KEPERAWATAN JIWA
1. Klasifikasi gangguan jiwa oleh American Psychiatric
association (APA) pada tahun 1952
2. Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorder IV (DSM-IV) pada tahun 1992
3. Pedoman Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa,
yang saat ini telah secara resmi digunakan adalah
PPDGJ mulai tahun 1979 sudah 3 kali mengalami
revisi (PPDGJ I, PPDGJ II, PPDGJ III)
PENDAHULUAN
• Banyak istilah kedokteran termasuk psikiatri yang
diambil dari dongeng / kepercayaan, sehingga
tidak menimbulkan kesepakatan arti.
Misal : Malaria, oidipus compleks
• Linneacus (1707-1778) memulai klasifikasi yang
teratur
• Thn 1853 dlm Kongres statistik internasional
William Farr menyusun penyebab kematian (
Klasification Bertillion )
• Setelah direvisi berulang-ulang thn 1965 WHO
mengesahkan ICD 8( international clasification
Desease 8)
PERJALANAN PPDGJ
• PPDGJ I
• Terbit tahun 1973
• Nomor kode dan diagnosis mengacu pada ICD
8 ( International Clasification of Desease -8 )
• Sistem Numerik
• Nomor kode : 290 - 315
PPDGJ II
• Diterbitkan pada tahun 1983
• Diagnosis mono aksial
• Nomor kode dan diagnosis : mengacu pada ICD-
9 ( sistem numerik )
• Konsep klasifikasi dengan kelas diagnosis
memakai kriteria diagnosis DSM ( The
Diagnosis statistical manual of mental disorder)
PPDGJ III
• Diterbitkan pada tahnun 1993
• Diagnosis multi-aksial
• Nomor kode dan diagnosis merujuk pada ICD-
10
• Konsep klasifikasi dengan hirarki blok
memakai pedoman diagnoosis ICD-10
• Diagnosis multi aksial menurut DSM-1 (APA)
KONSEP GANGGUAN JIWA
menurut PPDGJ
• Istilah yang digunakan adalah Gangguan Jiwa atau
gangguan mental ( mental disorder ) tidak mengenal
istilah penyakit jiwa ( mental illnes atau mental disease )
• Kriteria Gangguan jiwa :
• Adanya gejala klinis yang bermakna
– Sindrom atau pola perilaku
– Sindrom atau pola psikologi
• Gejala klinis menimbulkan distress ( rasa nyeri, tdk
nyaman dll )
• Gejala klinis menimbulkan disability ( ketidakmampua
dalam perawatan diri, dll )
• PPDGJ menganut pendekatan ateoritik kecuali pd
gangguan yang telah secara jelas disepakati
penyebabnya.
• Pengelompokan diagnosis gangguan jiwa
berdasarkan gambaran kliniknya.
• PPDGJ tidak menganggap gangguan jiwa adalah
satu kesatuan yang tegas dgn batas-batas yg jelas
antara ggg jiw a tertentu dgn ggg jiwa lainya
• Anggapan salah : semua orang yang menderita
gangguan jiwayang sama akan serupa dalam
segala hal yang penting.
URUTAN HIRARKI BLOK DIAGNOSIS
I. Gangguan mental organik dan simptomatik
Gang mental & perilaku akibat zat psikoaktif
II. Schizofrenia, Gg schizotipal dan waham
III. Gg suasana perasaan
IV. Gg Neurotik, gg somatoform & gg stress
V. Sindrom perilaku yg berhub dg gg fisiologis
dan faktor fisik
Lanjutan