Erupsi Obat Leny
Erupsi Obat Leny
• ETIOLOGI
• Evaluasi penderita ADR riwayat pengobatan terperinci,
termasuk penggunaan obat tanpa peresepan
• Obat yang dikonsumsi 6 minggu sebelumnya penyebab
potensial sebagian besar erupsi kulit
• PATOGENESIS
• Faktor konstitusi :
• variasi farmakogenetik enzym metabolisme obat
• Human Leukocyte Antigen (HLA)
• Fenotip asetilator lupus diinduksi obat yang
disebabkan hidralazin, prokainamid, dan isoniazid
• HLA-DR4 lupus diinduksi obat disebabkan hidralazin
• HLA nevirapin, abakavir, karbamazepin, alopurinol.
• Berbagai obat yang dikaitkan→reaksi idiosinkrasi berat di
metabolisme oleh tubuh hingga membentuk produk obat yang
reaktif atau toksik.
• Produk yang reaktif ini hanya terdiri dari proporsi kecil
metabolit obat yang biasanya cepat →detoksifikasi.
•
• Penderita sindroma hipersensitivitas obat,sindrom
steven Jhonson (SSJ) dan TEN→ disebabkan antibiotik
sulfonamids dan anti konvulsan aromatic
(Karbamazepin,fenitoin,fenobarbital,primidon dan
okskarbazepin)→Sensitivitas pada pengukuran in vitro
terhadap metabolit oksidatif reaktif,dari obat-obat tersebut di
bandingkan dengan kontrol.
Faktor didapat(acquired)
• Infeksi virus aktif dan penggunaan obat lain berkaitan dengan
frekuensi→ erupsi obat.
• Interaksi dan reaksi→gabungan berbagai faktor antara
lain→perubahan dalam metabolisme
obat,detoksifikasi,pertahanan anti oksidan dan reaktivitas
sistem imun.
Faktor host→infeksi virus,usia tua dan keganasan.
PENDEKATAN MORFOLOGI ERUPSI OBAT
Morfologi erupsi obat dapat berupa:
• Erupsi akneiformis :
• Penyebab : iodida, bromida, glukokortikoid, isoniazid,
• androgen, litium, aktinomisin D, fenitoin
• Bersifat monomorf. Tidak dijumpai komedo
• Tidak terjadi pada usia pre pubertas faktor
hormonal
• Jika penyebab tidak dapat dihentikan tretinoin
topikal.
• Acute Generalized Exanthematous Pustulosis (AGEP) :
• Erupsi demam akut yang sering disertai leukositosis
• 1-3 minggu setelah pemberian obat deskuamasi
2 minggu kemudian
• Lesi dimulai dari wajah atau lipatan kulit utama
• Penyebab : antibiotik ß laktam, makrolid,Ca-channel
blockers
• Penatalaksanaan : penghentianterapi,kortikosteroid.
• Erupsi Bulosa
• Pseudoporfiria :
• Kelainan fototoksik kulit
• Pseudoporfiria varian porfiria kutanea tarda :
kerapuhan kulit, bula dan skar dengan fotodistribusi
kadar porfirin normal
• Pseudoporfiria menyerupai protoporfiria eritropoetik :
rasa terbakar, eritema, vesikulasi, skar ,penebalan kulit
seperti lilin
• Erupsi : 1 hari - 1 tahun setelah pengobatan
• Resiko skar permanen pada wajah obat penyebab
harus dihentikan
• Dianjurkan penggunaan tabir surya dan pakaian
pelindung
• Penyakit linier Ig Ayang diinduksi obat :
• Perbedaan dari bentuk idiopatik : lesi mukosa dan
konjungtiva lebih jarang dijumpai, remisi spontan
setelah penyebab dihentikan, deposit imun menghilang
setelah resolusi lesi.
• Pemfigus :
• Penyebab : penisilamin dan obat golongan thiol
gambaran = pemfigus foliaseus
• Interval onset rata-rata selama setahun
• Berkaitan dengan antibodi anti nuklear 25 %
• Pemfigus diinduksi obat golongan nonthiol gambaran
klinis, histologis, imunologis = pemfigus vulgaris
idiopatik
• Pengobatan : penghentian obat, gukokortikoid sistemik
• Pengamatan setelah remisi memantau kadar
autoantibodi deteksi relaps.
• Pemfigoid bulosa yang diinduksi obat
• Perbedaan dengan bentuk idiopatik : umumnya
usia penderita lebih muda
• Eritema multiform mayor, SSJ, dan NET :
• Perbedaan gambaran lesi kulit serta luas area yang dikenai
• Patogenesis ADR berat tidak diketahui, deteksi adanya proliferasi
sel T spesifik terhadap obat sel T terlibat dalam erupsi berat