KELOMPOK 2, Ikd 2
KELOMPOK 2, Ikd 2
KONSEP KOMUNIKASI
TERAPEAUTIK
PENGERTIAN
KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
Komunikasi terapeutik adalah suatu pengalaman bersama antara
tentang dirinya.
FASE – FASE
KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
1. Tahap Persiapan (Prainteraksi)
klien (Christina, dkk, 2002). Tahap ini dibagi dua yaitu terminasi
1. Bertanya
Bertanya (questioning) merupakan
tehnik yang dapat mendorong klien
untuk mengungkapkan perasaan dan
pikirannya.
2. Mendengarkan
Mendengarkan (listening) merupakan
dasar utama dalam komunikasi
terapeutik .
3. Mengulang
Mengulang (restarting) yaitu
mengulang pokok pikiran yang
diungkapkan klien.
4. Klarifikasi
Klarifikasi (clarification) adalah
menjelaskan kembali ide atau pikiran
klien yang tidak jelas atau meminta
klien untuk menjelaskan arti dari
ungkapannya
5. Refleksi
Refleksi (reflection) adalah mengarahkan
kembali ide, perasaan, pertanyaan, dan isi
pembicaraan kepada klien.
6. Memfokuskan
Memfokuskan (focusing) bertujuan
memberi kesempatan kepada klien untuk
membahas masalah inti dan mengarahkan
komunikasi klien pada pencapaian tujuan
7. Diam
Tehnik diam (silence) digunakan untuk
memberikan kesempatan pada klien
sebelum menjawab pertanyaan
perawat.
8. Memberi Informasi
Memberikan tambahan informasi
(informing) merupakan tindakan
penyuluhan kesehatan klien
9. Menyimpulkan
Menyimpulkan (summerizing) adalah
tehnik komunikasi yang membantu
klien mengeksplorasi poin penting dari
interaksi perawat-klien.
10. Mengubah Cara Pandang
Tehnik mengubah cara pandang
(refarming) ini digunakan untuk
memberikan cara pandang lain sehingga
klien tidak melihat sesuatu atau masalah
dari aspek negatifnya saja
11. Eksplorasi
Eksplorasi bertujuan untuk mencari atau
menggali lebih jauh atau lebih dalam
masalah yang dialami klien
12. Membagi Persepsi
Stuart G.W (1998) dalam Suryani (2005)
menyatakan, membagi persepsi (sharing
peception) adalah meminta pendapat klien
tentang hal yang perawat rasakan atau
pikirkan.
13. Mengidentifikasi Tema
Perawat harus tanggap terhadap cerita yang
disampaikan klien dan harus mampu
manangkap tema dari seluruh pembicaraan
tersebut.
14. Humor
Humor bisa mempunyai beberapa
fungsi dalam hubungan terapeutik.
15. Memberikan Pujian
Memberikan Pujian (reinforcement)
merupakan keuntungan psikologis
yang didapatkan klien ketika
berinteraksi dengan perawat.
FAKTOR-FAKTOR KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
b. Pengirim/ sumber/ encorder, disebut juga komunikator. Bisa perorangan atau kelompok.
c.Pesan/ berita, informasi yang dikirimkan. Dapat berupa kata-kata, gerakan tubuh atau
ekspresi wajah.
d.Media/ saluran, alat atau sarana yang dipilih pengirim untuk menyampaikan pesan pada
penerima/ sasaran.
e.Penerimaan/ sasaran/ decoder, kepada siapa pesan yang ingin disampaikan tersebut
dituju.
f.Umpan balik/ feed back/ respons, reaksi dari sasaran terhadap pesan yang disampaikan.
Komunikasi Terapeutik dalam Perawatan.
a. Pengkajian
b. Diagnosa keperawatan
c. Rencana tujuan
d. Implementasi
e. Evaluasi
Kesimpulan
Kemampuan menerapkan teknik komunikasi
terapeutik memerlukan latihan dan kepekaan
serta ketajaman perasaan, karena komunikasi
terjadi tidak dalam kemampuan tetapi dalam
dimensi nilai, waktu dan ruang yang turut
mempengaruhi keberhasilan komunikasi yang
terlihat melalui dampak terapeutiknya bagi klien
dan juga kepuasan bagi perawat.
TERIMA
KASIH