PKS(PEMBENTUK KARAKTER
SISWA)
Tugas mapel sosiologi (x mipa 2)
Disusun oleh :
Fadia zukhala ()
Hibatul mutafatikha ()
Penelitian ini dilatar belakangi sering terjadinya pro dan kontra dalam dunia pendidikan dalam
berbagai strata kehidupan sosial sehingga perlunya menumbuhkan kesadaran dalam upaya pemecahan
konflik sosial.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui penyebab fullday school dapat menjadi penunjang
penumbuhan karakter siswa, 2) Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari terjadinya fullday school
tersebut3) Untuk mengetahui upaya penyelesaian dari konflik tersebut.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah (1) TeknikWawancara, (2) Teknik Observasi, (3)
Teknik Dokumentasi. Prosesanalisis data dilakukan secara sistematik dimulai dengan pengumpulan data,
mereduksi, mengklasifikasikan, mendeskripsikan dan menginterpretasikan semua informasi yang telah
terkumpul.
Data yang akan diambil dalam penelitian ini berupa data primer yang bersumber dari hasil wawancara
yang terdiri dari perwakilan dari bapak/ibu guru, orang tua siswa, dan beberapa siswa sma n 1 kedungwuni.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan upaya fullday schol dalam pembentukan
karakter siswa.
Puji Syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan penelitian sosiologi ini dengan
tepat waktu yang berjudul “FULL DAY SCHOOL DALAM PKS SMAN 1 KEDUNGWUNI.” Kami
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempempuraan makalah
ini.Harapan kami semoga laporan ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Latar belakang
Membicarakan karakter merupakan hal yang sangat
penting dan mendasar. Karakter adalah mustika hidup yang
membedakan manusia dengan binatang. Manusia tanpa karakter
adalah manusia yang membinatang.
pembentukan karakter diimplementasikan pada jalur
pendidikan formal maupun non formal. Program belajar
sehari penuh atau sering disebut full day school adalah salah
satu upaya yang dilakukan oleh lembaga pendidikan untuk
menanamkan karakter yang baik pada peserta didik.
Di lembaga pendidikan ini, awal pembentukan
penerapan pembelajaran full day school didasarkan faktor
yaitu Minimnya lembaga selain sekolah reguler yang dapat
memenuhi kepuasan orang tua, baik dari sisi prestasi akademik
maupun prestasi akhlak. Dengan sistem full day school yang
diterapkan, siswa dapat terkontrol dalam bertingkah laku.
Selain itu, pengawasan dari guru yang ada di sekolah agar
peserta didik dapat berkembang dengan baik, karena
RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu fullday school?
2. Bagaimana praktik pembelajaran full day school di SMAN 1
KEDUNGWUNI?
3. Bagaimana peran full day school untuk membentuk krakter siswa
SMAN 1 KEDUNGWUNI ?
•Untuk memenuhi tugas mata pelajaran sosiologi.
•Mendiskripsikan praktik pembelajaran full day school di SMAN 1
KEDUNGWUNI.
•Menganalisis peran pembelajaran full day school dalam
pembentukan karakter siswa SMAN 1 KEDUNGWUNI.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan wacana keilmuan dan pengetahuan, serta sebagai
bahan informasi pada peserta didik khususnya dan bagi
Bersifat teoritis
masyarakat pada umumnya tentang pelaksanaan sistem full
day school di SMP dalam pembentukan karakter anak.
karakter anak.
• Bersifat teoritis
• Bersifat praktis
Metode Dan
Tujuan Pendekatan
Faktor2 Pendidikan
Pembelajaran Karakter
Jenis Penelitian
Subjek Penelitian
next
Pendekatan Penelitian
Menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan dalam
melakukan penelitian yang berorientasi pada fenomena atau gejala yang bersifat alami dan penelitian lebih
menekankan pada analisa proses serta analisisnya terhadap dinamika hubungan antara fenomena yang
diamati dengan menggunakan logika ilmiah.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian lapangan (field research), yakni peneliti
mengamati secara langsung ke lokasi penelitian.
Subjek Penelitian
Adapun tempat yang dijadikan penelitian adalah SMAN 1 KEDUNGWUNI. Sedangkan yang meenjadi
subjek penelitian atau sumber informasi adalah guru dan siswa. Sumber data yang digunakan adalah sumber
data primer dan sumber data sekunder.
Secara etimologis, kata karakter (inggris: character) berasal dari bahasa yunani, charassein yang berarti
“to engrave”. Kata “to engrave” itu sendiri dapat diterjemahkan menjadi mengukir, melukis, memahatkan, atau
menggoreskan.
Philips mengungkapkan bahwa karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem yang
melandasi pemikiran, sikap dan perilaku yang ditampilkan.
Furqon Hidayatullah mengutip Rutland yang mengatakan bahwa karakter berasal dari akar kata bahasa latin
yang berarti “dipahat”. Karakter merupakan gabungan dari kebijakan dan nilai-nilai yang dipahat dalam batu
hidup menjadikan bernilai tinggi.
Respect(penghormatan) Responsibility(tanggung
Jawab)
Citizenship-civic
Day(kesadaran Fairness(keadilan)
Berwarganegara)
Caring(kepedulian) Trustworthiness(kepercayaan)
Pendidikan Karakter
pendidikan nasional yang dalam hal ini pendidikan karakter dilakukan dengan
tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu pendidikan karakter dilakukan
agar manusia bisa menjadi manusia yang berakhlak mulia dan bertakwa kepad Tuhan
Yang Maha Esa. Maka dari itu dengan dicanangkan kebijakan tentang pembangunan
karakter bangsa serta pendidkan karakter oleh pemerintah, hal itu merupakan
sebuah tanggung jawab besar Bangsa Indonesia dan semua pihak, tidak hanya
terbatas pada lembaga pendidikan di sekolah untuk memperbaiki dan mencari solusi
yang tepat untuk berbagai permasalahan di Indonesia terutama masalah
kemerosotan moral yang semakin memprihatinkan.
Bagus Mustakim (2011:29) mendefinisikan “Pendidikan karakter sebagai suatu
proses internalisasi sifat-sifat utama yang menjadi ciri khusus dalam sebuah masyarakat
ke dalam peserta didik sehingga dapat tumbuh dan bekembang menjadi manusia
dewasa sesuai dengan nilai-nilai tersebut”.
next
Menurut M. Furqon (2010: 15) fungsi pendidikan Karakter di Sekolah adalah:
(1) Pengembangan, pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi
pribadi yang berperilaku baik bagi peserta didik yang telah memiliki sikap dan
perilaku yang mencerminkan karakter bangsa; (2) Perbaikan, memperkuat kiprah
pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam pengembangan potensi
peserta didik yang lebih bermartabat; (3) Penyaring, untuk menyaring budaya
bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
budaya dan di simpulkan seseorang dapat dikatakan berkarakter jika telah
berhasil menyerap nilai dan keyakinan yang dikehendaki masyarakat serta
digunakan sebagai kekuatan moral dalam hidupnya. Faktor penyebab
menurut etimologi, kata full day school berasal dari Bahasa Inggris. Terdiri dai kata full mengandung arti penuh dan day
artinya hari. Maka full day mengandung arti sehari penuh, full day juga berarti hari sibuk. Sedangkan school artinya
sekolah. Jadi arti full day school jika dilihat dari segi etimologinya berarti sekolah atau kegiatan belajar yang dilakukan sehari
penuh. Dengan kebijakan seperti ini maka waktu dan kesibukan anak-anak lebih banyak dihabiskan di lingkungan sekolah
daripada di rumah.
Menurut Salim Basuki (2009: 227) merupakan program yang memadukan sistem pengajaran Islam secara intensif yaitu
dengan memberi tambahan waktu khusus untuk pendalaman keagamaan siswa.
