Anda di halaman 1dari 51

ANATOMI URETRA

MI PENIS

The penis is composed of 2 corpora


cavernosa and the corpus
spongiosum, which contains the urethra, Each corpus is enclosed in a fascial sheath
whose diameter (tunica
is 8–9 mm. These corpora are capped albuginea), and all are surrounded by a
distally by the thick fibrous envelope
glans. known as Buck’s fascia.
DEFINISI
• Adalah kelainan kongenital berupa muara uretra
yang terletak disebelah ventral penis dan sebelah
proximal ujung penis.
• Lubang uretra bisa berada dimana saja mulai dari
glans sampai perineum.
• Pada hipospadia tidak didapatkan preputium ventral
sehigga preputium dorsal berlebihan dan sering
disertai korde(penis angulasi ke ventral)
• Diferensiasi seksual dan perkembangan uretra
dimulai sekitar minggu 8 dan selesai Minggu ke 15.
• Uretra terbentuk oleh fusi lipatan uretra di sepanjang
permukaan ventral penis, yang meluas ke korona
pada poros distal.
• hipospadia terjadi saat fusi lipatan uretra tidak
lengkap.
50-70%
KLASIFIKASI
Berdasarkan letak muara uretra setelah dilakukan koreksi
korde, browne membagi hipospadia dalam 3 bagian besar :
1.Hipospadia anterior
2.Hipospadi medius
3. Hipospadi posterior
HYPOSPADIA

Meatus di glans
Glandular hypospadia

Meatus di sulcus
Coronal Hypospadia
coronarius

Penile/penoscrotal Meatus pd batang


hypospadia penis

Paling berat
Perineal hypospadia Skrotum terbelah
Disertai kelainan lain
Beberapa penulis merekomendasikan penggunaan rutin ecretory
urogram untuk semua pasien dengan hypospadias; Namun, ini
nampaknya kurang penting dalam jenis gangguan yang lebih
distal, karena tampaknya tidak ada peningkatan kejadian
anomali saluran kemih bagian atas (Smith)
PENANGANAN
• Tujuan operasi:
• 1.kosmetik penis  fx.miksi dan fx.seksual
normal(ereksi lurus dan pancaran ejakulasi kuat)
• 2. penis dapat tumbuh normal
Tahapan rekonstruksi adalah: koreksi korde(ortoplasti),
membuat neouretra dari kulit penis (uretroplasti), dan
membuat glans
Teknik yang paling berhasil untuk perbaikan hipospadia
menggunakan kulit dan foreskin dalam mengembangkan neourethra.
Dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan uretra ke penis glans
telah secara teknis layak dan dapat diterima secara kosmetik.
PENANGANAN
• Makin ke proksimal muara uretra, makin besar
indikasi operasi koreksi dan makin sulit
penanganannya
KOMPLIKASI OPERASI
• Stenosis meatus externus
• Fistula urethrocutaneous
• Striktura uretra
• Divertikulum uretra
• Merupakan kelainan kongenital yang merupakan
bagian dari bladder exstrophy
• Muara uretra berada di dorsum penis dan jarak
antara simfisis pubis tidak terlalu jauh.
• Disertai gangguan inkontinesia urin dan refluks
vesikoureter
• Pembagian epispadia sesuai letak muara uretra:
• 1. epispadia granuler
Pada epispadi granuler, uretra terbuka pada aspek
dorsal , yang luas dan rata.
• 2.penile
Pada tipe penis, meatus uretra yang sering luas dan
menganga, terletak di antara simfisis pubis dan sulkus
koronarius
• 3.penopubik
The penopubic type has the urethral opening at the
penopubic junction, and the entire penis has a distal
dorsal groove extending through the glans.
TERAPI
• Operasi rekonstruksi epispadia granuler dan penile
dilakukan secara elektif uretroplasty dengan
kordektomy.
• Untuk tipe penopubik yang biasanya disertai
inkontinensia harus dilakukan rekonstruksi lebih
ekstensif. Meliputi: bladder neck plasty, uretroplasty,
dan inplantasi uretra. Kontinensia dapat tercapai 60-
80%
• Pembedahan diperlukan untuk memperbaiki
inkontinensia, lepaskan chordee untuk meluruskan penis,
dan perpanjang uretra ke penis glans.

