Anda di halaman 1dari 21

ASKEP

PLASENTA PREVIA

Ns. FITRI DYNA, M.Kep


Definisi
Plasenta previa adalah keadaan dimana
plasenta berimplantasi pada tempat
abnormal, yaitu pada segmen bawah
rahim sehingga menutupi sebagian atau
seluruh pembukaan jalan lahir (ostium
uteri internal) dan oleh karenanya
bagian terendah sering kali terkendala
memasuki Pintu Atas Panggul (PAP)
atau menimbulkan kelainan janin dalam
rahim.

2
Next…
• Pada keadaan normal, plasenta
terletak di bagian atas uterus,
biasanya di depan atau di belakang
dinding uterus, agak ke atas ke arah
fundus uteri .
• Plasenta mempunyai bentuk bundar
dengan ukuran 15 x 20 cm dengan
tebal 2,5 sampai 3 cm dan beratnya
500 gram.

3
Klasifikasi Plasenta Previa
• Plasenta previa totalis
Adalah plasenta yang menutupi seluruh ostium
uteri internum
• Plasenta previa parsialis
Adalah plasenta yang menutupi sebagian ostium
uteri internum
• Plasenta previa marginalis
Adalah plasenta yang tepinya berada pada
pinggir ostium uteri internum
• Plasenta letak rendah
Adalah plasenta yang berimplantasi pada SBR
sehingga tepi plasenta sebenarnya tdk mencapai
ostium interna tetapi sangat dekat dgn nya.
5
6
Etiologi
a. Belum di ketahui secara pasti
b. Faktor predisposisi:
• Usia ibu
• Multiparitas
• Riwayat seksio sesarea
• Tumor- tumor
• Kehamilan kembar

7
Manifestasi Klinis
• Perdarahan yang tidak nyeri, usia
kehamilan > 22 minggu
• Tidak ada kontraksi uterus
• Bagian terendah janin tdk masuk
PAP

8
Penatalaksanaan
a. Tatalaksana Umum
 Tdk di anjurkan melakukan
pemeriksaan dalam sebelum tersedia
kesiapan untuk seksio sesarea.
Pemeriksaan inspekulo di lakukan
secara hati-hati unt menentukan
sumber perdarahan.
 Perbaiki kekurangan cairan/ darah dgn
infus cairan IV (NaCl 0,9% atau RL)
 Lakukan penilaian jumlah perdarahan
9
Next…
 Jika perdarahan banyak dan
berlangsung, persiapkan seksio
sesarea tanpa memperhitungkan
usia kehamilan.
 Jika perdarahan sedikit dan
berhenti, dan janin hidup tp
prematur pertimbangkan terapi
ekspektatif.

10
b. Tatalaksana Khusus
Terapi Konservatif
Agar janin tdk terlahir prematur dan
upaya diagnosis di lakukan secara non
invasif.
 Syarat terapi ekspektatif:
1. Kehamilan preterm dgn perdarahan sedikit yg
kemudian berhenti dgn atau tanpa pengobatan
tokolitik.
2. Belum ada tanda inpartu
3. Keadaan umum ibu cukup baik (kadar hb dalam
batas normal)
4. Janin masih hidup dan kondisi janin baik
11
Next…
 Rawat inap, tirah baring dan berikan
antibiotik profilaksis
 Lakukan pemeriksaan USG unt
memastikan letak plasenta
 Berikan tokolitik bila ada kontraksi:
MgSO4 4 g IV dosis awal dilanjutkan 4 g
setiap 6 jam, atau
Nifedipin 3x20 mg/hari
Pemberian tokolitik di kombinasikan dgn
betamethason 12 mg IV dosis tunggal unt
pematangan paru janin.
12
Next…

Perbaiki anemia dgn sulfas ferosus


atau ferous fumarat per oral 60 mg
selama 1 bulan.
Pastikan tersedianya sarana transfusi
Jika perdarahan berhenti dan waktu
unt mencapai 37 minggu masih lama,
ibu dapat di rawat jalan dgn pesan
segera kembali ke rumah sakit jika
terjadi perdarahan.

13
Terapi Aktif
Rencanakan terminasi kehamilan
jika:
Usia kehamilan cukup bulan
Janin mati atau menderita anomali
atau keadaan yg mengurangi
kelangsungan hidupnya
Pd perdarahan aktif dan banyak,
segera dilakukan terapi aktif tanpa
memandang usia kehamilan

14
Jika terdapat plasenta letak rendah,
perdarahan sangat sedikit, dan presentasi
kepala, maka dpt dilakukan pemecahan
selaput ketuban dan persalinan
pervaginam masih di mungkinkan. Jika tdk
lahirkan dgn seksio sesarea.
Jika persalinan di lakukan dgn SC dan
terjadi perdarahan dari tempat plasenta:
 Jahit lokasi perdarahan dgn benang
 Pasang infus oksitosin10 unit 500 ml cairan IV
(NaCl 0,9% atau RL) 60 tts/mnt
 Jika perdarahan terjadi pascapersalinan, segera
lakukan penanganan yg sesuai seperti ligasi arteri
atau histerektomi.
15
Pengkajian Keperawatan
a. Riwayat:
 Kehamilan (Graviditas, paritas, HPL)
b. Anamnesis
 Kondisi umum
 Perdarahan (jumlah,kondisi
pemicu,terkait nyeri)
c. Pemeriksaan Fisik
 TTV
 Status janin
 Kondisi abdomen ( lembut, tidak nyeri,
tonus normal) 16
Next..
d. Pemeriksaan Laboratorium
 Jumlah sel darah lengkap
 Golongan darah dan faktor Rh
 Faktor pembekuan darah
e. USG Transvaginal atau abdomen

17
Diagnosa Keperawatan
• Penurunan curah jantung b/d
kehilangan darah berlebihan
• Defisit volume cairan b/d kehilangan
darah berlebihan
• Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
b/d hipovolemi
• Ansietas b/d kondisi ibu dan hasil
kehamilan
• Berduka antisipatif b/d ancaman bagi
diri sendiri , kehamilan atau bayi
18
Rencana Keperawatan
• Penatalaksanaan Menjaga Kehamilan:
a. Tirah baring di tempat tidur dengan
aktivitas terbatas
b. Pantau TTV
c. Monitor kehilangan darah (catat jumlah
darah yg terdapat dipembalut dan seprai,
Periksa hematokrit atau kadar Hb)
d. Memantau kondisi janin
e. Berikan “istirahat panggul”
 Tidak ada pemeriksaan panggul
 Tidak melakukan hubungan intim melalui vagina
19
Next..
f. Memberikan dukungan emosional
kpd ibu dan keluarga
g. Memberikan obat yang di
instruksikan
h. Memberikan aktivitas pengalihan
i. Bersiaplah untuk kelahiran caesar
darurat setiap waktu

20
Suwun Arigato

Makasih

Thanky
ou

Kamsiya

Makasih

Makasih

Makasih

Anda mungkin juga menyukai