arus pusar
G = Rugi daya angin
H = Rugi daya sumbu motor

• Pm = Pin – Pcu • Efisiensi =>


• Pn = Pm – Pb
TORSI
Anologi dengan pada generator DC

Ta = torsi jangkar motor DC


Ea = ggl lawan motor DC
Ia = arus jangkar motor DC
n = putaran motor DC
Torsi Poros Motor DC
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai