Anda di halaman 1dari 73

KELOMPOK 1

Anggota :

- Alfia Ramadhan 4111161137

- Syifa Putri Ayuni 4111161138

- Riza Pramudya 4111161139

- Tesa Meidifina 4111161140

- Yuli Firlia 4111161141

- Nadiya Megaly 4111161142

- Achmad Dwi Saputra 4111161143

- Bushra Hanifa 4111161144

- Putri Maulida 4111161145

- Desy Shafira 4111161146

- Ayu Kartika Sari 4111161147

- Eva Vajwah Mahira 4111161148


LAPISAN LAPISAN BOLA MATA DAN
STRUKTUR YANG PENTING PADA BOLA
MATA
LAPISAN DAN STRUKTUR YANG
PENTING PADA BOLA MATA

BOLA MATA TERDIRI ATAS DINDING DAN ISI. ISI BOLA MATA:
DINDING BOLA MATA :
1.LENSA CRISTALINA
1.TUNICA FIBROSA 2.CAMERA OCULI ANTERIOR
2.TUNICA VASKULARIS 3.CAMERA OCULI POSTERIOR
4.CORPUS VITREUM
3.TUNICA NERVOSA
TUNICA FIBROSA
Merupakan lapisan luar bola mata yang melindungi struktur internal yang lebih halus dan menyediakan
tempat untuk insersi otot. Lapisan luar yang berwarna opak di 5/6 bagian posterior bola mata adalah sklera
dan lapisan yang tidak berwarna dan transparan adalah cornea.
Sklera

-Pada orang dewasa membentuk segmen bola yang berdiameter 22 mm, memiliki
ketebalan rata-rata 0,5 mm, relative avaskuler
-Terdiri atas berkas kolagen tipe I pipih yang berselang-seling dalam berbagai arah
namun tetap sejajar dengan permukaan organ
-Di posterior sklera menebal kira kira 1 cm di posterior sklera dan bergabung dengan
epineurium yang melapisi nervus opticus
Cornea

Menempati 1/6 anterior mata, tidak berwarna, dan transparan (tembus cahaya),
sepenuhnya Avaskular.
Terdapat 5 lapisan pada kornea yaitu :
- Epitel skuamosa eksternal berlapis
- Membrana limitans anterior (membran Browman, membrane basal epitel selapis)
- Stroma tebal atau substansia propria, dibentuk oleh lapisan berkas kolagen parallel
yang saling menyilang tegak lurus dan membentangi keseluruhan diameter kornea.
- Membrana limitans superior (membrane Descemet, membran basal endotel),
- Endotel skuamosa internal selapis.
Pertemuan kornea-sklera atau limbus, adalah suatu area peralihan dengan
stroma transfaran bersatu dengan sklera opak. Regio ini memiliki
mikrovaskular, beserta humor aquosa pada bilik anterior, menyediakan
metabolitnya untuk sel kornea melalui difusi.
Pada pertemuan kornea-sklera, Membrane Descemet dan endotel selapisnya
digantikan oleh suatu system kanal berlapis endotel irregular yang disebut
jalinan trabecular.
epitelium

Membran browman

sklera stroma

Koroid

Retina

Membran descemet

endotelium
TUNICA VASKULARIS
Merupakan lapisan tengah mata yang juga dikenal uvea, terdiri dari 3 bagian dari posterior ke anterior mata:
choroidea, corpus ciliare, dan iris.
Choroidea

-Merupakan lapisan yang sangat vaskuler pada 2/3 posterior mata dengan jaringan ikat
longgar bervaskular yang banyak mengandung serat kolagen, elastin, fibroblas, melanosit,
makrofag, limfosit, sel mast, dan sel plasma.
-Melanosit memberikan warna hitam dan menghambat masuknya cahaya kecuali melalui
pupil.
-Berfungsi sebagai pemberi nutrisi bagi retina
Lapisan choroid dari luar ke dalam (dari sklera):
 Lamina suprachoroidalis : bagian luar
choroid yang terhubung dengan sklera
 Lamina choriocapillaris : area dalam
koroid lebih banyak mengandung
pembuluh darah kecil dari pada lapisan
luar
 Membrana brunch : suatu lapisan
hialinamorf tipis ( 2-4 µm ) memisahkan
lapisan koriokapiler dengan retina
Badan Siliaris
Suatu pelebaran anterior choroid ditingkat
lensa, merupakan suatu cincin tebal jaringan
yang terdapat tepat dalam bagian anterior
sklera.
Pada potongan melintang, struktur ini
berbentuk segitiga, dengan dasar I
panjangnya berhubungan dengan sklera, sisi
lain berkontak dengan corpus vitreum, dan
yang ketiga dengan bilik posterior.
Memiliki stroma jaringan ikat longgar, kaya
akan mikrovaskular, serat elastin, dan
melanosit yang mengelilingi banyak musculus
cilliaris. Permukaan sebelah dalam ditutupi
oleh epitel kolumnar berlapis lanjutan dari
retina.
Lapisan penyusun Badan Siliaris:

1. M. Cilliaris:
- Tersusun meridional (paling luar) : fibrae meridionaels m.Ciliaris
- Radier : pars radiata m. Cilliaris
- Sirkuler : fibrae circularis
2. Lamina vasculosa corpus ciliaris; terletak di sebelah dalam dari lapisan otot, jar.
Pengikat
3. Lanjutan dari membtana brunch lamina choroidea
4. Pars ciliare retinae; lapisan paling dalam lanjutan dari retina
Iris

Iris adalah perluasan uvea yang paling anterior (lapisan tengah) yang
sebagian menutupi lensa, dan menyisakan lubang bundar di pusat yang
disebut pupil. Ditutupi oleh epitel gepeng selapis lanjutan dari endotel
cornea. Dibawah epitel terdapat stroma jaringan pengikat longgar. Tepi
yang membatasi pupil disebut margo pupilaris. Mengandung berkas otot
polos yang tersusun secara sirkuler di dekat tepi pupil sebagai
m.Sphincter pupillae
3. TUNICA NERVOSA
Retina
Pars optica retina

•Mengandung fotoreseptor, kecuali dapa papilla N. Opticus


•Mulai dari fovea centralis, cekungan didaerah belakang, meluas kedepan sampai adanya
corpus siliaris dengan batas ora serrata
Pars coeca retina

• Mulai dari ora serrata


• Tidak mengandung fotoreseptor
• Mencakup: pars siliaris retina, pars iridis retina, dan papilla N.Opticus
STRUKTUR TAMBAHAN BOLA MATA
ALAT PENDUKUNG PENGINDERAAN
•Palpebra
•Glandula lacrimalis
•Otot-otot penggerak bulbus oculi
PALPEBRA
 Struktur:
◦ Dua lipatan jaringan yang berfungsi melindungi mata:
 Palpebra superior
 Palpebra inferior

 Mikroskopis
◦ Permukaan depan
 Ditutupi oleh kulit berambut lanjutan dari kulit wajah dan subcutis
◦ Permukaan belakang
 Ditutupi oleh conjunctiva palpebrae lanjutan dari conjunctiva bulbi: epitel silindris berlapis dan lamina propria
◦ Bagian tengah :
 M. Orbicularis oculi
 Tarsus (lempeng jaringan pengikat padat) mengandung glandula meibomi
 M. Levator palpebrae
Kelenjar
Glandula meibom (modifikasi dari kelenjar sebasea)
Glandula Zeiss (kelenjar sebasea)
Glandula molli (glandula sudorifera)
PALPEBRA
GLANDULA LACRIMALIS
 Lokasi/bagian:
◦ Daerah temporal-superior-anterior dari mata
◦ Pars orbitalis
 Dipisahkan oleh aponeurosis m. Levator palpebrae
◦ Pars palpebralis
 Mikroskopis
◦ Terdiri atas beberapa lobus dengan 6-12 ductus excretorius yang terpisah
◦ Kelenjar tubulo-alveoler, serosa
 Muara Kelenjar Dan Aliran Sekrit:
◦ Fornix Conjunctivae Superior
◦ Menyebar ke seluruh permukaan conjunctiva dan cornea
◦ Berkumpul antara limbus anterior palpebra inferior dan permukaan bulbus oculi : bermuara
dalam
◦ Canaliculus lacrimalis sup. Et inf.
◦ Saccus lacrimalis, ductus naso-lacrimalis, cavum nasi
Glandula lakrimalis
BAGIAN BAGIAN
TELINGA
Telinga merupakan alat vestibulocochlearis, yang berfungsi sebagai alat keseimbangan
dan pendengaran.
Telinga terdiri dari 3 bagian:
1. Telinga luar (auris eksterna) menerima gelombang suara.
2. Telinga tengah (auris media) tempat gelombang suara diteruskan dari udara ke
cairan telinga dalam melalui serangkaian tulang kecil.
3. Telinga dalam (auris interna) pergerakan cairan diubah menjadi impuls saraf
spesifik yang berjalan melalui nervus acusticus ke sistem saraf pusat
Auris eksterna
Yang menerima gelombang suara
Terdiri dari:
1. Auricula, suatu lempeng kartilago elastis irregular
berbentuk corong
2. Meatus acusticus externus, saluran yang dilapisi dengan
epitel skuamosa berlapis.
◦ Pars fibrocartilaginea, lamina kartilaginea (bag. Depan dan bawah) dan lamina fibrosa (bag.
Atas dan belakang)
◦ Pars ossea (bag. Dari os temporalis)
Membran timpani

Bagian Tepi Berbentuk Cincin: Anulus Fibrocartilagineus


Bagian Tengah Berbentuk Selaput:
-Stratum Cutaneum (Lanjutan Kulit Luar)
-Membrana Propria (Jaringan Pengikat, 2 Lapis
• Stratum Radiatum (Bagian Lateral, Ser. Radier)
• Stratum Circulare (Bagian Medial, Ser. Sirkuler)
-Stratum Mucosum, Tipis Lanjutan Mukosa Auris Media
KARTILAGO ELASTIS
GLANDULA SEBACEA

GLANDULA SEBACEA
KULIT

GLANDULA
CERUMINOSA

KARTILAGO
HIALIN

MEATUS ACUSTICUS EXTERNUS


Auris media
- Tempat gelombang suara diteruskan dari udara ke cairan telinga dalam melalui serangkaian
tulang kecil
- Isi auris media:
1. Udara
2. 3 tulang: maleus, incus, stapes
- Terdiri dari:
1. Cavum tympani
2. Tuba pharyngo-tympanica eustachii
- Mikroskopis
DILAPISI MEMBRANA MUCOSA
1. EPITEL SILINDRIS SELAPIS/SEMU BERLAPIS
2. JARINGAN PENGIKAT SEBAGAI KELANJUTAN PERIOSTEUM
Mikroskopis
Auris interna
Terdiri atas ruangan-ruangan sebagai labirin yang saling berhubungan,
terdapat 2 bagian:
• Labyrinthus osseus merupakan rongga berdinding jaringan tulang
yang termasuk os temporale, berisi:
• Labyrinthus membranaceus = rongga-rongga labirin yang berdinding
membran, berisi cairan endolimfe.
 Bentuk labirin agak sesuai dengan bentuk rongga labyrinthus
osseus
 Kedua bagian dipisahkan oleh cairan perilimfe
Labirin
LABYRINTHUS OSSEUS LABYRINTHUS MEMBRANACEUS
LABYRINTHUS OSSEUS
Rongga Labyrinthus Osseus Lebih Luas Dari Ukuran Labyrinthus Membranaceus
Di Dalamnya Dibedakan:
1. Vestibulum Berbentuk Ovoid, Berisi:
- Utriculus
- Sacculus

2. 3 Canales Semi-circulares, Berisi:


3 Ductus Semi-circularis

3. Cohlea (Rumah Siput):


- Berbentuk Spiral Dengan Sumbu: Modiolus
- Bagian Dasar Mengarah Ke Meatus Acusticus Internus
- Dari Modiolus, Lempeng Tulang Spiral: Lamina Spiralis Ossea
- Puncak: Cupula
- Berisi: Ductus Cochlearis
LABYRINTHUS MEMBRANACEUS
 Mengisi Rongga Labyrinthus Osseus
 Berisi Endolimfeterdapat Bagian-bagian Yang Saling Berhubungan:
1. Utriculus Dalam Vestibulum
2. Sacculus Dalam Vestibulum
3. Ductus Utriculo-saccularis Dalam Vestibulum
4. Canalis Semicircularis (3), Bermuara Dalam Utriculus Melalui Ampulla Masing-
masing
5. Ductus Cochlearis
6. Ductus Reuniens, Menghubungkan Sacculus Dengan Ductus Cochlearis
7. Ductus Endolymphaceus, Menampung Dari Utriculus Dan Sacculus, Dan Berakhir
Dalam
8. Saccus Endolymphaticus Yang Berada Dalam Spatium Subdurale Daerah Os
Temporale
Histologi Cochlea
Cochlea merupakan bagian
dari auricula interna yang
berlokasi pada lamina spiralis
membranaceus dan lamina
spiralis osseus.
Ruang Cochlea
1.Scala Vestibuli
2.Scala Media (ductus
cochlearis)
3.Scala Tympani
Scala media
•Ditempati ductus cochlearis
• Dengan batas:
• Membrana vestibularis reissneri
• Stria vascularis
• MEMBRANA BASILARIS: tempat organon corti
Scala Vestibuli

Batas :
Membrana vestibularis reissneri
Membrana mucosa dinding cochlea
Scala Timpani
Batas:
Membrana basilaris
Dinding cochlea
Semua regio labirin bertulang terisi perilimf. Perilimf
dihasilkan mikrovaskular periosteum dan dialirkan melalui
suatu ductus perylimphatikus. Cairan ini menahan dan
menyangga labirin membranosa tertutup yg melindunginya
dari dinding keras labirin.
Labirin membranosa terisi endolimfe, yg dihasilkan oleh
kapiler di stria vaskularis di dinding ductus cochlearis dan
mengalisr dari vestibulum ke dalam sinus venosa duramater.
Organon Corti
Adalah daerah yang
menebal pada lamina
spiralis membranaceus
membentuk membrana
basilaris tempat
bertumpunya organon
corti
Mekanisme Pendengaran
Suara diterima oleh telinga
bagian luar sebagai suatu
gelombang
Gelombang suara ini kemudian
masuk melalui saluran telinga
luar dan mengenai membrana
tympani, menggetarkan
membrana tympani berdasarkan
frekuensinya. Frekuensi yang
lebih tinggi akan menggetarkan
membrana tympani lebih cepat
dan frekuensi yang lebih rendah
akan menggetarkan membrana
tympani lebih lambat.
Terdapat 3 ossicle pada telinga tengah,
yaitu malleus, incus, dan stapes.
Letak malleus yaitu menempel pada
membrana tympani. Getaran dari
membrana tympani akan mengakibatkan
malleus bergerak maju mundur dan
menyebabkan incus juga bergerak, yang
pada akhirnya menyebabkan stapes
bergerak dengan aksi seperti piston
yang menciptakan suatu gelombang
pada cairan di telinga bagian dalam,
tepatnya pada koklea.
Gerakan stapes ini menyebabkan cairan
tersebut bergerak di sepanjang koklea.
Saat cairan tersebut bergerak menyusuri koklea, rambut-
rambut halus dan kecil yang terletak pada koklea akan
bergerak. Seiring gerakan rambut-rambut ini, suatu potensial
aksi dicetuskan dan dihantarkan oleh nervus cochlearis
menuju medulla oblongata, lalu ke lobus temporal otak untuk
diterjemahkan menjadi sebuah suara.
PENYAKIT INFEKSI
TELINGA LUAR
Infeksi dan Radang Akut Infeksi dan Radang Kronik

1.Furunkulosis (Otitis 1.Otitis Eksterna


Eksterna Nekrotikans
Sirkumskripta) 2.Perikondritis
2.Otitis Eksterna Berulang
Difusa
3.Infeksi Jamur
Otomikosis
4.Perikondritis
Otitis eksterna
Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis
disebabkan oleh bakteri staphylococcus aureus atau pseudomonas
aeruginos. Faktor penyebab timbulnya otitis eksterna ini adalah
kelembaban, penyumbatan liang, telinga dan trauma lokal.
Infeksi dapat menyebar ke lima, periaurikular, atau ke tulang temporal.
Secara mikroskopis pada lapisan teinga luar terdapat folikel rambut,
kelenjar sebasea, dan kelenjar serumen sehingga pada lapisan tersebut
dapat terjadi
infeksi yang dapat membentuk furunkel.
Furunkulosis (Otitis Eksterna Sirkumskripta)

Kondisi umum ini terbatas pada bagian kartilaginosa MAE.


Yang dimulai dari folikel pilosebaseus dan biasanya
disebabkan oleh Staphylococcus aures atau S.albus
Pada kasus yang lebih berat selulitis pada jaringan sekitar
akan meluas akhirnya terbentuk abses dengan suatu “mata”
Otitis Eksterna Difusa

Dikenal dengan nama “Swimmer’s Ear” biasanya terjadi pada


cuaca panas dan lembab. Oleh kelompok Pseudomonas
kadang kadang oleh Staphylococcus albus, Eschercia Coli dan
Enterobacter aerogens.
Infeksi Jamur Otomikosis

Jamur yang sering ditemukan adalah Ptyrosporum dan


Aspergillus.
Kadang kadang ditemukan pada liang telinga tanpa adanya
gejala apapun atau hanya terasa tersumbat dalam telinga.
Atau peradangan yang menyerang epitel kanalis atau
membrana tympani.
Perikondritis

Terdapat efusi serum atau pus di antara lapisan perikondrium


dan kartilago telinga luar.
Disebabkan oleh Staphylococcus, Streptococcus, atau
Pseudomonas aeruginosa
PENYAKIT INFEKSI
TELINGA TENGAH
Otitis media
Otitis medis merupakan istilah medis yang digunakan untuk
menggambarkan kondisi yang berkaitan dengan peradangan
dan efusi pada telinga bagian tengah.
Penyebab terjadi otitis media adalah infeksi virus atau baktero
Ditandai dengan adanya demam, tidak nafsu makan, mudah
marah.
Mastoiditis
Merupakan proses inflamasi pada rongga mastoid di tulang temporal.
Penyebab: streptococcus pneumoniae, staphylococcus aureus, moraxella catarrhalis,
aspergillus fumigatus.
Fase-fase Mastoiditis:
- hiperemia mukosa pada selulae mastoid
- transudasi dan eksudasi cairan atau pus dalam selulae mastoid
- nekrosis tulang akibat hilangnya vaskulariasi septum
- hilangnya dinding sel dengan koalesensi ke dalam kavitas abses
- ekstensi proses inflamasi area sekitarnya
Hordeolum,
Konjungtivitis,
Keratitis, Buta
Senja
Hordeolum
Infeksi akut dan supuratif pada tepi kelopak mata, yang
mengenai kelenjar Zeiss, Moll, Meibom. Hordeolum disebabkan
oleh infeksi bakteri Staphylococcus. Biasanya bakteri tumbuh
di akar (folikel) bulu mata.
Ada 2 jenis hordeolum, yaitu:
◦ Hordeolum Externum : mengenai kelenjar Zeiss dan Moll
◦ Hordeolum Internum : mengenai kelenjar Meibom
Gambaran histologi
KONJUNGTIVITIS
Konjungtivitis adalah peradangan pada konjungtiva, yaitu membran mukosa tipis dan
transparan yang menutupi bagian anterior sklerra dan berlanjut sebagai lapisan
permukaan dalam kelopak mata
Konjungtiva terdiri dari eppitel berlapis kolumnar dengan banyak sel kecil yang
menyerupai sel goblet yang ditunjang oleh selapis ltipis lamina propria jaringan ikat
longgar
Sekresi mukus dari sel epitel konjungtiva ditambahkan ke lapisan air mata yang
melapisi epitel ini dan kornea
Keratitis
Keratitis adalah peradangan pada kornea yang ditandai dengan adanya
infiltrasi sel radang dan edema kornea pada lapisan kornea yang dapat
disebabkan oleh bakteri, jamur ataupun virus.
Kornea terdiri dari lima lapisan, yaitu :
◦ Epitel skuamosa eksternal berlapis
◦ Membrana limitans anterior (membran Bowman, membran basal epitel
berlapis)
◦ Stroma
◦ Membrana limitans posterior
◦ Endotel
Buta senja
Rabun senja atau nyctalopia, adalah penurunan daya penglihatan yang dialami
seseorang pada senja hari atau pda saat pencahayaan meredup akibat defisiensi
vitamin A jangka panjang yang menyebabkan ketidakmampuan mensintesis rhodopsin
dalam jumlah yang cukup.
Pada retina manusia terdapat empat jenis opsin yaitu satu jenis rod opsin dan tiga jenis
cone opsin
Epitel pigmen menyimpan vitamin A yang berperan dalam proses regenerasi sel batang.
Maka regenerasi rod opsin akan sangat terganggu bila retina terlepas dari epitel
pigmen.

Anda mungkin juga menyukai