Anda di halaman 1dari 40

COST MANAGEMENT

Accounting & Control


Hansen▪Mowen▪Guan

Chapter 10
Decentralization:
Responsibility Accounting,
Performance Evaluation, and Transfer Pricing

COPYRIGHT © 2009 South-Western Publishing, a division of Cengage Learning. 1


Cengage Learning and South-Western are trademarks used herein under license.
Tujuan Pembelajaran
1. Mendefinisikan akuntansi pertanggungjawaban dan
menjelaskan empat jenis pusat pertanggungjawaban.
2. Menjelaskan mengapa perusahaan memilih untuk
mendesentralisasi.
3. Menghitung dan menjelaskan return on investment
(ROI), residual income (RI), dan economic value added
(EVA).
4. Menjelaskan metode-metode evaluasi dan pemberian
imbalan kinerja manajerial.
5. Menjelaskan peran harga transfer dalam perusahaan
yang didesentralisasi.
2
6. Menjelaskan metode penetapan harga transfer.
Akuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi Pertanggungjawaban
– Mengukur hasil-hasil setiap pusat
pertanggungjawaban
– Membandingkan hasil-hasil tersebut dengan
ukuran hasil yang diharapkan atau
dianggarkan.

3
Akuntansi Pertanggungjawaban
Jenis-jenis Pusat Pertanggungjawaban
– Pusat biaya: hanya bertanggung jawab
terhadap biaya
– Pusat pendapatan: hanya bertanggung jawab
terhadap pendapatan
– Pusat laba: bertanggung jawab baik terhadap
pendapatan maupun biaya
– Pusat investasi: bertanggung jawab terhadap
pendapatan, biaya, dan investasi
4
Desentralisasi
Alasan Desentralisasi
– Akses lebih baik terhadap informasi lokal
– Respon lebih cepat (tepat waktu)
– Memfokuskan perhatian manajemen pusat
– Pelatihan dan evaluasi manajer segmen
– Memotivasi manajer segmen
– Meningkatkan kompetisi

5
Mengukur Kinerja Pusat Investasi
Return on investment (ROI)
Ukuran kinerja paling umum untuk sebuah
pusat investasi
ROI = Laba Operasi ÷ Aset Operasi Rata-rata
= (Laba Operasi ÷ Penjualan)  (Penjualan ÷ Aset Operasi Rata-rata)
= Margin laba operasi  Turnover aset operasi

Margin: bagian dari Turnover: seberapa produktif


penjualan yang tersedia aset digunakan untuk
untuk bunga, pajak dan laba menghasilkan penjualan

 Operating income   Sales 


   
 Sales   Average operating assets 

6
Mengukur Kinerja Pusat Investasi

7
Mengukur Kinerja Pusat Investasi

8
Mengukur Kinerja Pusat Investasi
Kelebihan Ukuran ROI
– Membantu manajer memusatkan hubungan antara
penjualan, biaya, dan investasi.
– Mendorong efisiensi biaya.
– Mencegah investasi berlebihan dalam aset operasi
Kelemahan ukuran ROI
– Mengakibatkan manajer tidak berinvestasi dalam
proyek yang menurunkan ROI divisi tetapi
meningkatkan profitabilitas seluruh perusahaan.
– Mendorong manajer untuk memusatkan pada jangka
pendek yang merugikan jangka panjang.
9
Mengukur Kinerja Pusat Investasi
Residual income
Perbedaan antara laba operasi dan rupiah
kembalian minimum yang diperlukan oleh aset
operasi perusahaan

Income Income 
Residual = Operating - Minimum rate of return
 Operating assets 

10
Mengukur Kinerja Pusat Investasi
Kelebihan Residual Income

Project I
Residual income = $1,300,000 - (0.10  $10,000,000)
= $1,300,000 - $1,000,000
= $300,000
Project II
Residual income = $640,000 - (0.10  $4,000,000)
= $640,000 $400,000
= $240,000

11
Mengukur Kinerja Pusat Investasi
Kelemahan Residual Income
RI adalah ukuran return absolute; tidak
mencegah perilaku myopic
Division A Division B
Average operating assets $15,000,000 $2,500,000
Operating income $ 1,500,000 $ 300,000
Minimum returna 1,200,000 200,000
Residual income $ 300,000 $ 100,000
Residual returnb 2% 4%
a0.08 × Operating assets.
bResidual income divided by operating assets.

