Anda di halaman 1dari 26

Program Pengendalian

Tuberkulosis

1
Tuberkulosis ( TB )
adalah penyakit infeksi yang menular, disebabkan oleh kuman
Mycobacterium tuberculosis, yang penularan melalui udara, sumber
penularan adalah pasien TB yang dahaknya mengandung kuman TB.

Gejala umum TB pada orang dewasa adalah batuk yang terus-menerus


dan berdahak selama 2 minggu atau lebih, yang apabila tidak diobati
maka setelah lima tahun sebagian besar ( 50 % ) pasien akan meninggal

2
Mulai tahun 1995, program pengendalian TB nasional mengadopsi
strategi DOTS atau Directly Observed Treatment Shortcourse,
yang direkomendasi oleh WHO.

Strategi DOTS telah dibuktikan dengan berbagai uji coba lapangan


dapat memberikan angka kesembuhan yang tinggi.

Bank Dunia menyatakan strategi DOTS merupakan strategi kesehatan


yang paling cost effective

3
A. Gambaran Umum Tuberkulosis
A.1. Patogenesis dan Penularan

A.1.a. Kuman Penyebab TB

Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh


kuman dari kelompok Mycobacterium yaitu Mycobacterium
tuberculosis ( M.tb )

Terdapat beberapa spesies Mycobacterium, antara lain : M.


tuberculosis, M. africanum, M. bovis, M. leprae dsb. yang
juga dikenal sebagai Bakteri Tahan Asam ( BTA ).
4
secara umum sifat kuman TB ( Mycobacterium tuberculosis )
adalah sebagai berikut :

• berbentuk batang,
• panjang 1-10 mikron, lebar 0,2-0,6 mikron
• bersifat tahan asam, berwarna merah pada pemeriksaan
mikroskopis dengan metode Ziehl Neelsen ( ZN )
• memerlukan media khusus biakan : media Lowenstein
Jensen, media Ogawa

5
• tahan terhadap suhu rendah sehingga dapat bertahan hidup
dalam jangka waktu lama pada suhu antara 4°C sampai -
70°C sangat peka terhadap panas, sinar matahari dan sinar
ultraviolet, akan mati dalam beberapa menit
• dalam dahak pada suhu antara 30 – 37°C , kuman akan mati
dalam lebih kurang 1 minggu.
• dapat bersifat dormant ( ”tidur” / tidak berkembang ).

6
A.1.b. Cara Penularan

• sumber penularan adalah pasien TB BTA positif melalui


percikan dahak yang dikeluarkannya, namun, bukan
berarti bahwa pasien TB dengan hasil pemeriksaan BTA
negatif tidak dapat menularkan.
• infeksi akan terjadi bila seseorang menghirup udara yang
mengandung percikan dahak pasien TB.
• pada waktu pasien batuk, bersin dan bicara dapat
mengeluarkan > satu juta percikan dahak ( droplet nuclei ).
7
jangan remehkan batuk
batuk bisa menularkan banyak penyakit

influenza
influenza like illness ( ILI )
tuberkulosis
flu burung
SARS / MERS
A.2. Pejalanan Alamiah TB pada Manusia

terdapat 4 tahapan perjalanan alamiah penyakit, meliputi : tahap


paparan, tahap infeksi, tahap menderita sakit dan meninggal dunia
yang dapat dilihat pada tabel berikut

9
A.2.a. tahap paparan
Peluang peningkatan paparan  Jumlah kasus menular di masyarakat
terkait dengan :  Peluang kontak dengan kasus menular
 Tingkat daya tular dahak sumber penularan
 Intensitas batuk sumber penularan
 Kedekatan kontak dengan sumber penularan
 Lamanya waktu kontak dengan sumber penularan
 Faktor lingkungan: konsentrasi kuman diudara (ventilasi, sinar ultra violet,
penyaringan adalah faktor yang dapat menurunkan konsentrasi kuman)

Catatan :
Paparan oleh pasien TB menular merupakan syarat untuk terinfeksi, setelah terinfeksi, ada beberapa faktor yang
menentukan seseorang akan terinfeksi saja, atau menjadi sakit dan kemungkinan meninggal karena TB

10
kuman masuk paru-paru
akan menyebabkan reaksi antigen vs antibodi peradangan,
4-6 minggu setelah paparan ( kompleks primer ) 11
A.2.b. tahap infeksi

 reaksi daya tahan tubuh akan terjadi setelah 6 – 14 minggu setelah infeksi
 reaksi immunologi : kuman TB memasuki alveoli dan ditangkap oleh makrofag,
yang kemudian terjadi komplek antigen – antibody,
 delayed hypersensitivity ( hasil tes tuberkulin menjadi positif )
 lesi umumnya sembuh total namun dapat saja kuman tetap hidup dalam lesi
tersebut ( dormant ) dan suatu saat dapat aktif kembali apabila daya tahan
tubuh menurun
 penyebaran melalui aliran darah atau getah bening dapat terjadi sebelum
penyembuhan lesi

12
A.2.c. tahap menjadi sakit

Faktor risiko untuk menjadi sakit  Konsentrasi / jumlah kuman yang terhirup
TB adalah tergantung dari :  Lamanya waktu sejak terinfeksi
 Usia seseorang yang terinfeksi
 Tingkat daya tahan tubuh seseorang. seseorang
dengan daya tahan tubuh yang rendah diantaranya
infeksi HIV/AIDS dan malnutrisi ( gizi buruk ) akan
memudahkan berkembangnya kuman TB, kuman TB
menjadi aktif dan menimbulkan gejala (
sakit TB ).

13
Purnomo Hadi
A.2.d. meninggal dunia karena TB
Faktor risiko kematian karena TB :  Akibat dari keterlambatan diagnosis
 Akibat kesalahan diagnosis
 Pengobatan tidak adekuat
 Adanya kondisi kesehatan awal yang buruk atau penyakit
penyerta

Catatan :
Pasien TB tanpa pengobatan selama 5 tahun, 50 % akan meninggal dan risiko ini akan meningkat pada pasien TB
dengan HIV positif.

15
A.3. Resiko Menjadi Sakit dan Pengaruh HIV/AIDS pada TB

diperkirakan 10 % orang yang terinfeksi TB akan menjadi sakit TB,


dan faktor yang mempengaruhi kemungkinan seseorang menjadi
sakit TB adalah karena daya tahan tubuh yang rendah, diantaranya
misal karena : infeksi HIV/AIDS, malnutrisi ( gizi buruk ), dan
Diabetes Melitus ( DM )

16
infeksi HIV mengakibatkan penurunan sistem daya tahan tubuh
seluler ( cellular immunity ), sehingga mudah terjadi infeksi
oportunistik seperti tuberkulosis.

bila jumlah orang terinfeksi HIV meningkat, maka jumlah pasien TB


juga akan meningkat, dengan demikian penularan TB di masyarakat
juga akan meningkat

17
hal lain yang mempermudah penularan TB yaitu :

 hunian padat, misalnya di penjara tempat pengungsian.


 situasi sosial ekonomi yang tidak menguntungkan, misalnya
kemiskinan dan pelayanan kesehatan yang buruk.
 lingkungan kerja, misalnya laboratorium klinik, rumah sakit

18
Gambar 1.1. Faktor Risiko Kejadian TB

transmisi
Jumlah kasus TB BTA+
Faktor lingkungan : Risiko menjadi TB bila
Ventilasi dengan HIV:
Kepadatan • 5-10% setiap tahun
Dalam ruangan • >30% lifetime
SEMBUH
Faktor Perilaku
HIV(+)
KRONIS/
TB RESISTEN
OBAT

TERPAJAN INFEKSI
10%
TB MATI
Konsentrasi Kuman  Keterlambatan diagnosis
Lama kontak dan pengobatan
 Malnutrisi  Tatalaksana tak memadai
 Penyakit DM,  Kondisi kesehatan
immunosupresan

19
A.4. Upaya Pengendalian TB

sejalan dengan meningkatnya kasus TB, pada tahun 1993 WHO


menyatakan Global Emergency TB, dan merekomendasikan
pengendalian TB dengan strategi DOTS ( Directly Observed
Treatment Short-course )

20
Strategi DOTS terdiri dari 5 komponen kunci, yaitu :

a. komitmen politis, dengan peningkatan dan kesinambungan


dukungan pendanaan.
b. penemuan kasus melalui pemeriksaan dahak mikroskopis /
bakteriologis yang terjamin mutunya.
c. pengobatan yang sesuai standar, dengan supervisi dan
dukungan bagi pasien.

21
d. sistem pengelolaan dan ketersediaan OAT yang efektif.
e. sistem monitoring, pencatatan dan pelaporan yang mampu
memberikan penilaian terhadap hasil pengobatan pasien dan
kinerja program.

22
stop TB
dengan strategi DOTS
( Direct Observed Treatment Shortcourse )
B. Situasi TB di Dunia dan di Indonesia
B.1. Situasi TB di Dunia ( Global Report tahun 2013 )

a. diperkirakan terdapat 8,6 juta kasus TB pada tahun 2012


dimana 1,1 juta orang ( 13 % ) diantaranya adalah pasien TB
dengan HIV positif, sekitar 75 % dari pasien tersebut berada di
wilayah Afrika.
b. pada tahun 2012, diperkirakan terdapat 450.000 orang yang
menderita TB-MDR dan 170.000 orang diantaranya meninggal
dunia

24
B.2. Situasi TB di Indonesia

Tuberkulosis atau TB masih merupakan masalah kesehatan


masyarakat yang menjadi tantangan global, tahun 2013 Indonesia
termasuk dalam 5 besar negara dengan beban TB terbanyak di
dunia

survei prevalensi 2014 menunjukkan bahwa beban TB Indonesia


lebih tinggi daripada perkiraan semula, dan menempatkan
Indonesia di urutan ke-2

25
22 NEGARA BEBAN TB TINGGI DUNIA 27 NEGARA BEBAN TB-MDR TINGGI DUNIA

1. INDIA 15. BRAZIL 1. INDIA 15. NIGERIA


2. INDONESIA 16. THAILAND 2. CHINA 16. ETHIOPIA
3. CHINA 17. TANZANIA 3. RUSIA 17. BELARUZ
4. AFRIKA SELATA 18. ZIMBABWE 4. PAKISTAN 18. AZERBAIJAN
5. PAKISTAN 19. MOZAMBIQUE 5. AFRIKA SELATAN 19. MOLDOVA
6. PHILIPINA 20. UGANDA 6. PHILIPINA 20. TAJEKISTAN
7. BANGLADESH 21. KAMBOJA 7. UKRAINIA 21. KYRGYSTAN
8. ETHIOPHIA 22. AFGANISTAN 8. KAZAKHTAN 22. GEORGIA
9. MYANMAR 9. INDONESIA 23. ARMENIA
10. CONGO 10. BANGLADESH 24. LATVIA
11. RUSIA 11. MYANMAR 25. BULGARIA
12. KENYA 12. UZBEKISTAN 26. ESTONIA

13. VIETNAM 13. VIETNAM 27. LITHUANIA


14. NIGERIA 14. CONGO

Anda mungkin juga menyukai