Anda di halaman 1dari 37

SWAMEDIKASI

PENYAKIT KULIT
RINGAN DAN CACINGAN

Tutorial 2
Aulia Astri Ismayani Monia Agni Wiyatami
Awaludin M. Edang Nurul Isma Nadya
Dona Devina Ratih Fadillah
Esta Fery Veronica Rucitra Afina
HanifahTri Mumpuni Sri Utami
M. AdhityaTanjung
Swamedikasi • Berdasar permenkes No.919/MENKES/PER/X/1993
Swamedikasi, atau pengobatan sendiri adalah perilaku
untuk mengatasi sakit ringan sebelum mencari
pertolongan ke petugas atau fasilitas kesehatan. Lebih
dari 60% dari anggota masyarakat melakukan
swamedikasi, dan 80% di antaranya mengandalkan
obat modern.
Penyakit • Penyakit pada kulit merupakan penyakit yang
menginfeksi kulit di sebabkan oleh mikroorganisme

Kulit seperti virus, bakteri, dan jamur (Adnyana, 2009).


• Penyakit kulit dapat menyerang seluruh tubuh
tertentu.
TIPS MELAKUKAN SWAMEDIKASI
• Pasien harus dapat membaca dan mencermati secara teliti informasi yang tertera pada kemasan
atau brosur obat, seperti: Komposisi zat aktif, indikasi, kontraindikasi, Interaksi obat, Dosis, dan
1 Cara penggunaan.

• Penggunaan obat hanya untuk jangka pendek 3-7 hari jika tidak mengalami efek samping obat.
Jika mengalami gejala ESO yang menetap atau makin memburuk, maka pasien harus segera ke
2 dokter.

• Hindari menggunakan obat orang lain walaupun gejala penyakit yang dialami sama.
3

• Untuk mendapatkan informasi penggunaan obat yanng lebih lengkap, tanyakan kepada
4 Apoteker.
Jenis Obat Obat-obat tersebut berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor: 919/Menkes/Per/X/1993 memiliki

yang Boleh
kriteria sebagai berikut:
a. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada

Untuk
wanita hamil, anak di bawah usia 2 tahun dan orang tua di
atas 65 tahun

Swamedikasi b. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak


memberikan resiko pada kelanjutan penyakit.
c. Penggunaannya tidak memerlukan cara dan atau alat
khusus yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan.
d. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang
prevalensinya tinggi di Indonesia
e. Obat yang dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan
yang dapat dipertanggungjawabkan untuk pengobatan
sendiri.
Jenis Obat
Daftar obat yang bisa diserahkan tanpa resep dokter adalah obat bebas,
obat bebas terbatas dan obat wajib apotek (Tan dan Rahardja, 2010).

yang Boleh
1. Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa
resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas adalah

Untuk lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam, contohnya adalah
parasetamol (DepKes RI, 2006).

Swamedikasi
2. Obat Bebas Terbatas
Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras
tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai
dengan tanda peringatan. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat
bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam,
contohnya adalah CTM (DepKes RI, 2006).
3. Obat Wajib Apotek
Obat-obat wajib apotek termuat dalam SK MenKes yang telah diterbitkan
pada 16 Juli 1990. Daftar ini menetapkan obat-obat keras yang dapat dibeli
di apotek tanpa resep dokter dalam jumlah dan potensi terbatas yang
diserahkan oleh apoteker, contohnya adalah asam mefenamat (Tan dan
Rahardja, 2010)
Swamedikasi • Panu adalah infeksi pada kulit yang ditandai dengan
munculnya bercak putih hingga cokelat yang bersisik

Penyakit halus. Penyakit ini sering ditemukan pada daerah tropis


dan subtropis yang bersuhu hangat dan lembap. Nama

Kulit Ringan lain dari panu adalah tinea versicolor atau pityriasis
versicolor.

- Panu
Penyebab Malassezia furfur merupakan sejenis jamur yang
menyebabkan terbentuknya panu.
Pemicu tumbuhnya jamur secara berlebihan antara lain:
• Kulit yang berkeringat dan berminyak
• Cuaca yang panas dan lembap
• Berusia remaja atau awal 20-an
• Mengalami penurunan sistem imun tubuh
Gejala • Bercak yang berwarna lebih muda dari warna kulit
sekitarnya pada orang dengan kulit berwarna, atau
tampak sebagai bercak lebih gelap pada orang dengan
kulit pucat.
• Bentuknya bulat atau tidak beraturan, dapat berbatas
tegas atau tidak tegas.
• Jika diraba, terasa ada sisik halus dan tipis.
• Bercak panu sering ditemukan pada kepala, muka,
leher, bagian atas dada, ketiak, lengan, perut, lipat
paha, dan kaki. Biasanya muncul pada daerah yang
tertutup pakaian dan bersifat lembap.

Di samping itu, panu juga bisa menyebabkan gatal- gatal


ringan, terutama saat berkeringat.
Penanganan Panu termasuk penyakit yang mudah kambuh. Oleh
karena itu, pengobatan harus dilakukan secara

dan
menyeluruh, tekun, dan konsisten.
Panu bisa diobati dengan obat anti jamur misalnya:

Pencegahan
Klotrimazol (krim), Miconazole (krim), Selenium sulfida
(Selsun Biru) berbentuk sampo untuk keramas (jika
panu mengenai kulit kepala), Terbinafine (Lamisil) krim
atau gel

Pencegahan dapat dilakukan dengan:


• Menjaga kebersihan kulit
• Mengeringkan kulit dengan baik
• Sering ganti pakaian
• Mengganti/mencuci handuk yang sering
Swamedikasi • Dermatitis adalah peradangan kulit, biasanya ditandai dengan
ruam bengkak kemerahan pada kulit yang terasa gatal.

Penyakit • Penyebab?
• Bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kulit

Kulit Ringan • kering, variasi gen, disfungsi sistem imun, bakteri


pada kulit

– Dermatitis • dan faktor lingkungan.

(Eksim)
• Tanda dan gejala
• Ruam merah dan gatal
• Biasanya terjadi pada kulit bagian dalam siku, belakang
lutut dan depan leher.
• Apabila tergores, ruam dapat mengeluarkan cairan dan
berkerak.
• Orang dengan eksim dapat mengalami perbaikan kondisi
dan kemudian kambuh.
Penanganan
 Penanganan?
• Mengoleskan krim kortikosteroid

dan • Mengoleskan krim atau losion tertentu yang


mempengaruhi sistem imun (calcineurin

Pencegahan
inhibitors)
• Memaparkan area dengan jumlah cahaya
alami atau buatan yang terkendali
(phototherapy).
 Pencegahan?
• Menghindari Kontak Langsung dengan
Alergen atau Iritan
• Menggunakan Krim atau Pelembab
• Menghindari Penggunaan Sabun berbahan
keras (dapat merusak kulit)
• Mandi dengan baik dan teratur
• Menghindari polusi dan asap rokok
Swamedika Biang keringat adalah masalah kulit yang biasa terjadi
pada cuaca yang panas dan lembab, tetapi tidak

si Penyakit berbahaya. Beberapa orang cenderung lebih rentan


terhadap masalah ini dibandingkan orang lain.

Kulit • Gejala - gejala :

Ringan –
1. Bintil-bintil halus kemerahan, terutama pada daerah-
daerah lipatan tubuh seperti leher, lipat tangan, lipat

Biang
siku, di bawah payudara (pada wanita), lipatan paha,
lipatan kulit kaki (bayi), dan lipatan lutut

Keringat 2.
3.
Kemerahan, lembab
Gatal
Penyebab : Iritasi kulit disebabkan kontak yang langsung
lama antara kulit dan kotoran/mineral dalam keringat.
Penanganan • Hal Yang Dapat Dilakukan : Oleskan cairan kalamin
atau krim anti gatal lainnya. Jangan digaruk untuk

dan
mencegah luka dan infeksi pada kulit. Obat yang dapat
digunakan: Salicyl talk dan sediaan yang mengandung

Pencegahan
Kalamin.
• Pencegahan :
1. Kenakan pakaian yang tipis. Hindari pakaian dari
bahan nilon dan bahan lain yang tidak bisa menyerap
keringat dan menahan panas.
2. Usahakan selalu dalam ruang dingin dengan kipas
angin/alat pendingin udara.
3. Mandi paling tidak sekali setiap hari, atau setiap kali
setelah selesai bekerja/latihan yang menyebabkan
keluar keringat. Setiap lipatan kulit sebaiknya
dikeringkan dengan baik dan diberi bedak talk dan
ratakan.
Swamedikasi • Gejala – gejala :
1. Lesi berbentuk bulat dengan pinggir meninggi dan

Penyakit Kulit bersisik, bagian tengah agak cekung dan sering


bebas dari peradangan.

Ringan – 2. Sangat gatal, terutama saat berkeringat.

Kadas/Kurap 3.
4.
Peradangan kulit , biasanya akibat garukan.
Pada kepala : Lesi berupa bercak-bercak kebotakan
kadang-kadang beradang jelas, kadang-kadang
tidak beradang.
5. Pada kuku : Penebalan kuku/jaringan dibawah kuku,
lama-lama kuku akan rusak dan lepas.
Penyebab
Infeksi kulit disebabkan oleh jamur, dan menurut tempatnya ada
beberapa jenis penyebab kadas/kurap:

dan
1. tinea capitis (di kepala)
2. tinea corporis (di tubuh)

Penanganan 3.
4.
tinea crusis (lipatan paha)
tinea pedis (di kaki / kutu air)
Bisa ditularkan melalui kontak langsung tetapi tidak mudah

• Hal Yang Dapat Dilakukan :


1. Pencegahan dengan menjaga kebersihan diri dengan mandi 2
kali sehari, menjaga lipatan kulit selalu kering, gunakan baju
bersih dan pakai alas kaki.
2. Jangan digaruk karena akan tmbul infeksi lain
3. Oleskan krem/ shampo anti jamur.
4. Periksa dokter bila menyerang kuku atau gejala menetap.
Obat yang
Obat kulit-anti jamur seperti :
1. Obat yang mengandung Klotrimazol 1 %

dapat  Pemakaian Cairan : beberapa tetes cairan dioleskan pada daerah yang
terkena infeksi jamur, gunakan 2-3 kali sehari, sampai infeksi hilang

digunakan  Pemakaian Krim : Oleskan secara tipis pada daerah yang terkena infeksi
jamur, gunakan 2-3 kali sehari, sampai infeksi hilang
 Instruksi khusus : Khusus untuk jamur pada kaki, pegobatan harus terus
dilanjutkan selama 2 minggu setelah tanda-tanda infeksi hilang untuk
menghindari kambuhnya penyakit. Setelah dicuci, kaki harus dikeringkan
dengan sebaik-baiknya, terutama daerah lipatan antara jari.
 Perhatian : Hanya untuk pemakaian luar
2. Obat yang mengandung Mikonasola nitrat 2 %
 Kegunaan Obat : Untuk infeksi ringan akibat jamur pada kulit seperti
panu, kutu air, kadas kurap dan infeksi jamur pada kuku
 Pemakaian : Oleskan krim atau serbuk sehari sekali sambil digosokkan
perlahan. Biasanya sembuh setelah 2-5 minggu, tetap perpanjang
pengobatan selama 10 hari, untuk mencegah kambuh.
 Peringatan : hanya untuk pemakaian luar
Obat yang 3. Obat yang mengandung Asam undesilenat, Seng
undesilenat, kalsium propionat, natrium propionat

dapat  Kegunaan obat: Untuk mengobati penyakit kulit


luar yang ditimbulkan oleh jamur misalnya panu,

digunakan kadas, kurap, kutu air.


 Cara pemakaian : Cuci dan keringkan sela-sela jari
kaki, lalu gunakan obat 2-3 kali sehari
 Bentuk sediaan : bedak, krim, salep,
 Perhatian : Hanya untuk Obat luar
Swamedikasi • Gejala-gejala :
1. Terdapat bintil kecil berwarna merah pada kulit,

Penyakit biasanya pada tangan, lipat siku, sekitar alat kelamin,


dan lipatan tubuh lainnya.

Kulit Ringan 2. Garis berwarna putih/merah di kulit ( merupakan liang


pada kulit yang dibuat oleh tungau untuk menaruh

– Kudis 3.
telurnya ).
Rasa gatal yang hebat
4. Luka/koreng, yang disebabkan oleh garukan
• Penyebab :
Gangguan pada kulit disebabkan oleh parasit yang
sangat kecil yang disebut tungau kudis yaitu Sarcoptis
scabei termasuk familia Arthropoda.
Penanganan • Hal Yang Dapat Dilakukan :
1. Kunjungi dokter bila anda menduga terserang kudis,

dan karena sangat mudah keliru dengan kelainan kulit


lainnya.

Pencegahan 2. Balurkan cairan anti kudis ke seluruh tubuh mulai dari


bawah leher (jangan sampai mengenai mata dan
mulut). Biarkan selama 24 jam, lalu cuci bersih. Ulangi
tindakan yang sama seminggu kemudian.
3. Rendam pakaian/peralatan tempat tidur yang sudah
dipakai dalam air panas.
• Pencegahan :
Bila salah satu anggota keluarga terserang kudis,
gunakan cairan anti kudis pada seluruh anggota
keluarga lain sebagai tindakan pencegahan.
Obat yang
1. Sediaan yang mengandung Gamaheksan (lindane) 0,5 %,
triklorokarbanilida 0,5 %, asam salisilat 2 %

dapat
 Kegunaan : Untuk mengatasi kudis, kutu rambut, kurap dan infeksi
jamur lain
 Cara pemakaian : Bersihkan bagian yang sakit, gunakan air hangat

digunakan dan sabun mandi, keringkan dengan handuk, lalu oleskan obat
sambil digosok. Biarkan selama 24 jam dan dibersihkan pada
pengobatan berikutnya.
 Perhatian : Hanya untuk pemakaian luar, jangan ditelan
 Peringatan : Jangan sampai mengenai mata dan mulut. Bila timbul
iritasi pada kulit, hentikan pengobatan dan konsultasi dengan
dokter atau Apoteker.
 Bentuk sediaan : Salep
2. Sediaan yang mengandung Lindane 1%, asam usnat 1 %
 Kegunaan : Untuk mengurangi gejala kudis (skabies)
 Cara pemakaian : Oleskan pada kulit yang kudisan
 Bentuk sediaan : Salep
 Instruksi khusus : Hanya untuk pemakaian luar
Swamedikasi • Bisul adalah tonjolan yang berisi nanah akibat dari
infeksi bakteri yang menyebbakan inflamasi pada

Penyakit folikel rambut atau jaringan subkutan dan sekitarnya.


Bentuknya bulat, terasa nyeri, batas jelas, dan ada

Kulit Ringan nanah pada bagian tengahnya. Bakteri Staphylococcus


aureus pada awalnya menginfeksi luka atau goresan

– Bisul pada kulit. Setelah bakteri masuk ke kulit kemudian


menarik sel PMN (Polimorphonuclear Neutrophilic
Leucocite) ke arah terjadinya infeksi sebagai respon
pertahanan sel host karena adanya peptidoglikan,
sitokin, TNF (Tumor Necrosis Factor) dan IL
(interleukin) dari sel endotel dan makrofag yang
teraktivasi akibat infeksi bakteri dan menyebabkan pus
(nanah) pada bisul.
Faktor • Iritasi kulit
• Kebersihan kulit yang kurang terjaga

Penyebab • Aktivitas bakteri Staphylococcus aureus

Bisul • Daya tahan tubuh menurun


• Pola makan yang kurang sehat
Tanda dan • Bisul biasanya muncul berbentuk benjolan kecil yang
terasa nyeri, berukuran kira-kira dengan diameter 1.5

Gejala hingga 5 cm. ini dapat muncul di area leher, wajah,


pinggang, lipat paha, ketiak, dan pantat. Selain itu
bejolan bisul dapat membesar dan semakin terasa
nyeri. Pasalnya, beberapa bisul terdapat di lapisan kulit
yang lenih dalam, lalu muncul dan mengeluarkan
cairan berisi darah dan cairan putih. Setelah bisul berisi
nanah, rasa nyeri akan berkurang namun bengkak dan
kemerahan menetap dalam beberapa hari atau
minggu. Juga dapat meninggalkan bekas, jika tidak
diobati dengan tepat, bisul dapat memasuki aliran
darah dan menginfeksi organ sekitar, menyebabkan
infeksi.
Penanganan • Faktor pencetus harus dihilangkan
• Menjaga kebersihan umum terutama kulit
• Bila luas diberikan obat antibiotic golongan penicillin
atau diberikan antibiotic eritromisin bila alergi
terhadap penicillin,
• Diberikan salep yang mengandung basitrasin dan
neomisin, asam fusidat atau yang mengandung
mupirosin.
• Bila bisul pecah dan luka menjadi basah dilakukan
kompres terbuka dengan larutan rivanol 0.1% atau
povidone iofine 5%-10%
Pencegahan • Perhatikan kebersihan badan maupun lingkungan
• Bila muncul gatal-gatal jangan diangap remeh, bisa
jadi hal itu merupakan gejala awal dari bisul
• Bila sudah muncul benjolan bernanah, jangan dipencet,
apalagi dengan tangan atau dengan benda yang kotor
karena akan memperparah bisul.
• Jangan gunakan obat dengan sembarangan meskipun
dalam bentuk krim, karena justru akan menimbulkan
resistensi obat dalam tubuh.
• Jaga daya tahan tubuh dengan makan makanan bergizi
dan istirahat yang cukup.
Swamedikasi • Cacing adalah salah satu makhluk hidup yang
bertubuh lunak yang termasuk ke dalam golongan

Penyakit invertebrata. Pada umumnya kita mengenal cacing


adalah makhluk hidup yang hidup di tanah. Namun,

Kulit Ringan tahukah kamu cacing juga dapat hidup pada makhluk
hidup lainnya yang sifatnya dapat menjadi parasit dan

– Cacingan sangat merugikan makhluk hidup yang ditumpanginya.


• Cacingan adalah infestasi satu atau lebih cacing parasit
usus yang terdiri dari golongan nematoda usus (WHO,
2011). Kecacingan merupakan penyakit infeksi yang
disebabkan oleh parasit berupa cacing. Cacing
umumnya tidak menyebabkan penyakit berat sehingga
seringkali diabaikan walaupun sesungguhnya
memberikan gangguan kesehatan (Margono, 2008).
Penyebab 1. Cacing pita
Masuk kedalam tubuh manusia ketika tangan

cacingan bersentuhan dengan tinja yang mengandung telur cacing


berdekatan dengan mulut ataupun makan makanan atau
minuman yang sudah terkontaminasi. Makanan yang
menyebabkan cacing pita masuk ke tubuh yaitu daging
babi, sapi ataupun ikan yang mentah.
Jika telur cacing pita tertelan, mereka cenderung untuk
menjauh dari daerah usus dan berkembang menjadi kista
pada organ dan jaringan tubuh lainnya. Hal ini dikenal
sebagai infeksi cacing pita invasif. Namun jika yang
tertelan berupa larva cacing pita maka akan tumbuh
menjadi cacing pita dewasa dalam usus.
Penyebab
Tanda dan gejala cacing pita pada usus:
• Nyeri perut

cacingan • Mual
• Diare
• Malabsorpsi nutrisi dari makanan
• Berat Badan menurun
• Kelemahan dan Kelelahan
Cacing pita Invasif :
• Gejala Neurologis / Kejang
• Demam
• Massa atau Benjolan / Kista
• Reaksi alergi terhadap Larva cacing pita
Penyebab
2. Cacing Tambang
• Terinfeksinya cacing tambang dikarenakan adanya

cacingan interaksi antara tangan dan tanah hangat dan lembab


yang didalamnya terdapat telur ataucacing tambang
Tanda dan gejala :
- Nyeri di perut bagian atas
- Demam disertai batuk dengan bunyi nafas mengi
karena larva cacing di paru-paru
- Ruam yang menonjol dan terasa gatal (ground itch)
bisa muncul di tempat masuknya larva pada kulit.
- Anemia
- BAB berdarah
(menggigit dinding usus halus dan menghisap maka
sebagian darah keluar bersama feses)
Penyebab 3. Cacing Kremi
Perpindahan telur cacing terjadi ketika seseorang

cacingan mngalami gatal pada bagian anus dan mengaruknya. Hal


itu menyebabkan telur cacing berpindah ke jari yang
kemudian menyentuh berbagai permukaan benda atau
orang lain.
Tanda dan gejala :
- Nyeri perut
- Mual
- Gatal yang intens pada pembukaan dubur atau vagina
- Tidak bisa tidur karena gatal
Penyebab 4. Cacing Gelang
Cacing ini hidup menginfeksi usus kecil maupun usus besar.

cacingan Hidup dan berkembang biak di dalam usus manusia. Namun


sayangnya, biasanya tidak menunjukkan gejala yang khas,
seseorang bisa tahu karena melihat adanya cacing pada tinja
atau feses yang keluar.
Tanda dan gejala :
- Nyeri perut samar
- Mual Muntah
- Diare atau tinja berdarah
- Batuk kering
- Berat badan turun
- Terdapat cacing pada muntahan atau tinja
- Jika jumlahnya banyak dapat menyumbat (obstruksi) usus
Penyebab • Kurang memelihara kebersihan
• Lingkungan yang kotor

lainnya : • BAB di sembarang tempat


• Tidak memakai alas kaki
• Makanan
Cara • Menggunakan alas kaki ketika berada di luar rumah
• Cuci tangan dengan sabun setelah BAB

mencegah • Menggunting kuku untuk mencegah infeksi

cacingan
selanjutnya
• Jangan BAB di sembarang tempat
• Cuci tangan sebelum makan atau memegang makanan
• Cuci sayuran denganbersih sebelum di masak
• Simpan makanan di tempat yangterlindung dari
kontaminasi pencemaran
• Cuci tangan dan kaki setelah main maupun setelah
berpergian.
Penanganan Penanganan untuk mengatasi infeksi cacing dengan
obat-obatan merupakan pilihan yang dianjurkan. Obat

Penyakit anti cacing ( Combantrin, Mebendazol, pirantel


pamoat, levamisol dan piperazin) merupakan anti

Cacingan cacing yang efektif untuk mengatasi sebagian besar


infeksi yang disebabkan parasit cacing.
1. Intervansi berupa pemberian obat cacing (obat
pirantel pamoat 10 mg/ kg BB dan albendazole 10
mg/kg BB) dosis tunggal diberikan tiap 6 bulan pada
anak atau dewasa.
2. Mebendazole : dewasa/ anak-anak : 10 mg/kg BB,
diberi dalam dosis tunggal.
Cara 1.
2.
Mengatur pola makan
Cuci tangan sebelum dan sesudah makan

Pencegahan 3. Budayakan kebiasaan hidup bersih pada diri sendiri,


anak dan keluarga
4. Pakailah alas kaki jika menginjak tanah
5. Gunting dan bersihkan kuku secara teratur
6. Jangan buang BAB disembarang tempat dan cuci
tangan saat membasuh
7. Cucilah sayur dengan baik sebelum diolah
8. Hati-hatilah makan makanan metah atau setengah
matang, terutama didaerah yang sanitasinya buruk
9. Pencegahan dengan meminum obat anti cacing
setiap 6 bulan
Thankyou ;-)

Anda mungkin juga menyukai