Anda di halaman 1dari 27

1. Ervina Ayu F.

2. Dias Pratama

3. Retno Ayu

4. Euis Nuraeni

5. Nur Vera H.

6. Alda Wilandari

7. Shafira Nuraziza
STATUS PASIEN
Kriteria mayor Kriteria minor
 Dispnea nocturnal paroksismal  Edema pergelangan kaki atau
 Ortopnea tangan
 Peningkatan tekanan vena jugularis  Batuk malam hari
 Ronkhi paru  Dyspneu d’effort
 Kardiomegali  Hepatomegali
 Edema paru akut  Efusi pleura
 Irama S3 Gallop  Penurunan kapasitas vital 1/3 dari
normal
 Bendungan vena sentral
 Takikardi (120x/menit)
 Refluks hepatojugular

Kriteria mayor atau


minor
 Penurunan berat badan >4,5 kg
dalam 5 hari setelah terapi
 Diagnosisditegakkan dari 2 kriteria mayor;
atau 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor
harus ada pada saat yang bersamaan.
 Kelas 1 : Bila pasien melakukan aktifitas berat
tidak ada keluhan
 Kelas 2 : Bila pasien tidak bisa melakukan
aktifitas lebih berat dari aktifitas sehari-hari
tanpa keluhan
 Kelas 3 : Bila pasien tidak dapat melakukan
aktifitas sehari-hari tanpa keluhan
 Kelas 4 : Bila pasien sama sekali tidak dapat
melakukan aktifitas apapun dan harus tirah
baring
 Gagaljantung: ketidakmampuan jantung
untuk mempertahankan curah jantung
(Cardiac Output = CO) dalam memenuhi
kebutuhan metabolisme tubuh.
 Gagal Jantung Kiri
 Gagal Jantung Kanan
Gagal Jantung Kiri
 dispneu, batuk, mudah lelah, denyut jantung
cepat (takikardi) dengan bunyi S3, kecemasan,
dan kegelisahan

Gagal Jantung Kanan


 pitting edema, hepatomegali, distensi vena
jugularis, asites, anoreksia, mual, nokturia,
dan lemah badan.
Gagal jantung kongestif (CHF): keadaan
patofisiologis berupa kelainan fungsi jantung,
sehingga jantung tidak mampu memompa
darah dengan adekuat untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme jaringan.
Potential Aksi pada Otot Jantung

• Potensial aksi di serabut


otot ventrikel: 105
millivolts (potensial
intrasellular mulai dari -
85 mv denyutan sampai
+20 mv)
• Plateau: 0.2 detik
• Adanya plateau 
kontraksi ventrikel
berakhir 15 kali lebih
lama daripada otat
skelet.
Siklus Jantung

• Setiap siklus: dicetuskan oleh potensial


aksi di SA-node secara spontan.
• Sinus node is lokasi di dinding superior
lateral atrium kanan dekat vena cava
superior.
• Potential aksi berjalan dengan cepat dari
SA node mengalir ke kedua atria dan
kemudian melalui A-V bundle ke dalam
ventrikel.
Fungsi Atria sebagai Pompa Primer

• Normal: darah mengalir terus-menerus dari vena besar ke


dalam atrium kanan
• 80% darah mengalir langsung dari atria ke dalam ventrikel
sebelum atria berkontraksi
• Kontraksi atria hanya menambah darah ≈ 20%
• Jantung masih dapat beroperasi terus tanpa penambahan 20%
ekstra dari atria
• Bila atria gagal menjalankan fungsinya, timbul tanda gagal
jantung akut, terutama nafas pendek
Fungsi Ventrikel sebagai Pompa

• Pengisian ventrikel:
– 80% darah mengalir langsung dari atria tanpa
kontraksi
– 20% dari kontraksi atria
• Pengosongan Ventrikel selama Systole
– Period of isovolumic (isometric) contraction
– Period ejection
– Period of isovolumic (isometric) relaxation
– End-diastolic volume, end-systolic volume, and
stroke volume output
 Saatistirahat, jantung memompa darah
hanya 4 to 6 liters setiap menit.
 Selama exercise berat, jantung akan
memompa darah 4-7 kali dari jumlah di atas.
 Regulated are:
1. Intrinsic cardiac regulation
2. Autonomic nervous system
Mekanisme Frank-Starling:
 Kemampuan intrinsik jantung untuk
beradaptasi terhadap peningkatan volume
darah yang masuk
Otot jantung akan teregang selama
pengisian darah  kekuatan kontraksi akan
bertambah besar  jumlah darah yang
dipompakan ke dalam aorta akan bertambah
banyak.
Hubungan antara cardiac output dan tekanan
arteri

• Cardiac outpu normal apabila tekanan


arterial di aorta (MAP) antara 80-160
mmHg.
• Bila MAP > 160 mmHg  C.O menurun.
 Kelainan otot jantung
 Aterosklerosis koroner
 Hipertensi sistemik atau pulmonal
 Peradangan dan penyakit miokardium
degeneratif
 Penyakit jantung lain
 Faktor sistemik
 Stres fisik dan psikis
 Disritmia
 Infeksi
 Anemia
 Gangguan tiroid
 Defisiensi vit. B1
 Kehamilan
 Penyakit paru
PATOFISIOLOGI
Non-farmakologis:
 - bedrest
 - berikan oksigen 3-5 liter/ menit (nasal
canule/masker)
 - restriksi cairan (4 gelas belimbing)
 - diet cair, porsi kecil, rendah Na (<2,4
gr/hari)
Farmakologis:
 - kurangi beban preload: diuretik, nitrat,
morfine
 - kurangi beban afterload: diuretik, nitrat,
ACE inhibitor, ca channel blocker, hidralazine
 - meningkatan kekuatan dan efisiensi
kontraktilitas jantun: digitalisasi cepat.
 CHF menduduki peringkat tertinggi
 WHO  sekitar 3000 penduduk AS menderita
CHF , 55,3 % pasien meninggal akibat CHF
 American Heart Association  5,3 juta warga
Amerikamengalami CHF, 600.000 kasus baru
 Tahun 2005 di jawa tengah  520 penderita
 Berdasarkan data di RSUP dr.Wahidin
Sudirohusodo  2008 ( 238 pasien ) , 2009 (
248 pasien) , 2010 (295 pasien)
 Syok kardiogenik
 Stroke
 Efusi Pleura
 Sudden death
 Quo ad vitam: Dubia ad malam
 Quo ad functionam: Dubia ad malam

Anda mungkin juga menyukai