• Perbaikan sfingter urin belum begitu berhasil. Eksisi


Chordee dan urethroplasty dengan kemajuan meatus
telah berhasil mencapai hasil kosmetik dan fungsional
yang dapat diterima. Penggabungan kandung kemih
dikombinasikan dengan sfingter tiruan mungkin
diperlukan pada pasien yang inkontinensia tidak dapat
dikoreksi.
Epispadia
Definisi

Parafimosis adalah prepusium penis yang diretraksi sampai


disulkus koronarius tidak dapat dikembalikan pada keadaan
semula dan timbul jeratan pada penis dibelakang sulkus
koronarius.

ETIOLOGI
Menarik (retraksi) prepusium ke proksimal biasanya dilakukan
pada saat bersenggama/masturbasi atau sehabis pemasangan
kateter.
Jika preputium tidak cepat dikembalikan ketempat semula 
gangguan aliran balik vena superfisial menyebabkan edema
glans penis dan dirasakan nyeri Jika dibiarkan mengalami
nekrose glans penis.
• Pemeriksaan fisik
• ]Pemeriksaan fisik didapatkan edema dan
pembesaran glas yang menyebabkan semakin
memburuknya keadaan. Pada proses perjalanan
penyakit juga dapat ditemukan oklusi arteri dan
nekrosis dari glans.
Tata Laksana
• Prepusium dikembalikan secara manual dengan teknik memijat
glans selama 3-5 menit diharapkan edema berkurang dan secara
perlahan-lahan prepusium dikembalikan pada tempatnya.

• Jika usaha ini tidak berhasil, dilakukan dorsum insisi pada jeratan
sehingga prepusium dapat dikembalikan pada tempatnya. Setelah
edema dan proses inflamasi menghilang, pasien dianjurkan untuk
menjalani sirkumsisi. Walaupun demikian, setelah parafimosis
diatasi secara darurat, selanjutnya diperlukan tindakan sirkumsisi
secara berencana oleh karena kondisi parafimosis tersebut dapat
berulang atau kambuh kembali.
FIMOSIS

• Preputium yang tidak dapat diretraksi ke proximal


sampai ke korona glandis.
• Fisiologis pada bayi
• BAK  preputium menggelembung
Manifestasi klinis
• Ggn aliran urin sulit kencing
• Pancaran urin mengecil
• Menggelembungnya ujung preputium penis pd saat
miksi
• Retensi urin
tindakan
• Tida dianjurkan melakukan dilatasi atau retraksi yang
dipaksakan pada fimosis, karena menimbulkan luka
dan terbentuk sikatrik pd ujung preputium sbg
fimosis sekunder
• Fimosis yg disertai balanitis diberikan salep
dexametasone 0,1% 3 sampai 4x serta
antibiotikdiharapkan preputium dpt diretraksi
spontan
• Pada fimosis dg keluhan miksi,gelembung ujung
preputium saat miksi indikasi sirkumsisi
kondisi embriologis normal , testis janin memulai turun ke dalam skrotum dari
posisi asalnya, rongga perut.

Gier dan Marion (1969) mengajukan tiga fase keturunan testis pada janin
manusia:
(1) perpindahan nephric oleh degenerasi mesonefros pada usia kehamilan 7
sampai 8 minggu,
(2) testis transabdomis testis dari metanefros ke cincin inguinal hingga 21 minggu
(3) transit inguinal testis dari rongga peritoneum ke sepanjang prosesus vaginalis
pada 28 minggu.
Secara konseptual, keturunan testis paling baik digambarkan dalam
tiga fase: (1) transabdominal, (2) transinguinal, dan (3) migrasi
ekstracanalicular (turun dari cincin luar ke skrotum).

