Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KEUANGAN INTERIM

DAN LAPORAN SEGMEN

KELOMPOK 7
Diana Putri C
Kenneth Michael
Muhamad Ilham F
Reka Apriani
LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Laporan keuangan interim merupakan laporan keuangan yang berisi

baik laporan keuangan lengkap (seperti yang dijelaskan di PSAK 1 (revisi

2009): Penyajian Laporan Keuangan) atau laporan keuangan ringkas (seperti

yang dijelaskan di Pernyataan ini) untuk suatu periode interim. Periode interim

adalah suatu periode laporan keuangan yang lebih pendek dari satu tahun

buku penuh.
Dua Pandangan Tentang Laporan Interim

1. Pandangan yang menganggap periode interim sebagai dasar periode

akuntansi dan menyimpulkan bahwa hasil operasi tiap periode ditentukan

dengan cara yang sama seperti pada periode tahunan.

2. Pandangan yang menganggap periode interim sebagai bagian yang integral

dengan periode tahunan.


TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
INTERIM

Tujuannya Adalah untuk mengatur isi minimal dari sebuah laporan

keuangan interim, dan untuk menjelaskan prinsip pengakuan dan

pengukuran dalam laporan keuangan interim. Tujuan Pelaporan Interim

adalah menyediakan informasi terbaru atas laporan tahunan terakhir.


MANFAAT LAPORAN KEUANGAN
INTERIM
Manfaat Laporan keuangan interim tertentu diperbandingkan dengan periode

sebelumnya memberi manfaat yang lebih besar bagi para pemakai laporan dalam contoh

kondisi-kondisi sebagai berikut:

1. Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan laporan keuangan interim periode

sebelumnya, untuk mengetahui kecenderungan (trend) posisi keuangan dan kinerja.

2. Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan interim yang sama dalam periode

akuntansi yang lalu, untuk mengetahui kecenderungan berulang (cyclical) musiman dari

kegiatan usaha.
MANFAAT LAPORAN KEUANGAN
INTERIM
3. Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan laporan keuangan kumulatif dari

awal tahun buku sampai dengan tanggal laporan keuangan interim untuk

mengetahui kontribusi atau pengaruh periode interim yang dilaporkan pada periode

berjalan.

4. Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan laporan keuangan tahun buku

yang lalu, untuk mendapat gambaran pengaruh dan kinerja interim tersebut

terhadap posisi keuangan, kinerja dan arus kas periode akuntansi yang lalu.
ISI LAPORAN KEUANGAN
INTERIM
PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan menetapkan laporan
keuangan lengkap meliputi:

a. laporan posisi keuangan pada akhir periode;

b. laporan laba rugi komprehensif selama periode;

c. laporan perubahan ekuitas selama periode;

d. laporan arus kas selama periode;


ISI LAPORAN KEUANGAN
INTERIM
e. Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan laporan keuangan
kumulatif dari awal tahun buku sampai dengan tanggal laporan
keuangan interim untuk mengetahui kontribusi atau pengaruh periode
interim yang dilaporkan pada periode berjalan.
f. Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan laporan keuangan
tahun buku yang lalu, untuk mendapat gambaran pengaruh dan kinerja
interim tersebut terhadap posisi keuangan, kinerja dan arus kas periode
akuntansi yang lalu.
KOMPONEN MINIMUM LAPORAN KEUANGAN
INTERIM
UNSUR YANG SAMA ANTARA PELAPORAN
KEUANGAN INTERIM DENGAN PELAPORAN
KEUANGAN TAHUNAN

1. Dasar pengakuan pendapatan

2. Kebijakan akuntansi dasar pelaporan pada periode interim, kecuali jika ada perubahan
dalam standar akuntansi

3. Penyajian penggolongan aktiva sebagai lancar atau tidak lancar, dan kewajiban sebagai
jangka pendek atau jangka panjang
KEPUTUSAN IMPLEMENTASI
DEFINISI PELAPORAN SEGMEN
Menurut FASB Statement No.131, pelaporan segmen berlaku untuk perusahan,
yang didefinisikan sebagai perusahaan yang menerbitkan efek hutang atau ekuitas
yang diperdagangkan dipasar umum, yang diwajibkan untuk memberikan laporan
keuangan kepada SEC, atau memberikan laporan keuangan dengan tujuan
memberikan surat berharga dipasar umum. Perusahaan harus melaporkan informasi
segmen dengan cara yang sama dengan manajemen mengatur perusahaan
dengan unit-unit untuk pengambilan keputusan internal dan tujuan evaluasi kinerja.
Standar merunjuk pendekatan yang demikian sebagai pendekatan
manajemenuntuk segmentasi.
TUJUAN PELAPORAN SEGMEN
Laporan keuangan segmen sangat diperlukan karena:

a. Tingkat profitabilitas, kesempatan berkembang, prospek masa depan, dan resiko invesatasi
sangat berbeda diantara segmen industri dan geografi.

b. Para pemakai laporan keuangan segmen dapat mengkaji prospek dan risiko suatu perusahaan
yang didiversifikasi. Informasi ini tidak dapat diperoleh dari data yang diagregasikan.

c. Tujuan penyajian informasi menurut segmen adalah meyediakan informasi bagi para pemakai
laporan keuangan mengenai skala relatif, kontribusi laba, dan trend pertumbuhan dari berbagai
industri dan wilayah geografis perusahaan yang didiversifikasi untuk memungkinkan para
pemakai laporan keuangan membuat pertimbangan yang lebih baik terhadap perusahaan
secara keseluruhan.
IDENTIFIKASI SEGMEN YANG
PERLU DILAPORKAN
Segmen yang ditentukan oleh pendekatan manajemen disebut segmen
usaha. Statement No.131 menjelaskan suatu segmen usaha sebagai komponen dari
suatu perusahaan :

1. Yang terlibat dalam aktivitas usaha yang menimbulkan pendapatan dan biaya,
termasuk pendapatan dan biaya segmen.

2. Yang hasil usahanya ditelaah secara teratur oleh pemimpin usaha yang
berwenang, yang berwenang melakukan pengambilan keputusan.

3. Yang mampu menyediakan informasi keuangan yang terpisah.


KOMPONEN UTAMA YANG
DILAPORKAN DI DALAM LAPORAN
SEGMEN

1. Pendapatan dan Beban Segmen

2. Hasil Segmen

3. Aktiva dan Kewajiban Segmen


KRITERIA PENGGABUNGAN

Suatu perusahaan dapat menggabungkan beberapa segmen usaha yang

mirip apabila pengelompokan tersebut sesuai dengan tujuan Statement No. 131 dan

segmen-segmen tersebut memiliki ciri-ciri ekonomis yang sama/mirip. Segmen

tersebut juga harus memiliki kesamaan dalam beberapa area berikut:

a) Sifat produk dan jasanya

b) Sifat proses produksi

c) Jenis kelas pembeli/pengguna produk dan jasa tersebut


PENILAIAN SEGMEN
1. Penilaian segmen diperlukan untuk mengetahui kemajuan segmen tersebut. Penilaian
dilakukan pada setiap segmen industri yang memenuhi satu atau lebih uji 10% masih
harus dievaluasi kembali sebelum penentuan akhir sebagai segmen pelaporan dibuat.

2. Suatu segmen yang hanya memenuhi satu pengujian namun tidak dapat diharapkan
untuk memenuhi pengujian ditahun mendatang, tidak perlu dipertimbangkan sebagai
segmen pelaporan.

3. Sebaliknya, suatu segmen yang gagal memenuhi salah satu pengujian namun telah
menjadi segmen pelaporan di tahun sebelumnya dan diharapkan akan memenuhi
pengujian ditahun mendatang harus dipertimbangkan sebagai segmen pelaporan.
TERIMAKASIH...

Anda mungkin juga menyukai