Lapkas STEMI
Lapkas STEMI
DINDING INFERIOR
Nama : Tn. JL
Agama : Kristen
Umur : 64 tahun
Alamat : Rumengkor, Manado
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku : Minahasa
Tanggal masuk : 01 Januari 2018
No. RM : 08-94-46
ANAMNESIS
Riwayat kebiasaan:
Riwayat penyakit keluarga: Pasien adalah seorang perokok,
selama ±30 tahun. Dalam sehari
Terdapat riwayat hipertensi dalam
pasien merokok ½ - 1 bungkus
keluarga. Riwayat penyakit
rokok. Pasien suka
jantung dalam keluarga disangkal.
mengkonsumsi makanan
berlemak.
PEMERIKSAAN FISIK
Tekanan Darah : 95/60 mmHg THT : Tonsil tidak membesar, pharinx hiperemis (-)
Leher : Pembesaran kelenjar tiroid (-)
Nadi : 88 x/menit, reguler,
kuat angkat
Thorax :
Frekuensi Nafas : 20 x/ menit,
Cor :
SpO2 98%.
Inspeksi : IC tidak tampak
Suhu : 37,00 C
Palpasi : IC tidak kuat angkat
Status gizi : TB ±160, BB ±54 kg Perkusi : Batas jantung kesan tidak melebar
Auskultas : Bunyi jantung I-II intensitas normal,
reguler, murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis
Pulmo :
Inspeksi : Pengembangan dada kanan = kiri
Palpasi : Fremitus raba dada kanan = kiri
Perkusi : Sonor/Sonor
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), Ronki (-/-),
wheezing (-/-)
Abdomen :
Inspeksi : Dinding perut = dinding dada
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar lien tidak
membesar
Perkusi : Tympani
Auskultasi : Peristaltik (+) normal
Interpretasi:
Kesan:
1. Atrial fibrilasi
normoventrikular respons,
2. STEMI inferior posterior,
3. Old myocardial infarction
anteroseptal
DIAGNOSIS KERJA
Seorang pasien laki-laki berusia 64 tahun datang ke IGD RSAD Robert Wolter
Mongisidi Manado dengan keluhan nyeri dada kiri sejak 5 jam smrs. Nyeri pada
awalnya dirasakan saat pasien baru bangun tidur. Nyeri dirasakan seperti
tertindih beban berat. Nyeri dirasakan menjalar ke punggung dan lengan
kiri. Nyeri tidak menghilang saat beristirahat. Nyeri dada disertai mual dan
sesak napas. Riwayat nyeri dada sebelumnya pernah dialami tetapi hilang dengan
sendirinya dalam beberapa jam. Riwayat hipertensi dalam keluarga. Pasien adalah
seorang perokok, selama ±30 tahun. Dalam sehari pasien merokok ½ - 1 bungkus
rokok. Pasien suka mengkonsumsi makanan berlemak.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran
compos mentis, tekanan darah 95/60 mmHg, nadi 88 x/menit, respirasi 20
x/menit, SpO2 98%, suhu 37,00C. Pada pemeriksaan penunjang EKG kesan atrial
fibrilasi normoventrikular respons, STEMI inferior-posterior, Old myocardial
infarction anteroseptal.
TATALAKSANA
EKG
Laboratorium
TATALAKSANA
Tatalaksana awal di ruang emergensi (10 menit pertama setelah pasien datang):
1. Tirah baring (bed rest total)
2. Morfin IV bila nyeri tidak teratasi dengan nitrat
3. Oksigen 4 L/menit (saturasi O2 dipertahankan > 90%)
4. Nitrat 5 mg sublingual (dapat diulang 3 kali) lalu drips bila masih nyeri
5. Aspirin 160-325 mg (dikunyah) dilanjutkan dengan 75-162 mg per hari
6. Clopidogrel 300 mg per oral (jika belum pernah diberikan)
7. Tentukan pilihan revaskularisasi (memperbaiki aliran darah koroner) dan
reperfusi miokard harus dilakukan pada pasien STEMI akut dengan
presentasi < 12 jam.
KOMPLIKASI
Klasifikasi Killip K l a s i f i k a s i Fo r r e s t e r