Asuhan Keperawatan Hambatan Mobilitas Fisik Pada Pasien Post Operasi Laparatomi Colostomi Di Ruang Asoka Rsud Margono Soekarjo Purwokerto
Asuhan Keperawatan Hambatan Mobilitas Fisik Pada Pasien Post Operasi Laparatomi Colostomi Di Ruang Asoka Rsud Margono Soekarjo Purwokerto
DISAMPAIKAN OLEH :
IRFANUDDIN WAKHID A31701014
2. Masalah keperawatan
hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan pergerakan terbatas dari anggota tubuh.
3. Intervensi
Monitor vital sign pasien
kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kebutuhan
ajarkan pasien bagaimana merubah posisi miring kanan dan kiri dan berikan bantuan
jika perlu
motivasi ambulasi dalam batas normal
4. Implementasi
Monitor vital sign pasien
kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kebutuhan
ajarkan pasien bagaimana merubah posisi miring kanan dan kiri dan berikan bantuan
jika perlu
motivasi ambulasi dalam batas normal
5. Evaluasi
S: pasien mengatakan sudah bisa miring kanan dan miring kiri, terkadang posisi
setengah duduk ,duduk di samping tempat tidur.
O: pasien terlihat sudah bisa miring kanan dan kiri, duduk di samping tempat tidur
PRESENTESI JURNAL
Teknik mobilisasi fisik dini dapat dicobakan sebagai salah satu intervensi dari diagnosa hambatan
mobilitas fisik untuk meningkatkan kesembuhan pada luka post op. Laparatomi. Manfaat dari
mobilisasi dini :
a. Penderita merasa lebih sehat dan kuat dengan early ambulation. Dengan bergerak, otot –otot
perut dan panggul akan kembali normal sehingga otot perutnya menjadi kuat kembali dan dapat
mengurangi rasa sakit dengan demikian pasien merasa sehat dan membantu memperoleh kekuatan,
mempercepat kesembuhan.
b. Faal usus dan kandung kencing lebih baik. Dengan bergerak akan merangsang peristaltic usus
kembali normal. Aktifitas ini juga membantu mempercepat organ-organ tubuh bekerja seperti semula.
c. Mobilisasi dini memungkinkan kita mengajarkan segera untuk pasien bisa mandiri. Perubahan
yang terjadi pada pasien pasca operasi akan cepat pulih
d. Mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli, dengan mobilisasi sirkulasi darah
normal/lancar sehingga resiko terjadinya trombosis dan tromboemboli dapat dihindarkan.
B. Case
Pasien datang ke IGD RSMS tanggal 08 Desember 2017 pukul 07.50 WIB,
dikarenakan nyeri saat BAB, BAK tidak lancar pada tanggal 11 desember 2017
dilakukan operasi laparatomi colostomi, setelahnya mengalami nyeri. Terkadang
merasa mual muntah, kurang nafsu makan. Belum bisa berjalan, jika mau miring
takut nyeri. Kaki bisa di geser. BAB menggunakan kantong colostomi, BAK
menggunakan Dc. VS: TD: 130/70 mmHg, S: 37,6oC, RR: 26x/menit.
C. Rumusan masalah
problem intervensi comparison outcome
Hambatan Pemberian Tidak diberikan Latihan
mobilitas fisik latihan latihan mobilisasi dini
mobilisasi dini mobilisasi dini akan
pasien post op. meningkatkan
Laparatomi kesembuhan
luka post op.
laparatomi
D.Metode
1. posisi trendelenburg
2. posisi sim kanan dan sim kiri
3. memposisikan pasien semifowler
E. Hasil
hasil.docx
F. Diskusi
Pada penerapan latihan mobilisasi fisik dii
pada pasien post operasi laparatomi
terdapat pengaruh yang sigifikan
terhadap proses penyembuhan luka
operasi dan memandirikan pasien untuk
beraktivitas
G. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapt diambil dari jurnal diatas yaitu bahwa latihan mobilisasi fisik
dini pada pasien post operasi memberikan dampak yang baik terhadap kemampuan
meragsang peristaltik usus kembali normal. Aktivitas ii juga membantu
mempercepat organ – organ tubuh bekerja seperti semula, para luka post operasi
akan membantu mempercepat proses penyembuhan
Daftar pustaka
Brunner&Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 8. Jakarta :EGC.
Potter dan Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan (Edisi 4). Jakarta : EGC.
Price, Sylvia A & Wilson. (2005). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit.
Edisi 6. Volume 2. Jakarta :EGC