Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN

Syndrom Steven Jhonson

By : Kelompok 2,
Kelas B, Semester 3
S1 Ilmu Keperawatan
Pengkajian
 identitas klien
 Riwayat kesehatan:riwayat alergi,reaksi alergi
terhadap makanan,obat,serta zat kimia,masalah
kulit sebelumnya dan kanker kulit.
-Alasan pasien masuk RS,klien mengeluh nyeri
seperti panas terbakar
-Riwayat penyakit sekarang
POLA FUNGSIONAL
a.Pola Nutrisi:pada klien dg steven jhonson biasanya
mengalami penurunan nafsu makan,sariawan pada
mulut,dan kesulitan menelan
b.Pola aktivitas latihan:klien dg steven jhonson biasanya
nampak gelisah dan nampak lemas,sehingga sulit
untuk beraktivitas
c.Pola istirahat tidur:klien dg steven jhonson akan
mengalami kesulitan untuk tidur dan istirahat karena
nyeri yg dirasakan,rasa panas dan gatal gatal pada kulit
d.Pola kognitif persepsi:klien dg steven jhonson akan
mengalami kekaburan pada penglihatan serta rasa
nyeri dan panas pada kulit.
Pemeriksaan Fisik
1. Mata : penglihatan kabur buram,
conjungtiva anemis.
2. Mulut : kotor, terdapat krusta, mukosa bibir
kering, terdapat bula dan purpura.
3. Kulit : sawo matang(warna kulit), turgor
kulit jelek.
DIAGNOSIS
1.nyeri ybd inflamasi pada kulit
2.gangguan integritas kulit ybd inflamasi
dermal dan epidermal
3.gangguan intoleransi aktivitas ybd
kelemahan fisik
4.gangguan presepsi sensori ybd
konjungtivitis
Intervensi dan Implementasi
 Dx1 : Nyeri ybd inflamasi  Berikan tindakan
pada kulit kenyamanan dasar seperti
Tujuan:nyeri berkurang atau pijatan pada daerah yang
terkontrol sakit
KH:Melaporkan nyeri  Rasional:meningkatkan
berkurang,menunjukkan relaxasi,menurunkan
expresi wajah/postur tubuh tegangan otot.
rilex  Pantau TTV
Rasional:nyeri hampir selalu  Rasional : metode IV sering
ada pada beberapa derajat digunakan pada awal untuk
beratnya keterlibatan memaksimalkan efek obat.
jaringan  Berikan analgesik sesuai
indikasi
 Rasional : menghilangkan
rasa nyeri
 Dx2 : gangguan integritas kulit  Rasional:menurunkan iritasi garis
ybd inflamasi dermal dan jahitan dan tekanan dari baju.
epidermal  Menjaga kebersihan baju
 Tujuan:diharapkan inflamasi  Rasional:untuk mencegah infeksi
dermal dan epidermal berkurang.
 Kolaborasi dengan tim medis
 KH:Menunjukkan kulit dan untuk terapi
jaringan kulit yang utuh
 Rasional:untuk mencegah infeksi
 Intervensi lebih
 Observasi kulit setiap hari catat
turgor sirkulasi dan sensori serta
perubahan lainnya yang terjadi
 Rasional : mengetahui keadaan
inflamasi kulit pasien
 Gunakan pakaian tipis dan alat
tenun yang lembut
 Dx3 : gangguan intoleransi  Jelaskan pentingnya
aktivitas ybd kelemahan fisik pembatasan pengetahuan
 Kh:klien melaporkan energi
peningkatan intoleransi  Rasional:energi penting untuk
aktivitas proses penyembuhan
 Intervensi : kaji respon  Libatkan keluarga dalam
individu terhadap aktivitas pemenuhan aktivitas klien
 Rasional:mengetahui tingkat  Rasional : klien mendapat
kemampuan individu dalam motivasi dari keluarga
aktivitas sehari-hari
 Bantu klien dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari dengan
tingkat keterbatasan klien
 Rasional:energi yang
dikeluarkan lebih optimal
 Dx4 : gangguan persepsi  Kaji deskripsi fungsional
sensori penglihatan ybd apa yang dilihat atau
kinjungtivitis tidak
 Tujuan : kooperativ  Sesuaikan lingkungan
dalam tindakan dengan kemampuan
 KH: kooperativ dalam penglihantan
tindakan  Rasional meningkatkan
 Menyadari hilangnya safe care dan mengurangi
penglihatan secara ketergantungan
permanen
 Interevensi: kaji dan catat
ketajaman penglihatan
 Rasional menerapkan
kemampuan visual
EVALUASI
 Inflamasi dermal dan epidermal berkurang
 Nyeri berkurang atau terkontrol
 Tidak terjadi komplikasi peningkatan
intoleransi aktivitas
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai