Tuberkulosis
1
Tuberkulosis ( TB )
adalah penyakit infeksi yang menular, disebabkan oleh kuman
Mycobacterium tuberculosis, yang penularan melalui udara, sumber
penularan adalah pasien TB yang dahaknya mengandung kuman TB.
2
Mulai tahun 1995, program pengendalian TB nasional mengadopsi
strategi DOTS atau Directly Observed Treatment Shortcourse,
yang direkomendasi oleh WHO.
3
A. Gambaran Umum Tuberkulosis
A.1. Patogenesis dan Penularan
• berbentuk batang,
• panjang 1-10 mikron, lebar 0,2-0,6 mikron
• bersifat tahan asam, berwarna merah pada pemeriksaan
mikroskopis dengan metode Ziehl Neelsen ( ZN )
• memerlukan media khusus biakan : media Lowenstein
Jensen, media Ogawa
5
• tahan terhadap suhu rendah sehingga dapat bertahan hidup
dalam jangka waktu lama pada suhu antara 4°C sampai -
70°C sangat peka terhadap panas, sinar matahari dan sinar
ultraviolet, akan mati dalam beberapa menit
• dalam dahak pada suhu antara 30 – 37°C , kuman akan mati
dalam lebih kurang 1 minggu.
• dapat bersifat dormant ( ”tidur” / tidak berkembang ).
6
A.1.b. Cara Penularan
influenza
influenza like illness ( ILI )
tuberkulosis
flu burung
SARS / MERS
A.2. Pejalanan Alamiah TB pada Manusia
9
A.2.a. tahap paparan
Peluang peningkatan paparan Jumlah kasus menular di masyarakat
terkait dengan : Peluang kontak dengan kasus menular
Tingkat daya tular dahak sumber penularan
Intensitas batuk sumber penularan
Kedekatan kontak dengan sumber penularan
Lamanya waktu kontak dengan sumber penularan
Faktor lingkungan: konsentrasi kuman diudara (ventilasi, sinar ultra violet,
penyaringan adalah faktor yang dapat menurunkan konsentrasi kuman)
Catatan :
Paparan oleh pasien TB menular merupakan syarat untuk terinfeksi, setelah terinfeksi, ada beberapa faktor yang
menentukan seseorang akan terinfeksi saja, atau menjadi sakit dan kemungkinan meninggal karena TB
10
kuman masuk paru-paru
akan menyebabkan reaksi antigen vs antibodi peradangan,
4-6 minggu setelah paparan ( kompleks primer ) 11
A.2.b. tahap infeksi
reaksi daya tahan tubuh akan terjadi setelah 6 – 14 minggu setelah infeksi
reaksi immunologi : kuman TB memasuki alveoli dan ditangkap oleh makrofag,
yang kemudian terjadi komplek antigen – antibody,
delayed hypersensitivity ( hasil tes tuberkulin menjadi positif )
lesi umumnya sembuh total namun dapat saja kuman tetap hidup dalam lesi
tersebut ( dormant ) dan suatu saat dapat aktif kembali apabila daya tahan
tubuh menurun
penyebaran melalui aliran darah atau getah bening dapat terjadi sebelum
penyembuhan lesi
12
A.2.c. tahap menjadi sakit
Faktor risiko untuk menjadi sakit Konsentrasi / jumlah kuman yang terhirup
TB adalah tergantung dari : Lamanya waktu sejak terinfeksi
Usia seseorang yang terinfeksi
Tingkat daya tahan tubuh seseorang. seseorang
dengan daya tahan tubuh yang rendah diantaranya
infeksi HIV/AIDS dan malnutrisi ( gizi buruk ) akan
memudahkan berkembangnya kuman TB, kuman TB
menjadi aktif dan menimbulkan gejala (
sakit TB ).
13
Purnomo Hadi
A.2.d. meninggal dunia karena TB
Faktor risiko kematian karena TB : Akibat dari keterlambatan diagnosis
Akibat kesalahan diagnosis
Pengobatan tidak adekuat
Adanya kondisi kesehatan awal yang buruk atau penyakit
penyerta
Catatan :
Pasien TB tanpa pengobatan selama 5 tahun, 50 % akan meninggal dan risiko ini akan meningkat pada pasien TB
dengan HIV positif.
15
A.3. Resiko Menjadi Sakit dan Pengaruh HIV/AIDS pada TB
16
infeksi HIV mengakibatkan penurunan sistem daya tahan tubuh
seluler ( cellular immunity ), sehingga mudah terjadi infeksi
oportunistik seperti tuberkulosis.
17
hal lain yang mempermudah penularan TB yaitu :
18
Gambar 1.1. Faktor Risiko Kejadian TB
transmisi
Jumlah kasus TB BTA+
Faktor lingkungan : Risiko menjadi TB bila
Ventilasi dengan HIV:
Kepadatan • 5-10% setiap tahun
Dalam ruangan • >30% lifetime
SEMBUH
Faktor Perilaku
HIV(+)
KRONIS/
TB RESISTEN
OBAT
TERPAJAN INFEKSI
10%
TB MATI
Konsentrasi Kuman Keterlambatan diagnosis
Lama kontak dan pengobatan
Malnutrisi Tatalaksana tak memadai
Penyakit DM, Kondisi kesehatan
immunosupresan
19
A.4. Upaya Pengendalian TB
20
Strategi DOTS terdiri dari 5 komponen kunci, yaitu :
21
d. sistem pengelolaan dan ketersediaan OAT yang efektif.
e. sistem monitoring, pencatatan dan pelaporan yang mampu
memberikan penilaian terhadap hasil pengobatan pasien dan
kinerja program.
22
stop TB
dengan strategi DOTS
( Direct Observed Treatment Shortcourse )
B. Situasi TB di Dunia dan di Indonesia
B.1. Situasi TB di Dunia ( Global Report tahun 2013 )
24
B.2. Situasi TB di Indonesia
25
22 NEGARA BEBAN TB TINGGI DUNIA 27 NEGARA BEBAN TB-MDR TINGGI DUNIA