MI PENIS
Meatus di glans
Glandular hypospadia
Meatus di sulcus
Coronal Hypospadia
coronarius
Paling berat
Perineal hypospadia Skrotum terbelah
Disertai kelainan lain
Beberapa penulis merekomendasikan penggunaan rutin ecretory
urogram untuk semua pasien dengan hypospadias; Namun, ini
nampaknya kurang penting dalam jenis gangguan yang lebih
distal, karena tampaknya tidak ada peningkatan kejadian
anomali saluran kemih bagian atas (Smith)
PENANGANAN
• Tujuan operasi:
• 1.kosmetik penis fx.miksi dan fx.seksual
normal(ereksi lurus dan pancaran ejakulasi kuat)
• 2. penis dapat tumbuh normal
Tahapan rekonstruksi adalah: koreksi korde(ortoplasti),
membuat neouretra dari kulit penis (uretroplasti), dan
membuat glans
Teknik yang paling berhasil untuk perbaikan hipospadia
menggunakan kulit dan foreskin dalam mengembangkan neourethra.
Dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan uretra ke penis glans
telah secara teknis layak dan dapat diterima secara kosmetik.
PENANGANAN
• Makin ke proksimal muara uretra, makin besar
indikasi operasi koreksi dan makin sulit
penanganannya
KOMPLIKASI OPERASI
• Stenosis meatus externus
• Fistula urethrocutaneous
• Striktura uretra
• Divertikulum uretra
• Merupakan kelainan kongenital yang merupakan
bagian dari bladder exstrophy
• Muara uretra berada di dorsum penis dan jarak
antara simfisis pubis tidak terlalu jauh.
• Disertai gangguan inkontinesia urin dan refluks
vesikoureter
• Pembagian epispadia sesuai letak muara uretra:
• 1. epispadia granuler
Pada epispadi granuler, uretra terbuka pada aspek
dorsal , yang luas dan rata.
• 2.penile
Pada tipe penis, meatus uretra yang sering luas dan
menganga, terletak di antara simfisis pubis dan sulkus
koronarius
• 3.penopubik
The penopubic type has the urethral opening at the
penopubic junction, and the entire penis has a distal
dorsal groove extending through the glans.
TERAPI
• Operasi rekonstruksi epispadia granuler dan penile
dilakukan secara elektif uretroplasty dengan
kordektomy.
• Untuk tipe penopubik yang biasanya disertai
inkontinensia harus dilakukan rekonstruksi lebih
ekstensif. Meliputi: bladder neck plasty, uretroplasty,
dan inplantasi uretra. Kontinensia dapat tercapai 60-
80%
• Pembedahan diperlukan untuk memperbaiki
inkontinensia, lepaskan chordee untuk meluruskan penis,
dan perpanjang uretra ke penis glans.
ETIOLOGI
Menarik (retraksi) prepusium ke proksimal biasanya dilakukan
pada saat bersenggama/masturbasi atau sehabis pemasangan
kateter.
Jika preputium tidak cepat dikembalikan ketempat semula
gangguan aliran balik vena superfisial menyebabkan edema
glans penis dan dirasakan nyeri Jika dibiarkan mengalami
nekrose glans penis.
• Pemeriksaan fisik
• ]Pemeriksaan fisik didapatkan edema dan
pembesaran glas yang menyebabkan semakin
memburuknya keadaan. Pada proses perjalanan
penyakit juga dapat ditemukan oklusi arteri dan
nekrosis dari glans.
Tata Laksana
• Prepusium dikembalikan secara manual dengan teknik memijat
glans selama 3-5 menit diharapkan edema berkurang dan secara
perlahan-lahan prepusium dikembalikan pada tempatnya.
• Jika usaha ini tidak berhasil, dilakukan dorsum insisi pada jeratan
sehingga prepusium dapat dikembalikan pada tempatnya. Setelah
edema dan proses inflamasi menghilang, pasien dianjurkan untuk
menjalani sirkumsisi. Walaupun demikian, setelah parafimosis
diatasi secara darurat, selanjutnya diperlukan tindakan sirkumsisi
secara berencana oleh karena kondisi parafimosis tersebut dapat
berulang atau kambuh kembali.
FIMOSIS
Gier dan Marion (1969) mengajukan tiga fase keturunan testis pada janin
manusia:
(1) perpindahan nephric oleh degenerasi mesonefros pada usia kehamilan 7
sampai 8 minggu,
(2) testis transabdomis testis dari metanefros ke cincin inguinal hingga 21 minggu
(3) transit inguinal testis dari rongga peritoneum ke sepanjang prosesus vaginalis
pada 28 minggu.
Secara konseptual, keturunan testis paling baik digambarkan dalam
tiga fase: (1) transabdominal, (2) transinguinal, dan (3) migrasi
ekstracanalicular (turun dari cincin luar ke skrotum).
a.Ckd stage 2
b.Stage 5
c.Acute renal failure
d.Acute on cronic renal desease
e.Sindroma nefrotik
Jawab :
GFR grade 5
Apakah orang dg CKD selalu harus masuk RS ?
Org dengan CKD rentan hiperuremi, hipokalemi yang menimblkan gejala
• 2. laki laki 30 th datang k eigd BAK merah psn tdk bs
kencing sebelumnya kecelakaan tunggal Pada foto
polos pelvis didapatkan fraktur rami pubis superior et
inferior kanan kiri, diagnosa psn ini adalah
• A. Ruptur ginjal
• B ruptur buli
• C ruptur uretra posterior
• D. Rptur uretra Anterior
• Ruptur testis
• Jawab : presentasi Fraktur rami pubis sering pada
• Wanita usia 36 tahun nyeri pinggang kiri hilang
timbul VAS 4 Hb 11, leukosit 7000, px urinalisa PH 6
Ca Oksalat ++, eritrosit 1-2, leukosit 1-2, pada FPA
didapatkan bayangan radioopaq pada cavum pelvis
ukuran 0,5cm. Tatalaksana yg tepat
• A. Medikamentosa (MET)
• B. ESWL (not recommended pd psn perempuan)
• C. URS
• D. Minum banyak
• E. Uretrolitotomi
• Laki laki usia 10th dengan keluhan nyeri pada
skrotum dan bengkak timbul ketika mengangkat
benda berat. Tidak ada demam tidak ada nyeri saat
BAK, psn 5 hari yll menderita parotis, diagnosa
• A. Tumor testis
• B. Torsio testis
• C. Hidrokel terinfeksi
• D. Varikokel
• E. Epididimioorchitis
• Parotitis epidemika, setelah sembh beresiko orchitis
• Anak laki laki diantar ibunya dengan keluhan kencing
tidak lancar. Pada px didapatkan constriction ring
(bisa di parafimosis dan fimosis)dan non retractable
foreskin
• A. Fimosis
• B. Parafimosis
• C hipospadia
• D. Hidrokel
• E. Striktur uretra
• Laki laki 50 tahun mengeluh keluar darah ketika BAK, rx kecelakaan + tidak
ada demam , tdk ada jejas di regio abdomen dan suprapubis, Psn jatuh dg
selangkangan terbentur. Pd uretrografi didapatkan kontras sampai Buli ,
tidak ada ekstravasasi kontras, namun didapatkan elongasi pada uretra ,
• A. Ruptur uretra anterior ( bisa di PF)
• B. Ruptur uretra poterior (masalah di pubis, tidak bs di PF )
• C. Ruptur buli
• D. Ruptur ginjal
• E. BSSD
• Jawab : selangkangan terbentur straddle injury
• Straddle fracture????
• Wanita 32 tahun datang dengan keluhan demam tinggi, kencing nyeri +
disertai nyeri pinggang kanan. PF tensi 100/80 Nadi 120, RR 20, T 39
• Pada p lab Hb 11, leuko 16000 trombosit normal. Ureum 20 creatinin 1.8,
pd urinalisa protein +++ ph 5 eritrosist 20-50, leukosit 50-100, FPA
gambaran radioopaq -, USG tdk ada pelebaran PCS bilateral, Diagnosa
• A. sindrom nefriti akut
• B. Sindrom nefrotik
• C. Glomerulonefritis
• D. Pielonefritis : lebih parah, gejala demam tinggi , tidak spesifik disuria
• E. Sistitis
• Laki laki 70thn BAK tidak lampias. KEncing malam lebih dari 5x, psn serig
merasa kesemutan kedua kaki, IPSS 18. RT prostat membesar simetris
nodul + USG didapatkan pelebaran PCS ringan bilateral, prostat ukuran
24cc. Pd Px lab PSA 5. Tatalaksana paling tepat
• A. TURP + biopsi prostat
• B. Biopsi prostat
• C. CT scan
• D. Bone scan radionucleotid
• E. Bone survey (foto
• Ana laki laki usia 12 bulan datag ke puskesmas dengan keluhan bengkak
pada skrotum hilang timbul. Tidak nyeri dan tidak demam, pada
pemerikaan transilumiasi +. Langah selanjutnya yang tepat
• A. USG skrotum
• B. Rujuk urologi
• C. Pemeriksaan darah dan urin
• D. Edukasi
• E. Operasi
• Jika bengkak skrotum menetap transilumiasi + maka
• USG didapatkan kecurigaan organ intraperitoneal
• Dx : Hernia inguinalis
• Cito operas karena bsa terjadi Hernia inkarserata