Dari beberapa pengertian di atas dapat penulis simpulkan bahwa proram full day school merupakan suatu salah
satu bentuk pelayanan pendidikan dimana proses pembelajarannya dimulai dari pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 15.30
WIB, yang memadukan sistem pengajaran akademis dan pendalaman keagamaan peserta didik.
“Lebih banyaknya waktu yang tersedia di sekolah full day school memungkinkan para staf guru untuk merancang
kurikulum yang dikembangkan. Dengan demikian selain materi yang wajib diajarkan sesuai peraturan dari pemerintah, terbuka
kesempatan untuk menambahkan materi lain yang dipandang sesuai dengan tujuan pendidikan di lembaga tersebut. Kurikulum
yang dipergunakan di sekolah full day school dirancang berdasarkan pengalaman dan masukan dari beberapa lembaga
lain seperti tempat penitipan anak dan kurikulum TK / SD Al-Qur’an yang telah dikembangkan dengan tetap mengacu pada
kurikulum yang telah ditetapkan oleh Diknas.” (Wiwik Sulistyaningsih, 2008:61)
Jadi dapat peneliti simpulkan bahwa full day school merupakan program pendidikan yang seluruh aktivitas berada
di sekolah (sekolah sepanjang hari) dengan ciri integrated activity dan integrated curriculum. Dengan pendekatan ini maka
seluruh program dan aktivitas anak di sekolah mulai dari belajar, bermain, makan dan ibadah dikemas dalam suatu sistem
pendidikan. Dengan sistem ini pula diharapkan mampu memberikan nilai-nilai kehidupan yang islami pada anak didik secara
utuh dan terintegrasi dalam tujuan pendidikan. konsep pendidikan yang dijalankan sebenarnya adalah konsep effective
school, yakni bagaimana menciptakan lingkungan yang efektif bagi anak didik. Sebagai konsekuensinya, anak-anak didik
diberi waktu lebih banyak di lingkungan sekolah.
Sejarah Full Day School
Menurut Surtanti Tirtonegoro ada tiga alasan yang melandasi lahirnya sistem pembelajaran full day
school yaitu:
1. mengurangi pengaruh negatif dari luar pada anak usai sekolah.
2. dengan diimplementasikan sistem pembelajaran full day school, maka rentang waktu belajar
di sekolah relatif lebih lama sehingga memaksa siswa belajar mulai pagi hingga sore hari, sehingga waktu
belajar di sekolah lebih efektif dan efisien.
3. dengan diterapkannya sistem pembelajaran full day school, maka sangat membantu orang tua
siswa terutama yang sibuk bekerja.
Kurikulum Full Day School
•Praktik pembelajaran full day school di SMAN 1 KEDUNGWUNI yaitu Pertama, pembelajaran dilakukan dari
jam 07.00-15.00. Kedua, menggunakan lima hari efektif yakni hari senin sampai jum’at dan hari sabtu khusus untuk
kegiatan ekstrakurikuler. Ketiga, pembelajaran yang menyenangkan karena pembelajaran dilakukan tidak hanya di
dalam kelas saja agar siswa tidak merasa bosan.
•Full day school dapat membentuk karakter siswa diantaranya : religius, jujur, disiplin, kreatif, mandiri,
semangat, cinta tanah air, bersahabat, peduli sosial, dan tanggungjawab. Karakter siswa dibentuk melalui kegiatan
pembelajaran sehari penuh dari pagi hari sampai sore hari di sekolah. Karakter dikembangkan melalui tahap
pengetahuan (knowing), menuju kebiasaan (habit). Adapun faktor pendukung full day school dalam membentuk
karakter siswa antara lain: penyatuan visi dan misi antara sekolah dengan wali murid, dan program sekolah
yaang baik. Sedangkan faktor penghambat full day school dalam membentuk karakter siswa antara lain: sarana dan
pra sarana yang belum lengkap, orang tua dengan siswa tidak kompak, dan lingkungan rumah siswa yang ada
masalah