Anda di halaman 1dari 16

Anemia Defisiensi Besi

Definisi

Anemia defisiensi besi adalah anemia


yang terjadi akibat kekurangan zat
besi dalam gizi disertai penurunan
kualitatif pada pembentukan
hemoglobin
Anemia Defisiensi Besi

Merupakan anemia yang paling sering


terjadi pada bayi dan anak
Anemia defisiensi besi menjadi salah satu
masalah gizi utama di Indonesia
Resiko anemia ini dapat menyebabkan
produktifitas kerja rendah, daya tahan
tubuh terhadap penyakit menurun, dan
kemampuan belajar anak sekolah rendah
Faktor Resiko

Keadaan ibu hamil yang kurang baik


BBLR
Pemberian makanan
Infeksi menahun
Infestasi parasit

4
SUMBER BESI

Makanan yang mengandung banyak unsur


besi:
 Hati sapi  Cereal
 Daging ayam  Roti
 Ikan  buah - buahan, dan
 Kerang  Sayur–sayuran hijau (buncis,
 Telur bayam)
Etiologi

Faktor resiko pada usia 1 tahun pertama


defisiensi besi
 Diet :
* ASI tanpa pemberian suplemen besi
* Pemberian susu sapi pada usia 1
tahun pertama
* Formula rendah besi
 Selama / sesudah melahirkan
* Anemia selama kehamilan
* Berat badan lahir rendah
* Prematuritas
* Diabetes yang tidak terkontrol

 BBLR

 Infeksi menahun

 Infestasi parasit
Ditinjau dari segi umur, etiologi dibagi

1. Bayi dibawah usia 1 tahun


- Kekurangan depot besi dari lahir, misalnya pada
prematuritas, bayi kembar, dan bayi yang dilahirkan oleh
ibu yang anemia

- Pemberian makanan tambahan yang terlambat, yaitu


karena bayi hanya diberi ASI saja
2. Anak usia 1 – 2 tahun
- Infeksi berulang seperti enteritis, bronkopneumonia

3. Anak usia lebih dari 5 tahun


- Kehilangan darah yang kronis karena infeksi parasit
misalnya ankilostomiasis, amubiasis
- Diet yang tidak adekuat
Tanda Anemia

Lesu, letih Kulit kering


Pucat Berdebar-debar
Mudah terangsang Konsentrasi kurang
Nafsu makan kurang Prestasi menurun
Pencegahan primer

Faktor - faktor yang paling penting


1. Menunda pemakaian susu sapi sampai
usia 1 tahun
2. Pemberian ASI
3. Pemakaian preparat besi, terutama bagi
bayi yang prematur
4. Pemberian cereal mengandung besi dan
makanan yang kaya akan asam askorbat
Pencegahan Sekunder

Bagi anak yang mempunyai satu atau lebih


faktor resiko, harus dilakukan skreening
untuk melihat apakah sudah terjadi
defisiensi besi
Skreening pada 1 tahun pertama usia
9 - 12 bulan
Pada bayi prematur dan BBLR dilakukan
skreening pada usia 6 bulan
 Bagi anak yang pernah defisiensi besi sebelumnya, atau
memakan makanan yang rendah besi, atau pindah dari
negara yang berkembang, dilakukan skreening pada usia 15 -
18 bulan

 Hasil ini bila positif, maka bisa dimulai therapinya, tapi bila
hasinya negatif, dapat dilakukan pencegahan primer untuk
mencegah terjadinya defisiensi
Pengobatan

Suplemen Besi

Makan makanan yang banyak mengandung


besi

Konsultasi ke dokter
Buku rekom idai
- terapi suplementasi
+ gambar

Anda mungkin juga menyukai