DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS RAWAT INAP
TENAYAN RAYA KOTA PEKANBARU TAHUN 2018
Diajukan Oleh :
Lusy Agustin
M. Zumrodin
Rayan Ferinaldi
Resta
Sella Annisa
PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKANBARU
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
ISPA
Di Puskesmas Tenayan
Raya ISPA peringkat Di Indonesia 25,8% menderita ISPA
pertama dengan angka Provinsi Riau sebesar 17,1 % menderita ISPA
kejadian 4.354 kasus dari Di Pekanbaru 15,6% atau berkisar 8.565 balita
total 9.640 pasien yang menderita ISPA
berobat
Faktor
Lingkungan
Faktor risiko
ISPA Salah satu faktor risiko yang
Faktor individu mempengaruhi kejadian penyakit
ISPA adalah kebiasaan merokok
Faktor perilaku
1. Bagi Peneliti
1. Tujuan umum
2. Marhamah, et al. Faktor Melakukan penelitian mencakup Meneliti mengenai Adanya hubungan
Yang berhubungan dengan status imunisasi, pemberian kapsul berbagai faktor risiko ISPA antara faktor risiko
kejadian ISPA pada anak vitamin A, pengetahuan ibu. termasuk asap rokok. dengan kejadian
balita di Desa Bontongan sedangkan pada penelitian ini Sedangkan pada ISPA (p-value =
penelitian ini melakukan 0,045)
Kabupaten Enrekang. 2013 dilakukan ditempat yang berbeda penelitian hanya faktor
dengan faktor resiko berupa asap resiko asap rokok
rokok terhadap ISPA pada balita
3. Soolani, et al. Hubungan Melakukan penelitian mengenai Melakukan penelitian Ada hubungan
antara Faktor Lingkungan faktor lingkungan fisik rumah cross sectional dan faktor antara faktor risiko
Fisik Rumah dengan (kepadatan hunian, asap rokok, risiko salah satunya dengan kejadian
kejadian ISPA pada balita obat nyamuk) sedangkan pada paparan asap rokok ISPA (p- value =
dengan kejadian ISPA 0,001)
di Kelurahan Malalayang 1 penelitian ini mengenai faktor pada balita
Kota Manado. 2013 resiko asap rokok saja dan
ditempat penelitian yang berbeda
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Faktor
1. ISPA lingkungan
Faktor individu
Faktor resiko
Faktor perilaku
ISPA Faringitis
Atas
Tonsilitis
Klasifikasi
Pneumonia
Bronkitis
Bawah
Bronkiolitis
Faktor Lingkungan
Kepadatan
hunian
Paparan Ventilasi
asap rokok ruangan
Paparan
obat Lubang asap
nyamuk dapur
bakar Paparan
dari
penderita
lain
Gejala ISPA
Demam
Sesak
napas batuk
Nyeri
pilek
tenggorokan
2. Hubungan kebiasaan merokok anggota
keluarga dengan kejadian ISPA pada Balita
Merusak
Inflamasi dan mekanisme
peningkatan pertahanan Gangguan
permeabilitas pada saluran saluran napas
saluran napas napas
4. Kerangka Teori
Faktor Lingkungan
1. Kepadatan hunian
2. Luas ventilasi
3. Lubang pengasapan
dapur
4. Kelembapan udara
5. Jenis dinding
6. Jenis lantai
7. Langit-langit rumah
8. Paparan obat nyamuk
bakar Balita ISPA
9. Paparan Rokok
Faktor Individu
Faktor Perilaku
5. Kerangka Konsep
6. Hipotesis Penelitian
Ada hubungan antara kebiasaan merokok anggota
keluarga dengan kejadian ISPA pada balita di
wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Tenayan Raya
Kota Pekanbaru tahun 2018.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Penelitian observasional 3. Variabel
analitik dengan desain Penelitian
cross sectional. 1. Variabel Bebas (independen)
kebiasaan merokok anggota keluarga
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
Balita yang datang berobat Orangtua atau wali yang
dengan keluhan gangguan tidak bersedia menjadi
pernapasan selama bulan responden.
Maret 2018.
Orangtua atau wali yang
bersedia menjadi responden.
7. Besar Sampel
Berdasarkan data balita yang terdiagnosis ISPA selama
bulan Februari 2018 yaitu sebanyak 156 dari total
keseluruhan 217 balita , Rumus Slovin:
8. Metode
Pengumpulan Data
1. Data primer
2. Data sekunder 9. Pengolahan Data
1. Editing (Pemeriksaan Data)
2. Coding (Pengkodean)
3. Entry (memasukkan data)
4. Cleaning (Merapikan Data)
5. Processing (Pengolahan Data)
6. Analyzing (penilaian)
10. Analisis Data
a. Analisis Univariat
Dilakukan pada masing-masing variabel dari hasil
penelitian.
b. Analisis Bivariat
Mengetahui Hubungan kebiasaan merokok
anggota keluarga dengan kejadian ISPA pada
balita.
Analisis data yang digunakan adalah uji Chi-
square.
7. Alur Penelitian
Persiapan
Pengambilan data sekunder berupa data balita yang datang berobat dengan
keluhan gangguan pernapasan di Puskesmas Rawat Inap Tenayan Raya.
Penentuan sampel
Pengolahan Data
Analisis Data
Hasil
DAFTAR PUSTAKA
• Asritati, Zamrud M, Kalenggo, D.F. 2012. Analisis Faktor Risiko Kejadian Infeksi
Saluran Pernapasan Akut Pada Anak Balita. Kendari. FK Universitas Haluoleo.
Available from: http://ojs.uho.ac.id /index.php/medula /article/download/192/132
[Diakses tanggal 9 Agustus 2016]
• Aung, K. 2015. Viral Pharyngitis. Medscape. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/225362-overview#showall. [Diakses tanggal
9 Agustus 2016].
• Azad SMY, Khalid M, Bahauddin, Uddin MH, Parveen S. 2014. Indoor Air Pollution
and Prevalence of Acute Respiratory Infection among Children in Rural Area of
Bangladesh. Journal of Biology, Agriculture and Healthcare. Available from :
http://www.iiste.org/ Journals/index.php/JBAH/article/ download/10569/10770
[Diakses tanggal 9 Agustus 2016]
• Carillo-Marques, M.A. 2016. Bacterial Pharyngitis. Medscape Reference. Available
from: http://emedicine.medscape.com/ article/225243-overview#showall. [Diakses
tanggal 9 Agustus 2016].
• Center of Disease Control and Prevention. 2004. The Health Consequences of
Smoking: A Report of the Surgeon General. Atlanta, GA: U.S. Department of Health
and Human Services.
• DeNicola, LK. 2016 Bronchiolitis. Medscape reference. Available from :
http://emedicine.medscape.com/article/961963-overview#showall.
[diakses tanggal 9 Agustus 2016].
• Hendrini, A. R., Anam, M. S., Arkhaesi, N. (2015). Faktor Risiko Kejadian
ISPA Pada Anak Usia 6 Bulan Sampai 5 Tahun Di Puskesmas Rowosari.
Media Medika Muda. Vol 4(4): 461-469.
• Hidayati, R. 2009. Asuhan keperawatan pada kehamilan fisiologis dan
patologis. Jakarta: salemba Medika.
• Isnaini, M., Zulfitri, R., Misrawati. (2012). Pengaruh Kebiasaan Merokok
Keluarga di Dalam Rumah Terhadap Kejadian ISPA pada Balita.
• Jamison DT, Breman JG, Measham AR, [et al.]. 2006. Disease Control
Priorities in Developing Countries. 2nd edition. Washington DC : World
Bank. Available from http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK11786/
[Diakses tanggal 9 Agustus 2016].
• Kamangar, N. 2015. Bacterial pneumonia. Medscape Reference. Available
from : http://emedicine.medscape.com/ article/300157-overview#showall
. [Diakses tanggal 9 Agustus 2016].
• Kemenkes RI. 2011. Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang
Rumah. Available from:http
://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_permenkes/PMK%20No.%201
077%20ttg%20Pedoman%20Penyehatan%20Udara%20Dalam%20Ruang%
20Rumah.pdf
. [Diakses tanggal 15 April 2013].
• Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2012). Pedoman
Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
• Kemenkes RI, 2014. Profil kesehatan RI 2014. Available from :
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehata
n-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2014.pdf
[Diakses tanggal 9 Agustus 2016].
• Kemenkes RI. 2013. Laporan Riset Kesehatan Dasar
2013.Jakarta:Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan RI.
Available from:
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehata
n-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2013.pdf
[Diakses tanggal 9 Agustus 2016]
• Liu W. 2003. Mosquito Coil Emissions and Health Implications.
Environmental Health Perspectives Vol. 111(12) : pg 112-24
• Marhamah, Arsin A.A., Wahiduddin. 2012. Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian ISPA Pada Anak Balita di Desa Bontongan Kabupaten
Enrekang. Makasar:FKM Universitas Hasanuddin. Available from :
Mosenifar, Z. 2012. Viral pneumonia. http://emedicine. medscape.com/
article/ 300455-overview#showall. [diakses tanggal 9 Agustus 2016].
• Mosenifar, Z. 2016. Viral pneumonia. http://emedicine.medscape.com
/article/ 300455-overview#showall. [diakses tanggal 8 Agustus 2016].
• Nurjazuli dan Widyaningtyas, R. 2006. Faktor Resiko Dominan Kejadian
Pneumonia Pada Balita. Semarang : Universitas Diponegoro. Available
from : http://ejournal.undip.ac.id/ index.php/ jkli
/article/download /5031/4562 [Diakses tanggal 9 Agustus 2016].
• Nuryanto. (2012). Hubungan status gizi terhadap terjadinya penyakit
infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) pada balita. Jurnal Pembangunan
Manusia. Vol 6(2): 1-12.
• Rahmayatul, F. 2013.hubungan lingkungan dalam rumah tangga terhadap
ISPA pada balita. Jakarta.