Anda di halaman 1dari 28

Ketuban Pecah Dini

KELOMPOK 1 :

Wastu Widya
1610104025
DEFINISI
 Pecahnya selaput ketuban sebelum proses
persalinan berlangsung
 Bila tejadi sebelum usia kehamilan 37
minggu disebut ketuban pecah dini pada
kehamilan prematur

Saifuddin AB. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina pustaka sarwono prawirohardjo. 2010
Ketuban Pecah Dini

KPD atau dikenal juga Prematur Rupture Of the Membrane


(PROM) ketuban pecah spontan tanpa diikuti tanda tanda
persalinan sebelum inpartu, ketuban pecah sebelum
pembukaan 3 (primigravida) atau sebelum pembukaan 5
cm (multigravida) (Sinopsis Obstetri).
Penyebab KPD ??

 Infeksi (bacterial vaginosis)


 Trauma
 Inkompetensi serviks
 Riwayat KPD pada kehamilan sebelumnya
 Makrosomia
 Perdarahan vagina selama kehamilan.
 Kelainan letak janin atau Rahim
 CPD
Diagnosis Cairan Vagina
Gejala dan tanda selalu ada Gejala dan tanda kadang- Diagnosis kemungkinan
kadang ada
Keluar cairan ketuban • Ketuban pecah tiba-tiba Ketuban pecah dini
• Cairan tampak di introitus
• Tidak ada his dalam 1 jam
1. Cairan vagina berbau • Riwayat keluarnya cairan Amnionitis
2. Demam/menggigil • Uterus nyeri
3. Nyeri perut • Denyut jantung janin cepat
• Perdarahn pervaginan
sedikit
1. Cairan vagina berbau • Gatal Vaginititis/servisitis
2. Tidak ada riwayat ketuban • Keputihan
pecah • Nyeri perut
• disturia
Cairan berupan darah lendir • Pembukaan dan Awal persalinan aterm atau
pendataran serviks preterm
• Ada his
EPIDEMIOLOGI
 8-10% perempuan hamil aterm
mengalami ketuban pecah dini
 Ketuban pecah dini prematur tejadi
pada 1 % kehamilan

Saifuddin AB. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina pustaka sarwono prawirohardjo. 2010
Sign and Symptoms
• Ketuban pecah secara tiba-tiba
• Keluar cairan ketuban dengan bau yang
khas
• Bisa tanpa disertai kontraksi/his
• Terasa basah pada pakaian
dalam/underwear yang konstan
• Keluarnya cairan pervagina pada usia
paling dini 22 minggu
• Nyeri uterus, denyut jantung janin yang
semakin cepat serta perdarahan
pervaginam sedikit (jarang terjadi)
PATOFISIOLOGI
infeksi dan inflamasi
Mendekati waktu persalinan Faktor mekanik ;
trauma IL-1 dan prostaglandin

keseimbangan antara MMP & Ketuban mudah kolagenase jaringan


TIMP-1 pecah
terjadi depolimerisasi
degradasi proteolitik kolagen pada selaput
selaput ketuban korion / amnion
matriks ekstraseluler
tipis, lemah
dan membran janin
pertumbuhan abnormal selaput ketuban

Merupakan komponen kolagen

Kekurangan tembaga & asam


askorbik

Saifuddin AB. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina pustaka sarwono prawirohardjo. 2010
FAKTOR RISIKO

Nihal AR, intisar, fatma el al. Extreme preterm premature rupture of membrane: risk
factors and fetomaternal outcomes. Oman medical journals. March 2013
FAKTOR RISIKO

Nihal AR, intisar, fatma el al. Extreme preterm premature rupture of membrane: risk
factors and fetomaternal outcomes. Oman medical journals. March 2013
PENILAIAN KLINIK
1. Tentukan pecahnya selaput ketuban
2. Tentukan usia kehamilan
3. Tentukan ada tidaknya infeksi (suhu
> 38oC, air ketuban keruh dan
berbau, leukosit > 15000/mm3,
janin takikadi)
4. Tentukan tanda-tanda in partu
Saifuddin AB. Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta:
JNPKKR-POGI.2002
KOMPLIKASI
Ketuban pecah dini
Kompresi muka dan
Terbukanya Jalan anggota badan janin
masuk infeksi oligohidroamnion
Sindrom deformitas janin
Infeksi intrauterin Menekan tali pusat

Hipoksia janin lahir asfiksia


PGE2

Merangsang Persalinan prematur Paru belum matang


kontraksi uterus
Saifuddin AB. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina pustaka sarwono prawirohardjo. 2010
PENATALAKSANAAN

Konservatif
 Rawat di Rumah Sakit
 Beri antibiotik

Saifuddin AB. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina pustaka sarwono prawirohardjo. 2010
PENATALAKSANAAN
Aktif
 Usia Kehamilan > 37 minggu  Induksi
 Gagal Induksi  Sectio Caesarea
 Induksi Persalinan  Oksitosin dan
Misoprostol
 Misoprostol dapat digunakan untuk
pematangan Servik (pervaginam 4x25-
50 mcg)

Saifuddin AB. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina pustaka sarwono prawirohardjo. 2010
Jika tidak ada infeksi dalam kehamilan < 37 minggu :

1. Berikan antibiotik untuk mengurangi morbiditas ibu dan janin:

-Ampisilin 4 x 500 mg selama 7 hari ditambah eritromisin 250mg per oral 3 kali per hari

selama 7 hari

2. Berikan kortikosteroid kepada ibu untuk memperbaiki kematangan parru janin :

-Betametason 12 mg I.M dalam 2 dosis setiap 12 jam atau

-Deksametason 6 mg I.M dalam 4 dosis setiap 6 jam

(Catatan : jangan berikan kortikosteroid jika ada infeksi)

3. Lakukan persalinan pada kehamilan 37 minggu

4. Jika terdapat his dan lender darah , kemungkinan terjadi persalinan preterm
Lanjutan…

Jika tidak terdapat infeksi dan kehamilan > 37 minggu :


1. Jika ketuban telah pecah >18 jam, berikan antibiotik profilaksis untuk mengurangi risiko
infeksi streptokokus grup b :
-Ampisilin 2 g I.V setiap 6 jam
-Atau penisilin G 2 juta unit I.V. setiap 6 jam sampai persalinan
(jika tidak ada infeksi pasca persalinan,hentikan antibiotik)
2. Nilai serviks :
-Jika serviks sudah matang, lakukan induksi persalinan dengan oksitosin
-Jika serviks belum matang, matangkan dengan prostaglandin dan infus oksitosin
atau lahirkan dengan seksio sesarea.
Umur kehamilan Umur kehamilan 32-37
<32-34 minggu, minggu, ada infeksi
dirawat selama maka bei antibiotik
ketuban masih dan lakukan induksi
keluar

r r

Umur kehamilan 32-37 Umur kehamilan 32-37


minggu, sudah inpartu, minggu, belum inpartu, infeksi
infeksi tidak ada maka tidak ada, tes busa – maka
beri tokolitik, beri deksametason, observasi
deksametason, dan tanda infeksi, kesejahteraan
induksi sesudah 24 jam janin. Terminasi pada
kehamilan 37 minggu
Saifuddin AB. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina pustaka sarwono prawirohardjo. 2010
William obstetric, 23th edition
Pengaruh KPD terhadap
kehamilan ?

Pengaruh kehamilan
terhadap KPD ?
Kebijakan pemerintah

Permenkes No 28 tahun 2017 pasal 18 menjelaskan Dalam penyelenggaraan Praktik


Kebidanan, Bidan memiliki kewenangan untuk memberikan:
a. pelayanan kesehatan ibu;
b. pelayanan kesehatan anak; dan
c. pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana.
Tinjauan islam
Rahim adalah organ reproduksi yang memiliki fungsi utama sebagai tempat perkembangan

sebuah janin hingga Ia lahir ke dunia. Proses perkembangan janin di dalam rahim ini biasa

disebut dengan masa kehamilan. Keistimewaan rahim dan masa kehamilan sejatinya telah tersirat

dalam alquran Surat Al Mursalaat, Ayat 21-23 yang artinya :

“Kemudian kami letakkkan dia ditempat yang kokoh (rahim). Sampai waktu yang ditentukan. Lalu
kami tentukan bentuknya, maka Kami lah sebaik-baiknya yang menentukan ”. (QS. Al Mursalaat,
Ayat 21-23).
Dalam Alquran Air ketuban telah terisrat dalam surat Az-Zumar Ayat 6:

“Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan” (QS. Az-
Zumar, Ayat 6).
Kegelapan ini diartikan sebagai kegelapan di dalam perut, kegelapan di dalam rahim dan

kegelapan selaput yang menutup anak dalam rahim. Kegelapan terakhir inilah yang dikaitkan

dalam proses kehamilan.


DAFTAR PUSTAKA

 Saifuddin AB. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta:


PT Bina pustaka sarwono prawirohardjo.
 Saifuddin AB. Buku acuan nasional pelayanan
kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta:
JNPKKR-POGI.2002
 Cuningham, leveno, bloom, hauth, rouse,
spong. Obstetri Williams. Jakarta: EGC.2013
 Sarwono prawiroharjo. 2014. Buku Panduan
Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : PT Bina Pustaka

Anda mungkin juga menyukai