Provinsi KABUPATEN/KOTA
(Seluruh Indonesia) (Seluruh Indonesia)
Provinsi di Indonesia
Yang melaporkan dan target seluruhnya tercapai Yang melaporkan dan target tidak tercapai
(Rapor Hijau) (Rapor Merah)
Mengintegrasikan
Kemenlu dalam
Setber RANHAM
Tenggat waktu
penyampaian ke
Ditjen PP: 3 Okt
RANGKAIAN KEGIATAN DALAM RANGKA PENYUSUNAN
RANCANGAN REVISI PERPRES NOMOR 75 TAHUN 2015 DAN
RANCANGAN AKSI HAK ASASI MANUSIA 2018-2019
No Waktu Kegiatan
1. 14 Agustus 2017 Perumusan awal Tim Cil Setber dilaksanakan di DJHAM, Kemenkumham
2. 25 Agustus 2017 Perumusan arah/sasaran Tim Setber dilaksanakan di Bappenas
13-14 September Pembahasan rancangan awal Aksi HAM 2018-2019, dilaksanakan di
3.
2017 Kemensos
19-20 September Pertemuan Konsultasi R-AHAM 2018-2019 bersama dengan K/L
4.
2017 penanggung jawab Aksi – dilaksanakan di DJHAM, Kemenkumham
Pembahasan R-AHAM hasil Rapat Konfirmasi dan feedback K/L
5. 22 September 2017
dilaksanakan di Bappenas
Rapat Koordinasi AHAMDA 2018-2019 bersama 11 perwakilan Pemda
6. 25 September 2017
Prov dan Kanwil Kumham – dilaksanakan di Kemenlu
7. 28 September 2017 Finalisasi 1 R-AHAM 2018-2019 dilaksanakan di Kemensos
8. 29 September 2017 Finalisasi 2 R-AHAM 2018-2019 dilaksanakan di Kemensos
Pengiriman R-Perubahan Perpres 75/2015 dan R-AHAM 2018-2019 versi
9. 3 Oktober 2017
final sebagai lampiran R-Perpres ke DJPP dan Setneg
Pembahasan R-Perubahan Perpres 75/2015 dan R-AHAM 2018-2019 versi
10. 22 Desember 2017 final yang dikoordinasikan oleh Dit. Perancangan, Ditjen PP,
Kemenkumham
Pembahasan R-Perubahan Perpres 75/2015 dan R-AHAM 2018-2019 versi
11. 29 Desember 2017 final yang dikoordinasikan oleh Dit. Harmonisasi, Ditjen PP,
Kemenkumham
Penyampaian R-Perubahan Perpres 75/2015 dan R-AHAM 2018-2019
12. 15 Januari 2018
versi final oleh Menkumham kepada Mensesneg
FOKUS PENYUSUNAN AKSI HAM
2018-2019
1. Nawa Cita
2. Strategi RANHAM 2015-2019
3. RKP 2018 (10 Program Nasional & 30 Program
Prioritas)
4. RPJMN
5. Rekomendasi Universal Periodic Review 2017
6. Amanat UU Nomor 8/2016 tentang Penyandang
Disabilitas
7. UU Nomor 23 /2014 tentang Pemerintahan Daerah
8. Aksi 2017 Berkelanjutan
RANCANGAN AKSI HAM 2018-2019
4 sasaran utama:
1. Peningkatan pemenuhan hak perempuan,
2. Peningkatan pemenuhan hak anak,
3. Peningkatan pemenuhan hak penyandang
disabilitas, dan
4. Peningkatan pemenuhan hak masyarakat adat
AKSI HAM DAERAH 2018-2019
1. Harmonisasi produk hukum daerah yang tidak mendiskriminasi hak-hak
perempuan, anak, dan penyandang disabilitas (Pemprov dan
Pemkab/kota).
2. Pemantauan dan penyelesaian perkara implementasi produk hukum
daerah (Pemprov).
3. Pengelolaan dan pemerataan distribusi (sebaran) jumlah guru di daerah
(Pemprov dan Pemkab/kota).
4. Penyediaan ruang menyusui yang memadai bagi perempuan bekerja di
perkantoran milik pemerintah daerah dan swasta dalam rangka
implementasi UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan PP No. 33
Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif (Pemprov dan
Pemkab/kota).
5. Pelayanan komunikasi masyarakat melalui peningkatan penanganan dan
tindak lanjut pengaduan masyarakat terhadap dugaan pelanggaran hak
perempuan, anak, penyandang disabilitas, masyarakat adat dan
pengaduan terkait konflik lahan (Pemprov dan Pemkab/kota).
AKSI 1
SASARAN:
TIDAK MELAKUKAN DISKRIMINASI TERHADAP
PEREMPUAN, ANAK, DAN PENYANDANG
DISABILITAS
AKSI 2
Sasaran:
Terselesaikannya perkara yang timbul dalam
pengimplementasian produk hukum daerah terkait dengan
hak perempuan, anak, dan penyandang disabilitas, serta
penguasaan lahan
AKSI 3
Sasaran:
1. Pendataan kebijakan pemda terkait hal tsb; dan
2. Pendataan jumlah ruang menyusui yang tersedia baik di
kantor pemerintahan maupun swasta berdasarkan standar
yg memadai
AKSI 5
Aksi:
Pelayanan komunikasi masyarakat melalui peningkatan
penanganan dan tindak lanjut pengaduan masyarakat terhadap
dugaan pelanggaran hak perempuan, anak, penyandang disabilitas,
masyarakat adat, dan pengaduan terkait konflik lahan.
2) Sebagai salah satu bentuk penghargaan di bidang hak asasi manusia, kepada
Kabupaten/Kota yang memenuhi kriteria tertentu (sebagaimana yang diama-
natkan oleh Permenkumham Nomor 34 Tahun 2016) akan diberi penghargaan
sebagai Kabupaten/Kota yang Peduli Hak Asasi Manusia (KKPHAM).
3) Diharapkan dukungan dan kerja sama yang baik dari seluruh Pemerintah
Daerah (Provinsi, Kabupaten, dan Kota) untuk menyukseskan program sebagai-
mana dimaksud pada butir 2 (menyampaikan berbagai data yang diperlukan).