Anda di halaman 1dari 167

PASAR MODAL &

MANAJEMEN PORTOFOLIO

Mohamad Samsul
Penerbit Erlangga
BAGIAN
1

PASAR MODAL

Penerbit Erlangga
BAB
1

PASAR MODAL GLOBAL

Penerbit Erlangga
SISTEM EKONOMI PASAR

• Keberhasilan negara-negara Barat dan Amerika


Serikat dalam membangun perekonomian melalui
sistem ekonomi kapitalis (istilah sekarang adalah
ekonomi pasar) telah mendorong negara-negara
ekonomi komunis beralih ke sistem ekonomi kapitalis

Penerbit Erlangga
SISTEM EKONOMI PASAR:
Cina

• Pada tahun 1988, di Cina didirikan bursa efek yang


beroperasi secara nasional di berbagai kota besar

• Anggotanya berasal dari propinsi, kotamadya, dan


daerah otonom lainnya

Penerbit Erlangga
SISTEM EKONOMI PASAR:
Uni Soviet

• Uni Soviet telah terpecah belah menjadi beberapa


negara dan mengubah sistem perekonomian dari
ekonomi komunis menjadi sistem kapitalis

• Negara-negara baru eks Uni Soviet beramai-ramai


mendirikan bursa efek

Penerbit Erlangga
SISTEM EKONOMI PASAR:
Negara-negara Komunis

• Negara-negara komunis mantan anggota Pakta


Warsawa juga telah mendirikan bursa efek

• Perubahan global dari sistem ekonomi komunis ke


sistem kapitalis itu bersamaan waktunya dengan
selesainya perang dingin antara Blok Barat dan Blok
Timur sekitar tahun 1988

Penerbit Erlangga
Bursa-bursa Efek di Negara-negara Eks Komunis

Penerbit Erlangga
SISTEM EKONOMI PASAR:
Negara-negara Sosialis dan Indonesia

• Negara-negara yang tadinya merupakan negara


sosialis juga mengubah sistem perekonomiannya
dengan menyebut sistem ekonomi pasar, termasuk
Indonesia

• Kebangkitan Pasar Modal di Indonesia juga mulai


terjadi pada akhir tahun 1988

Penerbit Erlangga
SISTEM PEREKONOMIAN DAN
KERJA SAMA EKONOMI REGIONAL

• Sejak usainya perang dingin banyak negara berupaya


membangun sistem perekonomiannya lebih terbuka
daripada sebelumnya

• Kerja sama ekonomi regional mulai bermunculan


seperti APTA, NAFTA, APEC, dan EEC, yang
selanjutnya akan menuju ke pelaksanaan WTO pada
tahun 2020

Penerbit Erlangga
NEGARA BERKEMBANG

• Setiap negara berkembang berupaya memodernisasi


Pasar Modal dan melengkapinya dengan Bursa
Berjangka

• Negara-negara berkembang berupaya menciptakan


stabilitas politik, keamanan negerinya, stabilitas nilai
mata uang domestik, pemerataan kemakmuran
rakyatnya, dan penegakan hukum untuk menarik para
investor internasional agar mau menanamkan
modalnya di Pasar Modal

Penerbit Erlangga
KERJA SAMA PERDAGANGAN

• Kerja sama perdagangan antara bursa efek lokal dan


asing telah dilakukan agar dapat beroperasi 24 jam
sehari dan sebagai persiapan menghadapi persaingan
global, khususnya di bidang Pasar Modal

Penerbit Erlangga
INVESTOR INTERNASIONAL

• Investor internasional mudah masuk dan mudah


keluar

• Suatu negara yang dengan mudah mendatangkan


investor masuk, tetapi tidak memiliki ketahanan untuk
mencegah investor keluar, akan mengalami capital
flight besar-besaran

Penerbit Erlangga
BAB
2

PASAR MODAL INDONESIA

Penerbit Erlangga
PEMBANGUNAN EKONOMI

• Pembangunan ekonomi membutuhkan tiang-tiang


perekonomian yang kuat dan saling berhubungan

Penerbit Erlangga
ERA GLOBALISASI

• Era globalisasi, yaitu era persaingan internasional yang


tajam, akan terjadi setelah perjanjian WTO
dilaksanakan pada tahun 2020

• Semua negara yang telah menandatangani WTO harus


melakukan persiapan dengan membangun subsistem-
subsistem yang dibutuhkan

Penerbit Erlangga
ERA GLOBALISASI:
Perekonomian Bebas

• Dasar perekonomian yang dianut adalah


perekonomian bebas

• Perekonomian bebas adalah perekonomian kapitalis


yang menuntut kreativitas individual serta kreativitas
perusahaan untuk menciptakan inovasi produk,
inovasi pelayanan, dan inovasi keuangan

Penerbit Erlangga
ERA GLOBALISASI:
Lembaga-lembaga Pasar

• Pemerintah juga dituntut melakukan inovasi


infrastruktur, misalnya kelengkapan lembaga pasar
seperti:
– Pasar Uang
– Pasar Modal
– Pasar Komoditas
– Pasar Berjangka

Penerbit Erlangga
Hubungan Antarpasar

Penerbit Erlangga
LEMBAGA-LEMBAGA PASAR:
Negara-negara Maju

• Negara-negara maju sudah berhasil mengaitkan secara


erat ke-4 lembaga pasar tersebut:
– Amerika Serikat dengan 8 Bursa Efek dan 10 Bursa
Berjangka
– Jepang dengan 9 Bursa Efek dan 13 Bursa
Berjangka

Penerbit Erlangga
Bursa-bursa Efek di Amerika Serikat

Penerbit Erlangga
Bursa-bursa Berjangka di Amerika Serikat

Penerbit Erlangga
Bursa-bursa Efek di Jepang

Penerbit Erlangga
Bursa-bursa Berjangka di Jepang

Penerbit Erlangga
LEMBAGA-LEMBAGA PASAR:
Cina
• Cina sebagai negara berkembang yang baru menganut
sistem ekonomi kapitalis telah mendirikan 4 Bursa
Efek dan 7 Bursa Berjangka hanya dalam waktu 4
tahun

• Itulah sebabnya mengapa Cina mengalami kemajuan


ekonomi yang luar biasa, dengan pertumbuhan
ekonomi rata-rata 8,6% per tahun selama 12 tahun
terakhir

Penerbit Erlangga
LEMBAGA-LEMBAGA PASAR:
Perdagangan Efek di Cina

• Cina telah melaksanakan national trading system untuk


4 Bursa Efeknya

• Kegiatan perdagangan efek meluas melalui kota-kota


besar di seluruh negeri, didukung oleh otonomi daerah
yang berhasil

Penerbit Erlangga
Bursa-bursa Efek di Cina

Penerbit Erlangga
Bursa-bursa Berjangka di Cina

Penerbit Erlangga
MEKANISME PERDAGANGAN EFEK

• Mekanisme perdagangan efek saat ini sudah sangat


modern di mana hal ini tercermin dari pelaksanaan:
– scripless trading
– remote trading
– central custodian
– central clearing
– lending & borrowing

Penerbit Erlangga
MEKANISME PERDAGANGAN EFEK:
Amerika Serikat

• Di negara yang Pasar Modalnya sudah maju (misalnya,


Amerika Serikat), 4 jenis pasar dapat berjalan dengan
baik, yaitu:
– Pasar Perdana
– Bursa Efek
– Over The Counter (OTC)
– Electronic Communication Network (ECN)

Penerbit Erlangga
MEKANISME PERDAGANGAN EFEK:
Indonesia

• Di Indonesia yang ada saat ini hanya:


– Pasar Perdana
– Bursa Efek

Penerbit Erlangga
Mekanisme Perdagangan Pasar Perdana

Penerbit Erlangga
BURSA EFEK DI AMERIKA SERIKAT

• Di Amerika Serikat ada 8 Bursa Efek sebagai Unit


system, dan 1 Bursa Efek sebagai Branch system yang
sekaligus melaksanakan National Trading System

• Semua Bursa Efek di Amerika Serikat dapat hidup


karena melaksanakan intermarket trading system

• Kemakmuran di setiap negara bagian relatif merata


karena Bursa Efek berjalan secara nasional

Penerbit Erlangga
Bursa Efek dengan Branch System

Penerbit Erlangga
BAB
3

EMISI EFEK

Penerbit Erlangga
ERA GLOBALISASI:
Perbaikan Struktur Modal

• Dalam menyambut datangnya era globalisasi, setiap


negara mendorong perusahaan swasta untuk
memperbaiki struktur modal agar:
– Dapat bersaing di bidang harga produk
– Memiliki modal sendiri yang lebih besar daripada
modal pinjaman

Penerbit Erlangga
PERBAIKAN STRUKTUR MODAL:
Penjualan Saham dan Obligasi

• Perbaikan struktur modal dapat dilakukan dengan:


– Menjual saham di Pasar Modal
– Menjual obligasi untuk mengganti pinjaman dari
perbankan

Penerbit Erlangga
PENJUALAN SAHAM:
Tujuan-tujuan Lain

• Selain dari perbaikan struktur modal, tujuan-tujuan


dari menjual saham kepada masyarakat umum (IPO)
adalah untuk:
– Meningkatkan kapasitas produksi
– Memperluas pemasaran
– Memperluas hubungan bisnis
– Meningkatkan kualitas manajemen

Penerbit Erlangga
IPO / GO PUBLIC:
Tahapan

• IPO atau go public membutuhkan beberapa tahapan:


– Rencana go public
– Persiapan go public
– Pelaksanaan go public
– Penawaran umum
– Kewajiban setelah go public

Penerbit Erlangga
IPO / GO PUBLIC:
Persiapan Mental

• Dalam proses rencana go public, hal yang terpenting


adalah kesiapan mental dari:
– Para pemegang saham
– Anggota direksi
– Komisaris
– Para karyawan

Penerbit Erlangga
IPO / GO PUBLIC:
Perubahan Mental
• Mental akan berubah setelah perusahaan go public,
karena sifat keterbukaan informasi yang dipaksakan
oleh peraturan perundangan

• Sebelum go public, mungkin pihak perusahaan dapat


menutupi peristiwa penting yang berdampak negatif
ataupun positif terhadap kinerja perusahaan, tetapi
setelah go public hal tersebut wajib diinformasikan
kepada masyarakat luas baik diminta maupun tidak
diminta

Penerbit Erlangga
IPO / GO PUBLIC:
Penyediaan Informasi

• Para wartawan atau media masa serta investor


mempunyai hak untuk menanyakan informasi

• Oleh karena itu, setiap perusahaan yang sudah go


public (disebut emiten) diwajibkan mengangkat
Sekretaris Perusahaan (corporate secretary) yang
bertanggung-jawab melayani semua pihak yang
membutuhkan informasi

Penerbit Erlangga
IPO / GO PUBLIC:
Kepentingan Investor Minoritas

• Untuk menjaga kepentingan investor minoritas,


organisasi perusahaan diwajibkan memiliki komisaris
independen dan komite audit

• Semua aset juga sudah harus atas nama perusahaan,


dan tersedia informasi tentang transaksi yang
mengandung conflict of interest

Penerbit Erlangga
IPO / GO PUBLIC:
Persyaratan dan Prosedur
• Calon emiten wajib menyiapkan semua dokumen
untuk akuntan publik, konsultan hukum, notaris,
penilai, dan penjamin emisi

• Harga Perdana ditetapkan melalui proses tawar


menawar antara emiten dan penjamin emisi dan diikat
dalam perjanjian penjaminan emisi

• Emiten wajib memahami persyaratan dan prosedur


pencatatan efek di Bursa

Penerbit Erlangga
BAB
4

BURSA EFEK

Penerbit Erlangga
PASAR MODAL

• Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan:


– Untuk mendapatkan modal dari masyarakat luas
– Untuk pemerataan kepemilikan perusahaan oleh
masyarakat
– Untuk keterbukaan informasi perusahaan

Penerbit Erlangga
BURSA EFEK

• Bursa efek merupakan sarana untuk berdagang efek


antarinvestor, yaitu efek dari perusahaan yang sudah
go public

• Bursa efek adalah sarana atau tempat berdagang bagi


para Anggota Bursa, yaitu perusahaan efek yang telah
memperoleh Surat Persetujuan Anggota Bursa (SPAB)
yang dikeluarkan oleh Bursa

Penerbit Erlangga
Pasar Modal dan Bursa Efek

Penerbit Erlangga
BURSA EFEK:
Kepemilikan dan Keanggotaan

• Pemilik bursa efek di Indonesia adalah para


perusahaan efek

• Di Singapura ada pemisahan antara pemilik bursa dan


Anggota Bursa

Penerbit Erlangga
BURSA EFEK:
KPEI dan KSEI
• Setelah transaksi perdagangan terjadi di Bursa Efek,
penyelesaian transaksi itu dilakukan di KPEI dan
KSEI

• KPEI dan KSEI harus berada dalam satu atap agar


penyelesaiannya berjalan lancar

• KPEI, KSEI, dan Bursa Efek berada dalam satu


jaringan perdagangan dan penyelesaian transaksi efek

Penerbit Erlangga
Mekanisme Perdagangan Efek

Penerbit Erlangga
BURSA EFEK:
Transaksi Anggota Bursa

• Anggota Bursa yang menjadi anggota kliring dapat


berdagang di Bursa Efek

• Anggota Bursa akan menyelesaikan kliring transaksi di


KPEI, sementara penyerahan dan penerimaan efek
dilakukan di KSEI

• Apabila Anggota Bursa mengalami gagal serah, hal itu


dapat diatasi dengan lending & borrowing

Penerbit Erlangga
BURSA EFEK:
Perdagangan Marjin
• Perdagangan marjin (margin trading) untuk beberapa
saham tertentu juga diperbolehkan menurut peraturan
perundangan, tetapi tindakan short selling dilarang

• Mekanisme perdagangannya menganut price priority


dulu, baru time priority

• Peraturan perundangan mewajibkan Anggota Bursa


untuk hanya menerima limit order/price

Penerbit Erlangga
SEGMEN PASAR

• Segmen pasar terdiri dari:


– Pasar reguler
– Pasar tunai
– Pasar negosiasi

• Saham dapat diperdagangkan di ketiga segmen pasar


itu, sedangkan obligasi hanya diperdagangkan di pasar
negosiasi

Penerbit Erlangga
SEGMEN PASAR:
Produk-produk

• Produk-produk yang diperdagangkan adalah:


– Saham
– Obligasi
– Bukti right
– Waran

Penerbit Erlangga
Sertifikat Saham
Atas Nama

Penerbit Erlangga
BAGIAN
2

ANALISIS EFEK

Penerbit Erlangga
BAB
5

LAPORAN KEUANGAN

Penerbit Erlangga
INFORMASI PENTING:
Bagi Investor Jangka Pendek

• Bagi investor jangka pendek informasi yang penting


adalah:
– Laba per saham
– Return on equity (ROE)
– Debt equity ratio (DER)

Penerbit Erlangga
INFORMASI PENTING:
Bagi Investor Jangka Panjang

• Bagi investor jangka panjang semua informasi sangat


penting, terutama untuk mengetahui kualitas
manajemen

Penerbit Erlangga
INFORMASI PENTING:
Rasio-rasio Jangka Panjang

• Rasio-rasio -semuanya meliputi puluhan rasio dan


bersifat trend antara tahun ke tahun- yang sangat
penting bagi investor jangka panjang, antara lain:
– Rasio profitabilitas
– Rasio solvabilitas
– Rasio rentabilitas
– Rasio turnover

Penerbit Erlangga
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN:
Laba Ekonomis dan Cashflow

• Penghitungan yang perlu dibuat sendiri oleh investor


atau melalui para analis agar sesuai untuk
pengambilan keputusan jual beli saham, antara lain:
– Laba ekonomis
– Cashflow operasional
– Cash-flow keuangan

Penerbit Erlangga
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN:
Laba Akuntansi

• Laba akuntansi perlu dikoreksi oleh investor, karena


laba akuntansi menganut konsep historical cost dan
metode penyusutan yang konvensional sehingga tidak
pas bagi investor yang ingin melakukan jual beli saham

Penerbit Erlangga
Perbandingan Laba Akuntansi, Laba Ekonomis, dan
Dividen Tunai Maksimal

Penerbit Erlangga
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN:
Inflasi yang Tinggi
• Dalam suatu negara yang ekonominya mengalami
inflasi yang cukup tinggi, penggunaan metode FIFO
untuk penilaian persediaan dan penyusutan aktiva
dengan menggunakan metode straight line, akan
menghasilkan laporan akuntansi yang menunjukkan
laba yang besar, tetapi mengandung distorsi modal

• Investor harus melakukan rekalkulasi dalam analisis


laporan keuangan

Penerbit Erlangga
Beban Penyusutan Tahunan Menurut Tiga Metode:
Straight Line, Double Decline, dan
Sum of the Years Digit

Penerbit Erlangga
BAB
6

ANALISIS SAHAM

Penerbit Erlangga
Tipe Investor

Penerbit Erlangga
ANALISIS SAHAM:
Pendekatan Relatif

• Analisis saham yang mudah dipraktikkan adalah


pendekatan relatif, yang meliputi:
– Price Earnings Ratio (PER)
– Price Dividend Ratio (PDR)
– Price Book Value Ratio

Penerbit Erlangga
ANALISIS SAHAM:
Estimasi Harga
• Dalam menentukan estimasi harga yang akan
digunakan untuk mengajukan tawaran beli dan
tawaran jual, kita dapat menggunakan rumus:

P = E × R atau P = D × R atau P = B × R

• R atau ratio diambil dari pengalaman sebelumnya,


sementara rata-rata bulanan/tahunan E (earnings), D
(dividend), dan B (book value) diestimasi berdasarkan
laporan keuangan terakhir yang diterbitkan, sehingga
selalu berubah setiap ada terbitan baru

Penerbit Erlangga
P.E.R dan Siklus Ekonomi: Up Trend

Penerbit Erlangga
ANALISIS SAHAM:
Dividend Discounted Cash Flow

• Pendekatan dividend discounted cash flow tidak berlaku


jika:
– Growth lebih besar daripada k (cost of capital)
– Tidak ada pembagian dividen tunai
– Dividen tunai berubah setiap tahun

Penerbit Erlangga
ANALISIS SAHAM:
Estimasi Harga Menurun

• Jika ROE turun dan plowback ratio tetap, maka


estimasi harga saham akan menurun

Penerbit Erlangga
BAB
7

INDEKS HARGA SAHAM DAN


CORPORATE ACTION

Penerbit Erlangga
INDEKS HARGA SAHAM:
Angka Dasar
• Indeks harga saham merupakan cermin dari fluktuasi
harga saham di pasar yang dinyatakan dalam suatu
angka dan didasarkan pada angka dasar tertentu

• Angka dasar merupakan angka indeks awal sebelum


harga pasar terbentuk

• Angka dasar ditetapkan oleh masing-masing Bursa


Efek, yaitu 100, 500, atau 1.000

Penerbit Erlangga
INDEKS HARGA SAHAM:
Perubahan

• Begitu harga pasar terbentuk untuk detik yang


pertama kali, berarti indeks harga saham sudah
berubah, mungkin di atas mungkin di bawah angka
dasar

• Dalam setiap detik perdagangan efek terjadi transaksi


bursa, sehingga angka indeks saham individu dan
indeks saham gabungan berubah

Penerbit Erlangga
INDEKS HARGA SAHAM:
Perubahan Total Nilai Dasar

• Indeks harga saham berubah karena harga saham di


pasar berubah
• Indeks harga saham juga dapat berubah karena
perubahan total nilai dasar saham
• Perubahan total nilai dasar saham terjadi karena
perusahaan mengeluarkan modal saham tambahan
melalui right issue, waran, dan convertible bonds
• Saham bonus dan split tidak mengubah total nilai
dasar

Penerbit Erlangga
Struktur Modal: Sebelum dan Sesudah Right Issue

Penerbit Erlangga
INDEKS HARGA SAHAM:
Jenis-jenis

• Jenis-jenis indeks harga saham, yaitu:


– Indeks harga saham individu
– Indeks harga saham parsial
– Indeks harga saham gabungan (composite index)

• Setiap pihak boleh membuat indeks parsial untuk


kepentingan sendiri

Penerbit Erlangga
Indeks Harga Saham Parsial untuk 100 Emiten

Penerbit Erlangga
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Penerbit Erlangga
INDEKS HARGA SAHAM:
Return Saham

• Indeks harga saham banyak digunakan untuk


menganalisis return saham

• Return saham yang dihitung dengan menggunakan


harga saham dalam rupiah sangat berbahaya apabila
selama periode pembanding harga tersebut telah
terjadi corporate action

Penerbit Erlangga
INDEKS HARGA SAHAM:
Return Saham dengan Adjusted Price

• Penggunaan rupiah hanya dibenarkan dalam


menghitung return saham, jika harga pasar sebelum
corporate action disesuaikan dengan corporate action
sehingga terbentuk adjusted price

• Harga pasar sekarang (setelah corporate action)


dibandingkan dengan adjusted price akan
menghasilkan return yang benar

Penerbit Erlangga
INDEKS HARGA SAHAM:
Return Tahunan

• Untuk menghitung return tahunan dari sejumlah


saham yang diteliti, tentu akan sangat sukar mencari
adjusted price setiap jenis saham yang diteliti itu,
sehingga cara ini tidak praktis

Penerbit Erlangga
INDEKS HARGA SAHAM:
Return dengan Indeks Individu

• Cara yang mudah untuk menghitung return saham


bulanan atau tahunan adalah dengan menggunakan
indeks harga saham individu, karena tidak perlu
memperhatikan lagi ada tidaknya corporate action

Penerbit Erlangga
INDEKS HARGA SAHAM:
Return dalam Rupiah
• Jika dalam suatu periode waktu tidak ada tindakan
corporate action yang dilakukan perusahaan yang
return-nya akan dianalisis, maka harga saham dalam
nilai rupiah dapat digunakan

• Apabila masih ingin menggunakan harga saham dalam


nilai rupiah walaupun ada tindakan corporate action,
maka harga saham sebelum corporate action harus
disesuaikan atau dikoreksi secara proporsional

Penerbit Erlangga
BAGIAN
3

MANAJEMEN PORTOFOLIO

Penerbit Erlangga
BAB
8

MAKROEKONOMI

Penerbit Erlangga
HARGA SAHAM:
Faktor dan Variabel

• Harga saham dipengaruhi oleh banyak faktor, baik


makroekonomi maupun mikroekonomi

• Suatu faktor atau variabel memiliki pengaruh yang


tidak sama terhadap jenis saham, yaitu dapat positif
atau negatif

Penerbit Erlangga
HARGA SAHAM:
Siklus Ekonomi

• Harga saham juga dipengaruhi oleh siklus ekonomi


yang sedang berlangsung

• Dalam siklus recovery dan siklus expansion harga


saham cenderung mengalami peningkatan

• Sementara dalam siklus resesi dan siklus depresi harga


saham cenderung mengalami penurunan

Penerbit Erlangga
Siklus Ekonomi

Penerbit Erlangga
Siklus Ekonomi Indonesia

Penerbit Erlangga
HARGA SAHAM:
Sistem Ekonomi Negara

• Sistem ekonomi dalam suatu negara akan berpengaruh


terhadap perkembangan pasar modal itu sendiri

• Negara dalam mengendalikan ekonomi dapat


menggunakan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter

Penerbit Erlangga
HARGA SAHAM:
Kebijakan Moneter dan Fiskal Negara

• Pengendalian dengan cara menambah atau


mengurangi jumlah uang beredar disebut
pengendalian moneter

• Sedangkan pengendalian ekonomi dengan APBN


merupakan kebijakan fiskal

Penerbit Erlangga
HARGA SEKURITAS:
Uang Beredar dan Ekspor-Impor

• Jumlah uang beredar akan mempengaruhi tingkat


bunga, yang pada gilirannya akan mempengaruhi
harga sekuritas

• Demikian pula, kegiatan ekspor dan impor (neraca


perdagangan) serta arus keluar masuk valuta asing
(neraca pembayaran) akan mempengaruhi harga
sekuritas

Penerbit Erlangga
BAB
9

ANALISIS OBLIGASI

Penerbit Erlangga
Sertifikat Obligasi
Atas Unjuk

Penerbit Erlangga
OBLIGASI:
Jenis-jenis

• Terdapat banyak jenis obligasi, di mana yang


terpenting adalah:
– Obligasi pemerintah (government bonds)
– Obligasi perusahaan (corporate bonds)
– Callable bonds
– Puttable bonds

Penerbit Erlangga
OBLIGASI:
Pemerintah

• Obligasi pemerintah merupakan obligasi tanpa risiko,


yaitu pasti dilunasi karena tidak pernah ada suatu
pemerintahan yang bangkrut secara keuangan

• Oleh karena itu, tingkat kupon obligasi pemerintah


pada umumnya lebih rendah

Penerbit Erlangga
OBLIGASI:
Perusahaan

• Obligasi perusahaan merupakan obligasi yang berisiko

• Untuk mengetahui tingkat risiko ini kita dapat


melihatnya pada bondrating

Penerbit Erlangga
OBLIGASI:
Callable dan Puttable Bonds

• Callable bonds merupakan obligasi yang dapat dilunasi


sebelum jatuh tempo oleh issuer, jika tingkat bunga
umum turun tajam, sehingga tidak merugikan
bondissuer dan bondholder

• Puttable bonds merupakan obligasi yang pelunasannya


dapat dimintakan lebih awal oleh pemegang obligasi
kepada issuer, jika tingkat bunga umum naik tajam,
sehingga tidak merugikan kedua pihak

Penerbit Erlangga
Puttable / Callable Bonds: Periode-periode

Penerbit Erlangga
OBLIGASI:
Kupon Tetap dan Mengambang

• Obligasi yang rawan risiko adalah yang berkupon


tetap, sedangkan yang berkupon mengambang relatif
tidak berisiko terhadap fluktuasi bunga umum

Penerbit Erlangga
Kupon Obligasi
Triwulanan

Penerbit Erlangga
BAB
10

EFISIENSI PASAR

Penerbit Erlangga
EFISIENSI PASAR:
Weak-form vs Strong-form
• Dalam pasar modal yang tingkat efisiensi pasarnya
masih weak-form, yaitu pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh investor hanya didasarkan pada harga-
harga masa lalu, fluktuasi harga masih sangat besar
sehingga mereka yang sudah berpengalaman di pasar
efisien akan lebih mudah memperoleh keuntungan
berlebih

• Dalam pasar modal yang tingkatan efisiensi pasarnya


sudah strong-form, perbedaan harga pasar sangat tipis
sehingga amat sulit mendapatkan keuntungan berlebih

Penerbit Erlangga
Pasar Efisiensi Lemah

Penerbit Erlangga
Pasar Efisiensi Kuat

Penerbit Erlangga
FAKTOR HARGA SAHAM:
Kejadian Peristiwa

• Harga saham dipengaruhi oleh banyak faktor, di mana


salah satunya adalah terjadinya peristiwa yang tidak
dapat diduga terlebih dahulu dan yang dapat diduga
terlebih dahulu

Penerbit Erlangga
FAKTOR HARGA SAHAM:
Peristiwa Corporate Action

• Peristiwa corporate action pada umumnya tidak sulit


diduga karena tanda-tanda awal akan diterbitkannya
pengumuman corporate action dapat tercermin dari sisi
undangan RUPS

• Peristiwa corporate action muncul dari keputusan hasil


RUPS

Penerbit Erlangga
FAKTOR HARGA SAHAM:
Kemungkinan Corporate Action

• Perubahan harga saham dapat terjadi sebelum tanggal


pengumuman corporate action akibat adanya
kebocoran informasi yang berasal dari informasi orang
dalam (insider information)

• Corporate action dapat mempengaruhi harga saham,


baik secara positif ataupun negatif, tergantung pada
jenis corporate action tersebut dan siklus ekonomi yang
sedang berlangsung

Penerbit Erlangga
FAKTOR HARGA SAHAM:
Peristiwa Tak Terduga

• Contoh peristiwa yang terjadi tanpa diduga terlebih


dahulu antara lain:
– Peristiwa pengeboman di Jl. Legian Bali (2002)
– Bom yang meledak di Hotel Marriot Jakarta (2003)
– Runtuhnya Gedung WTC dl New York (2001)

• Dampak dari peristiwa ini baru dirasakan setelah


peristiwa itu terjadi dan tidak mungkin sebelum
peristiwa terjadi

Penerbit Erlangga
Return IHSG Sesudah Peristiwa Runtuhnya WTC

Penerbit Erlangga
MEMPELAJARI PERISTIWA YANG
MEMPENGARUHI HARGA SAHAM

• Manfaat dari mempelajari suatu peristiwa yang dapat


mempengaruhi harga saham adalah bisa mengambil
keputusan secara cepat untuk membeli atau menjual
saham apabila peristiwa serupa terjadi lagi pada suatu
saat

• Dengan mengambil keputusan tersebut secara cepat,


investor tidak akan kehilangan kesempatan untuk
mendapatkan untung yang lebih besar atau hanya
menderita rugi yang lebih kecil dibandingkan jika
terlambat mengambil keputusan

Penerbit Erlangga
BAB
11

TEORI PORTOFOLIO

Penerbit Erlangga
INVESTASI PORTOFOLIO:
Komposisi dan Risiko

• Dalam melakukan investasi portofolio, investor harus


memperhatikan siklus ekonomi ketika memutuskan
komposisi dari berbagai instrumen keuangan

• Untuk mengurangi risiko investasi, investor perlu


melakukan hedging atau diversifikasi lebih banyak
jenis saham

Penerbit Erlangga
Risiko Investasi

Penerbit Erlangga
INVESTASI PORTOFOLIO:
Keuntungan dan Kerugian

• Mengenali tanda-tanda awal (leading indicator) sangat


penting dalam melakukan shifting stock sebelum
terlambat, dalam rangka:
– Mencegah kerugian yang lebih besar
– Meraup untung yang lebih besar

• Investor dikatakan beruntung jika dapat menerima


kembali minimal sejumlah nilai modal awal (capital
maintenance).

Penerbit Erlangga
PORTOFOLIO:
Alokasi Investasi dan Seleksi Saham
• Portofolio adalah masalah alokasi investasi dan seleksi
saham

• Alokasi investasi ditetapkan terlebih dahulu, baru


kemudian dilakukan seleksi saham dengan
menggunakan berbagai metode, seperti:
– Reward to variability ratio (R/V)
– Excess return
– Alpha

Penerbit Erlangga
Reward to Variability Ratio (R / V)

Penerbit Erlangga
PORTOFOLIO:
Saham Multi-jenis

• Memilih saham dalam suatu sektor yang terdiri dari


berbagai jenis saham diperlukan peringkat R/V atau
peringkat alpha atau peringkat appraisal ratio

• Semakin besar peringkat positif berarti semakin baik


untuk dibeli dan semakin besar peringkat negatif
berarti semakin besar kesempatan untuk dijual

Penerbit Erlangga
PORTOFOLIO:
Produk-produk

• Produk yang dapat diinvestasikan dapat berupa:


– Saham individual yang dipilih dengan
menggunakan analisis securities market line (SML)
– Reksa dana yang dipilih dengan menggunakan
analisis capital assets line (CAL)
– Indeks pasar yang dipilih dengan menggunakan
analisis capital market line (CML)

Penerbit Erlangga
Capital Allocation Line (CAL)

Penerbit Erlangga
PORTOFOLIO:
Prediksi Return

• Dalam memprediksi return pada masa datang yang


menggunakan data return masa lalu, lebih baik
memakai metode rata-rata aritmatika daripada metode
geometrika

Penerbit Erlangga
BAB
12

SINGLE MODEL

Penerbit Erlangga
PREDIKSI SAHAM

• Memprediksi harga saham atau return saham dapat


dilakukan dengan menggunakan:
– Single factor model
– Single market model

Penerbit Erlangga
SINGLE FACTOR MODEL

• Prediksi mengenai harga atau return saham harian


dengan single factor model dapat menggunakan:
– Data harian
– Data bulanan

Penerbit Erlangga
SINGLE FACTOR MODEL:
Faktor Dominan
• Setiap jenis saham dapat dipengaruhi oleh satu faktor
yang berbeda dan paling dominan
• Hal yang sangat sulit adalah menemukan satu faktor
yang berpengaruh paling dominan terhadap suatu
jenis saham
• Eksperimen perlu dilakukan untuk mendapatkan satu
faktor yang paling dominan dibandingkan faktor
lainnya dengan mencoba berbagai faktor dan berbagai
initial set dalam berbagai training set