12
Mengukur Kinerja Pusat Investasi
Economic value added (EVA)
Laba operasi setelah pajak minus total biaya modal
tahunan.

 
After-tax
EVA = operating - Weighted average cost of capital
income  Total capital employed

Total modal digunakan = aset tetap plus


pengeluaran lain yang memberi imbalan
jangka panjang

13
Mengukur Kinerja Pusat Investasi
Contoh EVA
After-Tax Weighted
Amount Percent Cost Cost
Mortgage bonds $ 2,000,000 13.3% 0.0480 0.006
Unsecured bonds 3,000,000 20.0% 0.0600 0.012
Common Stock 10,000,000 66.7% 0.1200 0.080
Total Sources $ 15,000,000
Weighted average cost of capital 0.098
Capital employed $ 15,000,000
Cost of capital $ 1,476,000

14
Mengukur Kinerja Pusat Investasi
Contoh EVA (lanjutan)

EVA PT Furman adalah:


Laba setelah pajak $1,583,000
Minus: Biaya modal rata-rata tertimbang (1,470,000)
EVA $ 113,000

EVA positif berarti PT Furman memperoleh laba operasi di


atas biaya modal yang digunakan.

15
Mengukur Kinerja Pusat Investasi
Aspek Keperilakuan EVA
Hardware Software
Division Division
Penjualan $5,000,000 $2,000,000
HPP 2,000,000 1,100,000
Laba bruto $3,000,000 $ 900,000
Biaya penjualan dan
administrasi 2,000,000 400,000
Laba operasi $1,000,000 $ 500,000

Biaya modal rata-rata = 11%


Modal digunakan $10,000,000 $2,000,000
Biaya modal $1,100,000 $220,000
16
Mengukur Kinerja Pusat Investasi
Aspek Keperilakuan EVA
 Cenderung fokus jangka panjang
Hardware Software
 Mencegah perilaku myopic Division Division

Laba operasi $1,000,000 $500,000


Minus: Biaya modal 1,100,000 220,000
EVA $ (100,000) $280,000

EVA positif = dihasilkan kekayaan


EVA negatif = modal berkurang

17
Pengukuran dan Pemberian
Imbalan Kinerja Manajer
• Pengukuran kinerja dalam MNC
– Mengevaluasi divisi
– Mengevaluasi manajer
• Berdasar faktor-faktor yang dapat dikendalikan
• Tidak mengevaluasi berdasar faktor-faktor yang
tidak dapat dikendalikan (fluktuasi matauang,
pajak penghasilan, dll.)

18
Pengukuran dan Pemberian
Imbalan Kinerja Manajer
• ROI divisi MNC dipengaruhi oleh
– Kondisi lingkungan international vs domestik
(ekonomi, legal, politik, sosial, dll.)
• Berbagai ukuran kinerja divisi MNC
– Mempertimbangkan poyensi pasar dan
pangsa pasar
– Residual income dan ROI tidak boleh jadi
satu-satunya ukuran kinerja divisi MNC

19
Pengukuran dan Pemberian
Imbalan Kinerja Manajer
• Pemberian Imbalan Manajerial
– Pemisahan pemilikan dan manajemen
menimbulkan kemungkinan manajer tidak
menjalankan perusahaan demi kepentingan
terbaik pemegang saham
• Manajer tidak melakukan usaha paling produktif
bagi perusahaan
• Manajer dapat membelanjakan sumberdaya
perusahaan untuk kepentingan pribadi
– Sistem pemberian kompensasi yang
dirancang dengan baik mendorong
keselarasan tujuan 20
Pengukuran dan Pemberian
Imbalan Kinerja Manajer
• Kompensasi tunai
– Memberikan imbalan kinerja manajer yang baik
dengan peningkatan periodik
• Akan menjadi bagian permanen dari paket kompensasi
– Pemberian bonus lebih fleksibel
• Kompensasi berdasar laba dapat mendorong perilaku
dysfunctional.
– Kombinasi gaji dan bonus menjaga gaji tetap pada
level yang wajar dan memungkinkan bonus
berfluktuasi menurut laba yang dilaporkan.

21
Pengukuran dan Pemberian
Imbalan Kinerja Manajer
• Kompensasi berdasar saham
– Stock option adalah hak untuk membeli sejumlah
lembar saham perusahaan pada harga tertentu pada
waktu yang sudah ditentukan.
– Stock options diberikan kepada manajer
• Mereka menjadi pemilik (pemegang saham) perusahaan
• Pemilikan mendorong keselarasan tujuan
– Harga saham biasanya ditentukan mendekati harga
pasar pada waktu diterbitkan.
• Apabila harga saham naik di masa datang, manajer mungkin
menggunakan opsinya.

22
Pengukuran dan Pemberian
Imbalan Kinerja Manajer
• Masalah-masalah yang harus
dipertimbangkan
– Satu ukuran hasil mendorong gaming
behavior
– The Big Bath
– Bonus tunai dan stock options mendorong
orientasi jangka pendek oleh manajemen
• Noncash compensation
– Autonomi
– Perquisites
23
Transfer Pricing
Transfer prices adalah harga yang
dibebankan kepada barang yang dihasilkan
oleh satu divisi dan ditransfer ke divisi
lainnya.
Harga yang dibebankan mempengaruhi
pendapatan divisi yang mentransfer dan
biaya divisi yang menerima.

24
Transfer Pricing
• Sistem harga transfer harus mencapai tiga
tujuan:
– Akurasi evaluasi kinerja
– Keselarasan tujuan
– Menjaga otonomi divisi

25
Transfer Pricing
Pendekatan biaya kesempatan
mengidentifikasi
– Harga minimum yang dapat diterima oleh
divisi penjual
Floor: tidak mengakibatkan divisi penjual lebih
buruk karena menjual kepada divisi pembeli
– Harga maksimum yang bersedia dibayar oleh
divisi pembeli
Ceiling: tidak mengakibatkan divisi pembeli lebih
buruk karena membeli barang dari divisi internal
26
Transfer Pricing

27
Penetapan Harga Transfer
Barang harus ditransfer secara internal
jika
Biaya kesempatan (harga minimum)
divisi penjual lebih rendah dari

biaya kesempatan (harga maksimum)


divisi pembeli.

28
Penetapan Harga Transfer
• Kebijakan yang biasa digunakan
– Harga pasar
• Harga di pasar luar, persaingan sempurna
– Negotiated transfer prices
• Disepakati hanya jika biaya kesempatan divisi
penjual lebih rendah dari biaya kesempatan divisi
pembeli
– Cost-based transfer prices
• Biaya variabel
• Full (absorption cost)

29
Penetapan Harga Transfer
Negotiated transfer prices
Example 1: Avoidable Distribution Costs

30
Penetapan Harga Transfer
Negotiated transfer prices
Example 1: Avoidable Distribution Costs

31
Penetapan Harga Transfer
Negotiated transfer prices
Example 1: Avoidable Distribution Costs

32
Penetapan Harga Transfer
Negotiated transfer prices
Example 2: Excess Capacity

33
Penetapan Harga Transfer
Negotiated transfer prices
Example 2: Excess Capacity

34
Penetapan Harga Transfer
• Negotiated Transfer Prices
– Kelemahan
• Memakan waktu
– Keunggulan
• Negosiasi membantu pencapaian keselarasan
tujuan
• Keahlian negosiasi mendukung motivasi dan
akurasi pengukuran kinerja

35
Penetapan Harga Transfer
• Cost-Based Transfer Prices
– Bentu
• Full-cost transfer pricing
• Full cost plus markup
• Variable cost plus fixed fee
– Ketepatan penggunaan
• Dampak pada laba divisi kecil
• Kemudahan penerapan
• Hasil negosiasi

36
Penetapan Harga Transfer
• Transfer Pricing dan MNC
– Performance evaluation
– Optimal determination of income taxes
• Shift costs to high-tax countries
• Shift revenues to low-tax countries

37
Setting Transfer Prices

38
Setting Transfer Prices
• IRS Code §482
– Requires arms’-length transactions
– Allowable pricing methods
• Comparable uncontrolled price method
• Resale price method
• Cost-plus method
• Negotiated between the company and the IRS
• Income taxes are universal
– Market-based transfer prices
39
COST MANAGEMENT
Accounting & Control
Hansen▪Mowen▪Guan

End Chapter 10

COPYRIGHT © 2009 South-Western Publishing, a division of Cengage Learning. 40


Cengage Learning and South-Western are trademarks used herein under license.

Anda mungkin juga menyukai