Anda di halaman 1dari 28

Pendahuluan :

• Sistem yankes mrpk sistem multidisipliner.


• Tujuan : mencapai derajat kesehatan yang
optimal.
• Keperawatan mrpk bagian integral dari sistem
yankes.
• Metodanya dengan “Asuhan Keperawatan”
• Perlu aturan atau etika tiap bagian tsb.
Konsep Dasar Etika :
Pengertian :
berasal bahasa yunani “ ethos”berhub dg
pertimbangan membuat keputusan
Moral berasal dari bahasa latin “mos”, berarti
: kebiasaan,adat perilaku yg diharapkan oleh
masyarakat yg merupakan standar perilaku
dan nilai
Perbedaan etika dan moral
• Etika : merupakan sistem dari prinsip-prinsip
moral atau aturan-aturan prilaku.

• Moral : Perilaku manusia dg menggunakan


etika yg dipertanggungjawabkan
kepada Tuhan Prinsip-prinsip yang
berkaitan dengan perbuatan baik dan
buruk.
Defenisi menurut “Curtin” :
Etika : suatu disiplin yang diawali dengan
mengidentifikasi, mengorganisasi,
menganalisis dan memutuskan
perilaku manusia dengan menerapkan
prinsip-prinsip untuk mendeterminasi
perilaku yang baik terhadap suatu
situasi yang dihadapi
( MacPhail, 1988 ).
Istilah Etiket :
• Merupakan cara/aturan yang sopan dalam
berhubungan sosial.

• Etiket Profesional
berarti : perilaku yang diharapkan bagi
setiap anggota profesi untuk
bertindak dengan kapasitas
profesionalnya.
Konsep Moral Dalam Praktek
Keperawatan
a. Advokasi
Istilah dlm konteks hukum yang berkaitan dengan
upaya melindungi hak-hak manusia bagi mereka
yang tidak mampu membela diri.

ANA (1985) : “melindungi klien/masy. terhadap


pelayanan kesehatan dan keselamatan praktek
tidak sah yang tidak kompeten dan melanggar etika
yang dilakukan oleh siapa pun “
Peran Perawat dlm advokasi :
• Karena perawat punya jam kerja 8-10 jam.
• Perawat tahu keunikan klien sebagai manusia
yang holistik.
• Advokasi mrpk falsafah dan ideal
keperawatan.
• Dalam advokasi perawat memberi informasi
dan memberi bantuan pada klien atas
keputusan apapun yang dibuat klien.
Dalam hal memberi bantuan
mengandung 2 peran :
1. Peran aksi
Perawat memberi keyakinan bahwa klien
punya “hak” dan “tanggung jawab” dlm
menentukan pilihan tanpa ada tekanan
orang lain.

2. Peran Non aksi


Perawat menahan diri untuk tidak
mempengaruhi keputusan klien.
b. Akuntabilitas
dapat mempertanggungjawaban
suatu tindakan yang dilakukan dan
dapat menerima konsekuensi dari
tindakan tersebut (Kozier,Erb.1991)
Menurut Fry (1990)
Akuntabilitas mengandung 2 komponen :
a. Tanggung jawab.
b. Tanggung gugat.

Artinya : segala tindakan yang dilakukan oleh


perawat dilihat dari praktik keperawatan,
kode etik dan undang-undang dapat
dibenarkan atau absah.
Secara sistem hierarki
akuntabilitas terdiri atas :
1. Tingkat individu/pasien.
Akuntabilitas direfleksi dalam proses :
- pembuatan keputusan etika
keperawatan.
- kompetensi
- komitmen
- integritas.
2. Tingkat institusi/profesional
direfleksikan dalam : penyataan falsafah
dan tujuan bidang keperawatan atau
audit keperawatan.
Tingkat profesional : dalam standar praktek
keperawatan.
3. Tingkat sosial.
direfleksikan dalam UU Praktek Kep.
c. Loyalitas
Merupakan suatu konsep yang pelbagai
segi meliputi : simpati, peduli, dan
hubungan timbal balik terhadap pihak
yang secara profesional berhubungan
dengan perawat.
Hubungan profesional dipertahankan dengan
cara : - menyusun tujuan bersama.
- menepati janji.
- menentukan masalah dan prioritas.
- mengupayakan pencapaian
kepuasan bersama.
( Jameton.1984 & Creasia.1991)
Dalam loyalitas perlu kualitas
Untuk mempertahankan kualitas perlu
Diingat hal-hal berikut :
1. Masalah klien tidak boleh didiskusikan dg
klien lain.
2. Hindari pembicaraan yang tidak bermanfaat.
3. Berikan penghargaan dan bantuan pada teman
sejawat.
4. Pandangan masyarakat pada perawat ditentukan
oleh prilaku anggota profesi.
Etika keperawatan
• mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi
studi mengenai standar dan penilaian moral.
Etika mencakup analisis dan penerapan
konsep sepertibenar, salah, baik, buruk, dan
tanggung jawab → cabang utama filsafat
Otonomi
• Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan
bahwa individu mampu berpikir logis dan
memutuskan. Orang dewasa dianggap
kompeten dan memiliki kekuatan membuat
keputusan sendiri, memilih dan memiliki
berbagai keputusan atau pilihan yang dihargai.
Prinsip otonomi ini adalah bentuk respek
terhadap seseorang, juga dipandang sebagai
persetujuan tidak memaksa dan bertindak
secara rasional.
• Otonomi merupakan hak kemandirian dan
kebebasan individu yang menuntut
pembedaan diri. Praktek profesioanal
merefleksikan otonomi saat perawat
menghargai hak hak pasien dalam membuat
keputusan tentang perawatan dirinya
Benefisiensi
• Benefisiensi berarti hanya mengerjakan
sesuatu yang baik. Kebaikan juga memerlukan
pencegahan dari kesalahan atau kejahatan,
penghapusan kesalahan atau kejahatan dan
peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain.
Kadang-kadang dalam situasi pelayanan
kesehatan kebaikan menjadi konflik dengan
otonomi.
Keadilan (Justice)
• Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang
sama dan adil terhadap orang lain yang
menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan
kemanusiaan . Nilai ini direfleksikan dalam
praktek profesional ketika perawat bekerja
untuk terapi yang benar sesuai hukum,
standar praktek dan keyakinan yang benar
untuk memperoleh kualitas pelayanan
kesehatan .
Nonmalefisien
• Prinsip ini berarti segala tindakan yang
dilakukan pada klien tidak menimbulkan
bahaya / cedera secara fisik dan psikologik.
Veracity (kejujuran)
• Prinsip veracity berarti penuh dengan
kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi
layanan kesehatan untuk menyampaikan
kebenaran pada setiap pasien dan untuk
meyakinkan bahwa pasien sangat mengerti.
Prinsip veracity berhubungan dengan
kemampuan seseorang untuk mengatakan
kebenaran.
Fidelity
• Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk
menghargai janji dan komitmennya terhadap
orang lain. Perawat setia pada komitmennya
dan menepati janji serta menyimpan rahasia
pasien. Ketaatan, kesetiaan adalah kewajiban
seseorang untuk mempertahankan komitmen
yang dibuatnya.
• Kesetiaan itu menggambarkan kepatuhan
perawat terhadap kode etik yang menyatakan
bahwa tanggung jawab dasar dari perawat
adalah untuk meningkatkan kesehatan,
mencegah penyakit, memulihkan kesehatan
dan meminimalkan penderitaan.
Kerahasiaan (confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan ini adalah
bahwa informasi tentang klien harus dijaga
privasi-nya. Apa yang terdapat dalam
dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh
dibaca dalam rangka pengobatan klien.
• Tak ada satu orangpun dapat memperoleh
informasi tersebut kecuali jika diijin kan oleh
klien dengan bukti persetujuannya. Diskusi
tentang klien diluar area pelayanan,
menyampaikannya pada teman atau keluarga
tentang klien dengan tenaga kesehatan lain
harus dicegah.
Akuntabilitas (accountability)
• Prinsip ini berhubungan erat dengan fidelity
yang berarti bahwa tanggung jawab pasti pada
setiap tindakan dan dapat digunakan untuk
menilai orang lain. Akuntabilitas merupakan
standar pasti yang mana tindakan seorang
professional dapat dinilai dalam situasi yang
tidak jelas atau tanpa terkecuali

Anda mungkin juga menyukai