Anda di halaman 1dari 9

ARCHAEBACTERIA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1. ALMUFIDA
2. MERLIN BERLIANTI
3. JORDY RAFAEL KIRANA
4. NUR HANISA WAHID
5. MARIA
ARCHAEBACTERIA

Struktur &
Bentuk

Klasifikasi ARCHAEBACTERIA Ciri

Pengertia
n
ARCHAEBACTERIA
 Istilah Archae pada Archabacteria berasal dari Bahasa Yunani, yaitu archious
yang artinya purbakala.
 Secara Umum, Pengertian Archaebacteria adalah sel-sel paling awal (kuno)
yang memiliki kedekatan dengan organisme eukariotik (memiliki membran
inti sel).
 Archaebacteria merupakan organisme tertua yang hidup di bumi
 Kelompok bakteri ini berbeda dengan Eubacteria karena dinding selnya tidak
mengandung peptidoglikan akan tetapi berupa pseudopeptidoglikan.
 Membran sel Archaebacteria mempunyai struktur kimia yang unik yang tidak
didapatkan pada Eubacteria maupun pada organisme eukariot. Lipid pada
membran sel kelompok ini memiliki struktur bercabang.
 Struktur lipid ini berhubungan dengan bagaimana Archaebacteria dapat
bertahan hidup dan beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang ekstrim.
Ciri-ciri Archaebacteria

 Sel bersifat prokariotik (tidak memiliki nukleus


dan membran inti sel).
 Memiliki Dinding Sel.
 Dinding sel tidak mengandung peptidoglikan.
 Lipid pada membran sel bercabang.
 Tidak memilki mitokondria, retikulum
endoplasma, badan golgi, dan lisosom.
 Habitat pada lingkungan ekstrim yang tidak
semua organisme mampu hidup di sana.
 Berukuran 0,1 m-15 m, dan beberapa ada yang
berbentuk filamen dengan panjang 200 m.
Struktur & Bentuk Archaebacteria
 Dinding selnya ada yang tersusun atas
pseudomurein (pseudopeptidoglikan)
 Berukuran 0,1 -15 µm x 0,1 – 200 µm,
ciri khasnya 0,3 – 1 µm x 0,3 - 6 µm.
 Berbentuk bola, batang, spiral, cuping,
persegi panjang.

.
Klasifikasi Archaebacteria
Berdasarkan Habitatnya, Archaebacteria dibedakan menjadi :

Hidup di kadar garam


tinggi
HALOFILIK Contoh : Halococcus,
Halobacterium.

Memperoleh zat makanan dari


proses pembusukan bahan organic
dan menghasilkan gas metano,
METANOGENIK Hidup di lingkungan kurang O2
Contoh : Methanobacterium

TESMOASIDOFI Hidup dengan mengoksidasi


sulfur di lingkungan seperti di
LIK kawah vulkanik, lubang
vulkanik gunung berapi.
Contoh : Sulfobulus

PEREDUKSI Hidupnya memerlukan


hydrogen dan sulfur
SULFUR sebagai sumber energy.
Contoh HALOFILIK, METANOGENIK,
TESMOASIDOFILIK

bakteri yang hidup di lingkungan kadar


garam tinggi

bakteri yang menghasilkan metana dari


gas hydrogen dan karbondioksida atau
asam asetat yang disebut juga biogas.

hidup di lingkungan ekstrim yang panas


dan asam. Bakteri ini terdapat pada
daerah yang mengandung asam sulfat,
seperti kawah vulkanik.
Peranan Archaebakteria
 Peran Menguntungkan
 Bakteri metanogen digunakan untuk degradasi limbah
pada unit pengolahan limbah
 Membantu pembuatan kompos dan biogás
 Beberapa jenis Archaebacteria digunakan untuk mengatasi
pencemaran, misalnya tumpahan minyak
 Beberapa enzim Archaebacteria juga digunakan dalam
industri makanan untuk mengubah pati jagung menjadi
dekstrin (sejenis karbohidrat).
 Enzim dari Archaebacteria ditambahkan ke dalam sabun
cuci atau detergen untuk meningkatkan kemampuan sabun
cuci dan deterjen pada suhu dan pH tinggi.
 Peran Merugikan
 Archaebacteria dapat merusak makanan yang diawetkan
dengan garam dan dapat menyebabkan cepatnya
pembusukan pada ikan laut.
By : Kelompok 3

Anda mungkin juga menyukai