1.Transabdominal Fase transinguinal testis melakukan


Untuk meninjau secara singkat, turunan perjalanan melalui kanal inguinal di
transabdominal testis ke arah cincin samping dan posterior ke prosesus
internal dihasilkan dari pertumbuhan vaginalis ke dalam skrotumakhir dari
diferensial kolom vertebra vertebra lumbar keturunan, cincin eksternal ke skrotum,
dan panggul. Testis berdekatan dengan terjadi setelah 28 minggu; Pada
ginjal pada minggu ke 8 kehamilan, dan kebanyakan kasus testis selesai antara
migrasi lebih lanjut tidak dimulai sampai minggu ke 30 dan 32
sekitar minggu ke 23. Posisi intra-abdomen
testis sebelum turunan transinguinal
berada tepat di dalam ring internal.
• Pada masa janin, testis di rongga abdomen dan beberapa
saat sebelum bayi dilahirkan, testis mengalami desensus
testikuloruma atau turun ke kantong skrotum.

faktor yang mempengaruhi penurunan testis ke skrotum:


1.adanya tarikan dari gubernakulum testis dan refleks dari
otot kremaster
2. perbedaan pertumbuhan gubernakulum dengan
pertumbuhan badan
3. dorongan tek. intraabdominal
• Oleh krna suatu hal proses desensus testikulorum
tidak berjalan dengan baik sehingga testis tidak
berada di kantong skrotum.
• Mungkin testis tidak mampu mencapai skrotum tp
masih berada dalam jalur normal kriptorkimus
• Atau pd proses desensus testis keluar dr jalur yg
normal testis ektopik
ETIOLOGI
• Kelainan pd gubernakulum testis
• Kelainan intrinsik testis
• Defisiensi hormon gonadotropin yg memacu proses
desensus testis
Gambaran klinis
• Org dewasa-> infertil
• Inspeksi:
Hipoplasia kulit skrotum karena tak pernah
ditempati testis
• palpasi:
Tidak menjumpai testis di kantong skrotum
Cara membedakan anorkismus bilateral dengan maldesensus
testis?

• Px hormonal hormon testosteron, uji pemberian


hormon hcg

Periksa kadar testosteron awal injeksi hcg 2000IU/


hari slama 4 harihari ke 5 kadar meningkat 10x >
tinggi dr kadar smula testis memang ada
TINDAKAN
1. MEDIKAMENTOSA
pemberian hormonal pd kriptorkismus banyak
memberi hasil terutama pada kelainan
bilateral.hormon hcg disemprotkan intranasal
• OPERATIF
• orkidopeksi meletakkan testis ke dalam skrotum
dengan melakukan fiksasi pd kantong sub dartos
?
1.w Anita 30 th keluhan sesak napas..tensi 100?90 nadi 80 rr 24, bb : 60kg
Px.ada edema kaki dan ronkikedua lapang paru
Lab: Hb 7,3 ureum 400, cr 32
Px usg tidak ada pelebarn pcs,batas korteks medula kabur.diagnosis?

a.Ckd stage 2
b.Stage 5
c.Acute renal failure
d.Acute on cronic renal desease
e.Sindroma nefrotik

Jawab :
GFR grade 5
Apakah orang dg CKD selalu harus masuk RS ?
Org dengan CKD rentan hiperuremi, hipokalemi yang menimblkan gejala
• 2. laki laki 30 th datang k eigd BAK merah psn tdk bs
kencing sebelumnya kecelakaan tunggal Pada foto
polos pelvis didapatkan fraktur rami pubis superior et
inferior kanan kiri, diagnosa psn ini adalah
• A. Ruptur ginjal
• B ruptur buli
• C ruptur uretra posterior
• D. Rptur uretra Anterior
• Ruptur testis
• Jawab : presentasi Fraktur rami pubis sering pada
• Wanita usia 36 tahun nyeri pinggang kiri hilang
timbul VAS 4 Hb 11, leukosit 7000, px urinalisa PH 6
Ca Oksalat ++, eritrosit 1-2, leukosit 1-2, pada FPA
didapatkan bayangan radioopaq pada cavum pelvis
ukuran 0,5cm. Tatalaksana yg tepat
• A. Medikamentosa (MET)
• B. ESWL (not recommended pd psn perempuan)
• C. URS
• D. Minum banyak
• E. Uretrolitotomi
• Laki laki usia 10th dengan keluhan nyeri pada
skrotum dan bengkak timbul ketika mengangkat
benda berat. Tidak ada demam tidak ada nyeri saat
BAK, psn 5 hari yll menderita parotis, diagnosa
• A. Tumor testis
• B. Torsio testis
• C. Hidrokel terinfeksi
• D. Varikokel
• E. Epididimioorchitis
• Parotitis epidemika, setelah sembh beresiko orchitis
• Anak laki laki diantar ibunya dengan keluhan kencing
tidak lancar. Pada px didapatkan constriction ring
(bisa di parafimosis dan fimosis)dan non retractable
foreskin
• A. Fimosis
• B. Parafimosis
• C hipospadia
• D. Hidrokel
• E. Striktur uretra
• Laki laki 50 tahun mengeluh keluar darah ketika BAK, rx kecelakaan + tidak
ada demam , tdk ada jejas di regio abdomen dan suprapubis, Psn jatuh dg
selangkangan terbentur. Pd uretrografi didapatkan kontras sampai Buli ,
tidak ada ekstravasasi kontras, namun didapatkan elongasi pada uretra ,
• A. Ruptur uretra anterior ( bisa di PF)
• B. Ruptur uretra poterior (masalah di pubis, tidak bs di PF )
• C. Ruptur buli
• D. Ruptur ginjal
• E. BSSD
• Jawab : selangkangan terbentur  straddle injury
• Straddle fracture????
• Wanita 32 tahun datang dengan keluhan demam tinggi, kencing nyeri +
disertai nyeri pinggang kanan. PF tensi 100/80 Nadi 120, RR 20, T 39
• Pada p lab Hb 11, leuko 16000 trombosit normal. Ureum 20 creatinin 1.8,
pd urinalisa protein +++ ph 5 eritrosist 20-50, leukosit 50-100, FPA
gambaran radioopaq -, USG tdk ada pelebaran PCS bilateral, Diagnosa
• A. sindrom nefriti akut
• B. Sindrom nefrotik
• C. Glomerulonefritis
• D. Pielonefritis : lebih parah, gejala demam tinggi , tidak spesifik disuria
• E. Sistitis
• Laki laki 70thn BAK tidak lampias. KEncing malam lebih dari 5x, psn serig
merasa kesemutan kedua kaki, IPSS 18. RT prostat membesar simetris
nodul + USG didapatkan pelebaran PCS ringan bilateral, prostat ukuran
24cc. Pd Px lab PSA 5. Tatalaksana paling tepat
• A. TURP + biopsi prostat
• B. Biopsi prostat
• C. CT scan
• D. Bone scan radionucleotid
• E. Bone survey (foto
• Ana laki laki usia 12 bulan datag ke puskesmas dengan keluhan bengkak
pada skrotum hilang timbul. Tidak nyeri dan tidak demam, pada
pemerikaan transilumiasi +. Langah selanjutnya yang tepat
• A. USG skrotum
• B. Rujuk urologi
• C. Pemeriksaan darah dan urin
• D. Edukasi
• E. Operasi
• Jika bengkak skrotum menetap transilumiasi + maka
• USG didapatkan kecurigaan organ intraperitoneal
• Dx : Hernia inguinalis
• Cito operas karena bsa terjadi Hernia inkarserata

Anda mungkin juga menyukai