Penerbit Erlangga
Initial Set dan Training Set

Penerbit Erlangga
SINGLE FACTOR MODEL:
Faktor
• Yang dimaksudkan dengan faktor di sini adalah
variabel-variabel dari faktor makroekonomi ataupun
faktor mikroekonomi
• Namun demikian, tidak ada satu faktor yang dapat
mempengaruhi harga saham untuk jangka waktu yang
lama
• Pada saat ini, perkembangan ekonomi sangat pesat
sehingga banyak faktor yang berubah-ubah dalam
mempengaruhi harga saham

Penerbit Erlangga
SINGLE FACTOR MODEL:
Jangka Waktu Prediksi

• Oleh karena pesatnya perubahan faktor, lebih baik


prediksi harga saham dilakukan untuk jangka waktu
pendek, misalnya mingguan atau bulanan

• Prediksi harga saham yang lebih dari waktu tersebut


pasti mengandung unsur kesalahan prediksi yang lebih
besar

Penerbit Erlangga
Keputusan Jual-beli: Metode Single Factor Model

Penerbit Erlangga
SINGLE MARKET MODEL

• Prediksi harga atau return saham lebih mudah


dilakukan dengan menggunakan single market model

• Indeks harga saham gabungan (IHSG BEJ) dan indeks


LQ45 dapat dipakai sebagai market index

Penerbit Erlangga
SINGLE MARKET MODEL:
Struktur Model
• Untuk mendapatkan struktur model terbaik perlu
dilakukan eksperimen atas berbagai initial set dan
training set

• Walaupun demikian, suatu struktur model tidak akan


pernah berlaku untuk jangka waktu yang panjang

• Jadi perlu didapatkan struktur model yang baru


berdasarkan data terakhir setiap kali akan melakukan
prediksi harga saham

Penerbit Erlangga
SINGLE MARKET MODEL:
Harian, Mingguan, dan Bulanan
• Apabila ingin memprediksi harga harian, berarti data
yang digunakan adalah sampai dengan data kemarin

• Jika ingin memprediksi harga saham minggu depan,


harus digunakan data terakhir dan data minggu
sebelumnya

• Jika ingin memprediksi harga saham bulan ini, harus


digunakan data terakhir dan data bulan lalu

Penerbit Erlangga
Keputusan Jual-beli: Metode Single Market Model

Penerbit Erlangga
REGRESI SEDERHANA

• Prediksi harga saham atau return saham yang


dilakukan dengan single factor model maupun single
market model dapat dilaksanakan dengan
menggunakan regresi sederhana (simple regression)

Penerbit Erlangga
HASIL PREDIKSI:
Undervalued atau Overvalued

• Setelah harga prediksi atau return prediksi diketahui,


proses berikutnya adalah membandingkannya dengan
harga sekarang atau return sekarang untuk
menentukan apakah suatu saham sudah undervalued
atau overvalued

Penerbit Erlangga
UNDERVALUED ATAU OVERVALUED

• Saham dikatakan sudah undervalued apabila:

Harga prediksi > harga sekarang


Return prediksi > return sekarang

• Saham dikatakan sudah overvalued apabila:

Harga prediksi < harga sekarang


Return prediksi < return sekarang

Penerbit Erlangga
UNDERVALUED ATAU OVERVALUED:
Beli atau Jual

• Saham yang sudah termasuk dalam "undervalued"


berarti layak dibeli, sedangkan yang termasuk
"overvalued” berarti layak dijual

Penerbit Erlangga
BELI ATAU JUAL

• Proses berikutnya adalah mengambil keputusan untuk


membeli atau menjual

• Setelah keputusan beli atau jual diambil, investor akan


menghadapi dunia nyata bahwa yang dibeli tidak
selalu menguntungkan

Penerbit Erlangga
BELI ATAU JUAL:
Untung atau Rugi

• Pembelian yang menguntungkan berarti prediksi


harganya tepat, sedangkan yang merugikan berarti
prediksi harganya meleset

• Penjualan yang menguntungkan berarti prediksi


harganya tepat, sedangkan yang merugikan berarti
prediksi harganya meleset

Penerbit Erlangga
HARGA PREDIKSI VS HARGA RIIL

• Perbedaan harga prediksi dan harga riil dapat


dipelajari untuk memperbaiki keputusan investasi
berikutnya

Penerbit Erlangga
BAB
13

MODEL MULTIFAKTOR

Penerbit Erlangga
HARGA SAHAM:
Prediksi dengan Model Majemuk

• Harga saham dipengaruhi oleh banyak faktor baik


makroekonomi maupun mikroekonomi

• Prediksi harga saham dapat dilakukan dengan


menggunakan model regresi majemuk, khususnya
stepwise regression

Penerbit Erlangga
MODEL MAJEMUK:
Struktur

• Untuk memperoleh struktur model yang baik


diperlukan eksperimen atas berbagai kombinasi dari:
– Initial set
– Training set
– Lead time

Penerbit Erlangga
MODEL MAJEMUK:
Harga Prediksi

• Estimasi nilai variabel bebas harus dilakukan terlebih


dahulu untuk dimasukkan ke dalam struktur model
sehingga keluar harga prediksi

• Harga prediksi dibandingkan dengan harga sekarang


umuk mengetahui saham yang undervalued dan
overvalued

Penerbit Erlangga
Nilai Variabel Bebas dan Harga Prediksi

Penerbit Erlangga
UNDERVALUED ATAU OVERVALUED:
Beli atau Jual

• Saham undervalued berarti keputusan adalah membeli

• Saham overvalued berarti keputusan adalah menjual

Penerbit Erlangga
Undervalued atau Overvalued: Beli atau Jual

Penerbit Erlangga
Keputusan Jual-beli Saham

Penerbit Erlangga
BELI ATAU JUAL:
Terjadinya Kesalahan

• Kesalahan fatal terjadi apabila keputusan yang


seharusnya "jual" tetapi diputuskan "beli" atau
seharusnya "beli" tetapi diputuskan "jual“

• Kesalahan prediksi dapat terjadi karena kesalahan


struktur model dan/atau nilai estimasi variabel bebas

Penerbit Erlangga
BAB
14

REKSA DANA

Penerbit Erlangga
REKSA DANA

• Reksa Dana merupakan wahana untuk mengumpulkan


dana dari masyarakat, yang kemudian akan
diinvestasikan ke dalam financial instrument

• Dana dan aset investasi wajib disimpan di Bank


Kustodian

Penerbit Erlangga
PENGELOLAAN REKSA DANA:
Manajer Investasi

• Manajer investasi adalah pihak yang mengelola dana


masyarakat yang diperoleh lewat Reksa Dana

• Manajer investasi -sebagai pengelola dana- tidak


diperbolehkan menyimpan sendiri dana dan aset
investasi, melainkan wajib disimpan di Bank
Kustodian

Penerbit Erlangga
PENGELOLAAN REKSA DANA:
Investment Companies

• Untuk investment companies, perjanjian pengelolaan


dana dilakukan antara direksi Reksa Dana dan
manajer investasi

Penerbit Erlangga
BENTUK-BENTUK REKSA DANA

• Reksa Dana yang diterbitkan oleh investment company,


antara lain:
– Dalam bentuk saham tanpa nominal yang bersifat
open-end fund, disebut mutual fund
– Dalam bentuk saham bernominal yang bersifat
closed-end fund, disebut traded fund

Penerbit Erlangga
BENTUK-BENTUK REKSA DANA:
Closed-end dan Open-end Fund
• Traded fund diperjualbelikan di Bursa Efek sehingga
disebut juga closed-end fund

• Mutual fund diperjualbelikan lewat manajer investasi


sehingga disebut open-end fund

• Reksa Dana berupa KIK diperjualbelikan lewat


manajer investasi sehingga juga disebut open-end fund

Penerbit Erlangga
REKSA DANA:
Harga Pasar

• Harga pasar open-end fund didasarkan pada Nilai


Aktiva Bersih (NAB) yang direrbitkan oleh Bank
Kustodian setiap hari

• Harga pasar closed-end fund tergantung pada kekuatan


permintaan dan penawaran di Bursa Efek, di mana
NAB mingguan untuk Reksa Dana closed-end fund
hanya berfungsi sebagai pedoman

Penerbit Erlangga
REKSA DANA:
Kategori Bobot
• Jenis Reksa Dana dikategorikan sesuai dengan bobot
atau komposisi efek dalam portofolio, yaitu:
– Reksa Dana Saham
– Reksa Dana Pendapatan Tetap
– Reksa Dana Campuran
– Reksa Dana Pasar Uang

• Kategorisasi di atas searah dengan tipe investor risk


taker, risk averter, dan risk moderate

Penerbit Erlangga
PENGELOLAAN PORTOFOLIO

• Pengelolaan portofolio, yaitu pengubahan komposisi


atau bobot akan disesuaikan dengan perubahan siklus
bisnis

Penerbit Erlangga
PENGELOLAAN PORTOFOLIO:
Shifting

• Shifting dari jenis saham perusahaan yang membuat


durable goods menjadi nondurable goods dilakukan
setelah melihat tanda-tanda awal akan memasuki
siklus resesi

• Shifting dari nondurable goods ke durable goods


dilakukan setelah ada tanda-tanda awal siklus recovery

Penerbit Erlangga
BAB
15

EVALUASI KINERJA
REKSA DANA

Penerbit Erlangga
KINERJA REKSA DANA

• Kinerja Reksa Dana dimaksudkan untuk digunakan


sebagai dasar untuk memprediksi return yang akan
datang

• Dalam hal ini, return yang akan datang dianggap sama


dengan return masa lalu

Penerbit Erlangga
KINERJA REKSA DANA:
Pengukuran

• Kinerja Reksa Dana diukur dengan:


– Perbandingan antara return dan risiko (disebut
dengan reward to variability ratio) menurut Sharpe
dan Treynor
– Selisih antara average return dan minimum return
(disebut alpha) menurut Jensen

Penerbit Erlangga
KINERJA REKSA DANA:
Perbandingan Model Analisis
• Hasil penelitian Sharpe menunjukkan bahwa 32%
Reksa Dana yang diteliti (34 buah) memiliki return di
atas return pasar, yaitu indeks DJIA yang memiliki
return 67%

• Penelitian Jensen menunjukkan bahwa sekitar 34%


Reksa Dana yang diteliti (115) memiliki alpha positif

• Hal ini berarti analisis risk and return model Sharpe


dan model Jensen menghasilkan kesimpulan yang
hampir sama

Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga

Anda mungkin juga menyukai