Anda di halaman 1dari 21

Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu : Erna Y, SH, MH

Kelompok 1
1. Dwi Ayu Lestari (K4315016)
2. Handy Yudha Permana (K4315026)
3. Izdihar Rachman (K4315030)
4. Pujiastuti (K4315046)
5. Resita Sekar Dahlia (K4315048)
Pancasila sebagai salah satu
4 Pilar Kebangsaan

Pilar atau tiang penyangga suatu


bangunan harus memenuhi syarat,
syaratnya adalah kokoh dan kuat.
Selain itu, juga harus sesuai dengan
bangunan yang disangganya.
Alasan Pancasila dijadikan
sebagai pilar bangsa Indonesia
Pancasila dinilai memenuhi syarat sebagai pilar bagi
negara-bangsa Indonesia yang pluralistik dan cukup luas
dan besar ini. Pancasila mampu mengakomodasi
keanekaragaman yang terdapat dalam kehidupan
negara-bangsa Indonesia.

Konsep, prinsip, dan nilai merupakan gabungan dari


sistem yang terdapat di semua wilayah Indonesia,
sehingga memberikan jaminan kokoh kuatnya Pancasila
sebagai pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pendidikan Pancasila sebagai
bagian dari pendidikan kepribadian
dalam kurikulum
Hubungan
Pendidikan dengan Kepribadian
Hubungan Pendidikan dengan kepribadian
suatu bangsa dianalogikan ibarat hubungan
fondasi dengan model atas konstruksi
sebuah bangunan.
Keduanya berhubungan secara kausalitas,
fondasi akan menentukan model bangunan
diatasnya.

Pendidikan adalah fondasi bangunan dan


karakter suatu bangsa adalah model
bangunan yang merupakan hasil konkret
dari pendidikan.
Pancasila merupakan wujud karakter bangsa
Indonesia. Karakter tersebut diantaranya:
 Bangsa yang berketuhanan Yang Maha Esa
 Bangsa yang berkemanusiaan yang adil dan
beradab
Bangsa yang mengedepankan persatuan
Bangsa yang selalu mengedepankan
musyawarah untuk mufakat
Bangsa yang menjunjung tinggi keadilan
sosial bagi seluruh rakyatnya.
Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah internalisasi (pematrian) nilai-
nilai luhur Pancasila pada pikiran (mind), nurani (heart),
dan perilaku (behaviour) setiap individu anak bangsa.
Pendidikan karakter ditujukan untuk membenahi moral
masyarakat bangsa yang kian hari kian bobrok, demoralisasi
terjadi dalam semua bidang kehidupan seperti politik,
ekonomi, sosial, dan budaya
Apabila Pancasila ditinggalkan dari ranah
pendidikan, maka pantaslah jika dikemudian hari
bangsa Indonesia kehilangan jati dirinya, dan
secara perlahan akan kehilangan keagungan
peradabannya.

Betapa penting memposisikan Pancasila sebagai


landasan dan pijakan dalam proses pendidikan
anak-anak bangsa. Bila Pancasila benar-benar
ditanamkan dalam proses pendidikan, maka
setidaknya bangsa ini menjadi bangsa yang
memiliki peradaban yang agung, yakni peradaban
agung manusia-manusia Pancasila.
Landasan Penyelenggaraan Pendidikan
Pancasila di Perguruan Tinggi

Surat Edaran (SE) Direktur Jenderal


Pendidikan Tinggi, Kemdiknas No.
914/E/T/2011, tertanggal 30 Juni 2011
tentang Penyelanggaraan Perkuliahan
Pendidikan Pancasila di Perguruan
Tinggi.
Landasan dari Pendidikan Pancasila, ada 4 :
1. Landasan Histori
2. Landasan Kultural
3. Landasan Yuridis
4. Landasan Filosofis
Landasan Histori
Secara obyektif historis, nilai-nilai yang terkandung dalam sila
Pancasila sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi dasar
negara Indonesia itu telah dimiliki oleh bangsa Indonesia
sendiri.

Sehingga asal nilai-nilai Pancasila tersebut tidak lain adalah


dari bangsa Indonesia sendiri, atau bangsa Indonesia
sebagai kausa materialis Pancasila.

Sedangkan Kausa Formalis Pancasila adalah


- Dalam Pembukaan sidang BPUPKI I (29 Mei 1945)
- Dalam sidang BPUPKI II ( 1 Juni 1945)
- Dalam sidang PPKI (18 Agustus 1945)
Landasan Kultural
Bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya
dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pada
asas kultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu
sendiri.
Nilai-nilai kenegaraan dan kemasyarakatan yang
terkandung dalam sila-sila Pancasila bukan merupakan
hasil konseptual seseorang saja melainkan hasil karya
bangsa Indonesia sendiri yang diangkat dari nilai-nilai
kultural yang dimiliki melalui proses refleksi filosofis
para pendiri negara.
Landasan Yuridis
Landasan yuridis (hukum) perkuliahan
Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi
diatur dalam:
- UU No.2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
- Pasal 39 tentang isi kurikulum setiap
jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib
memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan
Agama, Pendidikan Kewarganegaraan.
Landasan Yuridis yang lainnya
1. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Pancasila
2. PP No. 19 tahun 2005 tentang Standard
Nasional Pendidikan
3. SK Dirjen Dikti No. 38/Dikti/Kep/2002 tentang
RRP
4. SE Direktur Jendral Pendidikan Tinggi
Kemendiknas No. 914/E/T/2011 tentang
Penyelenggaraan Perkuliahan Pendidikan
Pancasila di Perguruan Tinggi
Landasan Filosofis
Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan
pandangan filosofis bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, sudah merupakan suatu
keharusan untuk secara konsisten
merealisasikan dalam setiap aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kompetensi diartikan sebagai seperangkat
tindakan cerdas, penuh tanggung jawab,
yang harus dimiliki oleh seseorang sehingga
ia dianggap mampu melaksanakan tugas
dalam pekerjaan bidang tertentu.
Kompetensi dasar yang harus dicapai dari Pendidikan
Pancasila (Hasil Kesepakatan Bandung 2009)

1. Memiliki wawasan yang holistik,


intergral, dan komprehensif tentang
Pancasila sebagai dasar negara
2. Memiliki kesadaran bahwa Pancasila
dapat menghantarkan diri, masyarakat,
bangsa dan negara ke arah kemajuan
yang lebih baik.
3. Memiliki kemampuan menegakkan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara berdasarkan Pancasila
Kompetensi dari perkuliahan Pendidikan
Pancasila
1.Mahasiswa memiliki kepribadian yang bersumberkan
pada nilai luhur budaya bangsa dalam mendukung
profesi dan latar belakang keilmuannya.
2. Bersedia menjadikan Pancasila sebagai rujukan dan
inspirasi bagi upaya menjawab tantangan kehidupan
bangsa.
3. Strategi pembangunan karakter bangsa melalui
pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai