Anda di halaman 1dari 18

KOLERA

USBAHUDDIN ALIMIN
13 17 777 14 238

PEMBIMBING :
DR. CHRISTINA KOLONDAM, SP.A
Pendahuluan

 Sampai saat ini penyakit diare masih merupakan


salah satu masalah kesehatan utama
 Kolera, penyakit infeksi saluran usus yang akut dan
disebabkan oleh bakteri Vibrio cholera
 Penularan biasanya terjadi ditempat yang terlalu
padat penduduknya dan keadaan sanitasi
lingkungan yang tidak bersih
Definisi

Kolera merupakan suatu sindrom epidemiologik


klinis yang disebabkan oleh Vibrio cholerae, yang
ditandai oleh diare yang hebat dengan tinja
menyerupai air cucian beras (rice water), yang
dengan cepat dapat menimbulkan dehidrasi.
Epidemiologi

 Kolera banyak dijumpai pada anak berumur 2


sampai 9 tahun
 Kolera biasanya sering terjadi saat perubahan cuaca
yang ekstrim, turunnya permukaan air sungai,
berhentinya hujan, dan berakhir ketika cuaca dingin
dan kering.
Etiologi

Vibrio Cholerae
- Bentuk : batang bengkok, seperti koma
- Sususnan : tunggal
- Warna : merah
- Sifat : Grama Negatif (-)
- Pergerakan aktif, flagel monotrikh
Patofisiologi

Masuknya
kuman
v.cholera

Peristiwa Masuk
subunit A, kedalam
dan Subunit B saluran cerna

Berkolonisasi
Menghasilkan
diepitel
enterotoksin
intestinal
Manifestasi Klinik

1. Diare encer dan sering tanpa didahului rasa


mulas/tenesmus
2. Feses berubah menjadi cair dan berwarna seperti
air cucian beras
3. Muntah
4. Kejang otot
5. Tanda-tanda dehidrasi
Diagnosis

1. Gejala Klinis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Darah
4. Biakan Bakteriologis
Hasil Biakan

Pada TCBS Agar


Diagnosis Banding
Penanganan Dehidrasi
Penanganan Kolera

 Terapi rehidrasi
(i) fase rehidrasi
(ii) fase maintenance
 Pemberian antibiotik yang tepat
- Tetrasiklin adalah antibiotika pertama : Tetrasiklin 12,5
mg /kg Berat Badan 4x per hari selama 3 hari
- chloramphenikol dengan dosis 50-100 ml/kgBB/hari
selama 5 hari
- Trimethoprim 8mg/kg Berat Badan sulfamethoxazol
40mg/kg Berat Badan sehari dibagi dalam 2 dosis
selama 3 hari. Selain itu dapat dipakai Furazolidon,
erytromisin atau siprofloksasin
Pencegahan

 VAKSIN
 an attenuated live vaccine (Orochol) dosis tunggal
 purified cholera toxin (Dukoral) dalam 2 dosis 1-6
minggu secara terpisah
 perbaikan hygiene pribadi
 Pemberian ASI
 Imunisasi lengkap
Prognosis

Prognosis tergantung pada kecepatan


dimulainya pemberian terapi yang sesuai dengan
pengobatan yang adekuat, hamper semua pasien
kolera benar-benar sembuh dan angka kematian
dapat diturunkan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai