Anda di halaman 1dari 87

W POTENSI-POTENSI BAHAYA

A
KEBAKARAN
DI SEKITAR ANDA

S
P
A
D
A

PEDULI API !
BENCANA TIDAK TERJADI
DINAS PEMADAM KEBAKARAN
KABUPATEN BEKASI
JL. TEUKU UMAR NO. 1
DESA GANDASARI , CIKARANG BARAT

Nama : Endang Suhendi, S.AP, M.Si


Jabatan : Kepala Seksi Penyuluhan Pada Bidang
Pencegahan dan Penyuluhan
Alamat : Kp. Bulu RT. 05 RW. 23 Desa Setia Mekar
Kecamatan Tambun Selatan Kab. Bekasi
Status : Berkeluarga
Telp : 081218136058

Mulai bekerja di Pemadam Kebakaran sejak tahun 1996


sampai dengan sekarang.
faktor penyebab terjadinya kebakaran

I. MANUSIA 60 %

2. PENYALAAN SENDIRI 30 %

3. GERAKAN ALAM 10 %
1. MANUSIA
A. MENDEKATKAN BENDA YANG
A. MUDAH TERBAKAR KESUMBER
KURANGNYA PANAS
PENGERTIAN B. MEMADAMKAN API DENGAN
TERHADAP MEDIA YANG SALAH
PENANGGU
LANGAN
KEBAKARAN
Jauhkan tabung
gas/bahan
mudah terbakar
dari sumber
panas/ api
Jangan gunakan air atau alat
pemadam jenis busa (Foam)
bila aliran listrik belum diputuskan
KEBAKARAN DARI HUBUNGAN
SINGKAT/KORSLETING LISTRIK
Turunkan MCB atau
Cabut sikringnya
CARA-CARA PEMADAMAN KEBAKARAN SEDERHANA

KEBAKARAN PADA
KOMPOR MINYAK TANAH
Jangan disiram dengan air
Jangan diangkat, ditendang atau tindakan lain
yang dapat mengakibatkan kompor terguling
PENANGANAN KEBAKARAN PADA KOMPOR MINYAK TANAH

Gunakan karung
basah/sejenisnya
untuk menutup
kebakaran tersebut
Gunakan Alat
Pemadam Api Ringan
PENANGANAN KEBAKARAN PADA KOMPOR GAS LPG

Cabut
Regulatornya
Tutup
kran/katupnya
1. MANUSIA
A. TIDAK PERNAH MENPERHATIKAN/
B MENGANTROL PERLALATAN YANG AKAN
KELALAIAN DAN SEDANG DIPAKAI
B. TIDAK PERNAH MENGADAKAN
PENGAMATAN LINGKUNGAN
C. MEMBIARKAN ANAK2 BERMAIN API
D. MEROKOK SAMBIL BERMALAS
MALASAN DI TEMPAT TIDUR
E. TIDAK PERNAH MEMATUHI LARANGAN
LARANGAN “ DIALARANG MEROKOK ,
MATIKAN MESIN SEWAKTU MENGISI
BENSIN
Usai jam kerja, periksalah ruangan/tempat kerja dengan
seksama terutama hal-hal yang dapat menyebabkan
kebakaran misalnya peralatan listrik, tempat sampah,
tempat memasak dll.
Jangan menumpuk barang-barang di sekitar/di
depan pintu keluar/darurat.
Jangan dibiarkan berserakan bahan-bahan yang
tidak terpakai seperti : sisa-sisa oli, potongan
kain, lap-lap kotor dan Iain-Iain disekitar peralatan
mesin.
Patuhilah larangan merokok pada
tempat-tempat yang dipasang
tanda "DILARANG MEROKOK “

Hindari merokok
di tempat tidur !
Hindari penggunaan
kawat pada sekering
yang sudah putus

Jika tidak di
gunakan, matikan
aliran listrik
Hindari penggunaan Tusuk Kontak (STEKER) secara bertumpuk
1. MANUSIA
A. DILAKUKAN OLEH ORANG YANG TIDAK
BERTANGGUNG JAWAB
C. - MENCARI KEUNTUNGAN PRIBADI
DISENGAJA - UNTUK KEPUASAN BATIN ( BALAS DENDAM )
- - MENUTUPI / MENGHILANGKAN JEJAK
KEJAHATAN

B. PADA MASA PEPERANGAN


- DIJATUHI BOM BOM BAKAR ( NAPALM, MOLOTOP)
- - SABOTASE
- - POLITIK BUMI HANGUS

C. KEJADIAN HURU HARA


-
ARSON
2. PENYALAAN SENDIRI

A. PADA PENYIMPANAN TEMABAKAU,GAPLEK DAN LAIN


LAIN DI GUDANG
B. PADA TIMBUNAN SAMPAH

C. PADA PENYIMPANAN FILM YANG MENGANDUNG


CELULOID, ( PLASTIK NITRO CELULOSE DAN CELULOSE
ACETAT )

D. REAKSI REAKSI KIMIA


- KALIM PERMANGAT DENGAN GLYEERINE
- NATRIUM DENGAN AIR
- PHOSPOR DENGAN UDARA
- DLL
3. GERAKAN ALAM

A. GUNUNG MELETUS

B SINAR MATAHARI

C. KILATAN PETIR
BANGUNAN TINGGI HARUS DILENGKAPI DENGAN PENANGKAL
PETIR JENIS PENANGKAL PETIR :
1. CONVENSIONIL LIGHTING PROTECTION
2. CONVENSIONIL RADIO ACTIVE ( 100 M )
1. TIDAKAN PREVENTIVE

2. TINDAKAN REPRESIVE

3. TINDAKAN
USAHA USAHA REHABILITATIVE
PEANGGULANGAN
KEBAKARAN
• USAHA YANG DILAKUKAN SEBELUM
TERJADINYA KEBAKARAN
1 • - MENGADAKAN PENYULUHAN PENYULUHAN
• - PENGAWASAN TERHADAP BAHAN BANGUNAN
TINDAKAN • - PENGADAAN SARANA PEMADAM KEBAKARAN
PREVENTIVE • - PANGADAAN ALARM / PENGINDRA KEBAKARAN
• - PENGAWASAN TERHADAP GUDANG
• - MENGADAKAN PELATIHAN

• 1. USAHA USAHA PEMADAMAN KEBAKARAN


• PEMBERITAHUAN KEPADA PIHAK YANG BERWAJIB
• PEMBRITAHUAN KEPADA PARA PENGHUNI
2. • PENGGUNAAN PERALATAN PEMADAMAN KEBAKARAN
• MENCEGAH MELUASNYA KEBAKARAN
TINDAKAN • 2.PERTOLONGAN /. PENYELAMATAN JIWA MANUSIA DAN
REPRESIVE HARTABENDA
• PENGAMANAN DAERAH KEBAKARAN DAN DAERAH BAHAYA KEBAKARAN
• PELAKSANAAN EVAKUASI , DAN TEMPAT BERHIMPUN
• DAPAT DILAKUKAN BERSAMAAN

• 3 REHABILITATIVE . USAHA YANG DILAKUKAN


EKSTERNAL SETELAH TERJADINYA KEBAKARAN UNTUK EVALUASI ,
MENGADAKAN PENDATAAN, MENGANALISA TINDAKAN,
MENYELIDIKI FAKTOR TERJADINYA EKBAKARAN
APABILA TERJADI KEBAKARAN
HUBUNGI

DINAS KEBAKARAN KABUPATEN BEKASI


NOMOR TELEPON

22162577
22137870
88336732
89101527
113
Jl. Teuku Umar no. 1 Desa Gandasari
Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi
CARA MELAPORKAN
KEJADIAN
 Sebutkan nama anda :
 Nomor telepon anda :
 Jenis kejadian :
 Alamat kejadian :

Pelayanan Pemadaman
Tidak dipungut biaya / gratis
BIDANG PEMADAM KEBAKARAN KABUPATEN BEKASI
1. I.F.S.T.A. (HAL. 3)
ESSENTIALS OF FIRE FIGHTING
Api adalah suatu reaksi rantai kimia yang dikenal sebagai
pembakaran.

2. DAVID T. GOLD (FIRE BRIGADE TRAINING MANUAL) HAL. 11


Api / pembakaran adalah suatu proses oksidasi cepat yang
umumnya menghasilkan panas dan nyala.
3. INDONESIA
Api suatu reaksi oksidasi yang bersipat eksotermis dan diikuti
oleh evaluasi / pengeluaran cahaya dan panas serta dapat
menghasilkan nyala , asap dan bara
Kebakaran
Api
KEBAKARAN
Didalam udara ada bermacam-macam unsur
antara lain oksigen. Pembakaran dpt terjadi bila
kadar oksigen dlm udara min: 16%.

Kimia, listrik, Mekanik, Nuklir, Matahari


OXYGEN
FUEL
REAKSI
RANTAI
KIMIA

HEAT
REAKSI RANTAI KIMIA

1. Bahan bakar
yang dipanaskan
mengeluarkan
Senyawa baru uap
2. Uap bergabung
Uap mudah untuk
menyala menciptakan
senyawa baru

Bahan 3. Senyawa baru


bakar yang bergabung
dipanaskan dengan oksigen
dan menyala
Posisi fisik : vertikal dan horisontal
Sifat fisik : padat, cair, gas
Densitas / Kepadatan
Luas area permukaan
METODE PEMADAMAN
`
“ Selamat Bertugas “
Alat pemadam api ringan
PENGERTIAN :
Suatu alat pemadam kebakaran yang
dapat dijinjing / dibawa, dioperasikan oleh satu
orang, berdiri sendiri, mempunyai berat antara
0,5 kg -16 kg dan digunakan pada api awal.
JENIS – JENIS MEDIA
JENIS – JENIS APAR

- AIR - DRY POWDER


- BUSA - CO2
- HALON
WATER

HALON

POWDER
FOAM

C
O
2
1. APAR JENIS AIR
• Mempunyai keuntungan sbb:
1. Mempunyai daya serap panas yang besar.
2. Mempunyai daya pengembangan menjadi
uap yang sangat tinggi
3. Pada temperatur normal, air beratnya relatif
stabil.
4. Mudah disimpan, diangkat dan dialirkan.
5. Mudah didapat dalam jumlah yang banyak.
6. Dapat dipancarkan dalam bentuk : jet,spray, fog.
2. APAR JENIS POWDER
MENURUT KELAS KEBAKARAN YANG DIPADAMKAN POWDER
DIBAGI MENJADI 3 MACAM ;

1. Tepung kimia REGULER adalah tepung kimia yang


efektif untuk memadamkan kebakaran kelas B dan C.
2. Tepung kimia MULTI PORPOSE adalah tepung kimia
yang efektif untuk memadamkan kebakaran kelas A,B,C.
3. Tepung kimia SPECIAL DRY POWDER adalah tepung
kimia yang efektif untuk memadamkan kebakaran khusus
kelas D.
BAHAN BAKU POWDER
• Bahan baku tepung kimia reguler :
Sodium bikarbonat.
Potasium bikarbonat.
Potasium carbonat.
Potasium clorida.

• Bahan baku tepung kimia multi purpose


Mono ammunium phosphate.

• Bahan baku special dry powder :


Campuran bahan – bahan tepung kimia (kalium
clorida, barium clorida, magnesium clorida,
natrium clorida, kalsium clorida)
Dry Chemical Powder

Prinsip :
Nyala api diselimuti oleh serbuk kimia
Sehingga menghalangi hubungan oksigen
Dengan benda yang terbakar.
3. APAR JENIS BUSA
– FOAM :
Kumpulan cairan yang berbentuk
gelembung-gelembung kecil yang berisi
gas / udara yang dapat mengapung di atas
permukaan zat cair dan mengalir di atas
permukaan zat padat..
MACAM-MACAM BUSA
[Menurut cara terbentuknya]
1. BUSA KIMIA .
Busa yang terjadi karena adanya proses kimia.
- Tepung tunggal.
- Tepung ganda.

2. BUSA MEKANIK.
Busa yang terjadi karena adanya proses mekanis,
yaitu berupa campuran dari bahan pembuat busa
yaitu :
- cairan busa.
- air.
- udara.
Gelembung menyelimuti

Bila zat cair yang dipadamkan


FOAM
BAHAN PEMBENTUK BUSA
• KIMIA
– Aluminium sulfat
– Natrium bikarbonat
– Air
• MEKANIK
– Larutan busa
– Udara
– Air
– Alat Pembentuk Busa
4. APAR JENIS CO2
Keuntungan:
1. Efektif untuk kebakaran kelas B
dan C.
2. Berat jenis CO2 1,5 kali berat
udara.
3. Mudah menyebar keseluruh
areal kebakaran.
4. Tidak menghantarkan listrik.
5. Tidak meninggalkan residu.
Kerugiannya :
1. Berat.
2. Dapat menimbulkan listrik
statis.
5. APAR JENIS HALON

• Halon mempunyai kelebihan sbb :

 Tidak meninggalkan residu.


 Untuk kebakaran klas B .C
 Tidak menghantarkan listrik.
Berat jenis halon 5 kali berat udara
Menurut KEPPRES RI No.23 Tahun 1992
Mengenai penggunaan bahan Chloro Flouro Carbon
Bahwa mulai 1 Januari 1997 tidak boleh digunakan
 Lapisan Ozon
adalah lapisan yang terdapat pada stratosphere
bumi ( lapisan udara yang berada antara 10 – 60
km dari permukaan bumi ) yang berfungsi
melindungi bumi dari sinar ultra violet matahari
yang membahayakan makhluk hidup .
 Dampak :
Bahaya kanker kulit .
Menurunnya sistem daya tahan tubuh .
Menyebabkan katarak .
Terganggunya panen pertanian .
SISTEM KERJA APAR
1. Sistem storage pressure .
2. Sistem gas cartridge .
3. Sistem reaksi kimia .
4. Sistem pompa tangan .
SYSTEM STORAGE PRESSURE
SYSTEM CARTRIDGE
Sistem Reaksi Kimia

A
STORED
PRESSURE B
( N2 )
Foam B
Liquid
Chemical Foam
Mechanical
(A) + (B)
Foam
Sistem Pompa Tangan
PERSYARATAN TEKNIS
APAR
1. Tabung harus dalam keadaan baik ( tidak berkarat)
2. Etiket harus dapat dibaca dan dimengerti dengan
jelas.
3. Segel harus dalam keadaan utuh .
4. Selang harus tahan tekanan tinggi dan dalam keadaan
baik
5. Tutup harus dalam keadaan baik dan terpasang
dengan erat
6. Untuk storage pressure tekanan tidak boleh kurang
dari batas yang telah ditentukan .
7. Untuk type cartridge tidak ada kebocoran pada
membran tabung gas .
8. Belum lewat masa kadaluwarsa .
Pemasangan dan Penempatan
APAR
 Pada posisi yang mudah
dilihat, dicapai / diambil dan
dilengkapi dengan tanda
pemasangan .
 Harus sesuai dengan jenis
dan kelas kebakaran .
 Harus menggantung pada
dinding / dalam lemari kaca .
 Pada ketinggian 15 – 120 cm .
 Pada suhu antara 40 C – 490 C
TANDA PEMASANGAN
KEGAGALAN APAR

WATER
HALON
POWDER
2

FOAM
Jenis tidak sesuai

Ukuran tidak sesuai Tidak bertekanan


- bocor
Macet/tidak berfungsi
Menggumpal
Salah penempatan - tunda refill
• belum ditunjuk
Petugas
• tidak trampil
PROSEDUR PEMAKAIAN
APAR

1. Tarik Pen
2. Bebaskan
selang
3. Tekan Handle
4. Sapukan
Cara menggunakan APAR
Untuk menggunakan APAR selalu
berpedoman pada istilah PASS:

 Pull
 Aim
 Squeeze
 Sweep
Cara menggunakan APAR…

Pull the pin…

Tarik Pin pengaman;


Pada saat menarik biarkan handle yang
atas bebas (jangan ditekan)
Cara menggunakan APAR…

Aim nozzle…

Arahkan corong ke sumber api…


Cara menggunakan APAR
Squeeze the top handle…

Tekan handle ;
Jangan berhenti menekan sebelum
apinya padam atau isinya habis.
Cara menggunakan APAR…

Sweep from side to side…

… Sapukan dari kiri ke


kanan atau dari kanan
ke kiri…
“ Selamat Bertugas “

Anda mungkin juga menyukai